Anda di halaman 1dari 26

2.4.

PENGUJIAN KONSOLIDASI (OEDOMETER TEST)

2.4.1. Pendahuluan

Konsolidasi adalah proses berkurangnya volume atau berkurangnya rongga pori


dari tanah jenuh berpermeabilitas rendah akibat pembebanan. Proses ini terjadi
jika tanah jenuh berpermeabilitas rendah dibebani, maka tekanan air pori tanah
bertambah, akibatnya air mengalir kelapisan tanah dengan tekanan air pori yang
rendah yang diikuti dengan penurunan tanah. Karena permeabilitas tanah rendah,
maka proses ini membutuhkan waktu. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
menentukan rate of consolidation dan besarnya konsolidasi dari tanah bila
mendapat beban vertikal. Sifat pemampatan yang dialami tanah ini berupa adanya
perubahan isi dan proses keluarnya air dari dalam pori tanah.
Bila suatu lapisan tanah mengalami tambahan beban di atasnya maka air pori akan
mengalir dari lapisan tersebut dan volumenya akan menjadi lebih kecil. Peristiwa
inilah yang disebut dengan konsolidasi. Pada umumnya konsolidasi ini akan
berlangsung dalam satu jurusan vertikal saja karena lapisan yang mendapat beban
tambahan tersebut tidak dapat bergerak dalam jurusan horizontal (ditahan oleh
tanah sekelilingnya). Dalam keadaan seperti ini pengaliran air juga akan berjalan
terutama dalam jurusan vertikal saja. Ini disebut dengan konsolidasi satu jurusan
(one dimensional consolidation) dan perhitungan konsolidasi hampir selalu
didasarkan pada teori ini.
Pada waktu konsolidasi berlangsung, gedung atau bangunan di atas lapisan
tersebut akan menurun. Dalam bidang teknik sipil ada dua hal yang perlu
diketahui mengenai penurunan tersebut, yaitu :
1. Besarnya penurunan yang akan terjadi.
2. Kecepatan penurunan.
Bila tanahnya berjenis lempung, maka penurunan akan lebih besar, sedangkan
kalau tanah terdiri dari pasir, penurunannya akan kecil. Karena itu lempung
dikatakan mempunyai High Compressibility dan pasir mempunyai Low
Compresibility. Penurunan pada lempung biasanya memakan waktu yang lama
karena daya rembesan air sangat lemah.

KELOMPOK 5
Hasil percobaan konsolidasi dapat dicari dengan dua cara. Cara pertama adalah
membuat grafik penurunan terhadap tekanan, cara kedua adalah membuat grafik
angka pori terhadap tekanan. Pada kedua cara ini untuk harga-harga tekanan
digunakan skala logaritma. Bila menggunakan cara pertama, maka pembacaan
penurunan terakhir pada setiap pembebanan digambarkan pada grafik terhadap
tekanan. Bila menggunakan cara kedua, maka dilakukan dengan cara perhitungan.
Hasil akhir dari pengujian konsolidasi ini adalah mencari nilai tegangan
prakonsolidasi (P’c), indeks kompresi (Cc), dan indeks rekompresi (Cr/Cs).
Ketiga nilai ini dapat diperoleh dari grafik antara angka pori (e) dan tekanan
(skala logaritma). Untuk nilai indeks kompresi dan indeks rekompresi dapat
dihitung menggunakan rumus :
e1 - e2
Cr = P ……………..…..……………..(2.5.1.)
log ( 2 )
P1

e1 - e2
Cc = P ……………..…..……………..(2.5.2.)
log ( 2 )
P1

e1 - e2
Cs = P ……………..…..……………..(2.5.3.)
log ( 2 )
P1

Keterangan :
e1 = Angka pori maksimum
e2 = Angka pori minimum
P1 = Tekanan minimum
P2 = Tekanan maksimum

Nilai Cr, diperoleh menggunakan nilai-nilai pada grafik lengkungan maksimum


sedangkan nilai Cc menggunakan nilai-nilai pada grafik lengkungan minimum,
dan nilai Cs diperoleh dari grafik pengurangan beban.

KELOMPOK 5
Kemudian untuk nilai tegangan prakonsolidasi (P’c) dapat dicari menggunakan
grafik berikut.

Gambar 2.62. Grafik Hubungan antara Tekanan dan Angka Pori

Pada lapisan yang terdiri dari tanah pasir akan segera terjadi penurunan yang
hampir menyeluruh dalam waktu singkat setelah bekerjanya bahan/tekanan
(penurunan disini umumnya kecil). Pada lapisan yang terdiri dari butiran halus
(lempung) maka penurunannya akan agak besar dan biasanya memakan waktu
lama. Besarnya penurunan tergantung pada kecenderungan sifat tanah dapat
dirembes (ditekan) atau tergantung pada koefisien rembesan dan koefisien
konsolidasi.

2.4.2. Tujuan

Untuk memahami sifat kemampu mampatan suatu jenis tanah, yaitu sifat-sifat
perubahan isi dan proses keluarnya air dari dalam pori tanah yang disebabkan
adanya perubahan tekanan vertikal yang bekerja pada tanah tersebut akibat
pembebanan.

KELOMPOK 5
2.4.3. Peralatan dan Bahan

a. Alat uji oedometer

Gambar 2.62. Alat Uji Oedometer


b. Cincin cetakan

Gambar 2.63. Cincin Cetakan

c. Stopwatch

Gambar 2.64. Stopwatch

KELOMPOK 5
d. Air suling

Gambar 2.65. Air Suling


e. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram

Gambar 2.66. Timbangan


f. Penggaris

Gambar 2.67. Penggaris

KELOMPOK 5
g. Oven

Gambar 2.68. Oven


h. Kontainer

Gambar 2.69. Kontainer


i. Kertas saring

Gambar 2.70. Kertas Saring

KELOMPOK 5
2.4.4. Prosedur Percobaan

a. Menyiapkan sampel tanah UDS yang telah diambil dari lapangan, keluarkan
menggunakan extruder dan cetak menggunakan cincin cetakan, kemudian
potong menggunakan pisau.

Gambar 2.71. Menyiapkan Sampel


b. Mengukur tinggi sampel tanah menggunakan penggaris dan timbang beratnya

Gambar 2.72. Menimbang Sampel


c. Meletakkan sampel tanah beserta cincin kedalam alat perendaman
oedometer pasang batu pori dan kertas saring

Gambar 2.73. Meletakkan Sampel ke Dalam Oedometer

KELOMPOK 5
d. Pasang pelat penekan dan isi air, biarkan selama 24 jam

Gambar 2.74. Pasang Pelat Penekan dan Isi Air


e. Pasang stang penekan dan atur hingga posisi seimbang

Gambar 2.75. Memasang Stang Penekan


f. Mengatur jarum LVDT hingga posisi nol, kemudian beri beban seberat 500
gram ke pelat penggantung

Gambar 2.76. Memberi Beban Seberat 500 Gram

KELOMPOK 5
g. Membaca penurunan jarum LVDT setiap 0; 0,25; 1; 2,25; 4; 6,25; 9; 12,25;
16;20,25; 25; 36; 64; 100; 1440 menit diukur sejak beban dikenakan pada
sampel

Gambar 2.77. Membaca Penurunan Jarum LVDT


h. Melakukan pembebanan dengan kenaikan setiap interval waktu tertentu (24
jam), yakni 2000 gram, 1000 gram untuk setiap beban baca penurun jarum
LVDT setiap 0; 0,25; 1; 2,25; 4; 6,25; 9; 12,25; 16; 20,25; 25; 36; 64; 100;
1440 menit diukur sejak beban dikenakan pada sampel

Gambar 2.78. Menambahkan Beban Sebesar 2000 Gram

KELOMPOK 5
i. Mengurangi beban setengah dari beban terakhir setiap interval waktu
tertentu (24 jam) yakni 2000 gram, 1000 gram untuk setiap beban, baca
penurunan jarum LVDT setiap 0; 0,25; 1; 2,25; 4; 6,25; 9; 12,25; 16; 20,25;
25; 36; 64; 100; 1440 menit diukur sejak beban dikenakan pada sampel

Gambar 2.79. Mengurangi Beban


j. Sampel tanah yang telah diuji kemudian dioven dengan suhu 110 ± 5 o C
selama 24 jam

Gambar 2.80. Memasukkan Sampel Kedalam Oven


k. Menimbang massa tanah kering + kontainer untuk mendapatkan kadar air
sampel tanah

Gambar 2.81. Menimbang Massa Tanah Kering + Kontainer

KELOMPOK 5
l. Mengukur diameter dalam cincin dan beratnya

Gambar 2.82. Mengukur Diameter Cincin

2.4.5. Data Hasil Percobaan

Tabel 2.13. Data Hasil Percobaan


Satua
Keterangan Nilai
n
W kontainer + Tanah Basah (sebelum pembebanan)
159,16 gram
(W1)
W kontainer + Tanah Kering (W2) 124,59 gram
Berat Air (W = W1-W2) 34,57 gram
Wk (Berat Kontainer) (Wk) 42,16 gram
Ws (Berat Tanah Kering) (Ws = W2-Wk) 82,43 gram
W
Ww (Kadar Air ) (Ww = x 100%) 41,9386 %
Ws
Spesific Gravity (Gs) 2,65 -
Diameter Sampel (D) 6 cm
Tinggi Sampel (T) 2 cm
Luas Sampel (A = 1/4 x π x d2) 28,26 cm2
Ws
Hs/Ht ( Gs x γ w x A ) 1,1007 cm

Hv (Hv = H – Hs) 0,8993 cm


Hv
e (e = ) 0,8170 -
Hs
Sumber : Data Hasil Percobaan

KELOMPOK 5
Tabel 2.14. Data Hasil Pecobaan
Penurunan LVDT (mm)
Waktu
(menit √ Waktu P
P 1000
P P P P
Dial
(menit) 500 2000 4000 8000 4000
) gr Akhir
gr gr gr gr gr
0 0.00 0 0.13 0.21 0.26 0.42 0.7 0.63
0.25 0.50 0.1 0.17 0.24 0.35 0.61 0.65 0.63
1 1.00 0.1 0.18 0.24 0.36 0.62 0.65 0.63
2.25 1.50 0.1 0.18 0.24 0.37 0.63 0.65 0.63
4 2.00 0.11 0.18 0.24 0.37 0.64 0.65 0.63
6.25 2.50 0.11 0.18 0.24 0.38 0.65 0.64 0.63
9 3.00 0.11 0.19 0.24 0.38 0.65 0.64 0.63
12.25 3.50 0.11 0.19 0.24 0.38 0.65 0.64 0.63
16 4.00 0.11 0.19 0.24 0.39 0.66 0.64 0.63
20.25 4.50 0.11 0.19 0.24 0.39 0.66 0.64 0.63
36 6.00 0.11 0.19 0.24 0.39 0.67 0.64 0.63
64 8.00 0.12 0.19 0.24 0.4 0.67 0.64 0.63
100 10.00 0.12 0.19 0.24 0.4 0.68 0.64 0.63
Sumber : Data Hasil Percobaan

KELOMPOK 5
2.4.6. Perhitungan

1. Mencari nilai t90


√ t = 1,15 x d ………….…..……………..(2.5.4.)

t90 = √ t ……………..…..……………..(2.5.5.)

Gambar 2.83. Grafik Hubungan Antara Penurunan LVDT dan √ t pada


Pembebanan 500 Gram
√ t (500 gr ) = 1,15 x 4 cm
= 4,6 cm
t90 (500gr) = √ 2,4
= 1,54 menit

KELOMPOK 5
Gambar 2.84. Grafik Hubungan Antara Penurunan LVDT dan √ t pada
Pembebanan 1000 Gram

√ t (1000 gr ) = 1,15 x 8,35 cm


= 9,60 cm
t90 (1000 gr) = √ 3,5
= 1,87 menit

Gambar 2.85. Grafik Hubungan Antara Penurunan LVDT dan √ t pada


Pembebanan 2000 Gram

√ t (2000 gr) = 1,15 x 9 cm

KELOMPOK 5
= 10,35 cm
t90 (2000 gr) = √ 2,5
= 1,58 menit

Gambar 2.86. Grafik Hubungan Antara Penurunan LVDT dan √ t pada


Pembebanan 4000 Gram
√ t (4000 gr) = 1,15 x 8 cm
= 9,2 cm
t90 (4000 gr) = √3
= 1,73 menit

KELOMPOK 5
Gambar 2.87. Grafik Hubungan Antara Penurunan LVDT dan √ t pada
Pembebanan 8000 gr

√ t (8000 gr) = 1,15 x 9 cm


= 10,35 cm
t90 (8000 gr) = √3
= 1,73 menit

Gambar 2.88. Grafik Hubungan Antara Penurunan LVDT dan √ t pada


Pembebanan 4000 gr

√ t (4000 gr) = 1,15 x 5 cm


= 5,75 cm
t90 (4000 gr) = √ 3,1
= 1,76 menit

2. Mencari nilai Cv
0,848 x Hdr2
Cv = ……………..…..………..(2.5.6.)
t 90

0,848 x 1
Cv (500 gr) =
1,549
= 0,547 m2/s

KELOMPOK 5
0,848 x 1
Cv (1000 gr) =
1,870
= 0,453 m2/s
0,848 x 1
Cv (2000 gr) =
1,581
= 0,536 m2/s
0,848 x 1
Cv (4000 gr) =
1,732
= 0,489 m2/s
0,848 x 1
Cv (8000 gr) =
1,732
= 0,489 m2/s
0,848 x 1
Cv (4000gr) =
1,760
= 0,481 m2/s

3. Mencari Nilai P’c


a. Mencari nilai ΔH
ΔH = Final Dial(n+1) - Final Dial(n) …………………..(2.5.7.)

ΔH (0 gr) = Final Dial(n+1) - Final Dial(n)


=0-0
= 0 cm
ΔH (500gr) = Final Dial(n+1) - Final Dial(n)
= 0,013 - 0
= 0,013 cm

ΔH (1000gr) = Final Dial(n+1) - Final Dial(n)


= 0,021 – 0,013
= 0,008 cm
ΔH (2000gr) = Final Dial(n+1) - Final Dial(n)
= 0,026 – 0,021
= 0,005 cm
ΔH (4000gr) = Final Dial(n+1) - Final Dial(n)
= 0,042 – 0,026

KELOMPOK 5
= 0,016 cm
ΔH (8000gr) = Final Dial(n+1) - Final Dial(n)
= 0,07 – 0,042
= - 0,028 cm
= |- 0,028 cm|
= 0,028
ΔH (4000gr) = Final Dial(n+1) - Final Dial(n)
= 0,063 – 0,07
= - 0,007 cm
= |- 0,007 cm|
= 0,007 cm
b. Mencari nilai Δe
ΔH
Δe = ……………..…..……………..(2.5.8.)
Hs

Hv
Δe (0gr ) =
Hs
0,8993
=
1,1007
= 0,8170
Δ H (500 gr)
Δe (500gr) =
Hs
0,013
=
1,1007
= 0,0118

Δ H (1000 gr)
Δe (1000gr) =
Hs
0,008
=
1,1007
= 0,0073
Δ H (2000 gr)
Δe (2000gr) =
Hs
0,005
=
1,1007

KELOMPOK 5
= 0,0045
Δ H (4000 gr)
Δe(4000gr) =
Hs
0, 016
=
1,1007
= 0,0145
Δ H (8000 gr)
Δe(8000gr) =
Hs
0,028
=
1,1007
= 0,0254
Δ H (4000 gr)
Δe(4000gr) =
Hs
0, 007
=
1,1007
= 0,0064

c. Mencari nilai e
e = e(n-1) – Δe ……………..…..……………..(2.5.9.)

Hv
e (0gr ) =
Hs
0,8993
=
1,1007
= 0,8170

e (500gr ) = e(n-1) – Δe
= 0,81703 – 0,011810712
= 0,8052
e (1000gr ) = e(n-1) – Δe
= 0,80522 – 0,007268131
= 0,7980
e (2000gr ) = e(n-1) – Δe
= 0,79795 – 0,004542582

KELOMPOK 5
= 0,7934
e (4000gr ) = e(n-1) – Δe
= 0,79341 – 0,014536261
= 0,7789
e (8000gr ) = e(n-1) – Δe
= 0,77887 – 0,025438457
= 0,7534
e (4000gr ) = e(n-1) – Δe
= 0,75344 – 0,006359614
= 0,7471

d. Mencari nilai σ
p x 10-3
σ = ……………..…..…………..(2.5.10.)
A

p x 10−3
σ (0gr) =
A
0 x 10−3
=
28,26
= 0 kg/cm2
p x 10−3
σ (500gr) =
A
500 gr x 10−3
=
28,26
= 0.0177 kg/cm2

p x 10−3
σ (1000gr) =
A
1000 gr x 10−3
=
28,26
= 0.0354 kg/cm2
p x 10−3
σ (2000gr) =
A
2000 gr x 10−3
=
28,26

KELOMPOK 5
= 0.0708 kg/cm2
p x 10−3
σ (4000gr) =
A
4000 gr x 10−3
=
28,26
= 0.1415 kg/cm2
p x 10−3
σ (8000gr) =
A
8000 gr x 10−3
=
28,26
= 0.2831 kg/cm2
p x 10−3
σ (4000gr) =
A
4000 gr x 10−3
=
28,26
= 0.1415 kg/cm2
Tabel 2.5. Data Hasil Perhitungan e dan σ
Final
P ΔH ΔE e σ (kg/cm2)
Dial
0 0 0 0,8170 0,8170 0
500 0 0,0130 0,0118 0,8052 0,0177
1000 0,013 0,0080 0,0073 0,7980 0,0354
2000 0,021 0,0050 0,0045 0,7934 0,0708
4000 0,026 0,0160 0,0145 0,7789 0,1415
8000 0,042 0,0280 0,0254 0,7534 0,2831
4000 0,07 0,0070 0,0064 0,7471 0,1415
  0,063        
Sumber : Data Hasil Percobaan

KELOMPOK 5
Gambar 2.89. Grafik P’c dengan Hubungan Antara Angka Pori dan Log σ

Dari grafik hubungan angka pori dan log σ , maka didapatkan nilai P’c sebesar 0,1
kg/cm2.

4. Mencari nilai Cc dan Cr


Δe
Cc =
log(ΔP)
(0,7789 – 0,7534)
=
log (0, 2831 / 0,1415)
= 0,0845
Δe
Cr =
log(ΔP)
(0, 8052 – 0,7980)
=
log (0,0354 / 0,0177)
= 0,0241

KELOMPOK 5
Gambar 2.90. Grafik Cc dengan Hubungan antara Angka Pori dan Log σ

Tabel 2.6. Data Dari Grafik Cc dan Cr


σ
e Cr Cc
(kg/cm2)
0 0,8170 0,0241 0,0845
0,0177 0,8052 0,0241 0,0845
0,0354 0,7980 0,0241 0,0845
0,0708 0,7934 0,0241 0,0845
0,1415 0,7789 0,0241 0,0845
0,2831 0,7534 0,0241 0,0845
0,1415 0,7471 0,0241 0,0845
Sumber: Data Hasil Perhitungan

KELOMPOK 5
2.4.7. Analisis

Perhitungan t90 merupakan perhitungan untuk mencari waktu yang dicapai pada
saat konsolidasi mencapai 90 %. Berdasarkan grafik perbandingan penurunan dan
akar pangkat dua dari waktu, diperoleh nilai t90 pada beban 500 gram sebesar 1,54
menit, pada beban 1000 gram diperoleh nilai t 90 sebesar 1,87 menit, pada beban
2000 gram diperoleh nilai t90 sebesar 1,58 menit, pada beban 4000 gram diperoleh
nilai t90 sebesar 1,73 menit, pada beban 8000 gram diperoleh nilai t 90 sebesar 1,73
menit, dan pada beban 4000 gram diperoleh nilai t90 sebesar 1,76 menit. Maka
dapat diketahui bahwa semakin besar nilai t90 maka semakin buruk pula jenis
tanah tersebut.
Setelah didapatkan nilai t90 kita dapat mencari nilai Cv. Dimana Cv merupakan
koefisien konsolidasi yang menunjukan kecepatan pengaliran air pori saat
konsolidasi. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai Cv pada pembebanan 500
gram sebesar 0,547, nilai Cv pada pembebanan 1000 gram sebesar 0,453, nilai C v
pada pembebanan 2000 gram sebesar 0,536, nilai C v pada pembebanan 4000 gram
sebesar 0,489, nilai Cv pada pembebanan 8000 gram sebesar 0,489, dan nilai Cv
pada pemebebanan 4000 gr sebesar 0,481. Seharusnya nilai C v akan semakin
besar saat ditambahkan beban. Tetapi pada percobaan ini nilai C v yang didapatkan
tidak sesuai hal ini dapat terjadi karena praktikan kurang teliti dalam pembacaan
dial.
Nilai P’c didapatkan dari grafik hubungan antara angka pori dan log σ. Garis
dibuat menghubungkan setiap titik dari loading hingga unloading. Kemudian
garis lurus ditarik melalui titik tegangan, lalu membuat garis sejajar yang
menyinggung garis lengkung. Dari perpotongan garis lengkungan dan garis sejajar
dibuat garis horizontal, terakhir membuat garis yang membagi sudut antara garis
horizontal dan garis titik beban. Titik perpotongan tersebut ditarik garis lurus ke
atas dan didapatkan nilai P’c. Nilai P’c yang didapatkan sebesar 0,1 kg/cm2.
Semakin besar tekanan maka semakin berkurang nilai angka pori.
Berdasarkan grafik perbandingan angka pori dengan tegangan log σ diperoleh
nilai Cc dan Cr. Dimana Cc adalah koefisien pemampatan dan Cr koefisien

Δe
pemampatan kembali . Nilai Cc dan Cr didapatkan dari rumus yang
log(ΔP)

KELOMPOK 5
membedakan nilai Cc dan Cr adalah Δe nya. Untuk Cc digunakan e pada
pembebanan 4000 gram dan 8000 gram sedangkan pada C r nilai e pada
pembebanan 500 gram dan 1000 gram. Sehingga didapatkan nilai Cc sebesar
0,1845 dan Cr sebesar 0,7995.
Dengan diperolehnya nilai Po dan P’c, kita dapat mengetahui kondisi tanah
normally consolidated, over consolidated atau under consolidated dengan
membandingkan nilai P’c dengan P0 atau yang sering disebut dengan OCR (Over

P'c
Consolidation Ratio). Apabila hasil perbandingan = 1 maka kondisi tanah
P0

P'c
tersebut adalah normally consolidated, jika > 1 maka kondisi tanah tersebut
P0

P'c
adalah over consolidated, jika jika < 1 maka kondisi tanah tersebut adalah
P0

Wt
under consolidated. Nilai P0 dapat diperoleh menggunakan persamaan x
Hi x A
H. Dari hasil perhitungan tersebut, diperoleh nilai P0 adalah sebesar 0,207 kg/cm2.

P'c 0,1 kg/ cm2


Dengan demikian, nilai OCR =
P0
= = 0,5891, dimana nilai P’c <
0,207 kg/ cm 2

P'c
P0 dan < 1 maka kondisi tanah hasil praktikum ini adalah under consolidated.
P0
Artinya, tanah tersebut sedang mengalami konsolidasi (tidak stabil), dimana tanah
masih dalam proses pembentukan (baru diendapkan) dan belum sampai pada
kondisi setimbang.

2.4.8. Kesimpulan dan Saran

2.4.8.1. Kesimpulan

a. Dari hasil perhitungan dan grafik diperoleh nilai t90 sebagai berikut :
1. Pada saat 500 gram adalah 1,54 menit.
2. Pada saat 1000 gram adalah sebesar 1,87 menit.
3. Pada saat 2000 gram adalah sebesar 1,58 menit.
4. Pada saat 4000 gram adalah sebesar 1,73 menit.

KELOMPOK 5
5. Pada saat 8000 gram adalah sebesar 1,73 menit.
6. Pada saat 4000 gram adalah sebesar 1,76 menit.
b. Perhitungan t90 merupakan perhitungan untuk mencari waktu yang dicapai
pada saat konsolidasi mencapai 90%. Dapat diketahui bahwa semakin besar
nilai t90 maka akan semakin buruk jenis tanah tersebut.
c. Dari hasil perhitungan dan grafik diperoleh nilai Cv sebagai berikut:
1. Pada saat 500 gram adalah 0,547 m2/s.
2. Pada saat 1000 gram adalah sebesar 0,453 m2/s.
3. Pada saat 2000 gram adalah sebesar 0,536 m2/s.
4. Pada saat 4000 gram adalah sebesar 0,489 m2/s.
5. Pada saat 8000 gram adalah sebesar 0,489 m2/s.
6. Pada saat 4000 gram adalah sebesar 0,481 m2/s.
Seharusnya nilai Cv akan semakin besar saat ditambahkan beban. Tetapi pada
percobaan ini nilai Cv yang didapatkan tidak sesuai. Hal ini dapat terjadi
karena praktikan kurang teliti dalam pembacaan dial.
d. Nilai P’c didapatkan dari grafik hubungan antara angka pori dan log σ. Nilai
P’c yang didapatkan sebesar 0,1 kg/cm2. Semakin besar tekanan maka
semakin berkurang nilai angka pori.
e. Berdasarkan grafik perbandingan angka pori dengan tegangan log σ diperoleh
nilai Cc sebesar 0,1845 dan Cr sebesar 0,7995.
f. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui jenis tanah yang diuji adalah under
consolidated.

2.4.8.2. Saran

a. Praktikan harus sudah membaca dan memahami modul sebelum praktikum


supaya praktikum berjalan dengan lancar.
b. Praktikan harus berhati-hati dalam menggunakan alat praktikum agar tidak
terjadi kerusakan alat.
c. Setelah praktikum dilakukan, pastikan semua alat yang telah digunakan
dalam kondisi bersih dan alat yang dipinjam agar dikembalikan ke tempatnya
semula.

KELOMPOK 5

Anda mungkin juga menyukai