Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XVIII

PENGUJIAN MATERIAL YANG LOLOS SARINGAN NO.200

1. Tujuan Umum dan Sasaran Pratikum

1.1 Tujuan Umum

Pratikum ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat

memperoleh persentase jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan

No.200 (0,075 mm).

1.2 Sasaran praktium

 Peserta pratikum dapat melakukan peiaksanaan pengujian untuk

menentukan jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan No.200

(0,075 mm) dengan cara pencucian, sehingga berguna bagi perencana dan

pelaksana pembangunan jalan.

 Mampu memahami dengan baik tahapan-tahapan proses dalam

pelaksanaan praktikum dimulai dari penyiapan material uji sampai

dengan proses analisa data mengenai persentase jumlah bahan dalam

agregat yang lolos saringan No.200 (0,075 mm).

2. Teori Dasar

Kebersihan agregat ditentukan oleh banyaknya bahan impurities yang ada

pada agregat seperti butiran yang lewat saringan No.200, yaitu adanya lempung,

lanau, ataupun adanya tumbuh-tumbuhan pada campuran material. Apabila

material mengandung butiran halus melebihi dari ketentuan, akan menghasilkan

beton aspal berkualitas rendah sebagai akibat dari butiran halus tersebut

menghalangi ikatan aspal dengan material sehingga dapat berakibat nilai

stabilitas rendah dan mudah lepasnya ikatan antara aspal dengan material.

Pengujian Material Yang Lolos Saringan No.200


Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XVIII

Bahan yang lebih halus dari saringan 0.075 mm (No.200) dapat

dipisahkan dengan jauh lebih efisien dan sempurna dari partikel yang lebih besar

dengan cara penyaringan basah daripada penyaringan kering. Karena itu, untuk

menentukan bahan yang lebih halus dari saringan 0.075 mm (No.200) dalam

agregat halus atau kasar dengan akurasi yang tinggi, maka hasil uji metode ini

lebih diutamakan daripada penyaringan kering. Jumlah total dari bahan yang

lebih halus dari 0.075 mm dengan pencucian, di tambah dengan hasil yang

diperoleh dari penyaringan kering untuk contoh yang sama. Biasanya

penambahan bahan yang lebih halus dari 0.075 mm yang diperoleh pada proses

penyaringan kering jumlahnya sedikit. Jika jumlahnya banyak, efisiensi dari

proses pencucian harus diperiksa. Hal ini dapat menjadi indikasi dari degradasi

agregat.

Pengujian Material Yang Lolos Saringan No.200


Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XVIII

3. Tabel Data

Tabel hasil pengujian dan perhitungan

Item Pengujian Berat (gram)

Berat Kering Benda Uji + Wadah (W1) 568,03

Berat Wadah (W2) 68,03

Berat Kering Benda Uji Awal (W3 = W1-W2) 500

Berat kering benda uji sesudah pencucian + Wadah (W4) 548,03

Berat kering benda uji sesudah pencucian (W5) 480

Persen Bahan Lolos Saringan No.200 (%) 4,16 %


Sumber : Hasil Pengujian Laboratorium Jalan dan Aspal UKIP Makassar

Pengujian Material Yang Lolos Saringan No.200


Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XVIII

4. Perhitungan
Diketahui data-data sebagai berikut :
 W1 = Berat kering benda uji + wadah

= 500 + 68,03

= 568,03 gram

 W2 = Berat wadah

= 68,03 gram

 W3 = Berat kering benda uji awal

= W1-W2

= 568,03 – 68,03

= 500 gram

 W4 = Berat kering benda uji sesudah pencucian + Wadah

= 548,03 gram

 W5 = Berat kering benda uji sesudah pencucian

= W4 – W2

= 548,03 – 68,03

= 480 gram

 W6 = Persentase Material lolos saringan No.200

= W3 – W5 x 100%

W3

= 500 – 480 x 100%

500

Pengujian Material Yang Lolos Saringan No.200


Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XVIII

= 4,16 %

Pengujian Material Yang Lolos Saringan No.200


Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XVIII

5. Analisis, Kesimpulan, dan Saran

5.1 Analisis Data

 Berat Benda Uji Awal (Sebelum dicuci) W3 = 500 gram

 Berat Benda Uji Keing Oven (Setelah dicuci) W5 = 480 gram

 Material lolos saringan Nomor 200

= W3 – W5 x 100%

W3

= 500 – 480 x 100%

500

= 4,16 %

Dengan demikian material yang lolos saringan Nomor 200 adalah 4,16 % dari

total berat keseluruhan material pada saat awal sebelum di cuci sehingga

sampel material yang diuji memenuhi kriteria yang dipersyaratkan yaitu batas

maksimumnya 10 %.

Tabel Hasil Pengujian material lolos saringan no.200

Spesifikasi
Jenis Cara Hasil Bina Marga Satuan Ket.
pemeriksaan pemeriksaan pengujian Min Max
Material
lolos SNI ASTM-
saringan 4,16 % - 10 % % Memenuhi
C117-2012
no.200
Sumber:Hasil Pengujian Labolatorium Aspal

Pembahasan

1) Jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm)

adalah banyaknya bahan yang lolos saringan nomor 200 (0,075 mm)

sesudah agregat dicuci sampai air cucian menjadi jernih.

Pengujian Material Yang Lolos Saringan No.200


Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XVIII

2) Bahan pembersih adalah suatu bahan pembersih seperti air yang

digunakan untuk mempermudah pemisahan bahan halus yang melekat

pada agregat.

3) Suspensi adalah bahan halus lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm) yang

melayang di dalam larutan air pencuci. Pada saat melakukan percobaan

ini, agregat yang lolos saringan nomor 200 adalah agregat yang terbebas

dari bahan-bahan organik yang terkandung dalam agregat, dan percobaan

ini berguna untuk memperoleh persentase jumlah bahan dalam agregat yang

lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm), sehingga berguna bagi perencana dan

pelaksana pembangunan jalan.

Pengujian Material Yang Lolos Saringan No.200


Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XVIII

5.2 Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan pengujian jumlah bahan dalam

agregat yang lolos saringan nomor 200 (0,075 mm) yang diperoleh adalah

4,16%. Nilai yang diperoleh Memenuhi spesifikasi Bina Marga dengan

nilai maksimal 10 %.

Semakin kecil presentase agregat lolos saringan no.200

menunjukkan agregat tersebut tidak banyak mengandung bahan organik

5.3 Saran

1. Sebaiknya semua anggota kelompok aktif dalam proses pengambilan

data, dan memperhatikan pembagian tugas masing-masing anggota

kelompok.

2. Para praktikan lebih serius dan teliti dalam pelaksanaan praktikum,

untuk mencegah terjadinya kerusakan alat-alat praktikum dalam

percobaan ini.

3. Setelah melakukan percobaan ini sebaiknya alat yang telah dipakai

dibersihkan kembali.

4. Perlunya penambahan jumlah alat praktikum terutama untuk saringan

dan timbangan yang jumlahnya saat ini belum mencukupi.

5. Saat praktikum sebaiknya praktikan menonaktifkan Ponsel Agar tidak

mengganggu Pelaksanaan Praktikum.

6. Ketika Praktikum berlangsung, diharapkan praktikan menjaga

kebersihan laboratorium.

Pengujian Material Yang Lolos Saringan No.200


Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XVIII

6. Foto Alat dan Foto Kegiatan Praktikum

6.1. Foto Alat dan Bahan

Beberapa alat yang digunakan untuk praktikum ini sebagai berikut :

Gambar 1.1 Saringan No. 4 (diatas) dan Saringan No. 200 (dibawah)

Gambar 1.2 Timbangan dengan Ketelitian 0.01 gram

Pengujian Material Yang Lolos Saringan No.200


Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XVIII

Gambar 1.3 Oven dengan Pengatur Suhu

Gambar 1.4 Sampel agregat

Pengujian Material Yang Lolos Saringan No.200


Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XVIII

6.2. Foto Kegiatan Praktikum

Beberapa dokumentasi selama proses praktikum ini :

Gambar 2.1 Sampel uji yang sementara disaring

Gambar 2.2 Sampel yang sementara dicuci

Pengujian Material Yang Lolos Saringan No.200


Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XVIII

Gambar 2.3 Sampel sementara dimasukkan ke dalam oven

Gambar 2.4 Setelah di oven 24 jam, sampel kembali ditimbang

Pengujian Material Yang Lolos Saringan No.200


Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XVIII

7. Daftar Pustaka

 Tabel SNI ASTM - C117 - 2012 : Metode Pengujian Jumlah Bahan Dalam

Agregat yang Lolos Saringan Nomor 200 (0,075) mm

 2017 : Panduan Praktikum Jalan & Aspal Teknik Sipil UKI-PAULUS

Makassar

Pengujian Material Yang Lolos Saringan No.200


Laporan Praktikum Perkerasan Jalan dan Aspal Kelompok XVIII

Tabel ketentuan agregat kasar dan halus

Pengujian standar Nilai


Kekekalan bentuk agregat Natrium sulfat SNI 3407: 2008 Maks 12 %
terhadap larutan
Magnesium Maks 18 %
sulfat
Abrasi Campuran AC 100 putaran SNI 2417 : 2008 Maks 6%
dengan mesin modifikasi 500 putaran Maks 30%
Los Angeles Semua jenis 100 putaran Maks 8%
campuran aspal 500 putaran Maks 40%
bergradasi
lainnya
Kelekatan agregat terhadap aspal SNI 2439: 2011 Min 95%
Butir pecah pada agregat kasar SNI 7619 :2012 95/90 *)
Partikel pipih dan lonjong ASTM D4791 Maks 10%
perbandingan
1:5
Material lolos ayakan no 200 SNI 03-4142- Maks 2%
1996

Pengujian Material Yang Lolos Saringan No.200

Anda mungkin juga menyukai