A. Tujuan Praktikum
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan kepadatan
tanah dengan memadatkan tanah pada silinder ukuran tertentu dengan alat penumbuk 2,5 Kg
dan tinggi jatuh 50 cm.
B. Peralatan Praktikum
h) Cawan i) Oven
D. Prosedur Pengujian
1) Ayak sampel tanah yang akan digunakan untuk uji kepadatan dengan saringan no. 4,
sehingga didapat 2 Kg tanah lolos ayakan no. 4
2) Masukkan sampel hingga memenuhi 1/3 bagian tinggi mould, lalu tumbuk 25x
dengan cara menyilang. Dan pada saat tumbukan ke-25, harus berada di tengah
cetakkan. Sebelumnya tanah dicampur air dengan jumlah tertentu.
3) Setelah itu isi kembali hingga tanah memenuhi 2/3 tinggi mould, dan lakukan
penumbukan 25x lagi dengan cara yang sama.
4) Selanjutnya isi mould dengan tanah hingga penuh (padat), dan lakukan penumbukkan
dengan hammer sebanyak 25x lagi.
5) Setelah cetakan penuh, angkat dan lepas perpanjangan cetakan (mould), lalu kikis/
potong sisa tanah yang tersisa di atas bibir mould, sehingga sampel tanah rata dengan
bibir mould.
6) Lepas mould dari plat dudukannya, lalu timbang berat tanah basah + mould
7) Tanah mould yang masih berisi sampel tanah ke dalam extruder. Atur sedemikian r
upa lalu ungkit tuas sehingga tanah keluar perlahan dari mould silinder.
8) Timbang berat tanah basah yang keluar dari mould lalu catat.
9) Bagi sampel tabung tanah menjadi 3 bagian; atas, tengah & bawah. Ambil sedikit dari
masing-masing lapisan untuk di oven, sehingga kadar airnya dapat diketahui.
10) Jangan lupa timbang berat cawan + tanah basah.
11) Lakukan langkah 2-10 dengan penambahan volume air yang berbeda-beda
(meningkat), sampai didapat berat tanah basah menurun (langkah 8) dengan volume
yang sama.
12) Apabila berat tanah sudah turun, maka pengujian dapat dihentikan.
Untuk menghitung ZAV, diperlukan beberapa data pada pengujian “Shrinkage Limit
Test”, yaitu data berat volume tanah basah & berat volume kering. Berikut
perhitungannya:
Derajat Kejenuhan (Sr) = (Berat Air/ ϒw) = (19,9 - 15,1 / 1) = 0,824 x 100%
(Volume tanah - Vs) (12,56 - 6,753)
= 82,4 %
w (optimum) = 22,18 %
F. Kesimpulan
Kompaksi/ uji kepadatan adalah proses memadatkan tanah dengan mengeluarkan
udara dari dalam pori-pori tanah tersebut dengan cara mekanis (dipukul, digilas dsb.).
Dengan tujuan untuk memperbaiki sifat-sifat teknis tanah, yaitu memperoleh keadaan tanah
paling padat. Pemadatan dilakukan dengan menambah/ mengurangi jumlah air yang ada di
dalam tanah. Sehingga pukulan dengan besar tertentu dapat menghasilkan keadaan padat
paling maksimum dari tanah tsb. Air berfungsi sebagai “pengikat” pada tanah. Apabila
jumlahnya sesuai, air berfungsi sebagai “pelumas” yang memudahkan tanah untuk merapat
dan menyatu (padat). Namun apabila jumlah air terlalu banyak akan menimbulkan tekanan
hidrostatis pada butiran tanah, yang menyebabkan susunan butiran tanah menjadi “lepas/
semakin jauh” (saat dipukul) dan membuat tanah menjadi lunak.
G. Referensi
Fazal Hurri Idris. 2014 . “Analisis Perbandingan Kepadatan dengan Metode Standard
& Modified Proctor Terhadap Tanah Desa Cot Seunong yang Distabilisasi Kapur”