(WATERPASS)
Disusun oleh :
Kelompok 19
Isnaina Safarela 21035010022
Dosen Pembimbing :
HALAMAN PENGESAHAN
Fakultas Teknik
Nilai:
Disetujui Oleh:
Dosen
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Laporan
Praktikum Ilmu Ukur Tanah”. Dengan segala kerendahan hati penulismenyadari bahwa laporan
ini tidak akan selesai tanpa ada peran aktif dari semua pihakyang dengan rela hati membantu
dalam proses penyelesaiannya. Penulis berterima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Ir. Minarni Nur Trilita, MT selaku Koordinator Program studi TeknikSipil UPN
“Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Novie Handajani, ST. MT, selaku Kepala Laboratorium Hidroteknik danUkur
Tanah Fakultas Teknik UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Yerry Kahaditu F, S.T,. M.T. selaku dosen pembimbing.
4. Teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan dalam
berbagai hal. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam
menyempurnakan penulisan laporan ini. Semoga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Kelompok 19
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAHPROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”JAWA TIMUR
JL Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp.(031) 876369 Surabaya
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 2 1 Spesifikasi Teropong ........................................................................................... 21
Tabel 4.1 1 Tabel Perhitungan Memanjang Pergi ................................................................. 37
Tabel 4.1 2 Perhitungan Memanjang Pulang ........................................................................ 38
Tabel 4.2 1 Perhitungan Melintang 1 ................................................................................... 39
Tabel 4.2 2 Perhitungan Melintang 2 .................................................................................. 39
Tabel 4.2 3 Perhitungan Melintang 3 ................................................................................... 40
Tabel 4.2 4 Perhitungan Melintang 4 ................................................................................... 40
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAHPROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”JAWA TIMUR
JL Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp.(031) 876369 Surabaya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Ukur Tanah adalah suatu ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran yang
diperlukan untuk menyatakan kedudukan suatu titik di permukaan bumi. Ilmu Ukur
Tanah itu sendiri merupakan bagian dari ilmu Geodesi yang mempelajari sebagian kecil
dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran guna mendapatkan peta. Dari
definisi tersebut maka jelas bahwa ilmu ukur tanah berperan penting di dalam
mendukung pelaksanaan pembangunan.
Pengukuran diklasifikasikan berdasarkan luas daerah yang akan dipetakan dan
ketelitian yang dikehendaki, yaitu :
1. Ukur Tanah Datar (Plane Surveying), adalah tipe pengukuran dimana faktor
kelengkungan bumi tidak diperhitungkan, dengan perkataan lain bahwa permukaan
bumi dianggap sebagai bidang datar. Pengukuran tanah dapat dilakukan terbatas
untuk daerah yang mempunyai ukuran terbesar ≤ 55 km
2. Geodesi (Geodetic Survey), adalah tipe pengukuran dimana faktor kelengkungan
bumi diperhitungkan, dengan perkataan lain bahwa permukaan bumi dianggap
sebagai bidang lengkung/bola. Pengukuran geodesi diterapkan untuk daerah yang
mempunyai ukuran terbesar > 55 km.
Adapun pengukuran-pengukuran tersebut digolongkan lagi berdasarkan tinjauan dan
keperluannya, seperti pengukuran ditinjau dari alam, ditinjau dari metoda survey, ditinjau
dari objek yang diukur.
Adapun rumusan masalah dari Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah, yaitu sebagai
berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan waterpass?
2. Bagaimana cara mengukur jarak dan area dengan alat waterpass?
3. Bagaimana cara perhitungan waterpass?
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAHPROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”JAWA TIMUR
JL Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp.(031) 876369 Surabaya
Adapun tujuan dari penulisan Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah, yaitu sebagai
berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi, fungsi, dan cara kerja alat waterpass.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara pengukuran jarak dan area menggunakan alat
waterpass.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan mengolah data perhitungan alat waterpass yang
telah didapatkan dari praktikum ukur tanah.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Waterpass
Waterpass (penyipat datar) adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau
menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal
maupun horizontal. Ada beberapa jenis alat waterpass yang digunakan dalam dunia
teknik sipil, tapi jenis yang paling sering dipergunakan dalam dunia pertukangan adalah
waterpass manual dengan panjang 120 cm yang terbuat dari bahan kayu dengan tepi
kuningan. Pada waterpass manual ini terdapat dua buah alat pengecek kedataran baik
untuk vertikal maupun horizontal yang terbuat dari kaca dimana di dalamnya terdapat
gelembung cairan, dan pada posisi pinggir alat terdapat garisan pembagi yang dapat
dipergunakan sebagai alat ukur panjang.
Sedangkan dalam dunia survey, waterpass yang digunakan adalah waterpass auto
level. Waterpass ini merupakan alat survey yang lebih simpel dibandingkan dengan
theodolite, yaitu instrument ini lebih kecil dan ringan. Bagian-bagian di dalamnya pun
lebih sedikit sehingga fungsi dan kegunaan di lapangan juga terbatas. Kekurangan dari
waterpass ini tidak bisa untuk mengukur dengan sudut horizontal maupun vertikal.
Sehingga alat ini tidak bisa digunakan untuk menentukan koordinat suatu titik, hanya
elevasi yang mampu dibaca. Sedangkan kelebihan alat ini lebih simpel, kecil, ringan, dan
cepat untuk setting alatnya karena pada instrumen ini tidak terdapat nivo tabung namun
hanya ada nivo kotak saja.
Apabila kenyataan permukaan bumi ini datar, maka kita dapat mengukur semua
bangunan terhadap permukaan bumi. Namun kenyataannya dihadapkan dengan,
pegunungan, lembah, dataran rendah, laut dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam
menentukan selisih ketinggian tersebut dapat dilakukan dengan penyipatan datar.
Sementara hal yang akan dibahas dalam Ilmu Ukur Tanah disini adalah pengukuran yang
hanya menggunakan alat Waterpassing sebagai alat ukur. Pengukuran waterpass adalah
pengukuran untuk menentukan ketinggian atau beda tinggi antara dua titik. Pengukuran
waterpass ini sangat penting gunanya untuk mendapatkan data untuk keperluan
pemetaan, perencanaan maupun untuk pekerjaan pelaksana.
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAHPROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”JAWA TIMUR
JL Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp.(031) 876369 Surabaya
Bagian ini terdiri dari sebuah teropong yang terdiri dari tiga buah lensa yaitu lensa
mata (lensa okuler), lensa objektif, dan lensa sentral. Lensa sentral tidak terlihat dan
terpasang di tengah-tengah teropong jadi tidak diubah-ubah oleh seorang ahli ukur
pada waktu dia bekerja.
2. Benang – Benang Silang
Berada dekat dengan lensa okuler. Apabila kita melihat melalui teropong, benang-
benang silang akan tampak seperti berikut :
3. Garis Bidik
Merupakan garis yang menembus titik potong benang – benang silang vertikal dan
horizontal serta titik tengah lensa objektif . Dengan demikian garis ini dalam arah yang
berbeda – beda merupakan bidang bidik yang dijadikan pangkal untuk pengukuran
ketinggian.
Teropong yang dapat berputar keliling sumbu vertikal dinamakan sumbu ke satu.
Tentu saja garis bidik harus dapat disetel agar horizontal, untuk itu maka di bagian
atas teropong dipasang nivo.
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAHPROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”JAWA TIMUR
JL Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp.(031) 876369 Surabaya
5. Nivo
Semua alat penyipat datar dilengkapi nivo. Alat ini terdiri dari sebuah silinder
dengan tutup berbentuk cembung, yang merupakan suatu ruang uap yang berisi eter.
Gelembung uap akan selalu bergerak ke arah titik paling tinggi, apabila titik tengah
gelembung jatuh bersamaan dengan titik tengah tutup, maka nivo berada dalam
keadaan horizontal.
6. Knop Focus
Terletak ditengah – tengah bagian lensa sebelah kanan untuk type auto focus
dilengkapi switch dial atau autofocus. Apabila menggunakan autofocus menggunakan
tombol AF Key setelah Collimator (titik bidik) tepat pada rambu ukur (objek).
Pada gambar diatas adalah cara untuk mengukur beda tinggi atara titik A dan titik B,
bila alat waterpass telah memenuhi syarat seperti telah dijelaskan di muka, maka alat
diletakkan di titik P dimana jarak pA = pB.
• Pembacaan benang tengah ke A =b
• Pembacaan benang tengah ke B =m
Maka beda tinggi antara titik A dan B adalah :
Dh = b – m
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAHPROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”JAWA TIMUR
JL Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp.(031) 876369 Surabaya
Atau secara umum dapat dikatakan bahwa beda tinggi antara 2 titik adalah sama
dengan pembacaan benang tengah belakang dikurangi dengan pembacaan benang
tengah muka.
Cara meletakkan pesawat seperti di atas (pA = pB) adalah untuk menghindari adanya
kesalahan dari kedudukan tidak sejajarnya sumbu teropong dengan garis arah nivo.
Seperti terlihat pada gambar 2.4, bila kedudukannya tidak betul, maka sumbu teropong
akan membentuk sudut ɑ dengan garis mendatar, walaupun gelembung nivo sudah
kita setel di tengah-tengah.
Karena kesalahan ini maka pembacaan menjadi :
Bacaan belakang = b’
Bacaan muka = m’
Beda tinggi (dh) = b’ – m’
= (b + p) – (m + p)
= b – m (hasilnya masih betul)
2.8 Macam – Macam Pengerjaan Pengukuran Waterpass
2.8.1 Pengukuran Waterpass Berantai (Differential Levelling)
Pengukuran Waterpass Berantai (Differential Levelling) dilakukan jika jarak
yang akan kita ukur terlalu jauh jaraknya,dengan cara membagi menjadi beberapa
titik secara bertahap,misal dari titik 1 sampai titik 4 (A-d1-d2-d3-d4-
B).Selanjutnya dengan jarak antara dua titik tersebut tidak terlalu dekat dan juga
jangan terlalu jauh. Seperti gambar dibawah ini.
Pengukuran diatas dilakukan satu kali saja atau disebut dengan pengukuran
pergi.Sedangkan untuk mendapatkan ketelitian harus dilakukan pengukuran dari
titik terakhir kembali ketitik semula atau disebut pengukuran pulang. Dapat pula
dilakukan berkali– kali untuk mendapatkan ketelitian yang maksimal. Bila
pengukuran diadakan secara pulang dan pergi, maka hasil beda tinggi adalah rata-
rata dari pengukuran pergi dan pengukuran pulang.
t = Σb - Σm
Dimana :
Untuk mengukur ketinggian beberapa titik yang tidak terletak pada satu garis,
dapat pula dikerjakan dengan alat waterpass, dimana alat waterpass diletakan pada
satu titik. Pada gambar di atas, alat waterpass diletakan di titik P dan diukur titik-
titik detail 1,2,3,4 dengan pembacaan benang tengah m1,m2,m3 dan m4. Adapun
cara perhitungan elevasinya dapat digunakan dengan tinggi garis bidik. Pada
praktikum kali ini, kelompok kami menggunakan jenis pengukuran berantai dan
pengukuran profil melintang.
Untuk menetapkan apakah hasil pengukuran ini dapat dipakai atau tidak, maka diberi
suatu nilai toleransi kesalahan dalam pengukuran. Toleransi adalah suatu kesalahan
maksimum yang masih dapat diizinkan, sehingga dari hasil pengukuran dapat ditetapkan
dua alternatif :
1. Kesalahan > toleransi, maka hasil pengukuran ditolak
2. Kesalahan < toleransi, maka hasil pengukuran diterima
Untuk penggunaan waterpass sendiri kesalahan ulang diijinkan tergantung dari tingkat
pengukurannya. Kesalahannya yang diijinkan dirumuskan sebagai :
S = C√L mm
Dengan :
S = Kesalahan
C = Konstanta yang tergantung dari tingkat (orde) pengukuran
L = Jarak pengukuran dalam kilometer
Untuk pengukuran
Orde I = S < 3√L mm
Orde II = S < 6√L mm
Orde III = S < 10√L mm
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAHPROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”JAWA TIMUR
JL Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp.(031) 876369 Surabaya
BAB III
PELAKSANAAN DI LAPANGAN
Merk TOPCON
Type AT-G7
Image Erect
Magnification 22x
Objective Lens 33 mm
2. Rambu Ukur
Pita ukur digunakan untuk mengukur jarak langsung pada saat pelaksanaan di
lapangan.
8. Buku Pratikum
Alat ini sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan, terlebih jika sudah
disimpan dalam waktu yang lama. Kotoran dan debu yang menempel pada alat bisa
menjadi pengecoh saat membaca hasil pengukuran sehingga hasil yang didapatkan
menjadi tidak akurat. Gunakan sapu tangan untuk membersihkan alat ini dengan hati-
hati. Pembersihan secara berkala perlu dilakukan terutama jika waterpass lumayan sering
digunakan. Berikut langkah – langkah Cara Menggunakan Waterpass :
1. Siapkan alat – alat yang di perlukan seperti : Alat ukur Waterpass, Bak ukur dan
Tripod.
3. Pastikan posisi garis mendatar diafragma yang terdapat pada waterpass sejajar
dengan sumbu I.
7. Aturlah tombol focus / Mikrometer agar objek yang di bidik terlihat jelas.
Alat ini mampu mengukur objek horizontal layaknya permukaan lantai, batu bata,
serta dek. Sementara itu penggunaannya untuk pengukuran vertikal meliputi dinding,
bingkai pintu, serta pagar. Setelah pengukuran, penting untuk melihat kembali posisi
gelembung apakah berada di atas, bawah, atau samping.
Untuk mengukur objek yang tinggi, alat dengan ukuran normal biasanya akan
memberikan hasil pengukuran yang kurang akurat. Untuk itu perlu, menggunakan alat
ukur yang lebih besar. Minimal Anda harus menggunakan alat ini dengan ukuran 1 meter
untuk kebutuhan pengukuran yang lebih fleksibel.
Dalam pengukuran mungkin akan terjadi kesalahan pada alat ukur yang digunakan.
Beberapa kesalahan dalam pengukuran antara lain :
1. Kesalahan dari pengukur
a) Ketelitian mata yang kurang pada saat membaca benang atas, benang bawah, dan
benang tengah.
b) Pengukur masih kurang paham mengenai pengukuran waterpass.
c) Kondisi fisik si pengukur lemah.
d) Pendengaran pengukur kurang baik.
2. Kesalahan dari alat
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAHPROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”JAWA TIMUR
JL Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp.(031) 876369 Surabaya
BAB IV
PERHITUNGAN WATERPASS
4.1 Perhitungan Waterpass
Data ukur Waterpass lebih cenderung berfokus kepada potongan. Pengolahan data
ukur Waterpass hanya mengenal elevasi dan jarak untuk gambar potongan memanjang
dan potongan melintang. Data-data yang didapat dari survey di lapangan harus diolah
terlebih dahulu dengan menggunakan beberapa langkah untuk mengetahui hasil
pengukuran tepat atau tidak. Pada tahap inilah jarak optis, beda tinggi, dan elevasi dicari.
Setelah ketiga data sudah ditemukan, maka dari data tersebut diaplikasikan menjadi
gambar dengan menggabungkan antara elevasi dengan jarak yang sudah didapat. Untuk
lebih jelasnya perhatikan hasil perhitungan dari data-data yang ada serta contoh pengisian
buku ukur.
Keterangan :
d = jarak
BA = Batas Atas
BB = Batas Bawah
Diketahui :
BA = 1,495 m
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAHPROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”JAWA TIMUR
JL Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp.(031) 876369 Surabaya
BB = 1,245 m
Penyelesaian :
= 100 × 0,25
= 25 m
∆𝑯 (𝐭𝐮𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥) = 𝑻𝑨 − 𝑩𝑻
Keterangan :
∆H = Beda Tinggi
TA = Tinggi Alat
Diketahui :
TA = 1,382 m
BT = 1,37 m
Penyelesaian :
∆𝐻(tunggal) = 𝑇𝐴 − 𝐵𝑇
= 1,382 – 1,37
= 0,012
Keterangan :
E = Elevasi
Eu = Elevasi Utama
Diketahui : Eu = 0
Penyelesaian :
𝐸 = 𝐸𝑢 + ∆𝐻 (rata-rata)
= 0+ (-0.04)
= -0.04 m
= 25 m
= 24,8 m
Pengukuran Pulang
Titik 1 = 100 × (BA – BB)
= 25 m
= 25 m
b. Beda Tinggi
Pengukuran Pergi
Tinggi alat di titik 1 = 1,382
∆H(Belakang) = TA − BT
= 1,382 − 1,37
= 0,012 m
∆H(Muka) = TA − BT
= 1,382 − 1,477
= -0,095 m
Pengukuran Pulang
Tinggi alat di titik 1 = 1,39
∆H(Belakang) = TA − BT
= 1,39 − 1,38
= 0,01 m
∆H(Muka) = TA − BT
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAHPROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”JAWA TIMUR
JL Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp.(031) 876369 Surabaya
= 1,39 − 1,48
= -0.09 m
(−0,129625)+(-0.122625)
=
2
= -0.126125
∆H = BT
belakang − BTmuka
= 1,37− 1,477
= −0,107 m
Pengukuran Pulang
Tinggi alat di titik 1 = 1,39
∆H = BT
belakang − BTmuka
= 1,38 − 1,48
= -0,1 m
= − 0,181 m
Besar Koreksi
Besar Koreksi = − 0,181 m
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAHPROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”JAWA TIMUR
JL Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp.(031) 876369 Surabaya
= -0,022625 m
= −0,107+ 0,00275
= −0,10425 m
= −0,1 + 0,00275
= −0,09725 m
= −0,129625+(−0,122625)
2
= −0.126125 m
−0,065625+(0,020375)
=
2
= −0,122625 m
d. Elevasi
Elevasi di Titik 1 Pergi
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAHPROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”JAWA TIMUR
JL Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp.(031) 876369 Surabaya
= 0 + (-0,126125)
= -0,126125
2) Beda Tinggi
∆H di titik 1 = TA − BT
= 1,43 − 1,391
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAHPROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”JAWA TIMUR
JL Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp.(031) 876369 Surabaya
= 0,039 m
3) Elevasi
Elevasi pesawat di titik 1 = Elevasi pesawat + beda tinggi
= -0.16+ (0,039)
= -0.116125 m
c. Melintang 3
1) Jarak Optis
Titik 1 = 100 × (BA − BB)
= 5,2 m
2) Beda Tinggi
∆H di titik 1 = TA − BT
= 1,369 − 1,349
= 0,02 m
3) Elevasi
Elevasi pesawat di titik 1 = Elevasi pesawat + beda tinggi
= - 0.1+ 0,02
= -0,03475 m
d. Melintang 4
1) Jarak Optis
Titik 1 = 100 × (BA − BB)
=5m
2) Beda Tinggi
∆H di titik 1 = TA − BT
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAHPROGRAM
STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”JAWA TIMUR
JL Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp.(031) 876369 Surabaya
= 1,40 – 1,36
= 0,04 m
3) Elevasi
Elevasi pesawat di titik 1 = Elevasi pesawat + beda tinggi
= -0,1+ 0,04
= -0,084375 m
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAHPROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”JAWA TIMUR
JL Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp.(031) 876369 Surabaya
TP1
1 90 1,352 1,328 1,302 5 0,054 0,015
1,382 2 90 1,183 1,156 1,13 5,3 0,226 0,187
3 90 1,185 1,152 1,119 6,6 0,23 0,191
4 90 1,798 1,769 1,731 6,7 -0,387 -0,426
5 90 1,806 1,772 1,737 6,9 -0,39 -0,429
6 90 1,878 1,842 1,806 7,2 -0,46 -0,499
Pesawat -0,04
7 270 1,361 1,356 1,351 1 0,026 -0,013
8 270 1,31 1,303 1,296 1,4 0,079 0,04
9 270 1,468 1,455 1,443 2,5 -0,073 -0,112
10 270 1,875 1,863 1,85 2,5 -0,481 -0,52
11 270 1,889 1,876 1,863 2,6 -0,494 -0,533
11 270 1,439 1,425 1,41 2,9 -0,043 -0,082
TP2
1 90 1,418 1,391 1,365 5,3 0,039 -0,116125
1,43 2 90 1,148 1,122 1,095 5,3 0,308 0,152875
3 90 1,164 1,13 1,094 7 0,3 0,144875
4 90 1,743 1,708 1,673 7 -0,278 -0,433125
5 90 1,716 1,68 1,644 7,2 -0,25 -0,405125
6 90 1,869 1,832 1,795 7,4 -0,402 -0,557125
Pesawat -0,16
7 270 1,435 1,43 1,425 1 0 -0,155125
8 270 1,313 1,308 1,303 1 0,122 -0,033125
9 270 1,339 1,328 1,318 2,1 0,102 -0,053125
10 270 1,738 1,727 1,716 2,2 -0,297 -0,452125
11 270 1,736 1,724 1,712 2,4 -0,294 -0,449125
12 270 1,207 1,193 1,179 2,8 0,237 0,081875
Tabel 4.2 3 Perhitungan Melintang 3
TP3
1 90 1,375 1,349 1,323 5,2 0,02 -0,03475
1,369 2 90 1,314 1,271 1,228 8,6 0,098 0,04325
3 90 1,258 1,214 1,17 8,8 0,155 0,10025
4 90 1,251 1,195 1,14 11,1 0,174 0,11925
Pesawat -0,1
5 270 1,342 1,337 1,322 2 0,032 -0,02275
6 270 1,223 1,217 1,211 1,2 0,152 0,09725
7 270 1,344 1,335 1,326 1,8 0,034 -0,02075
8 270 1,705 1,695 1,685 2 -0,326 -0,38075
9 270 1,675 1,663 1,651 2,4 -0,294 -0,34875
10 270 1,24 1,227 1,214 2,6 0,142 0,08725
TP4
1 90 1,385 1,36 1,335 5 0,04 -0,084375
1,4 2 90 1,194 1,191 1,128 6,6 0,209 0,084625
3 90 1,168 1,128 1,088 8 0,272 0,147625
4 90 1,133 1,092 1,051 8,2 0,308 0,183625
5 90 1,19 1,137 1,084 10,6 0,263 0,138625
Pesawat -0,1
6 270 1,329 1,323 1,317 1,2 0,077 -0,047375
7 270 1,158 1,151 1,145 1,3 0,249 0,124625
8 270 1,155 1,149 1,143 1,2 0,251 0,126625
9 270 1,253 1,246 1,24 1,3 0,154 0,029625
10 270 1,192 1,182 1,172 2 0,218 0,093625
NA N N
NGU AS
BA I
M
PE
O
NA
RS I T A S
L
EL
" V E T ERA
I VE
UN
N
"
JA
WA R
T I MU
EL
EL
ALAT UKUR WATERPASS
EL
LOKASI
DIPERIKSA OLEH
EL
DOSEN PEMBIMBING PRAKTIKUM
"ILMU UKUR TANAH"
TITI TB P TB P TB P TB P TB
ELEVASI
-0,126125 -0,16 -0,14875 -0,1 -0,158375 -0,1 -0,181 Dr. YERRY KAHADITU F, S.T,. M.T.
DIKERJAKAN OLEH :
ISNAINA SAFARELA
(21035010022)
EFRISTKA ANGGRAENY
JARA (21035010023)
EARLANGGA ROHMAT S.
(21035010042)
RAIHAN SINGGIH P.
(21035010043)
JARA IFTHAR RAMADHANA W.
(21035010045)
OMULATI SHINTYA NAFLA SALSABELA S.
(21035010131)
PE
O
NA
RS I T A S
L
EL
" V E T ERA
I VE
UN
N
"
JA
WA R
T I MU
EL
EL
ALAT UKUR WATERPASS
EL
LOKASI
DIPERIKSA OLEH
EL
DOSEN PEMBIMBING PRAKTIKUM
"ILMU UKUR TANAH"
TITI TB P TB P TB P TB P TB
ELEVASI -0,158375 -0,1 -0,14875 -0,03 -0,126125 -0,04 0 Dr. YERRY KAHADITU F, S.T,. M.T.
DIKERJAKAN OLEH :
ISNAINA SAFARELA
(21035010022)
EFRISTKA ANGGRAENY
JARA (21035010023)
EARLANGGA ROHMAT S.
(21035010042)
RAIHAN SINGGIH P.
(21035010043)
JARA IFTHAR RAMADHANA W.
(21035010045)
OMULATI SHINTYA NAFLA SALSABELA S.
(21035010131)
PE
O
NA
RS I T A S
L
" V E T ERA
EL
I VE
UN
N
"
JA
WA R
T I MU
EL
EL
ALAT UKUR WATERPASS
LOKASI
TITI P
JALAN DEPAN TECHNO PARK
SAMPAI
JALAN DEPAN ASRAMA PUTRI
JARA
JARA
OMULATI
ISNAINA SAFARELA
U
(21035010022)
EFRISTKA ANGGRAENY
(21035010023)
Fakultas EARLANGGA ROHMAT S.
(21035010042)
Danau Hukum RAIHAN SINGGIH P.
UPN (21035010043)
IFTHAR RAMADHANA W.
(21035010045)
SHINTYA NAFLA SALSABELA S.
(21035010131)
TP 4 TP 3 TP 2 TP 1
MELINTANG P Asrama LPT Techno
GAMBAR : NO. GAMBAR :
Putri Park
S ALA
EL NA N N
NGU AS
BA I
M
PE
O
NA
RS I T A S
L
" V E T ERA
EL
I VE
UN
N
"
JA
WA R
T I MU
EL
EL
ALAT UKUR WATERPASS
LOKASI
TITI P
JALAN DEPAN TECHNO PARK
SAMPAI
JALAN DEPAN ASRAMA PUTRI
JARA
JARA
OMULATI
ISNAINA SAFARELA
U
(21035010022)
EFRISTKA ANGGRAENY
(21035010023)
Fakultas EARLANGGA ROHMAT S.
(21035010042)
Danau Hukum RAIHAN SINGGIH P.
UPN (21035010043)
IFTHAR RAMADHANA W.
(21035010045)
SHINTYA NAFLA SALSABELA S.
(21035010131)
TP 4 TP 3 TP 2 TP 1
MELINTANG P Asrama LPT Techno
GAMBAR : NO. GAMBAR :
Putri Park
S ALA
EL
NA N N
NGU AS
BA I
M
PE
O
NA
RS I T A S
L
" V E T ERA
EL
I VE
UN
N
"
JA
WA R
T I MU
EL
EL
ALAT UKUR WATERPASS
LOKASI
TITI P
JALAN DEPAN TECHNO PARK
SAMPAI
JALAN DEPAN ASRAMA PUTRI
ELEVASI
DIPERIKSA OLEH
JARA
OMULATI
ISNAINA SAFARELA
U
(21035010022)
EFRISTKA ANGGRAENY
(21035010023)
Fakultas EARLANGGA ROHMAT S.
(21035010042)
Danau Hukum RAIHAN SINGGIH P.
UPN (21035010043)
IFTHAR RAMADHANA W.
(21035010045)
SHINTYA NAFLA SALSABELA S.
(21035010131)
TP 4 TP 3 TP 2 TP 1
MELINTANG P Asrama LPT Techno
GAMBAR : NO. GAMBAR :
Putri Park
S ALA
EL NGU
NA N N
AS
BA I
M
PE
O
NA
RS I T A S
L
" V E T ERA
EL
I VE
UN
N
"
JA
WA R
T I MU
EL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
"veteran"
JAWA TIMUR
JL. raya rungkut madya gunung anyar rungkut
EL SURABAYA
EL
ALAT UKUR WATERPASS
LOKASI
TITI P
JALAN DEPAN TECHNO PARK
SAMPAI
JALAN DEPAN ASRAMA PUTRI
JARA
JARA
OMULATI
ISNAINA SAFARELA
U
(21035010022)
EFRISTKA ANGGRAENY
(21035010023)
Fakultas EARLANGGA ROHMAT S.
(21035010042)
Danau Hukum RAIHAN SINGGIH P.
UPN (21035010043)
IFTHAR RAMADHANA W.
(21035010045)
SHINTYA NAFLA SALSABELA S.
(21035010131)
TP 4 TP 3 TP 2 TP 1
MELINTANG P Asrama LPT Techno
GAMBAR : NO. GAMBAR :
Putri Park
S ALA