Anda di halaman 1dari 9

BAB XIV

PENGUJIAN KONSOLIDASI
(CONSOLIDATION TEST)
Acuan Standar : AASTHO T – 216 – 74
ASTM D – 2435 - 89

Abstrak
Jika pori-pori tanah terisi penuh air maka pengurangan volime akan terjadi jika air dikeluarkan
dari porinya. Setiap proses yang mengurangi kadar air pada tanah jenuh tanpa penggantian air tersebut
dengan udara disebut konsolidasi
Contoh tanah dimasukkan ke konsolidometer, pemampatan contoh tanah diukur dengan
pembacaan skala ukur. Selama percobaan, tanah selalu direndam air. Tiap beban biasanya diberikan
selama 24 jam. Setelah itu, beban dinaikkan dua kali lipat dari beban sebelumnya, dan dan pada saat
pembebanan selesai ambil contoh tanah tersebut lalu simpan dalam oven selama 24 jam untuk
menentukan kadar airnya.
Dari hasil uji tes konsolidasi diperoleh tekanan pra konsolidasi (Pc) sebesar 0,74 Kg/cm 2 ,
koefisien konsolidasi (Cv) berikisar antara 0,0009 – 0,0052, koefisien kompresi (Cc) sebesar 0,554.

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengurangan volume massa tanah akibat tekanan tersebut dinamakan
kompresi. Seperti kita ketahui, pada suatu massa tanah tersebut terdapat pori-
pori, jika pori-pori tersebut terisi udara saja, maka kompresi pada tanah akan
terjadi lebih cepat, karena udara bersifat kompresibel. Tetapi jika pori-pori
tanah terisi penuh air maka pngurangan volume akan terjadi, jika air
dikeluarkan dari pori-porinya. Setiap proses yang mengurangi kadar air pada
tanah jenuh tanpa pergantian air tersebut dengan udara disebut proses
Konsolidasi.
Percobaban ini berfungsi untuk menentukan prakonsolidasi, indeks
pemampatan, dan indeks pemuaian.
1.2 Maksud dan tujuan
Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat pemampatan
tanah pada saat dibebani.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan tekanan
prakonsolodasi tanah (Pc) serta besarnya nilai koefisien konsolidasi (Cv), nilai
koefisien kompresi (Cc) dan nilai koefisien pemuaian.

KELOMPOK 4 (Wawan Setiawan/092104024) XIV - 1


2. ALAT DAN PROSEDUR PERCOBAAN
2.1 Alat dan bahan pecobaan

2.1.1 Alat
1. Tabung Sampel 1 Buah
2. Ekstrude 1 Set
3. Ring konsolidasi 1 Set
4. Timbangan 1 Set
5. Konsolidometer 1 Set
6. Kertas saring Secukupnya
7. Beban (0.5,1,2,4,8) kg 1 Set
8. Stopwatch 1 Buah
9. Dial Indikator 1 Buah
10. Oven 1 Set
11. Gunting 1 Buah
12. Gelas Ukur 125 ml 1 Buah
2.1.2 Bahan
1. Tanah Undisturbed
2. Air suling
2.1 Prosedur Percobaan
1. Contoh tanah diambil dan diletakkan pada ring konsolidasi. Letakkan
ring tersebut pada alat konsolidasi
2. Dial dipasang dan dilihat apakah kaki dial menyentuh bandul penekan
3. Baut penekan diputar sehingga menumpu pada lengan, pada saat
lengan dalam keadaan seimbang
4. Dial disetel pada posisi nol
5. Beban pertama diletakkan pada dudukan beban atas
6. Baut penekan diputar sehingga lengan akan turun
7. Deformasi tanah dibaca pada tiap detik ke 6, 15, 30, kemudian pada
menit 1, 2, 4, 8, 15, 30 dan pada jam ke 1, dan 24 jam. Setelah dibebani
selama satu menit, sel konsolodasi diisi air sampai penuh
8. Beban dipasang dua kali beban dipasang dua kali beban pertama dan
dilakukan pembacaan sesuai prosedur

KELOMPOK 4 (Wawan Setiawan/092104024) XIV - 2


9. Beban dikurangi dalam dua tahap sampai mencapai beban pertama
setelah melakukan pembebanan maksimum

10. benda uji dikeluarkan, ditimbang lalu ditentukan berat keringnya dan
diukur tingginya setelah pembacaan terkhir
3. HASIL PERHITUNGAN
Hasil perhitungan dari percobaan dilampirkan dalam bentuk tabel 14.1
dalam bentuk grafik Casagrande Methods (gambar 14a – gambar 14b) dan
grafik Taylor Method’s (gambar 14c – gambar 14i). Gambar 14j Grafik
hubungan angka pori dengan tekanan konsolidasi dan Gambar 14h Grafik
hubungan tekanan dengan koefisien konsolidasi
4. INTERPRETASI
Dari hasil percobaan yang menghasilkan tekanan pra konsolidasi (Pc)
sebesar 0,74 Kg/cm2 . Koefisien konsolidasi (Cv) berkisar antara 0,0009 –
0,0052.nilai koefisien kompresi Cc = 0,554
5. PEMBAHASAN
Analisa Perhitungan :
Koefisien konsolidasi
Cv = (0,848 x d2 )/ (t90) untuk tv(90%) = 0.848… XIV.1

Cv = (0,197 x d2 )/ (t90) untuk tv(50%) = 0.197… XIV.2

dimana :
d = ½ dari tinggi rata-rata tipa tanah
h = ½ (H1+H2)
H1 = tebal awal benda
H2 = tebal akhir benda
Tebal bagian padat Hs
Hs = Wd ( Gs x A x w)………………………… XIV.3

dimana :
wd = berat benda uji kering
Gs = berat jenis tanah
A = Luas penampang benda uji
w =Berat volume air

KELOMPOK 4 (Wawan Setiawan/092104024) XIV - 3


Angka pori
e = (H-Hs)/Hs
dimana :
H = tebal benda setiap akhir beban
Indeks harga compressi (Cc) adalah kemiringan bagian lurus dari log

Cc = e/( log )
= (e1-e2)/(log 2/ log 1 )…………………...… XIV.5

Harga Po, Pc, Pb ( dan apabila – log c)


Pengolahan data :
1.Data pengujian
a) Berat cincin :18,8 gram
b) Berat tanah + cincin : Sebelum : 63,2 gram
Sesudah : 56,7 gram
c) Berat tanah basah : Sebelum : 63,2 – 18,8 : 44,4 gram
Sesudah : 56,7 – 18,8 : 37,9 gram
d) Berat tanah kering : 26,3 gram
e) Tinggi contoh tanah : Sebelum : 2,00 cm
Sesudah : 1,05 cm
f) Diameter contoh tanah : 4,506 cm
2.Penghitungan dasar
a) Berat air : Sebelum : 44,4 – 26,3 : 18,1 gram
Sesudah : 37,9 – 26,3 : 11,6 gram
b) Kadar air : Sebelum : (18,1 / 26,3) x 100% : 68,82 %
Sesudah : (11,6 / 26,3) x 100% : 44,1 %
c) Berat isi : Sebelum : 44,4 / 16,75 : 2,65 gr/cm3
Sesudah : 37,9 / 16,75 : 2,26 gr/cm3
d) Luas contoh : (1/4) x (22/7) x 4,5062 : 15,95 cm2
e) Berat jenis : 2,65 (di ambil dari hasil percobaan berat jenis)

KELOMPOK 4 (Wawan Setiawan/092104024) XIV - 4


f) Angka pori(e) :
ht : Berat Kering : 26,3
A x berat jenis 15,95 x 2,65
: 0,622
Sebelum : h sebelum – ht : 2,00 – 0,622
Ht 0,622
: 2,215
Sesudah : h sebelum – ht : 1,05 – 0,622
Ht 0,622
: 0.688

g) Derajat kejenuhan :
Sebelum : (68,82 x 2,65) / 2,215
: 82,341
Sesudah : (44,10 x 2,65) / 0,688
: 169,931
3. Perhitungan awal.
a) Tekanan
 σ1 : (0,5/15,95) x 10 : 0,313
 σ2 : (1,0/15,95) x 10 : 0,627
 σ3 : (2,0/15,95) x 10 : 1,254
 σ4 : (4,0/15,95) x 10 : 2,507
 σ5 : (8,/15,95) x 10 : 5,015
 σ6 : (1,0/15,95) x 10 : 0,627
 σ7 : (0,5/15,95) x 10 : 0,313
b) Perubahan tinggi contoh
 ∆H 1 : 0,000 / 10 : 0,0000
 ∆H 2 : 1,283 / 10 : 0,1283
 ∆H 3 : 2,000 / 10 : 0,2000
 ∆H 4 : 3,070 / 10 : 0,3070
 ∆H 5 : 3,965 / 10 : 0,3965
 ∆H 6 : 4,923 / 10 : 0,4923

KELOMPOK 4 (Wawan Setiawan/092104024) XIV - 5


 ∆H 7 : 4,363 / 10 : 0,4363
 ∆H 8 : 4,252 / 10 : 0,4252
c) Perubahan angka pori
 ∆e 1 : 0,000/0,622 : 0,0000
 ∆e 2 : 0,128/0,622 : 0,2062
 ∆e 3 : 0,200/0,622 : 0,3215
 ∆e 4 : 0,307/0,622 : 0,4935
 ∆e 5 : 0,396/0,622 : 0,6374
 ∆e 6 : 0,492/0,622 : 0,7913
 ∆e 7 : 0,436/0,622 : 0,7013
 ∆e 8 : 0,425/0,622 : 0,6835
d) Angka pori pembebanan
 e’ 1 : 2,214 – 0,0000 : 2,2149
 e’ 2 : 2,214 – 0,2062 : 2,0087
 e’ 3 : 2,214 – 0,3215 : 1,8934
 e’ 4 : 2,214 – 0,4935 : 1,7214
 e’ 5 : 2,214 – 0,6374 : 1,5775
 e’ 6 : 2,214 – 0,7913 : 1,4236
 e’ 7 : 2,214 – 0,7013 : 1,5136
 e’ 8 : 2,214 – 0,6835 : 1,5314
e) Konsolidasi
 C 1 : (0,1283-0,0000)/2 : 0.06415
 C 2 : (0,2000-0,1283)/2 : 0.03585
 C 3 : (0,3070-0,2000)/2 : 0.0535
 C 4 : (0,3965-0,3070)/2 : 0.04475
 C 5 : (0,4923-0,3965)/2 : 0.0479
 C 6 : (0,4923-0,4363)/2 : 0.028
 C 7 : (0,4363-0,4252)/2 : 0.00555
 C 8 : (0,4252-0,0000)/2 : 0.2126
f) Tinggi contoh rata-rata
 H1 rata-rata : 2,00 – 0,06415 : 1,94
 H 2rata-rata : 2,00 – 0,03585 : 1,96
 H 3rata-rata : 2,00 – 0,0535 : 1,95

KELOMPOK 4 (Wawan Setiawan/092104024) XIV - 6


 H 4rata-rata : 2,00 – 0,04475 : 1,96
 H 5rata-rata : 2,00 – 0,0479 : 1,95
 H 6rata-rata : 2,00 – 0,028 : 1,97
 H7 rata-rata : 2,00 – 0,00555 : 1,99
 H8 rata-rata : 2,00 – 0,2126 : 1,79
g) Koefisien konsolidasi
 Cv1 : ((0,212 x 1,942 ) / 0,16) x 10-3 : 0,00496546
 Cv1 : ((0,212 x 1,962 ) / 0,49) x 10-3 : 0,00166913
 Cv1 : ((0,212 x 1,952 ) / 0,81) x 10-3 : 0,00099165
 Cv1 : ((0,212 x 1,962 ) / 0,563) x 10-3 : 0,00143957
 Cv1 : ((0,212 x 1,952 ) / 0,36) x 10-3 : 0,00224408
 Cv1 : ((0,212 x 1,972 ) / 0,49) x 10-3 : 0,00168249
 Cv1 : ((0,212 x 1,992 ) / 0,16) x 10-3 : 0,00527063
h) Pengurangan tinggi contoh
 H1 : 2,000 – 0,0000 : 2,0000
 H2 : 2,000 – 0,1283 : 1,8717
 H3 : 2,000 – 0,2000 : 1,8000
 H4 : 2,000 – 0,3070 : 1,6930
 H5 : 2,000 – 0,3965 : 1,6035
 H6 : 2,000 – 0,4923 : 1,5077
 H7 : 2,000 – 0,4363 : 1,5637
 H8 : 2,000 – 0,4252 : 1,5748
i) Selisi pengurangan tinggi
 ΔH’1 : 2,000 – 1,8717 : 0,1283
 ΔH’2 : 1,8717 – 1,8000 : 0,0717
 ΔH’3 : 1,8000 – 1,6930 : 0,1070
 ΔH’4 : 1,6930 – 1,6035 : 0,0895
 ΔH’5 : 2,000 – 1,8717 : 0,0958
 ΔH’6 : 2,000 – 1,8717 : 0,0560
 ΔH’7 : 2,000 – 1,8717 : 0,0111
j) Perbandingan pengurangan tinggi
 δh 1 : 0,1283 / 2,0000 : 0,0642
 δh 2 : 0,0717 / 1,8717 : 0,0383

KELOMPOK 4 (Wawan Setiawan/092104024) XIV - 7


 δh 3 : 0,1070 / 1,8000 : 0,0594
 δh 4 : 0,0895 / 1,6930 : 0,0529
 δh 5 : 0,0958 / 1,6035 : 0,0597
 δh 6 : 0,0560 / 1,5077 : 0,0371
 δh 7 : 0,0111 / 1,5637 : 0,0071
k) Koefisien permeabilitas(k)
 K1 : 0,2047 x 0,004965 x 0,001 : 0,0000002030
 K2 : 0,0611 x 0,001669 x 0,001 : 0,0000001020
 K3 : 0,0474 x 0,004965 x 0,001 : 0,0000002354
 K4 : 0,0211 x 0,001439 x 0,001 : 0,0000000304
 K5 : 0,0119 x 0,002244 x 0,001 : 0,0000000267
 K6 : 0,0593 x 0,001682 x 0,001 : 0,0000000997
 K7 : 0,0226 x 0,005270 x 0,001 : 0,0000001194
4. Perhitungan lanjutan (dari grafik)
a) Tekan prakonsolidasi
Pc : 0,74 Kg/cm2
P1 : 1,5 Kg/cm2
b) Angka pori
e1 : 1,82
e2 : 1,41
c) Indeks pemampatan
Cc : 0,554
d) Koefisien konsolidasi : 0,0026
e) Koefisien pemampatan : 0,0612
f) Koefisien permeabilitas : 0,0000001167

6. KESIMPULAN
Dari hasil konsolidasi diperoleh tekanan pra konsolidasi (Pc) sebesar 0,74
Kg/cm2, koefisien konsolidasi (Cv) berkisar antara 0,0009 – 0,0052 koefisien
kompresi (Cc) sebesar 0,554.

KELOMPOK 4 (Wawan Setiawan/092104024) XIV - 8


7. REFERENSI
1. Braja M. Das, Mekanika Tanah, Jilid I, Erlangga, Surabaya
2. L. D Wesley (1997), Mekanika Tanah, Cetakan ke VI, Badan Penerbit
Pekerjaan Umum Jakarta
8. LAMPIRAN
 Tabel data (terlampir)
 Gambar grafik terlampir
 Foto alat (terlampir)
 Foto kerja (terlampir)

KELOMPOK 4 (Wawan Setiawan/092104024) XIV - 9

Anda mungkin juga menyukai