suatu agregat. Kehalusan atau kekasaran agregat dapat mempengaruhi kelecakan dari mortar beton,
apabila agregat halus yang terdapat dalam mortar terlalu banyak akan menyebabkan lapisan tipis
dari agregat halus dan semen akan naik ke atas.
Benda uji yang digunakan adalah pasir dengan berat minimum 500 gr. Sedangkan alat yang
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Satu set ayakan 4.75 mm,2.36 mm, 1.18 mm, 0.6 mm, 0.3 mm, 0.15 mm dan sisa.
2. Alat getar ayakan
3. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
4. Kuas pembersih ayakan
5. Cawan
Pada saat pengayakan pasir, maka akan didapatkan berat pasir yang tertinggal untuk masing-masing
ayakan. selanjutnya adalah dilakukan pengolahan atas data yang diperoleh tersebut.
1. Cara perhitungan berat tertinggal (%) = { ( berat tertinggal / total tertinggal ) x 100% }
2. Cara perhitungan berat kumulatif (%) = berat tertinggal ayakan + berat kumulatif ayakan diatasnya
KOMUNITAS INSINYUR
3. Cara perhitungan berat kumulatif lewat ayakan (%) = 100% – berat kumulatif ayakan
5. Dari modulus halus (MHB) tersebut didapatkan gradasi pasir masuk daerah II dengan
menggunakan grafik modulus halus butiran pasir.
Pada umumnya pasir dapat dikelompokkan menjadi 3 macam tingkat kehalusan, yaitu :
Modulus halus butir selain untuk menjadi ukuran kehalusan butir juga dapat untuk mencari nilai
perbandingan berat antara pasir dan kerikil. Penggolongan gradasi pasir dapat diperoleh dari grafik
modulus halus butiran pasir.
Dari hasil pengujian diatas dapat disimpulkan :