Anda di halaman 1dari 10

SUBJEK : PENGUJIAN AGREGAT

TOPIK : KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN ABRASI LOS ANGELES

1. Tujuan Pratikum
1.1 Tujuan umum
1Setelah akhir pengujian mahasiswa diharapkan dapat menentukan tingkat
keausan agregat dengan menggunakan   mesin los angeles.
1.2 Tujuan khusus
Setelah melakukan pengujian ini, mahasiswa diharapkan dapat :
a. Memahami prosedur pelaksanaan pengujian keausan agregat dengan mesin los
angeles dengan baik dan benar.
b. Mengenal dan menggunakan peralatan pengujian dalam pengujian keausan
agregat dengan mesin los angeles dengan baik dan benar.
c. mengamati dan mencatat data hasil pengujian yang dilakukan dengan cermat
dan teliti.
d. Menganalisa dan menyimpulkan hasil pengujian yang didapat dengan mengacu
kepada standart yang dipakai.

2. Teori Dasar
2.1 Agrerat
Agregat adalah sekumpulan butir-butir batu pecah, kerikil, pasir atau mineral
lainnya, baik berupa hasil alam maupun hasil buatan. agregat kasar adalah kerikil
sebagai hasil desintegrasi alami dari batu atau berupa batu pecah yang diperoleh dari
industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5 mm – 40 mm,
Agregat kasar harus terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah yang bersih,
kering, kuat, awet dan bebas dari bahan lain yang mengganggu serta memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. Keausan pada 500 putaran (PB.0206-76 Manual Pemeriksaan Bahan Jalan) :
maksimum 40%.
b. Kelekatan dengan aspal (PB.0205-76 MPBJ) : Minimum 95%.
c. Jumlah berat butiran tertahan saringan No. 4 yang mempunyai
paling sedikit dua bidang pecah (visual) : Minimum 50% (khusus untuk kerikil
pecah).
d. Indeks kepipihan/kelonjongan butir tertahan 9,5 mm atau 3/8" (British Standards -
812) : Maksimum 25%.
e. Penyerapan air (PB.0202-76 MPPBJ) : Maksimum 3%.
f. Berat jenis curah (bulk) (PB.0202-76 MPBJ) : Minimum 2,5 (khusus untuk terak).
g. Bagian yang lunak (AASHTO T-189) : Maksimum 5%.

2.2 Keausan Agregat


Keausan adalah perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan no 12
(1,18 mm) terhadap berat semula dalam persen. Mesin yang digunakan untuk
pengujian keausan ini adalah mesin los angeles. Mesin ini berbentuk slinder dengan
diameter 170 cm yang terbuat dari baja.
Berdasarkan SK SNI 2417 – 1991, keausan agregat tergolong sebagai
berikut :
1. Apabila nilai keausan yang diperoleh > 40%, maka agregat yang diuji tidak baik
digunakan dalam bahan perkerasan jalan.
2. Apabila nilai keausan agregat yang diperoleh < 40%, maka agregat yang diuji baik
digunakan dalam bahan perkerasan jalan.
Parameter yang digunakan adalah peraturan 0206-76 (Bina Marga) dan
AASHTO 96-77, dimana ketentuannya adalah sebagai berikut :
1. Nilai abrasi > 40% : tidak memenuhi untuk metarial perkerasan jalan
2. Nilai abrasi < 30% : baik untuk lapisan penutup
3. Nilai abrasi < 40% : baik untuk lapisan permukaan dan LPA
4. Nilai abrasi < 50% : dapat digunakan untuk lapisan yang lebih bawah.
Daya tahan agregat terhadap beban mekanis diperiksa dengan melakukan
pengujian abrasi menggunakan alat abrasi Los Angeles sesuai dengan SNI 03-2417-
1991 atau AASHTO T96-87. Gaya mekanis pada pemeriksaan dengan alat abrasi
Los Angeles diperoleh dari bola-bola baja yang dimasukan bersamaan dengan
agregat yang hendak diuji.
Daya tahan terhadap kimiawi diperiksa dengan pengujian roundness atau
digunakan juga pengujian sifat kekekalan bentuk batu terhadap larutan natrium
sulfat (NaSO4) atau magnesium sulfat (MgSO4) SNI-03-3407-1994, yang
menjelaskan klasifikasi ketangguhan batu sebagai berikut, batas tangguh bila diuji
dengan menggunakan larutan
1. Natrium Sulfat diperoleh indeks kekerasan <10%
2. Magnesium Sulfat diperoleh indeks kekerasan <12%
secara umum agregat harus memiliki daya tahan cukup terhadap : Pemecahan
(rusting), Penurunan (degradation), Penghancuran (disintegration)
Menurut PB-0206-76, hasil pengujian bahan jalan maksimum 40%,
dilakukan denga500 atau 1000 putaran dengan kecepatan 30-33 rpm. ASTM
standard C.131 dan C.535 memakai cara pengujian gesekan dengan mesin Los
Angeles dan tertahan aus dinyatakan dengan persentase bagian yang lewat ayakan 2
mm tidak lebih dari 50% (SII 0087-75).
Metode pengujian ini meiputi prosedur untuk pengujian keausan agregat
kasar dengan ukuran 75 mm (3”) sampai dengan ukuran 2.36 mm ( n o.8) dengan
menggunakan mesin abrasi Los Angeles. Penggolongan tingkat keausan agregat
diindikasikan oleh nilai abrasi dari hasil pengujian Los Angeles terdiri dari :
- Agregat kasar , nilai abrasi <20%
- Agregat halus, nilai abrasi >50%
Pada konstruksi perkerasan jalan, penggunaan agregat yang tidak memenuhi
syarat keausan akan mengakibatkan antara lain yaitu :
- Terganggunya kestabilan konstruksii perkerasan
- Terganggunya pelekatan aspal terhadap agregat
Pengujian keausan atau abrasi harus melakukan analisis ayak terlebih dahulu
untuk mengetahui gradasi yang paling banyak apakah termasuk pada tipe A,B,C,
atau D dan dapat menentukan banyak bola baja yang akan digunakan dapat dilihat
pada table berikut :
Tabel 2.1 Daftar Gradasi dan Berat Benda Uji
Ukuran Saringan Gradasi dan Berat Benda Uji (gram)
Lolos Tertahan
A B C D E G H
(mm) (mm)
75 62 2500
62 50 2500
50 37,5 5000 5000
37,5 25 1250 5000 5000
25 19 1250 5000
19 12,5 1250 2500
12,5 9,5 1250 2500
9,5 6,3 2500
6,3 4,75 2500
4,75 2,36 5000
Jumlah Bola 12 11 8 6 12 12 12
Berat Bola (gram) 5000+25 4584+25 3330+20 2500+15 5000+25 5000+25 5000+25

(Sumber : SNI 03-2417-19991)

3. Acuan normatif
Adapun acuan normatif yang digunakan pada pengujian keausan agregat dengan
mesin abrasi los angeles adalah sebagai berikut:
a. SNI 03-2417-1991 : Metode Pengujian Keausan Agregat dengan Mesin Abrasi Los
Angeles
b. SNI 03-2834-1993 : Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal
c. SNI 03-1737-1989 : Tata Cara Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (LASTON) untuk
jalan raya
4. Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan pada pengujian keausan agregat dengan
mesin abrasi los angeles adalah sebagai berikut :

Nama Alat Keterangan Gambar


Timbangan Alat ukur massa. Kapasitas
maksimum 20 kg dengan
ketelitian 0,1 gr.

Density Spoon Alat untuk mengambil


material atau benda uji.

Cawan Cawan adalah wadah atau


tempat untuk meletakkan
benda uji.

Oven Oven biasanya digunakan


Pengering untuk memanaskan atau
mengeringkan bahan. Dapat
diatur dengan suhu
(1100C±5)0C
Cawan Sebagai tempat meletakkan
benda uji
Bola – Bola Alat untuk pengujian keausan
Baja agregat dengan mesin los
angeles yang terbuat dari baja
berdiameter rata-rata 4,68 cm
dan berat masing-masing
antara 390 gram sampai 445
gram.

Mesin Los Berfungsi untuk mengetahui


Angeles nilai tingkat keausan agregat
kasar
5. Bahan / Benda Uji
Adapun peralatan yang digunakan pada pengujian keausan agregat dengan
mesin abrasi los angeles adalah sebagai berikut :
5.1 Agregat Kasar

6. Prosedur Pengujian
Adapun prosedur yang digunakan pada pengujian keausan agregat dengan
mesin abrasi los angeles adalah sebagai berikut :
6.1 Persiapan benda uji
Benda uji dipersiapkan dengan cara sebagai berikut:
a. Gradasi dan berat benda uji sesuai Tabel 2.1.
b. Bersihkan benda uji dan keringkan dalam oven pada temperatur 110°C ± 5°C sampai
berat tetap.
c. Cuci dan keringkan agregat pada temperatur 110°C ± 5°C sampai berat tetap.
d. Pisah-pisahkan agregat ke dalam fraksi-fraksi yang dikehendaki dengan cara
penyaringan dan lakukan penimbangan.
e. Gabungkan kembali fraksi-fraksi agregat sesuai grading yang dikehendaki.
f. Catat berat contoh dengan ketelitian mendekati 1 gram.
6.2 Cara pengujian
Pengujian dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
a. Pengujian ketahanan agregat kasar terhadap keausan dapat dilakukan dengan salah
satu dari 7 (tujuh) cara Tabel 2.1
b. Benda uji dan bola baja dimasukkan ke dalam mesin abrasi Los Angeles.
c. Putaran mesin dengan kecepatan 30 rpm sampai dengan 33 rpm; jumlah
putarangradasi A, gradasi B, gradasi C dan gradasi D adalah 500 putaran dan untuk
gradasi E,gradasi F dan gradasi G adalah 1000 putaran.
d. Setelah selesai pemutaran, keluarkan benda uji dari mesin kemudian saring dengan
saringan No.12 (1,70 mm); butiran yang tertahan di atasnya dicuci bersih,
selanjutnya dikeringkan dalam oven pada temperatur 110°C ± 5°C sampai berat
tetap.
e. Jika material contoh uji homogen, pengujian cukup dilakukan dengan 100 putaran,
dan setelah selesai pengujian disaring dengan saringan No.12 (1,70 mm) tanpa
pencucian. Perbandingan hasil pengujian antara 100 putaran dan 500 putaran agregat
tertahan diatas saringan No.12 (1,70 mm) tanpa pencucian tidak boleh lebih besar
dari 0,20.
f. Metode pada butir e) tidak berlaku untuk pengujian material dengan metode ASTM
C535-96 yaitu Standard Test Method for Resistance to Degradation of Large-Size
Coarse aggregate by Abrasion and impact in the Los Angeles Machine.

7. Data Hasil Pengujian


Setelah melakukan pengujian keausan agregat kasan dengan mesin abrasi los
angeles diperoleh data sebagai berikut :
7.1 Data Pengujian
a. Berat Agregat Tertahan di Saringan 12,5 mm = 2500 gram
b. Berat Agregat Tertahan di Saringan 9,5 mm = 2500 gram
c. Berat Agregat Tertahan di Saringan 2,36 mm = 3376,8 gram
7.2 Perhitungan

Berat Agregat yang Menembus Saringan No. 2,36 mm =

= 32,464%
Keausan Agregat = 100% - 32,464%
= 67,536%
8. Pembahasan
Agregat yang baik digunakan untuk perkerasan jalan harus <40% untuk nilai
keausannya. Pada pengujian ini digunakan agregat kasar lolos saringan 19 mm tertahan
disaringan 12,5 mm sebanyak 2500 gram dan agregat kasar lolos saringan 12,5 mm
tertahan disaringan 9,5 mm sebanyak 2500 gram. Bola-bola baja yang digunakan
sebanyak 11 buah dan dilakukan pengujian dengan 500 putara. Hasil dari pengujian ini
diperoleh nilai keausan agregat kasar sebesar 32,464%.

9. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dilaboratorium didapatkan
persentase nilai keausan agregat sebesar 32,464%. Hal ini menunjukkan bahwa agregat
kasar yang diuji tersebut memenuhi standard agregat untuk perkiraan jalan yaitu
maksimum sebesar 40%.
10. Daftar Pustaka

PEDC Pengujian Bahan I 1983 , Bandung

http://em-ridho.blogspot.com/2012/01/laporan-praktikum-pengujian-keausan.html
(Diakses pada tanggal 28 FEB 2020 pukul 02.49)

http://unitedgank007.blogspot.com/2016/05/keausan-los-angeles.html (Diakses pada


tanggal 28 FEB 2020 pukul 02.50)

https://www.academia.edu/29471360/Uji_Kehausan_Agregat_Mesin_Los_Angeles.docx
(Diakses pada tanggal 28 Feb 2020 pukul 03.02)

Anda mungkin juga menyukai