Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

( UJI KOMPAKSI TANAH & CBR TEST )

Disusun Oleh :
Afifah Umi C ( 1503622011 )
Shila Azka K ( 1503622031 )
Jefri Shaul M ( 1503622055 )
Andreas Marco G ( 1503622082 )

Dosen Pengampu :
Dra. Daryati, M.T.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
1. Pendahuluan
Pada pembuatan timbunan tanah untuk jalan raya, dam tanah, dan banyak strukturteknik
lainnya, tanah yang lepas (renggang) haruslah dipadatkan untuk meningkatkan berat
volumenya. Pemadatan tersebut berfungsi untuk meningkatkan kekuatan
tanah,sehingga dengan demikian meningkatkan daya dukung pondasi di atasnya.
Pemadatan juga dapat mengurangi besarnya penurunan tanah yang tidak diinginkan
danmeningkatkan kemantapan lereng timbunan (embankment).Tingkat pemadatan
tanah diukur berdasarkan berat volume kering tanah yangdipadatkan. Bila air
ditambahkan kepada tanah yang dipadatkan, air tersebut akan berfungi sebagai unsur
pelumas pada partikel tanah. Karena adanya air, partikel- partikel tanah tersebut akan
lebih mudah bergerak dan bergeseran satu sama lain danmembentuk kedudukan yang
lebih solid. Massa volume kering dari tanah akan naik bilakadar air- dalam tanah (pada
saat dilakukan pemadatkan) meningkat.

Pada saat kadar W=0, massa volume basah tanah (𝛾) sama dengan berat volume
keringnya (𝛾d) atau 𝛾 = 𝛾𝑑 (𝜔 = 0) = 𝛾1, berat volume basah dari tanah sama
dengan ᵧ𝛾 = 𝛾2. Setelah mencapai kadar air tertentu w = w2 adanya penambahan kadar
air justrucenderung menurunkan berat volume kering dari tanah. Hal ini ditimbulkan
karena airtersebut kemudian menempati pori pada tanah yang sebetulnya dapat
ditempati olehmolekul-molekul padat tanah. Kadar air di mana harga berat volume
kering maksimumtanah dicapai disebut kadar air optimum. Percobaan Compaction Test
(Uji ProctorTanah), menurut nama pemiliknya, Proctor (1933).

2. Alat / Bahan
1. Tabung standard proctor dan collar dengan diameter 102 mm dan tinggi 11,5 cm
2. Penumbuk (rammer) dengan diameter 50.88 mm dan berat sekitar 2,6 kg serta tinggi
jatuh 30 cm
3. Cawan alumunium
4. Timbangan digital dan manual
5. Oven pemanas
6. Saringan nomor 40
7. Palu karet
8. Kuas
9. Bejana besar
10. Cawan poselen beserta penumbuk
11. Alat untuk menggulung tanah
12. Paku diameter 3 mm
13. Spatula
14. Gelas ukur
15. Sendok semen
16. Plastik
17. Air Suling
18. Benda uji : tanah
3. Langkah – Langkah Pengujian

A. Persiapan Benda Uji


1. Keringkan tanah sampai kering permukaan hingga gembur, kemudian tumbuk
menggunakan palu karet, tanah yang sudah gembur disaring dengan saringan
no 40 dengan jumlah tanah 15 kg.
2. Sebelum benda uji digunakan praktikum, terlebih dahulu diuji kadar air batas
plastis sampel tanah tersebut
3. Masukkan beberapa sampel tanah ke cawan porselen, campurkan dengan air
lalu aduk dan tumbuk sampai merata (homogen)
4. Jika sudah homogen, ambil contoh tanah kurang lebih 8 gram
5. Buat gulungan tanah diatas keramik sampai mencapai batangan dengan
diameter 3mm (sama dengan diameter paku)
6. Contoh tanah yang tepat pada diameter 3 mm sudah menunjukan retak – retak,
lalu buat 3 gulungan dengan cara yang sama
7. Masukan ke cawan lalu timbang dan uji kadar airnya
8. Keringkan didalam oven pemanas
9. Timbang kembali setelah di oven pemanas, lalu hitung kadar air plastis ke 3
sampel tersebut
10. Setelah kadar batas air plastis tanah tersebut didapatkan benda uji dibagi
menjadi 6 bagian
11. Berat tiap bagian 2 kg, lalu dicampur air yang sudah ditentukan dan diaduk
sampai rata, penambahan air diatur sehingga didapat benda uji sebagai berikut
12. Ada 3 contoh dicampur air dibawah kadar air optimum (20%); sampel A
sebanyak 14% berat tanah (280 gram); sampel B sebanyak 16% berat tanah
(320 gram); sampel C sebanyak 18% berat tanah (360 gram).
13. Ada 3 contoh dicampur air diatas kadar air optimum (20%); sampel D
sebanyak 22% berat tanah (440 gram); sampel E sebanyak 24% berat tanah
(480 gram); sampel E sebanyak 26% berat tanah (520 gram), perbedaan kadar
air benda uji masing – masing 1 – 3%
14. Sampel tanah dicampur dengan air yang sudah ditentukan), diaduk sampai
merata, lalu masing – masing benda uji setelah dicampur dengan air masukkan
kedalam plastik dan disimpan selama 12 jam atau sampai tanah jenuh.

B. Percobaan dengan cara Standard Proctor


1. Lepaskan collar (tabung tambahan) dari proctor
2. Timbang cetakan dan alasnya, berat cetakan dan alas (1.136 gr)
3. Cetakan leher dan keeping dijadikan satu dan ditempatkan pada alas yang kokoh.
4. Memasukan sampel tanah ke dalam tabung setinggi 1/3 tinggi tabung
5. Ambil salah satu dari contoh tanah, diaduk dan dipadatkan dengan cara:
Pemadatan dilakukan dengan alat penumbuk standard 2,5 kg dengan tinggi jatuh
30,5cm (tiga putaran 25 tumbukan)
6. Memasukan sampel tanah ke dalam tabung setinggi 2/3 tinggi tabung.
7. Tanah dipadatkan dalam 3 putaran dengan 25 tumbukan
8. Memasukan sampel tanah ke dalam tabung setinggi tabung atau minimal lebih
tinggi dari mold. (lapisan ketiga)
9. Tanah dipadatkan dalam 3 putaran dengan 25 tumbukan
10. Potong kelebihan tanah dari bagian keliing leher dengan pisau (spatula) dan
lepaskan leher sambung
11. Gunakan alat perata untuk meratakan kelebihan tanah sehingga betul-betul rata
dengan permukaan cetakan.
12. Bersihkan sisa-sisa pasir yang menempel.
13. Timbang cetakan yang berisi benda uji (5.893 gr)
14. Keluarkan benda uji tersebut dan ambil sebagian kecil untuk pemeriksaan kadar
air.
15. Ulangi langkah tersebut pada 5 sampe tanah yang lain.

4. Perhitungan

Data Hasil Pengujian

Metode Pemadatan
Tinggi Mold, tmold (cm) 23cm
Diameter Mold, dmold (cm) 15,3cm
Volume Mold Vmold (cm3) 353,5cm
Berat Mold, Wmold (kg) 8kg
Berat Mold + Tanah Basah (kg) 12,15kg

Kadar Air
Kode Sampel 1 2 3
W1 = Berat cawan 30,8 38 38,2
W2 = Berat tanah
75,9 73,5 72,3
basah + cawan (gr)
W3 = Berat tanah
72,4 70,8 69,2
kering + cawan (gr)
Kadar air
𝑤2 − 𝑤1
𝑥 100% 108 % 108% 110%
𝑤3 − 𝑤1
108%+108%+120%
• Rata – rata kadar air = = 1,12
3

• Kadar air rata rata dengan percobaan lain


𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝐴+𝑘𝑎𝑑𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝐵
= =
2
1,12+1,2
= = 1,16 %
2
• Berat isi
Cawan 1 = 72,4 – 30,8 = 41,6
Cawan 2 = 70,8 – 38 = 32,8
Cawan 3 = 69,2 – 38,2 = 31
41,6+32,8+31
Rata – rata berat isi = = 35,13
3

Berat volume tanah kering (γd)


𝛾𝑤𝑒𝑡 35,13
= = = 34,74
(1+𝑊) 1+0,0112

5. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai