Anda di halaman 1dari 5

3.

5 Batas Plastis (Plastic Limit [PL] )

3.5.1 Tujuan

Pengujian batas plastis ini bertujuan untuk menentukann kadar air tanah pada batas
keadaan plastis dan keadaan semi padat yang digunakan dalam penentuan jenis, sifat, dan
klasifikasi tanah.

3.5.2 Dasar Teori

Batas plastis(Plastic Limit), didefinisikan sebagai kadar air pada kedudukan anatar daerah
plastis dan semi padat, yaitu presentase kadar air dimana tanah dengan diameter silinder 3,2
mm mulai retak-retak ketika digulung(Hary Christadi Hardiyanto, Mekanika Tanah I, 2012).

Pada pengujian batas plastis, kemampuan butiran tanah halus untuk mengalami
perubahan bentuk pada volume yang tetap tanpa adanya retakan atau rembesan disebut
dengan plastisitas. Kondisi plstisitas tanah tidak semua sama, sehingga plastisitas
dikategorikan sebagai :

 Plastisitas rendah, jika tingkat plastisitas(LL) < 35%


 Plastisitas sedang, jika tingkat plastisitas(LL) antara 35% - 50%
 Plastisitas tinggi, jika tingkat plastisitas(LL) > 50%
skema hubungan antara kadar air, volume tanah, konsistensinya, dan batas-batas
konsistensinya digambarkan dalam grafik berikut :

Gambar 3.5.1 Hubungan kadar air, Volume, dan konsistensinya (sumber : S.Sutono,
Maswar, dan Yusrial)

3.5.3 Standar Uji Acuan

 SNI 1966 : 2008


 Buku “Mekanika Tanah I” Edisi 7 oleh Hary Christady H
3.5.4 Alat & Bahan

a) Alat
1. Plat kaca 2. Air Suling

Gambar 3.5.2 Plat Kaca Gambar 3.5.3 Air Suling


(Sumber : Dok. Pribadi ) (Sumber : Dok. Pribadi )

3. Spatula 4. Tin box

Gambar 3.5.3 Spatula Gambar 3.5.4 Tin box


(Sumber : Dok. Pribadi ) (Sumber : Dok. Pribadi )

5. Oven 6. Cawan

Gambar 3.5.3 Spatula Gambar 3.5.3 Cawan


(Sumber : Dok. Pribadi ) (Sumber : Dok. Pribadi )
b) Bahan : Benda uji yang lolos saringan no. 4 sebanyak 20 gram(sisa uji batas cair)

3.5.5 Langkah Kerja

1. Persiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.


2. Benda uji sisa percobaan batas cair yang lolos saringan no. 4 diambil 20 gram.
3. Benda uji percobaan diletakkan di tin box atau plat kaca untuk diaduk dengan cara
menambahkan air suling sedikit hingga kadar air merata atau homogen.
4. Campuran yang telah homogen dibentuk seperti bola dengan berat kurang lebih 8
gram.
5. Bola-bola tanah tersebut digilingkan diatas plat kaca dengan kecepatan 80-90
giling/menit, sampai terlihat retakan pada gulungan berdiameter kurang lebih 3mm.
6. Jika sudah timbul retakan sebelum benda uji mencapai diameter 3mm, benda uji
tersebut disatukan kembali dan ditambah air sedikit demi sedikit hingga keadaanya
homogen.
7. Apabila benda uji tidak timbul retakan pada diameter telah lebih kecil dari 3mm,
benda uji tersebut dibiarkan dan diberi udara luar untuk beberapa saat.
8. Benda uji yang telah timbul keretakan pada diameter 3mm dimasukkan kedalam tin
box lalu ditentukan kadari airnya menggunakan metode pengujian kadar air.

3.5.6 Dasar Perhitungan

1. Untuk memperoleh batas plastis(Bp), Hitung presentase kadar air dengan prosedur
sebagai berikut :
 Hitung presentase kadar air secara gravimetri(Øm) yang dinyatakan dalam
kadar air tanah berdasarkan bobot kering tanah.
 Buat kurva aliran dengan kadar air tanah sebagai absis secara linear dan
jumlah ketukan(N) sebagai ordinat secara semilogaritma.
 Tentukan kadar air dengan N=25 dari kurva aliran tersebut dan catat sebagai
batas cair(Bc).
2. Indeks plastisitas dihitung menggunakan persamaan dimana, IP = Bc-Bp
 IP = Indeks Plastisitas
 Bc = Batas Cair
 Bp = Batas platis
3. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan indeks plastisitas, kecuali jika :
 Bc dan Bp tidak dapat ditetapkan perbedaanya
 Tekstur tanah terlalu berpasir, sehingga Bp tidak dapat ditetapkan
 Bp > Bc dikatakan tanah tersebut tidak plastis.
3.5.7 Hasil Uji Laboratorium

Tabel 3.5.1 Batas plastis

Batas Plastis

No Nomor Cawan I II

I Berat cawan gr 15.07 14.42


A Berat cawan + contoh basah(A) gr 17.53 16.98
B Berat cawan + contoh kering(B) gr 16.91 16.34
C Berat air(A-B) gr 0.62 0.64
D Berat contoh kering (B-w.cawan) gr 1.84 1.92
E Kadar air = (C/D) x 100% % 33.7 33.3

Kadar air rata-rata 33.5

Perhitungan :

1. Berat air
a. Pada cawan I = (Berat cawan + contoh basah)-(Berat cawan + contoh kering)
= 17.53 – 16.91
= 0.62 gram
b. Pada cawan II = (Berat cawan + contoh basah)-(Berat cawan + contoh kering)
= 16.98 – 16.34
= 0.64 gram
2. Berat contoh kering
a. Pada cawan I = (Berat cawan + contoh kering) – berat cawan
= 16.91 – 15.07
= 1.84 gram
b. Pada cawan II = (Berat cawan + contoh kering) – berat cawan
= 16.34 -14.42
= 1.92 gram
3. Kadar air
Berat air
a. Pada cawan I = x 100 %
Berat contoh kering
0.62
= x 100 %
1.84
= 33.7 %
Berat air
b. Pada cawan II= x 100 %
Berat contoh kering
0.64
= x 100 %
1.92
= 33.3%
4. Kadar air rata-rata
%Kadar air cawan I +% kadar air cawan II
Kadar air rata-rata =
2
33.7+33.3
=
2
= 33.5 %

3.1.8 KESIMPULAN

Dari percobaan batas plastis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kadar air
yang terkandung dari sampel tanah pertama(I) sebesar 33.7% dan kadar air sampel tanah
kedua(II) sebesar 33.3%. Serta dengan kadar air rata-rata yang diperoleh dari kedua sampel
tersebut sebesar 33.5%.

Anda mungkin juga menyukai