3.5.1 Tujuan
Pengujian batas plastis ini bertujuan untuk menentukann kadar air tanah pada batas
keadaan plastis dan keadaan semi padat yang digunakan dalam penentuan jenis, sifat, dan
klasifikasi tanah.
Batas plastis(Plastic Limit), didefinisikan sebagai kadar air pada kedudukan anatar daerah
plastis dan semi padat, yaitu presentase kadar air dimana tanah dengan diameter silinder 3,2
mm mulai retak-retak ketika digulung(Hary Christadi Hardiyanto, Mekanika Tanah I, 2012).
Pada pengujian batas plastis, kemampuan butiran tanah halus untuk mengalami
perubahan bentuk pada volume yang tetap tanpa adanya retakan atau rembesan disebut
dengan plastisitas. Kondisi plstisitas tanah tidak semua sama, sehingga plastisitas
dikategorikan sebagai :
Gambar 3.5.1 Hubungan kadar air, Volume, dan konsistensinya (sumber : S.Sutono,
Maswar, dan Yusrial)
a) Alat
1. Plat kaca 2. Air Suling
5. Oven 6. Cawan
1. Untuk memperoleh batas plastis(Bp), Hitung presentase kadar air dengan prosedur
sebagai berikut :
Hitung presentase kadar air secara gravimetri(Øm) yang dinyatakan dalam
kadar air tanah berdasarkan bobot kering tanah.
Buat kurva aliran dengan kadar air tanah sebagai absis secara linear dan
jumlah ketukan(N) sebagai ordinat secara semilogaritma.
Tentukan kadar air dengan N=25 dari kurva aliran tersebut dan catat sebagai
batas cair(Bc).
2. Indeks plastisitas dihitung menggunakan persamaan dimana, IP = Bc-Bp
IP = Indeks Plastisitas
Bc = Batas Cair
Bp = Batas platis
3. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan indeks plastisitas, kecuali jika :
Bc dan Bp tidak dapat ditetapkan perbedaanya
Tekstur tanah terlalu berpasir, sehingga Bp tidak dapat ditetapkan
Bp > Bc dikatakan tanah tersebut tidak plastis.
3.5.7 Hasil Uji Laboratorium
Batas Plastis
No Nomor Cawan I II
Perhitungan :
1. Berat air
a. Pada cawan I = (Berat cawan + contoh basah)-(Berat cawan + contoh kering)
= 17.53 – 16.91
= 0.62 gram
b. Pada cawan II = (Berat cawan + contoh basah)-(Berat cawan + contoh kering)
= 16.98 – 16.34
= 0.64 gram
2. Berat contoh kering
a. Pada cawan I = (Berat cawan + contoh kering) – berat cawan
= 16.91 – 15.07
= 1.84 gram
b. Pada cawan II = (Berat cawan + contoh kering) – berat cawan
= 16.34 -14.42
= 1.92 gram
3. Kadar air
Berat air
a. Pada cawan I = x 100 %
Berat contoh kering
0.62
= x 100 %
1.84
= 33.7 %
Berat air
b. Pada cawan II= x 100 %
Berat contoh kering
0.64
= x 100 %
1.92
= 33.3%
4. Kadar air rata-rata
%Kadar air cawan I +% kadar air cawan II
Kadar air rata-rata =
2
33.7+33.3
=
2
= 33.5 %
3.1.8 KESIMPULAN
Dari percobaan batas plastis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kadar air
yang terkandung dari sampel tanah pertama(I) sebesar 33.7% dan kadar air sampel tanah
kedua(II) sebesar 33.3%. Serta dengan kadar air rata-rata yang diperoleh dari kedua sampel
tersebut sebesar 33.5%.