Jl. Akses Tol Cimanggis, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Telp. (021) 8674586
Penulis:
Supriyani, SIP.
Editor:
Rechtiyanto Iqbal Prakoso
KATA PENGANTAR
i
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ II
ii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
E. EVALUSI ................................................................................................... 71
F. UMPAN BALIK DAN TIDAK LANJUT ........................................................ 73
iii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
iv
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
DAFTAR GAMBAR
v
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
Gambar 17 Contoh Penomoran Surat Keputusan yang ditanda tangani oleh Wakil
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional dan
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (1) ...................................................................... 98
Gambar 18 Contoh Penomoran Surat Keputusan yang ditanda tangani oleh Wakil
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional dan
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (2) ...................................................................... 98
Gambar 19 Contoh dan format penomoran Keputusan Umum Pejabat di Daerah99
Gambar 20 Contoh Penomoran Keputusan Pemberian dan Pembatalan Hak ..... 99
Gambar 21 Contoh format dan penomoran Surat Keputusan Bersama ............. 100
Gambar 22 Contoh format dan penomoran Naskah Dinas Penugasan .............. 101
Gambar 23 Contoh Format dan Penomoran Surat Tugas .................................. 102
Gambar 24 Contoh format dan penomoran Nota Dinas...................................... 103
Gambar 25 Contoh dan format penomoran Memorandum ................................. 104
Gambar 26 Contoh format dan penomoran Surat Dinas Ditandatangani oleh
Pejabat pimpinan instansi ................................................................................... 105
Gambar 27 Contoh dan format penomoran Surat Dinas yang ditandatangani oleh
Pejabat di bawah pimpinan instansi .................................................................... 106
Gambar 28 Contoh dan format Surat Dinas yang ditandatangani oleh Pejabat di
daerah................................................................................................................. 106
Gambar 29 Contoh format dan penomoran Surat Undangan ............................. 107
Gambar 30 Contoh format dan penomoran Surat Kuasa.................................... 108
Gambar 31 Contoh format dan penomoran Surat Keterangan ........................... 109
Gambar 32 Contoh format dan penomoran Surat Pernyataan ........................... 109
Gambar 33 Contoh format dan penomoran Surat Pengantar ............................. 110
Gambar 34 Contoh format dan penomoran Berita Acara.................................... 111
Gambar 35 Contoh format dan penomoran Pengumuman ................................. 112
Gambar 36 Contoh format dan penomoran Piagam ........................................... 112
Gambar 37 Contoh Lampiran ............................................................................. 116
Gambar 38 Nomor Salinan Surat ........................................................................ 124
Gambar 39 Ruang tanda tangan pada naskah dinas pengaturan ...................... 128
Gambar 40 Ruang tanda tangan pada naskah dinas yang ditandatangani atas
nama ................................................................................................................... 128
Gambar 41 Ruang tanda tangan pada naskah dinas lainnya yang tidak bersifat
mengatur ............................................................................................................. 128
vi
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
Gambar 42 Ruang tanda tangan pada naskah dinas yang ditandatangani untuk
belia .................................................................................................................... 129
Gambar 43 Contoh ruang penanda tanganan Surat Keputusan a.n Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Direktur Jenderal Penetapan
Hak dan Pendaftaran Tanah ............................................................................... 129
Gambar 44 Contoh ruang penanda tanganan Surat Keputusan a.n Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Direktur Jenderal Penetapan
Hak dan Pendaftaran Tanah ............................................................................... 130
Gambar 45 Susunan penandatanganan atas nama (a.n.) .................................. 142
Gambar 46 Susunan penandatanganan untuk beliau (u.b) ................................ 143
Gambar 47 c Plt. ................................................................................................. 143
Gambar 48 Susunan penandatanganan untuk Plh ............................................. 144
vii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kode Penandatangan unit kerja dan Penomoran pada naskah dinas yang
ditandatangani oleh Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan
Pertanahan Nasional dan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya maupun Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama atas nama Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di
lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional .. 85
Tabel 2 Kode Identifikasi Kementerian ................................................................ 86
Tabel 3 Kode Identifikasi Kantor Wilayah BPN .................................................... 90
Tabel 4 Kode Identifikasi Kantor Pertanahan....................................................... 91
Tabel 5 Ketentuan dimensi lambang/logo 3 x 3 cm dan warna dalam CMYK (Cyan
Magenta Yelow Key) ........................................................................................... 119
Tabel 6 Nomor Seri Cap Dinas Bernomor Seri Kantor Wilayah BPN ................ 120
Tabel 7 Pembubuhan paraf koordinasi .............................................................. 145
Tabel 8 Kolom Paraf Koordinasi Untuk Eselon II ............................................... 145
Tabel 9 Cap/Stempel Paraf Hierarki .................................................................. 146
Tabel 10 Matriks Kewenangan dalam Penandatanganan Naskah Dinas di
lingkungan Kementerian ..................................................................................... 146
Tabel 11 Matriks Kewenangan dalam Penandatanganan Naskah Dinas di Kantor
Wilayah BPN....................................................................................................... 147
viii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
ix
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
BAB I
PENDAHULUAN
..::SELAMAT::..
Anda akan segera mengikuti pembelajaran 1 (satu) dari 8 (delapan) modul
dalam Paket Modul E-Office dan Tata Arsip. Modul ”Tata Naskah
ATR/BPN” ini merupakan modul pertama yang akan Anda pelajari.
Semoga Anda tetap semangat belajar dalam menimba ilmu
REALITAS
Baca dan perhatikan kasus yang terjadi di bawah ini:
Pengelolaan Arsip Kementerian Jadi Indikator Citra Pemerintah
Rabu 23 Nov 2016 14:00 WIB
Jakarta-Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menilai pengelolaan
arsip yang baik menjadi salah satu indikator tata kelola pemerintahan yang
baik. Lembaga ini mendorong pemerintah dan instansi terkait agar
memberikan perhatian dan sadar pentingnya pengelolaan arsip yang baik.
Kepala ANRI, Mustari Irawan, mengatakan, buruknya sistem pengelolaan
arsip justru akan menimbulkan masalah baru di kemudian hari. "Oleh
karena itu, kesadaran pentingnya arsip itu penting sekali. Saya
memfokuskan kesadaran itu dimulai dari kementerian dan lembaga.
Karena, kalau arsip ini tidak diperhatikan, akan banyak masalah yang akan
muncul, baik masalah hukum, politik, ekonomi, sosial, dan budaya," kata
Mustari menjelaskan di gedung ANRI, Jakarta, Selasa (22/11).
Pihaknya menyoroti sistem pengelolaan arsip di kementerian dan lembaga
di Indonesia yang masih sangat lemah. Dalam hasil audit pengelolaan
arsip dan dokumentasi yang dilakukan ANRI di setiap kementerian,
ditemukan hampir separuh dari jumlah kementerian yang ada masih
memiliki tata kelola arsip yang buruk. ANRI menilai, hanya ada dua
kementerian yang nilai pengelolaan arsipnya baik. Nilainya 76-90.
Sebanyak 16 kementerian nilainya cukup. Lima kementerian nilainya
kurang. Sedangkan, 11 kementerian dinilai buruk mengelola arsip.
Terdapat sejumlah indikator penilaian dalam audit ini. Di antaranya
masalah kebijakan, pengelolaan arsip, sumber daya manusia, program,
serta perhatian dari pimpinan. Kepala Pusat Akreditasi ANRI, Rudi Anton,
mengatakan, audit kearsipan ini penting dilakukan untuk mengetahui
kondisi penyelenggaraan kearsipan negara. Tim Pengawas Kearsipan
ANRI memperoleh berbagai temuan dan permasalahan terkait belum
tertibnya budaya pengarsipan. Hasil temuan permasalahan kearsipan ini
Sumber:
https://republika.co.id/berita/koran/nusantara-koran/16/11/23/oh324614-
pengelolaan-arsip-kementerian-jadi-indikator-citra-pemerintah
A. LATAR BELAKANG
Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat
komunikasi kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh
pejabat yang berwenang di Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional dalam rangka
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan di bidang
agraria/pertanahan dan tata ruang. Sedangkan, Tata Naskah
Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
B. DESKRIPSI SINGKAT
Mata Pelatihan ini membahas tentang pengertian jenis
dan format naskah dinas, pembuatan naskah dinas,
kewenangan penanda tangan, pengamanan naskah dinas, dan
pengendalian naskah dinas.
C. MANFAAT MODUL
1. Manfaat Bagi Peserta:
Memberikan pengetahuan dan meningkatkan
pemahaman terkait materi yang disampaikan, sehingga
peserta dapat memahami tentang tata naskah di dalam
Kementerian ATR/BPN dengan benar.
2. Manfaat Bagi Fasilitator:
Modul yang disusun memudahkan Fasilitator
dalam memberikan pengarahan dan motivasi kepada
Peserta serta sebagai media dalam penyamaan persepsi
antar Fasilitator.
3. Manfaat Bagi Pengelola Pelatihan:
Modul yang disusun sebagai bahan evaluasi bagi
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
pengendalian pelaksanaan pelatihan serta untuk
penyempurnaan modul pelatihan berikutnya agar lebih
baik.
D. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari materi dalam mata pelatihan ini
peserta dapat menjelaskan jenis dan format naskah dinas,
mengidentifikasi langkah pembuatan naskah dinas, membuat
naskah dinas, menjelaskan kewenangan penanda tangan,
mengidentifikasi pengamanan naskah dinas dan menjelaskan
pengendalian naskah dinas.
BAB II
PENGANTAR TATA NASKAH
ATR/BPN
B. SASARAN
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa dan penafsiran
penyelenggaraan tata naskah dinas dan tata kearsipan di
lingkungan Kementerian;
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dinas
dengan unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum;
C. ASAS
Asas penyusunan naskah dinas adalah sebagai berikut:
1. Asas Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan tata naskah dinas dan perlu dilakukan
secara efektif dan efisien dalam penulisan, penggunaan
ruang atau lembar naskah dinas, spesifikasi informasi,
serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik,
benar dan lugas;
2. Asas Pembakuan
Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan
bentuk yang telah dibakukan;
3. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat
dipertanggungjawabkan dari segi isi, format, prosedur,
kewenangan dan keabsahan;
4. Asas Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas terkait
dengan kegiatan administrasi umum dan unsur
administrasi lainnya;
5. Asas Kecepatan dan Ketepatan
Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi unit kerja,
tata naskah dinas harus dapat diselesaikan tepat waktu
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Peraturan Tata Naskah Dinas di
lingkungan Kementerian meliputi pengaturan tentang jenis dan
format naskah dinas, kewenangan penandatanganan,
penyusunan naskah dinas, tata surat dinas, penggunaan
lambang Negara, logo, cap dinas, dan papan nama
Kementerian, perubahan, pencabutan, pembatalan, ralat
naskah dinas dan legalisir dokumen.
E. RANGKUMAN
Naskah dinas disusun berdasarkan asas Efektif dan
Efisien, asas Pembakuan, asas Pertanggungjawaban, asas
Keterkaitan, asas Kecepatan dan Ketepatan, dan asas
Keamanan.
F. EVALUASI
Pilihlah salah satu jawaban yang Saudara anggap benar di
bawah ini!
1. Peraturan terkait tata naskah di Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional saat ini yang
berlaku adalah …..
A. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 2018
B. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 10 Tahun 2018
C. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 11 Tahun 2018
D. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 12 Tahun 2018
E. Semua jawaban salah
BAB III
JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS
NASKAH DINAS
KHUSUS
4) Distribusi
Petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis yang telah
ditetapkan, didistribusikan kepada pihak yang
berkepentingan/berhak secara cepat dan tepat
waktu;
5) Format Petunjuk Pelaksanaan/petunjuk teknis
terlampir di Lampiran Modul 1 Tata Naskah
ATR/BPN pada gambar 5;
6) Format Lampiran Petunjuk Pelaksanaan/petunjuk
teknis terlampir di Lampiran Modul 1 Tata Naskah
ATR/BPN pada gambar 6.
e. Prosedur Tetap (Prosedur Operasional Standar)
1) Pengertian
Prosedur Tetap (Protap) adalah naskah dinas yang
memuat serangkaian manual/petunjuk tentang tata
cara dan urutan suatu kegiatan teknis operasional
atau administratif tertentu yang harus diikuti oleh
pejabat/pegawai pada setiap unit organisasi di
lingkungan Kementerian.
2) Tujuan Prosedur Tetap
a) Menyederhanakan, memudahkan dan
mempercepat penyampaian perintah;
b) Memudahkan pekerjaan;
c) Memperlancar pelaksanaan kegiatan;
d) Memudahkan kerjasama antara pimpinan, staf
dan unsur pelaksana.
3) Susunan
a) Kepala
c) Kaki
(1) Tempat dan tanggal penetapan;
(2) Nama jabatan pejabat yang
menandatangani, ditulis dengan huruf awal
kapital, dan diakhiri dengan tanda baca
koma (,);
(3) Tanda tangan pejabat yang menugaskan;
(4) Nama lengkap pejabat yang
menandatangani, ditulis dengan huruf awal
kapital;
(5) NIP, kecuali Menteri tidak menggunakan
NIP;
(6) Cap dinas;
(7) Tembusan (bila diperlukan).
3) Distribusi
a) Surat Tugas disampaikan kepada yang
mendapat tugas;
b) Tembusan disampaikan kepada pejabat/
instansi yang terkait.
4) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Surat Tugas tidak menggunakan konsiderans;
b) Jika tugas merupakan tugas kolektif, daftar
pegawai yang ditugaskan dimasukkan dalam
lampiran yang terdiri atas kolom nomor urut,
nama, pangkat, NIP, jabatan, dan keterangan;
c) Pada dasarnya surat tugas ditetapkan oleh
atasan pegawai, kecuali apabila karena
pertimbangan tertentu pejabat tersebut diberi
b) Batang Tubuh
Terdiri atas kalimat/alinea pembuka, isi, dan
penutup yang singkat, padat, dan jelas.
c) Kaki
(1) Nama jabatan penanda tangan ditulis
dengan huruf awal kapital, dan diakhiri
dengan tanda baca koma (,);
(2) Tanda tangan pejabat;
(3) Nama lengkap penanda tangan, ditulis
dengan huruf awal kapital, tanpa diberi
tanda baca apapun, serta tidak perlu
digarisbawahi, dibawahnya ditulis Nomor
Induk Pegawai (NIP) pejabat yang
memberikan tanda tangan;
(4) Tembusan, ditulis lengkap di margin kiri
bawah diikuti tanda baca titik dua (:) dan
tidak diberi garis bawah, dan tidak perlu
menambahkan kata sebagai laporan, arsip
atau istilah sejenisnya.
Contoh:
Tembusan:
1. Direktur ..... ;
2. dst.
3) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Nota Dinas tidak dibubuhi cap dinas;
b) Tembusan Nota Dinas berlaku di lingkungan
intern instansi;
c) Kaki
(1) nama jabatan penanda tangan ditulis
dengan huruf awal kapital, dan diakhiri
dengan tanda baca koma (,);
(2) tanda tangan pejabat;
(3) nama lengkap penandatangan, ditulis
dengan huruf awal kapital, tanpa diberi
tanda baca apapun, serta tidak perlu
digarisbawahi, dibawahnya ditulis Nomor
Induk Pegawai (NIP) pejabat yang
memberikan tanda tangan;
(4) Tembusan bila diperlukan.
3) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Memorandum tidak dibubuhi cap dinas.
b) Tembusan Memorandum berlaku di lingkungan
internal Kementerian.
c) Penomoran Memorandum dilakukan dengan
mencantumkan kode Memo (singkatan dari
Memorandum), nomor Memorandum, kode
jabatan penanda tangan, bulan, dan tahun.
d) Dalam hal surat dinas lebih dari 1 (satu)
halaman dicantumkan awal kalimat pada
halaman berikutnya disertai tanda baca titik
sebanyak 3 kali (...) pada margin kanan bawah.
4) Format Memorandum Menteri terlampir di
Lampiran Modul 1 Tata Naskah ATR/BPN pada
gambar 20.
c. Disposisi
1) Pengertian
Disposisi adalah petunjuk tertulis mengenai tindak
lanjut penyelesaian surat/tanggapan terhadap surat
masuk, ditulis secara jelas pada lembar disposisi,
tidak pada naskah asli. Lembar disposisi
merupakan satu kesatuan dengan naskah surat
yang bersangkutan dan tidak boleh dipisahkan.
Pada lembar disposisi dicantumkan kalimat:
dilarang memisahkan sehelai suratpun yang
tergabung dalam berkas ini.
2) Format Disposisi terlampir di Lampiran Modul 1
Tata Naskah ATR/BPN pada gambar 21.
2. Naskah Dinas Korespondensi Ekstern
a. Surat Dinas
1) Pengertian
Surat Dinas adalah naskah dinas pelaksanaan
tugas pejabat dalam menyampaikan informasi
kedinasan berupa pemberitahuan, pernyataan,
permintaan atau penyampaian naskah dinas atau
barang, atau hal kedinasan lainnya kepada pihak
lain di luar lingkungan Kementerian, pejabat di
lingkungan Kementerian kepada pejabat di daerah
atau sebaliknya, antar Kantor Wilayah BPN dan
Kantor Pertanahan.
2) Susunan
a) Kepala Surat Dinas
Bagian Kepala Surat Dinas terdiri dari:
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Dinas terdiri dari
alinea pembuka, isi dan penutup.
c) Kaki Surat Dinas
Bagian kaki Surat Dinas terdiri dari
(1) Nama jabatan, yang ditulis dengan huruf
kapital;
(2) Tanda tangan pejabat;
(3) Nama lengkap pejabat/penanda tangan,
yang ditulis dengan huruf kapital;
(4) Cap jabatan/dinas digunakan sesuai
dengan ketentuan;
(5) Tembusan yang memuat nama jabatan
pejabat penerima (jika ada), ditulis lengkap
di margin kiri bawah diikuti tanda baca titik
dua (:) dan tidak diberi garis bawah dan
tidak perlu menambahkan kata sebagai
laporan, arsip atau istilah sejenisnya.
3) Distribusi
Surat dinas disampaikan kepada pejabat sesuai
dengan alamat yang dituju dengan menggunakan
buku ekspedisi atau lembar pengantar.
4) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Kop surat hanya digunakan pada halaman
pertama;
b) Dalam hal surat dinas lebih dari 1 (satu)
halaman dicantumkan nomor halaman pada
lembar berikut di margin tengah atas;
b. Surat Undangan
1) Pengertian
Surat Undangan adalah Surat Dinas yang memuat
undangan kepada pejabat/pegawai atau pihak
lainnya yang tersebut pada alamat tujuan untuk
menghadiri suatu acara kedinasan tertentu,
misalnya rapat, upacara, pertemuan, dan
sebagainya.
2) Susunan
a) Kepala
(1) Kop naskah dinas, yang berisi lambang
negara dan nama jabatan (untuk pejabat
negara) atau logo dan nama instansi
(untuk non pejabat Negara);
(2) Nomor, sifat, lampiran, dan hal yang diketik
di sebelah kiri di bawah kop naskah dinas;
(3) Tempat dan tanggal, pembuatan surat,
yang diketik di sebelah kanan atas
sejajar/sebaris dengan nomor;
(4) Kata Yth., yang ditulis di bawah hal, yang
diikuti dengan nama jabatan, dan alamat
yang dikirimi surat (jika diperlukan);
b) Batang Tubuh
(1) Alinea pembuka;
(2) Isi undangan, yang meliputi hari, tanggal,
waktu, tempat, dan acara;
(3) Alinea penutup.
c) Kaki
Bagian kaki surat undangan terdiri dari nama
jabatan yang ditulis dengan huruf awal kapital,
tanda tangan, dan nama pejabat yang ditulis
dengan huruf awal kapital.
3) Hal yang perlu diperhatikan
Surat undangan untuk keperluan tertentu dapat
berbentuk kartu.
4) Format Surat Undanganterlampir di Lampiran
Modul 1 Tata Naskah ATR/BPN pada gambar 27;
5) Format Lampiran Surat Undangan terlampir di
Lampiran Modul 1 Tata Naskah ATR/BPN pada
gambar 28;
6) Format Kartu Undangan terlampir di Lampiran
Modul 1 Tata Naskah ATR/BPN pada gambar 29.
2) Perjanjian Internasional
Perjanjian Internasional adalah perjanjian dalam
bentuk dan nama tertentu yang diatur dalam
hukum internasional, yang dibuat secara tertulis
serta menimbulkan hak dan kewajiban di bidang
hukum publik.
Perjanjian Internasional dapat dilakukan
dengan satu Negara atau lebih, organisasi
internasional, atau subyek hukum internasional lain
berdasarkan kesepakatan dan para pihak
berkewajiban untuk melaksanakan perjanjian
tersebut dengan itikad baik. Perjanjian
Internasional dilakukan sebagai upaya untuk
mengembangkan hubungan dan kerjasama antar
negara. Hubungan dan kerja sama luar negeri
dapat dilakukan atas prakarsa dari instansi
pemerintah, baik pusat maupun daerah, serta
Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.
a) Pemerintah Daerah yang berminat
mengadakan kerja sama dengan Pemerintah
Kota/Provinsi di luar negeri memberi tahu
Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam
Negeri, dan instansi terkait untuk mendapatkan
pertimbangan;
b) Pemerintah Daerah bersama dengan
Kementerian Luar Negeri melalui Perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri mengadakan
penjajakan untuk mengetahui apakah minatnya
(3) Kaki
Bagian kaki terdiri dari
(a) Nama jabatan pejabat penanda tangan
selaku wakil pemerintah masing-
masing, tanda tangan, dan nama
pejabat penanda tangan, yang
letaknya disesuaikan dengan
penyebutan dalam judul perjanjian;
(b) Tempat dan tanggal penandatanganan
perjanjian;
(c) Penjelasan teks bahasa yang
digunakan dalam perjanjian;
(d) Segel asli.
J. Format Surat Perjanjian Antar Instansi Dalam
Negeri terlampir di Lampiran Modul 1 Tata
Naskah ATR/BPN pada gambar 30;
K. Format Kesepakatan Awal/Letter Of Intent
terlampir di Lampiran Modul 1 Tata Naskah
ATR/BPN pada gambar 31;
L. Format Memorandum of Understanding
terlampir di Lampiran Modul 1 Tata Naskah
ATR/BPN pada gambar 32;
M. Format Perjanjian Kerja Sama Pemerintah
Lingkup Nasional terlampir di Lampiran Modul
1 Tata Naskah ATR/BPN pada gambar 33;
N. Format Map Perjanjian Internasional terlampir
di Lampiran Modul 1 Tata Naskah ATR/BPN
pada gambar 34.
2. Surat Kuasa
a. Pengertian
Surat Kuasa adalah naskah dinas yang berisi
pemberian wewenang kepada badan hukum/kelompok
orang/ perseorangan atau pihak lain dengan atas
namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu
dalam rangka kedinasan.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala terdiri dari:
a) Kop (menyesuaikan);
b) Judul Surat Kuasa;
c) Nomor Surat Kuasa.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Kuasa memuat materi
yang dikuasakan.
3) Kaki
Bagian Surat Kuasa memuat keterangan tempat,
tanggal, bulan dan tahun pembuatan serta nama
dan tanda tangan para pihak yang berkepentingan,
dan dibubuhi meterai sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Khusus untuk Surat Kuasa
dalam bahasa Inggris tidak menggunakan meterai.
c. Format Surat Kuasa terlampir di Lampiran Modul 1
Tata Naskah ATR/BPN pada gambar 35.
3. Berita Acara
a. Pengertian
Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi uraian
tentang proses pelaksanaan suatu kegiatan yang harus
ditandatangani oleh para pihak dan para saksi.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala terdiri dari
a) Kop (menyesuaikan);
b) Judul Berita Acara;
c) Nomor Berita Acara.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh terdiri dari
a) Tulisan hari, tanggal, dan tahun serta nama
dan jabatan para pihak yang membuat Berita
Acara;
b) Substansi Berita Acara.
3) Kaki
Bagian kaki memuat tempat pelaksanaan
penandatanganan nama jabatan/pejabat dan tanda
tangan para pihak dan para saksi.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Pembubuhan meterai pada naskah dinas Berita
Acara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
2) Dalam hal surat dinas lebih dari 1 (satu) halaman
dicantumkan awal kalimat pada halaman
a) Nomor urut;
b) Jenis naskah/barang yang dikirim;
c) Banyaknya naskah/barang;
d) Keterangan.
3) Kaki
a) Pengirim yang berada di sebelah kanan, yang
meliputi:
(1) Nama jabatan pembuat surat pengantar;
(2) Tanda tangan;
(3) Nama lengkap penanda tangan, ditulis
dengan huruf awal kapital, tanpa diberi
tanda baca apapun, serta tidak perlu
digarisbawahi, di bawahnya ditulis Nomor
Induk Pegawai (NIP) pejabat yang
memberikan tanda tangan;
(4) Cap Dinas.
b) Penerima yang berada di sebelah kiri, yang
meliputi
(1) Tanggal diterima;
(2) Nama jabatan penerima surat pengantar;
(3) Tanda tangan;
(4) Nama lengkap penanda tangan, ditulis
dengan huruf awal kapital, tanpa diberi
tanda baca apapun, serta tidak perlu
digarisbawahi, di bawahnya ditulis Nomor
Induk Pegawai (NIP) pejabat yang
memberikan tanda tangan;
(5) Cap Dinas jika diperlukan;
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala terdiri dari
a) Judul TELAAHAN STAF dan diletakkan secara
simetris di tengah atas;
b) Uraian singkat tentang permasalahan.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh terdiri dari
a) Persoalan yang memuat pernyataan singkat
dan jelas tentang persoalan yang akan
dipecahkan;
b) Praanggapan yang memuat dugaan yang
beralasan, berdasarkan data yang ada, saling
berhubungan sesuai dengan situasi yang
dihadapi, dan merupakan kemungkinan
kejadian di masa yang akan datang;
c) Fakta yang mempengaruhi yang memuat fakta
yang merupakan landasan analisis dan
pemecahan persoalan;
d) Analisis pengaruh praanggapan dan fakta
terhadap persoalan dan akibatnya, hambatan
serta keuntungan dan kerugiannya,
pemecahan atau cara bertindak yang mungkin
atau dapat dilakukan;
e) Simpulan yang memuat intisari hasil diskusi,
yang merupakan pilihan cara bertindak atau
jalan keluar;
12. Formulir
Formulir adalah bentuk pengaturan alokasi ruang atau
lembar naskah untuk mencatat berbagai data dan
informasi. Formulir dibuat dalam bentuk kartu atau
lembaran tercetak dengan judul tertentu berisi keterangan
yang diperlukan.
13. Naskah Dinas Elektronik
a. Pengertian
Naskah Dinas Elektronik adalah naskah dinas berupa
komunikasi dan informasi yang dilakukan secara
elektronik atau yang terekam dalam multimedia
elektronik.
b. Lingkup Kegiatan
Naskah Dinas Elektronik mencakupi surat menyurat
elektronik, arsip dan dokumentasi elektronik, transaksi
elektronik serta Naskah Dinas Elektronik lainnya.
Ketentuan lebih lanjut tentang Tata Naskah Dinas
Elektronik akan diatur tersendiri.
D. RANGKUMAN
Naskah Dinas terbagi menjadi 3 (tiga) yakni:
(1) Naskah Dinas Arahan;
(2) Naskah Dinas Korespondensi; dan
(3) Naskah Dinas Khusus.
Naskah Dinas Arahan terdiri dari:
(1) Naskah Dinas Pengaturan;
(2) Naskah Dinas Penetapan/Keputusan;
(3) Naskah Dinas Penugasan.
Naskah Dinas Korespondensi terdiri dari:
E. EVALUSI
Pilihlah salah satu jawaban yang Saudara anggap benar di
bawah ini!
1. Berikut adalah yang tidak termasuk dalam ruang lingkup
Peraturan Tata Naskah Dinas di lingkungan Kementerian
meliputi pengaturan tentang…..
A. Jenis dan format naskah dinas
B. Kewenangan penandatanganan
C. Penyusunan naskah dinas
D. Penggunaan anggaran Negara
E. Semua jawaban salah
BAB IV
PEMBUATAN NASKAH DINAS
A. PERSYARATAN PEMBUATAN
Setiap naskah dinas harus merupakan kebulatan pikiran yang
jelas, padat, dan meyakinkan dalam susunan yang sistematis.
Dalam penyusunannya perlu memperhatikan hal-hal berikut.
1. Ketelitian
Dalam menyusun naskah dinas harus tercermin ketelitian
dan kecermatan, jika dilihat dari bentuk, susunan
pengetikan, isi, struktur, kaidah bahasa, dan penerapan
kaidah ejaan di dalam pengetikan. Kecermatan dan
ketelitian sangat membantu pimpinan dalam mengurangi
kesalahan pengambilan putusan/kebijakan.
2. Kejelasan
Naskah dinas harus memperlihatkan kejelasan, aspek fisik
dan materi.
2. Kode Identifikasi
a. Kode Identifikasi Kementerian
Mengacu pada Surat Edaran Nomor 9/SE-
100.TU.02.01/VII/2020 Tentang Pengaturan Kop
Naskah Dinas, Kode Penandatanganan dan
Penandatangan Berdasarkan Sinkronisasi
Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Unit Eselon I di
Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional, Kode Penandatangan
unit kerja dan Penomoran pada naskah dinas yang
ditandatangani oleh Wakil Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional dan
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya maupun Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama atas nama Pejabat Pimpinan
Tinggi Madya di lingkungan Kementerian Agraria dan
Direktorat Jenderal
Direktorat Jenderal Survei dan
4. Infrastruktur 300 Pemetaan 300
Keagrariaan Pertanahan dan
Ruang
Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal
5. Hubungan Hukum 400 Penetapan Hak dan 400
Keagrariaan Pendaftaran Tanah
Inspektorat
10. Inspektorat Jenderal 900 900
Jenderal
Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang dan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan
8.1 Subbagian Tata Usaha
8.
8.2 Bidang Pengembangan dan Standarisasi Sistem Teknologi Informasi
8.3 Bidang Pengelolaan Data dan Informasi Pertanahan dan Tata Ruang
8.4 Bidang Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
200 DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
Sekretariat Direktorat Jenderal
9.1 Bagian Program
9.
9.2 Bagian Hukum, Kepegawaian dan Ortala
9.3 Bagian Keuangan dan Umum
Direktorat Perencanaan Tata Ruang
10.1 Subdirektorat Perencanaan dan Kemitraan
10.2 Subdirektorat Pedoman Perencanaan T.R.
10.
10.3 Subdirektorat Perencanaan Tata Ruang Nasional
10.4 Subdirektorat Perencanaan Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Wil. I
10.5 Subdirektorat Perencanaan Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Wil. II
Direktorat Pemanfaatan Ruang
11.1 Subdirektorat Perencanaan dan Kemitraan
11.2 Subdirektorat Pedoman Pemanfaatan Ruang
11.
11.3 Subdirektorat Pemanfaatan Ruang Wilayah Nasional, Kepulauan dan Pulau
11.4 Subdirektorat Pemanfaatan Kawasan Strategis Nasional Wilayah I
11.5 Subdirektorat Pemanfaatan Kawasan Strategis Nasional Wilayah II
Direktorat Penataan Kawasan
12.1 Subdirektorat Perencanaan dan Kemitraan
12.2 Subdirektorat Penataan Kawasan Perkotaan
12.
12.3 Subdirektorat Penataan Kawasan Perdesaan
12.4 Subdirektorat Penataan Kawasan Baru
12.5 Subdirektorat Penataan Kawasan Ekonomi
KODE IDENTIFIKASI UNIT KERJA UNTUK PENOMORAN PADA NASKAH DINAS KANWIL BPN
DI PROVINSI, STRUKTUR ORGANISASI BERDASARKAN PERATURAN MENTERI AGRARIA
DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 38 TAHUN 2016
d) Surat Undangan
Susunan nomor Surat Undangan mencakup
hal-hal sebagai berikut:
(1) Nomor Naskah (Nomor Urut Dalam Satu
Tahun Takwim);
(2) Kode Jenis Naskah Dinas, Kode Penanda
Tangan dan Kode Klasifikasi;
(3) Bulan Terbit (Angka Romawi);
(4) Tahun Terbit
Contoh format dan penomoran Surat
Undangan
b) Surat Keterangan
Susunan Nomor Naskah Surat Keterangan
mencakup
(1) Nomor Naskah (Nomor urut dalam satu
tahun takwim);
(2) Kode Jenis Naskah Dinas, Kode Penanda
Tangan, dan Kode Klasifikasi;
(3) Bulan Terbit (Angka Romawi);
(4) Tahun Terbit
Contoh format dan penomoran Surat
Keterangan
c) Surat Pernyataan
Susunan Nomor Naskah Surat Pernyataan
mencakup:
(1) Nomor Naskah (Nomor Urut dalam satu
tahun takwim);
(2) Kode Jenis Naskah Dinas dan Kode
Penanda Tangan;
(3) Bulan Terbit (Angka Romawi);
(4) Tahun Terbit.
d) Surat Pengantar
Susunan Nomor Naskah Surat Pengantar
mencakup:
(1) Nomor Naskah (Nomor Urut dalam satu
tahun takwim);
(2) Kode Jenis Naskah Dinas, Kode Penanda
Tangan dan Kode Identifikasi;
(3) Bulan Terbit (Angka Romawi);
(4) Tahun Terbit
Contoh format dan penomoran Surat
Pengantar:
f) Pengumuman
Susunan Nomor Naskah Pengumuman
mencakup:
(1) Nomor Naskah (Nomor Urut Dalam Satu
Tahun Takwim);
(2) Kode Jenis Naskah Dinas, Kode Penanda
Tangan dan Kode Klasifikasi;
(3) Bulan Terbit (Angka Romawi);
(4) Tahun Terbit
Contoh format dan penomoran Pengumuman
g) Piagam
Susunan Nomor Naskah Piagam mencakup :
(1) Nomor Naskah (Nomor Urut dalam satu
tahun takwim);
(2) Kode Jenis Naskah Dinas dan Kode
Penanda Tangan;
(3) Bulan Terbit (Angka Romawi);
(4) Tahun Terbit.
Contoh format dan penomoran Piagam
D. NOMOR HALAMAN
Nomor halaman naskah dinas ditulis dengan
menggunakan nomor urut angka arab dan dicantumkan secara
simetris di tengah atas dengan membubuhkan tanda hubung
(-) sebelum dan setelah nomor, kecuali halaman pertama
naskah dinas yang menggunakan kepala naskah dinas tidak
perlu mencantumkan nomor halaman.
F. PENGGUNAAN HURUF
Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun
2018 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional, penggunaan huruf adalah:
1. Kop Surat Naskah Dinas yang ditandatangani oleh Menteri
menggunakan jenis huruf Bodoni MT 19 (sembilan belas)
poin dicetak tebal dan tanpa menggunakan alamat
Kementerian;
2. Kop Surat Naskah Dinas berupa Surat Keputusan yang
ditandatangani oleh Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat
Tinggi Pratama tanpa alamat menggunakan jenis huruf:
G. LAMPIRAN
Jika Naskah memiliki beberapa lampiran, setiap
halaman lampiran harus diberi nomor urut dengan angka Arab.
Nomor halaman lampiran merupakan nomor lanjutan dari
halaman sebelumnya. Di antara naskah dan lampiran di batasi
dengan lembar pemisah.
Contoh:
K. LAIN-LAIN
1. Kata Penyambung
Kata penyambung adalah kata yang digunakan
sebagai tanda bahwa teks masih berlanjut pada halaman
berikutnya jika naskah lebih dari satu halaman. Kata
penyambung itu ditulis pada akhir setiap halaman pada
baris terakhir teks di sudut kanan bawah halaman dengan
urutan berikut: kata penyambung dan tiga buah titik. Kata
penyambung itu diambil persis sama dari kata pertama
halaman berikutnya. Jika kata pertama dari halaman
berikutnya itu menunjuk pasal atau diberi garis bawah atau
dicetak miring, kata penyambung juga harus dituliskan
sama. Kata penyambung tidak digunakan untuk pergantian
bagian. Contoh: Penulisan kata penyambung pada
halaman 4 baris paling bawah adalah/media
3. Daftar Distribusi
Daftar Distribusi adalah susunan pejabat yang
dibuat oleh pejabat sekretariat dan digunakan sebagai
pedoman pendistribusian naskah. Hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan daftar distribusi, adalah
sebagai berikut:
a. Kelompok Pertama, yaitu pejabat yang langsung
berada di bawah Menteri;
b. Kelompok Kedua, yaitu pejabat pada kelompok
pertama ditambah dengan pejabat satu tingkat di
bawahnya;
c. Kelompok Ketiga, yaitu pejabat pada kelompok
pertama dan kelompok kedua ditambah pejabat lain
sesuai dengan keperluan.
Cara penggunaan daftar distribusi adalah sebagai berikut:
a. Setiap distribusi menunjukkan batas pejabat yang
berhak menerima naskah. Dengan demikian, jika
naskah dimaksudkan sampai ke tingkat/pejabat
tertentu, pada alamat yang dituju tidak perlu
ditambahkan daftar distribusi untuk tingkat/pejabat di
bawahnya;
b. Daftar distribusi tidak digunakan jika naskah
didistribusikan untuk pejabat tertentu. Untuk itu, pada
naskah langsung dicantumkan pejabat yang dituju
4. Rujukan
Rujukan adalah naskah atau dokumen lain yang
digunakan sebagai dasar acuan atau dasar penyusunan
naskah. Penulisan rujukan dilakukan sebagai berikut:
b. Cara Penulisan
1) Ruang tanda tangan ditempatkan di sebelah kanan
bawah setelah baris kalimat terakhir;
2) Nama jabatan yang diletakkan pada baris pertama
tidak boleh disingkat, kecuali pada formulir ukuran
kecil; misalnya kartu dan identitas instansi;
3) Nama jabatan pada naskah dinas yang bersifat
mengatur dan naskah dinas keputusan ditulis
dengan huruf kapital dan nama jabatan pada
naskah dinas yang bersifat tidak mengatur ditulis
dengan huruf awal kapital;
4) Nama pejabat yang menandatangani naskah dinas
yang bersifat mengatur dan naskah dinas
keputusan ditulis dengan huruf kapital dan nama
pejabat yang menandatangani naskah dinas yang
bersifat tidak mengatur ditulis dengan huruf awal
kapital.
Menurut Mengacu pada Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 9 Tahun 2018, berikut contoh ruang
tanda tangan:
1) Ruang tanda tangan pada naskah dinas
pengaturan dan naskah dinas Keputusan ditulis
dengan huruf kapital di awal kata
Tanda tangan
(……Nama Jelas…..)
Tanda tangan
(……Nama Jelas…..)
NIP ............
Tanda tangan
(……Nama Jelas…..)
NIP ...........
(……Nama Jelas…..)
NIP ............
Gambar 42 Ruang tanda tangan pada naskah dinas yang
ditandatangani untuk belia
L. RANGKUMAN
Setiap naskah dinas harus merupakan kebulatan pikiran yang
jelas, padat, dan meyakinkan dalam susunan yang sistematis.
Dalam penyusunannya perlu diperhatikan: ketelitian,
kejelasan, singkat dan padat, logis dan meyakinkan, serta
pembakuan.
Penyusunan naskah dinas terdiri dari pengaturan:
1. Nama jabatan pada kepala naskah dinas. Nama jabatan
atau nama istansi dicantumkan pada halaman pertama
70 - 80% = Cukup;
< 70% = Kurang.
Bila saudara memperoleh tingkat penguasaan 80% atau lebih,
saudara dapat meneruskan dengan kegiatan belajar (modul)
selanjutnya. Sedangkan jika tingkat penguasaan saudara
masih berada di bawah 80% (delapan puluh pesersen),
saudara diwajibkan mengulangi kegiatan belajar (modul) ini,
terutama bagian yang belum saudara kuasai secara baik.
BAB V
KEWENANGAN PENANDA TANGAN
B. PENANDATANGANAN
Penandatanganan naskah dinas yang menggunakan
garis kewenangan dapat dilaksanakan dengan menggunakan
tiga cara.
1. Atas nama (a.n.); digunakan jika pejabat yang
menandatangani surat dinas telah diberi kuasa oleh
pejabat yang bertanggung jawab, berdasarkan bidang
tugas dan tanggung jawab pejabat yang bersangkutan.
Persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
a. Pelimpahan wewenang tersebut dalam bentuk tertulis
antara lain berbentuk Surat Kuasa, Keputusan,
Instruksi;
b. Materi wewenang yang dilimpahkan benar-benar
menjadi tugas dan tanggung jawab pejabat yang
melimpahkan;
c. Rentang pelimpahan paling banyak hanya dua tahap
dihitung dari pelimpahan jenjang pertama;
d. Tanggung jawab tetap berada pada pejabat yang
melimpahkan wewenang;
e. Pejabat yang menerima pelimpahan wewenang harus
mempertanggungjawabkan kepada pejabat yang
melimpahkan wewenang;
f. Susunan penandatanganan atas nama (a.n.) yaitu
nama jabatan pejabat yang berwenang ditulis lengkap
dengan huruf kapital untuk SK Penetapan Hak dan
untuk naskah dinas lainnya menggunakan huruf kapital
pada setiap awal kata.
Contoh:
a.n. Menteri Agraria dan Tata Ruang/
Kepala Badan Pertanahan Nasional
Sekretaris Jenderal,
u.b.
Kepala Biro Umum dan Layanan Pengadaan
Nama Lengkap
NIP
Gambar 46 Susunan penandatanganan untuk beliau (u.b)
Gambar 47 c Plt.
D. KEWENANGAN PENANDATANGANAN
Matriks Kewenangan dalam Penandatanganan Naskah
Dinas di lingkungan Kementerian.
1. Kementerian
Tabel 10 Matriks Kewenangan dalam Penandatanganan Naskah
Dinas di lingkungan Kementerian
Pejabat Pimpinan Pejabat
Menteri/ Tinggi Madya Pimpinan Pejabat Pejabat
No. Naskah Dinas Ket.
Kepala Tinggi Administrator Pengawas
Sekjen Irjen Dirjen
Pratama
Naskah Dinas
A.
Arahan
1. Peraturan √
2. Pedoman √
Petunjuk
3. √
Pelaksanaan
4. Instruksi √
Prosedur
5. √ √ √ √ √
Tetap (Protap)
6. Surat Edaran √ √ √ √
7. Keputusan √ √ √ √ √
8. Surat Tugas √ √ √ √ √
9. Surat Perintah √ √ √ √ √
Naskah Dinas
B.
Korespondensi
1. Nota Dinas √ √ √ √ √ √
3. Surat Dinas √ √ √ √ √
Surat
4. √ √ √ √ √
Undangan
Naskah Dinas
C.
Khusus
Surat
1. Perjanjian/ √ √ √ √ √
MoU
2. Surat Kuasa √ √ √ √
3. Berita Acara √ √ √ √ √
Surat
4. √ √ √ √ √
Keterangan
Surat
5. √ √ √ √ √ √
Pengantar
6. Pemberitahuan √ √ √ √ √
7. Pengumuman √ √ √ √ √
Naskah Dinas
D.
Lainnya
1. Laporan √ √ √ √ √
2. Telaahan Staf √ √ √ √ √ √ √
3. Piagam √ √ √ √
1. Peraturan
2. Pedoman
3. Petunjuk Pelaksanaan
4. Instruksi
6. Surat Edaran
Pejabat
Administrator
khusus
7. Keputusan √ √ mengenai
disiplin
pegawai
8. Surat Tugas √ √
9. Surat Perintah √ √
B. Naskah Dinas
Korespondensi
1. Nota Dinas √ √ √
2. Memorandum √ √ √
3. Surat Dinas √ √
4. Surat Undangan √ √ √
2. Surat Kuasa √
3. Berita Acara √ √
4. Surat Keterangan √ √
5. Surat Pengantar √ √ √
6. Pemberitahuan √
7. Pengumuman √
1. Laporan √ √ √
2. Telaahan Staf √ √ √
3. Piagam √
3. Kantor Pertanahan
Matriks Kewenangan dalam Penandatanganan Naskah
Dinas di Kantor Pertanahan
Kepala Pejabat
No. Naskah Dinas Keterangan
Kantor Pengawas
1. Peraturan
2. Pedoman
3. Petunjuk Pelaksanaan
4. Instruksi
6. Surat Edaran
7. Keputusan √
8. Surat Tugas √ √
9. Surat Perintah √ √
1. Nota Dinas √ √
2. Memorandum √ √
3. Surat Dinas √ √
4. Surat Undangan √ √
Surat Perjanjian
1. Kerja Sama √
2. Surat Kuasa √
3. Berita Acara √ √
Kepala Pejabat
No. Naskah Dinas Keterangan
Kantor Pengawas
4. Surat Keterangan √ √
5. Surat Pengantar √ √
6. Pemberitahuan √ √
7. Pengumuman √
1. Laporan √ √
2. Telaahan Staf √ √ √
3. Piagam √
E. RANGKUMAN
Garis kewenangan digunakan jika surat dinas
ditandatangani oleh pejabat yang mendapat pelimpahan dari
pejabat yang berwenang.
Kewenangan penandatanganan untuk melaksanakan
dan menandatangani naskah dinas antar/ke luar Kementerian
yang bersifat kebijakan/keputusan/arahan berada pada
Menteri. Sedangkan kewenangan penandatanganan naskah
dinas ke luar yang tidak bersifat kebijakan/keputusan/arahan
dapat dilimpahkan kepada:
1. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Sekretaris Jenderal,
Inspektur Jenderal, para Direktur Jenderal) sesuai tugas
dan fungsi sesuai masing-masing yang bertindak untuk dan
atas nama Menteri;
2. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (para Kepala Biro,
Inspektur Wilayah, Sekretaris Direktorat Jenderal, Direktur,
Kepala Pusat);
BAB VI
PENGAMANAN NASKAH DINAS
C. RANGKUMAN
Kategori klasifikasi keamanan untuk Naskah Dinas, terdiri atas:
1. Sangat rahasia;
2. Rahasia;
3. Terbatas;
4. Biasa/terbuka
Penentuan keempat tingkat klasifikasi keamanan
tersebut disesuaikan dengan kepentingan dan substansi
Naskah Dinas.
Hak akses Naskah Dinas meliputi:
1. Naskah Dinas berklasifikasi sangat rahasia, rahasia, dan
terbatas hak akses diberikan kepada pimpinan ANRI dan
yang setingkat di bawahnya apabila sudah diberikan izin,
pengawas internal/eksternal dan penegak hukum; dan
2. Naskah Dinas berklasifikasi biasa/terbuka, hak akses
diberikan kepada semua tingkat pejabat dan staf yang
berhak.
Perlakuan Naskah Dinas berdasarkan klasifikasi
keamanan dan akses, diberikan kode derajat pengamanan di
amplop dan disebelah kiri atas Naskah Dinas serta
penggunaan amplop rangkap dua untuk Naskah Dinas yang
sangat rahasia dan rahasia.
D. EVALUASI
Pilihlah salah satu jawaban yang Saudara anggap benar di
bawah ini!
1. Kategori klasifikasi keamanan Naskah Dinas yang apabila
fisik dan informasinya diketahui oleh pihak yang tidak
berhak dapat membahayakan kedaulatan negara,
c. Terbatas
d. Biasa/terbuka
e. Semua jawaban benar
4. Kategori klasifikasi keamanan Naskah Dinas yang yang
apabila fisik dan informasinya dibuka untuk umum tidak
membawa dampak apapun terhadap keamanan negara
adalah ...
a. Sangat rahasia
b. Rahasia
c. Terbatas
d. Biasa/terbuka
e. Semua jawaban benar
5. Percetakan yang berhubungan dengan pengamanan
tingkat tinggi pada naskah, dengan tujuan untuk mencegah
pemalsuan dan perusakan serta jaminan terhadap
keautentikan dan keterpercayaan Naskah Dinas disebut ...
a. Security printing
b. Printing Sekuritas surat berharga
c. Rahasia percetakan
d. Jawaban a dan b benar
e. Jawaban a dan c benar
Rumus:
BAB VII
PENGENDALIAN NASKAH DINAS
D. RANGKUMAN
Surat masuk adalah semua surat dinas yang diterima
oleh Kementerian. Untuk memudahkan pengawasan dan
pengendalian, penerimaan surat masuk dipusatkan di unit Tata
Usaha. Penanganan surat masuk terdiri dari penerimaan surat,
penanganan surat masuk, sarana penanganan surat masuk,
pengawasan dan pengendalian penerimaan surat masuk,
penyampaian surat masuk, penilaian dan pengarahan surat
masuk, pengolahan surat masuk serta penyimpanan surat
masuk.
Naskah Dinas keluar merupakan semua Naskah Dinas
yang akan dikirim dari unit tata usaha/ sekretariat/unit lain yang
menyelenggarakan fungsi ketatausahaan kepada pejabat yang
tercantum pada tujuan Naskah Dinas. penanganan surat keluar
terdiri dari pengolahan, pencatatan, penggandaan, pengiriman,
penyimpanan.
Perubahan, pencabutan, pembatalan, serta ralat Naskah
Dinas dapat dilakukan dengan syarat harus jelas menunjukkan
Naskah Dinas atau bagian mana dari Naskah Dinas tersebut
yang diadakan perubahan, pencabutan, pembatalan, dan/atau
ralat.
E. EVALUASI
Pilihlah salah satu jawaban yang Saudara anggap benar di
bawah ini!
1. Berikut ini adalah Penanganan surat masuk, kecuali…
a. Surat masuk yang diterima dalam sampul tertutup
dikelompokkan berdasarkan tingkat keamanan (Sangat
Rumus:
BAB VIII
PENUTUP
Oleh karena itu, Selamat bagi Anda semua yang telah berproses dengan
baik dan telah menyelesaikan Modul I ini dengan baik.
A. SIMPULAN
Peraturan Tata Naskah Dinas di lingkungan
Kementerian dimaksudkan sebagai pedoman dan
keseragaman pengelolaan tata naskah dinas di setiap unit
kerja di lingkungan Kementerian. Peraturan terkait tata naskah
di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional saat ini yang berlaku adalah Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional.
Naskah Dinas terdiri dari Naskah Dinas Arahan, Naskah
Dinas Korespondensi, dan Naskah Dinas Khusus. Naskah
Dinas Arahan terdiri dari Naskah Dinas Pengaturan, Naskah
Dinas Penetapan/Kebijakan, dan Naskah Dinas Penugasan.
Sedangkan Naskah Dinas Korespondensi terdiri dari Naskah
Dinas Korespondensi Intern dan Naskah Dinas Korespondensi
Ekstern.
B. TINDAK LANJUT
Bagi Peserta, agar segera dapat semakin memahami terkait
tata naskah Kementerian ATR/BPN dengan benar. Sedangkan, bagi
Fasilitator, agar dapat mengarahkan, memotivasi dan menyamakan
persepsi antar Fasilitator. Dan, bagi Pengelola Pelatihan segera
dapat menyempurnaan materi modul pelatihan berikutnya secara
lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
KUNCI JAWABAN
EVALUASI BAB II
1. A
2. D
3. A
4. C
5. B
EVALUASI BAB IV
1. A
2. B
3. D
4. A
5. A
EVALUASI BAB V
1. A
2. C
3. E
4. A
5. B
EVALUASI BAB VI
1. A
2. B
3. C
4. D
5. A
Jl. Akses Tol Cimanggis, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Telp. (021) 8674586
Penulis:
Supriyani, SIP.
Editor:
Rechtiyanto Iqbal Prakoso
KATA PENGANTAR
i
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... I
DAFTAR ISI............................................................................................................ II
A. KEUANGAN ................................................................................................ 7
B. KEPEGAWAIAN ......................................................................................... 9
C. ORGANISASI DAN KETATALAKSANAAN ............................................... 12
D. PERENCANAAN ....................................................................................... 13
E. HUKUM ..................................................................................................... 14
F. HUBUNGAN MASYARAKAT .................................................................... 16
G. KETATAUSAHAAN DAN KERUMAHTANGGAAN .................................... 16
H. PERLENGKAPAN DAN LAYANAN PENGADAAN .................................... 18
I. INFORMATIKA/SIM/TIK ............................................................................ 19
J. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN ..................................................... 20
K. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ........................................ 23
L. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ..................................................... 24
M. RANGKUMAN ........................................................................................... 25
N. EVALUASI ................................................................................................ 25
O. UMPAN BALIK DAN TIDAK LANJUT ........................................................ 27
ii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
A. SIMPULAN ................................................................................................ 90
B. TINDAK LANJUT....................................................................................... 90
DAFTAR TABEL
TABEL 1 KODE ARSIP DAN JENIS ARSIP PADA FUNGSI KEUANGAN .......................... 7
TABEL 2 KODE ARSIP DAN JENIS ARSIP PADA FUNGSI KEPEGAWAIAN .................... 9
TABEL 3 KODE ARSIP DAN JENIS ARSIP PADA FUNGSI ORGANISASI DAN
KETATALAKSANAAN ..................................................................................................... 12
TABEL 4 KODE ARSIP DAN JENIS ARSIP PADA FUNGSI PERENCANAAN ................. 13
TABEL 5 KODE ARSIP DAN JENIS ARSIP PADA FUNGSI HUKUM ............................... 15
TABEL 6 KODE ARSIP DAN JENIS ARSIP PADA FUNGSI HUBUNGAN MASYARAKAT 16
TABEL 7 KODE ARSIP DAN JENIS ARSIP PADA FUNGSI KETATAUSAHAAN DAN
KERUMAHTANGGAN ..................................................................................................... 17
TABEL 8 KODE ARSIP DAN JENIS ARSIP PADA FUNGSI PERLENGKAPAN DAN
LAYANAN PENGADAAN ................................................................................................. 19
TABEL 9 KODE ARSIP DAN JENIS ARSIP PADA FUNGSI INFORMATIKA/SIM/TIK ...... 20
TABEL 10 KODE ARSIP DAN JENIS ARSIP PADA FUNGSI PENGAWASAN DAN
PEMERIKSAAN............................................................................................................... 21
TABEL 11 KODE ARSIP DAN JENIS ARSIP PADA FUNGSI PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA ............................................................................................................. 23
TABEL 12 KODE ARSIP DAN JENIS ARSIP PADA FUNGSI PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN .......................................................................................................... 24
TABEL 13 KODE ARSIP DAN JENIS ARSIP PADA FUNGSI PERENCANAAN TATA
RUANG ........................................................................................................................... 29
TABEL 14 KODE ARSIP DAN JENIS ARSIP PADA FUNGSI PEMANFAATAN RUANG .. 32
TABEL 15 KODE ARSIP DAN JENIS ARSIP PADA FUNGSI PENATAAN KAWASAN ..... 34
TABEL 16 KODE ARSIP DAN JENIS ARSIP PADA FUNGSI PEMBINAAN
PERENCANAAN TATA RUANG DAN PEMANFAATAN RUANG DAERAH ...................... 36
TABEL 17 KODE ARSIP DAN JENIS ARSIP PADA FUNGSI PENGUKURAN DAN
PEMETAAN DASAR ........................................................................................................ 39
iv
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
v
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
BAB I
PENDAHULUAN
..::SELAMAT::..
Anda telah menyelesaikan 1 (satu) dari 8 (delapan) modul dalam
Paket Modul E-Office dan Tata Arsip. Modul ”Klasifikasi Arsip” ini
merupakan modul ke 2 (dua) yang akan Anda pelajari.
Semoga Anda tetap semangat belajar dan menimba ilmu.
REALITAS
Baca dan perhatikan kasus yang terjadi di bawah ini:
ANRI Apresiasi Pengelolaan Arsip Kementan
Juli 29, 2020 3:47 pm
A. LATAR BELAKANG
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam
berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima
oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga
pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pada Modul ini akan dibahas tentang klasifikasi arsip di
jajaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional. Adapun peraturan yang digunakan
adalah Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 10 Tahun 2018 tentang
Klasifikasi Arsip di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Selain itu, mengacu pada
Surat Edaran Nomor 9/SE-100.TU.02.01/VII/2020 tentang
Pengaturan Kop Naskah Dinas, Kode Penandatanganan dan
Penandatangan Berdasarkan Sinkronisasi Pelaksanaan
Tugasdan Fungsi Unit Eselon I di Lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
B. DESKRIPSI SINGKAT
Mata pelatihan ini membahas tentang klasifikasi arsip
yang tediri atas klasifikasi faslititatif dan klasisifikasi subtantif.
C. MANFAAT MODUL
1. Manfaat Bagi Peserta:
Memberikan pengetahuan dan meningkatkan
pemahaman terkait materi yang disampaikan, sehingga
peserta dapat memahami tentang klasifikasi arsip di
dalam Kementerian ATR/BPN dengan benar.
2. Manfaat Bagi Fasilitator:
Modul yang disusun memudahkan Fasilitator
dalam memberikan pengarahan dan motivasi kepada
Peserta serta sebagai media dalam penyamaan persepsi
antar Fasilitator.
3. Manfaat Bagi Pengelola Pelatihan:
Modul yang disusun sebagai bahan evaluasi bagi
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
pengendalian pelaksanaan pelatihan serta untuk
penyempurnaan modul pelatihan berikutnya agar lebih
baik.
D. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari materi dalam mata pelatihan ini
peserta dapat menjelaskan klasifikasi fasilitatif dan klasifikasi
substantif dalam klasifikasi arsip.
BAB II
KLASIFIKASI FASILITATIF
A. KEUANGAN
Pada fungsi Keuangan, jenis arsip terbagi menjadi:
1. Anggaran dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP);
2. Perbendaharaan dan Tata Laksana Keuangan;
3. Akuntansi dan Pelaporan;
4. Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN).
Berikut rincian jenis arsip beserta kode klasifikasinya:
Tabel 1 Kode Arsip Dan Jenis Arsip Pada Fungsi Keuangan
KODE
JENIS ARSIP
KLASIFIKASI
KU KEUANGAN
Anggaran dan Pendapatan Negara Bukan Pajak
KU.01
(PNBP)
01.01 Penyusunan Anggaran
Naskah-naskah yang berkaitan dengan penyiapan bahan
koordinasi dan penyusunan rencana anggaran dan
belanja pegawai.
01.02 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Naskah-naskah yang berkaitan dengan penyiapan bahan
pelaksanaan fasilitasi pengurusan dan pengesahan
dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
01.03 Pengelolaan Anggaran
Naskah-naskah yang berkaitan dengan penyiapan bahan
koordinasi dan pengelolaan belanja pegawai untuk satuan
kerja di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
01.04 Pengelolaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
pengelolaan pemanfaatan PNBP terintegrasi baik untuk
satuan kerja Kantor Pusat maupun Kantor Wilayah
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.
pegawai.
01.02 Karier Jabatan Struktural dan Fungsional
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
penyiapan bahan analisis pola karir, koordinasi, dan
pengusulan karier pegawai yang menduduki jabatan
struktural dan jabatan fungsional, pelaksanaan ujian
jabatan bagi pegawai, pengelolaan administrasi jabatan
fungsional serta izin pencantuman gelar.
01.03 Penilaian dan Kompetensi Pegawai
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
penyiapan bahan koordinasi, perencanaan, penyusunan
dan penyiapan bahan pelaksanaan penilaian kompetensi
pegawai.
KP.02 Mutasi Kepegawaian
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan dan
analisis penyiapan bahan keputusan pengangkatan,
mutasi dan pemberhentian pegawai, pengambilan
sumpah jabatan atau janji, kenaikan gaji berkala, dan cuti
pegawai serta mutasi kepegawaian pada wilayah I,
wilayah II, dan wilayah III.
02.01 Pengangkatan CPNS menjadi PNS
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan dan
analisis penyiapan bahan keputusan tentang
pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
menjadi Pegawai Negeri Sipil ( PNS).
02.02 Kenaikan Pangkat
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan dan
analisis penyiapan bahan keputusan tentang kenaikan
pangkat.
02.03 Mutasi Kerja
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan dan
analisis penyiapan bahan keputusan tentang mutasi kerja.
02.04 Pemberhentian dan Pensiun
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan dan
analisis penyiapan bahan keputusan tentang
pemberhentian dan pensiun pegawai.
02.05 Pengambilan Sumpah dan Janji
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan dan
analisis penyiapan bahan keputusan tentang
pengambilan sumpah dan janji.
02.06 Kenaikan Gaji Berkala (KGB)
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan dan
analisis penyiapan bahan keputusan tentang Kenaikan
Gaji Berkala (KGB)
02.07 Cuti Pegawai
D. PERENCANAAN
Pada fungsi Perencanaan, jenis arsip terbagi menjadi:
1. Penyusunan Rencana;
2. Program dan Anggaran;
3. Kerja Sama;
4. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan.
Berikut rincian jenis arsip beserta kode klasifikasinya:
Tabel 4 Kode Arsip dan Jenis Arsip pada Fungsi Perencanaan
KODE JENIS ARSIP
KLASIFIKASI
PR PERENCANAAN
PR.01 Penyusunan Rencana
01.01 Perencanaan Umum
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan penyiapan
bahan koordinasi dan penyusunan rencana kerja, program,
anggaran, dan kegiatan, serta penetapan kinerja di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.
01.02 Perencanaan Strategis
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan penyiapan
bahan koordinasi, penyusunan rencana strategis rencana
jangka panjang dan jangka menengah Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
01.03 Sistem dan Standardisasi
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan penyiapan
bahan rancangan konsolidasi program dan anggaran, aplikasi
teknis perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
PR.02 Program dan Anggaran
02.01 Perencanaan Program dan Anggaran
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan penyiapan
bahan koordinasi dan penyusunan rancangan kegiatan dan
penganggaran tahunan pagu sementara maupun definitif.
02.02 Revisi Anggaran
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
perubahan/revisi daftar isian pelaksanaan anggaran.
02.03 Telaah Kepatuhan Anggaran
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan penelaahan
kepatuhan rancangan kegiatan dan anggaran tahunan.
02.04 Evaluasi, Laporan Program dan Anggaran
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan evaluasi dan
penyusunan laporan program dan anggaran di Unit Kerja Pusat
E. HUKUM
Pada fungsi Hukum, jenis arsip terbagi menjadi:
1. Program Legislasi;
2. Perundang-undangan;
3. Advokasi;
4. Dokumentasi hukum.
Berikut rincian jenis arsip beserta kode klasifikasinya:
F. HUBUNGAN MASYARAKAT
Pada fungsi Hubungan Masyarakat, jenis arsip terbagi menjadi:
1. Hubungan antar lembaga;
2. Media Center/Publikasi;
3. Layanan pengaduan informasi dan penyuluhan
masyarakat;
4. Berikut rincian jenis arsip beserta kode klasifikasinya:
Tabel 6 Kode Arsip dan Jenis Arsip pada Fungsi Hubungan Masyarakat
KODE JENIS ARSIP
KLASIFIKASI
HM HUBUNGAN MASYARAKAT
HM.01 Hubungan Antar Lembaga
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
penyiapan hubungan antar lembaga baik pemerintah
maupun swasta, pers dan media massa.
HM.02 Media Center/Publikasi
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
pendokumentasian dan publikasi kegiatan menteri dan
pimpinan serta pengelolaan media center
HM.03 Layanan Pengaduan Informasi dan Penyuluhan
Masyarakat
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
pengelolaan pengaduan, penerangan dan penyuluhan
kepada masyarakat di bidang agraria/pertanahan dan tata
ruang.
Sumber: Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 8 Tahun 2020.
I. INFORMATIKA/SIM/TIK
Pada fungsi Informatika/SIM/TIK, jenis arsip terbagi menjadi:
1. Pengembangan dan Standarisasi Sistem Teknologi
Informasi;
2. Pengelolaan Data dan Informasi Pertanahan dan Tata
Ruang;
3. Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
Berikut rincian jenis arsip beserta kode klasifikasinya:
M. RANGKUMAN
Setiap arsip pada tiap fungsi akan dirinci ke dalam kode
arsip dan jenis arsip. Kode Klasifikasi Arsip adalah simbol atau
tanda pengenal suatu struktur fungsi yang digunakan untuk
membantu menyusun tata letak identitas arsip. Sedanglan
Jenis Arsip adalah sekelompok berkas yang memiliki fungsi
yang sama, dari rekaman kegiatan sejak awal sampai akhir.
N. EVALUASI
Pilihlah salah satu jawaban yang Saudara anggap benar di
bawah ini!
1. Simbol atau tanda pengenal suatu struktur fungsi yang
digunakan untuk membantu menyusun tata letak identitas
arsip disebut dengan…
a. Klasifikasi Arsip
b. Kode Klasifikasi Arsip
c. Jenis Arsip
d. Semua jawaban salah
2. Sekelompok berkas yang memiliki fungsi yang sama, dari
rekaman kegiatan sejak awal sampai akhir dikenal dengan
sebutan…
a. Klasifikasi Arsip
b. Kode Klasifikasi Arsip
c. Jenis Arsip
d. Semua jawaban salah
BAB III
KLASIFIKASI SUBTANTIF
Wilayah Nasional.
04.02 Tata Ruang Wilayah Pulau dan Kepulauan
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
peninjauan kembali Recana Tata Ruang Pulau
Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi,
Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan
Pulau Papua.
04.03 Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan di
bidang perencanaan tata ruang, penyusunan serta
peninjauan kembali Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) kawasan perbatasan negara di Pulau
Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi,
Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, Pulau
Papua dan laut lepas termasuk pulau-pulau kecil
terluar.
TR.05 Perencanaan Tata Ruang Kawasan Strategis
Nasional Wilayah I
05.01 Penyusunan Kebijakan dan Stategi Nasional
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
penyusunan kebijakan dan strategi nasional tata
ruang kawasan strategis nasional di wilayah Pulau
Sumatera, Pulau Jawa dan Pulau Bali.
05.02 Penyusunan dan Peninjauan Kembali Rencana
Tata Ruang
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
penyusunan dan peninjauan kembali tata ruang
kawasan Strategis Nasional di Wilayah Pulau
Sumatera, Pulau Jawa dan Pulau Bali
TR.06 Perencanaan Tata Ruang Kawasan Strategis
Nasional Wilayah II
06.01 Penyusunan Kebijakan dan Stategi Nasional
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
penyusunan dan peninjauan kembali tata ruang
kawasan Strategis Nasional di Wilayah Pulau
Kalimantan, Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa
Tenggara, Kepulauan Maluku dan Pulau Papua
06.02 Penyusunan dan Peninjauan Kembali Rencana
Tata Ruang
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
penyusunan dan peninjauan kembali tata ruang
kawasan Strategis Nasional di Wilayah Pulau
Kalimantan, Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa
Tenggara, Kepulauan Maluku dan Pulau Papua
Sumber: Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 10 Tahun 2018.
2. Pemanfaatan Ruang
Pada fungsi Pemanfaatan Ruang, jenis arsip terbagi
menjadi:
a. Kebijakan Pemanfaatan Ruang;
b. Perencanaan dan Kemitraan Bidang Pemanfaatan
Ruang;
c. Pedoman Pemanfaatan Ruang;
d. Pemanfaatan Ruang Wilayah Nasional, Kepulauan dan
Pulau;
e. Pemanfaatan Ruang Kawasan Strategis Nasional.
Berikut rincian jenis arsip beserta kode klasifikasinya:
Tabel 14 Kode Arsip dan Jenis Arsip pada Fungsi Pemanfaatan Ruang
KODE
JENIS ARSIP
KLASIFIKASI
PF PEMANFAATAN RUANG
PF.01 Kebijakan Pemanfaatan Ruang
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan penyiapan
dan penyusunan kebijakan Perencanaan dan Kemitraan,
Pemanfaatan Tata Ruang, Pemanfaatan Ruang Wilayah
Nasional, Kepulauan dan Pulau dan Pemanfaatan Ruang
Kawasan Strategis Nasional mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai dengan konsep final.
PF.02 Perencanaan dan Kemitraan Bidang Pemanfaatan
Ruang
02.01 Perencanaan Umum Bidang Pemanfaatan Ruang
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan penyiapan
strategi, pelaksanaan program perencanaan umum
pemanfaatan ruang.
02.02 Monitoring Evaluasi Bidang Pemanfaatan Ruang
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan monitoring
dan evaluasi pelaksanaan kegiatan teknis dan program di
bidang pemanfaatan ruang Wilayah Nasional,
Pulau/Kepulauan, dan Kawasan Strategis Nasional.
02.03 Data dan Informasi Bidang Pemanfaatan Ruang
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
pengelolaan data dan informasi di bidang pemanfaatan
ruang Wilayah Nasional, Pulau/Kepulauan, dan Kawasan
Strategis Nasional.
02.04 Kemitraan Bidang Pemanfaatan Ruang
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
pelaksanaan kemitraan dengan dunia usaha, lembaga
3. Penataan Kawasan
Pada fungsi Penataan Kawasan, jenis arsip terbagi
menjadi:
a. Kebijakan Penataan Kawasan;
b. Perencanaan dan Kemitraan Penataan Kawasan;
c. Penataan Kawasan Perkotaan;
d. Penataan Kawasan Pedesaan;
e. Penataan Kawasan Ekonomi;
f. Penataan Kawasan Baru.
Berikut rincian jenis arsip beserta kode klasifikasinya:
Tabel 15 Kode Arsip dan Jenis Arsip pada Fungsi Penataan Kawasan
KODE
JENIS ARSIP
KLASIFIKASI
PK PENATAAN KAWASAN
PK.01 Kebijakan Penataan Kawasan
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan penyiapan
dan penyusunan kebijakan perencanaan dan kemitraan
penataan kawasan, penataan kawasan perkotaan,
penataan kawasan pedesaaan, penataan kawasan
ekonomi dan penataan kawasan baru mulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan konsep final.
PK.02 Perencanaan dan Kemitraan Penataan Kawasan
02.01 Perencanaan Umum Penataan Kawasan
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
pelaksanaan penyusunan rencana dan program di bidang
penataan dan pengembangan kawasan.
02.02 Monitoring Evaluasi Penataan Kawasan
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan monitoring
dan evaluasi pelaksanaan teknis dan program di bidang
penataan dan pengembangan kawasan.
02.03 Data dan Informasi Penataan Kawasan
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
pengelolaan data dan informasi di bidang penataan dan
pengembangan kawasan.
02.04 Kemitraan Hal Penataan Kawasan
KODE
JENIS ARSIP
KLASIFIKASI
UK PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL
UK.01 Pengukuran Kadastral Bidang Tanah
01.01 Perumusan Kebijakan
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang pengukuran kadastral dan pengukuran
batas bidang tanah.
01.02 Bimbingan Teknis dan Supervisi
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pengukuran kadastral dan
pengukuran batas bidang tanah.
01.03 Pemantauan, Evaluasi Dan Pelaporan
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi,
dan pelaporan di bidang pengukuran kadastral dan
pengukuran batas bidang tanah.
UK.02 Pengukuran Kadastral Ruang dan Perairan
02.01 Perumusan Kebijakan
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan
KODE
JENIS ARSIP
KLASIFIKASI
HT PENGATURAN DAN PENETAPAN HAK TANAH DAN
RUANG
KODE
JENIS ARSIP
KLASIFIKASI
HR PENGATURAN DAN PENDAFTARAN HAK
TANAH, RUANG DAN PPAT
HR.01 Pendaftaran Hak Tanah dan Ruang
01.01 Perumusan Kebijakan
KODE
JENIS ARSIP
KLASIFIKASI
PH PEMBERDAYAAN HAK ATAS TANAH MASYARAKAT
PH.01 Inventarisasi Potensi dan Pendampingan
01.01 Identifikasi dan Inventarisasi Potensi
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
identifikasi nama-nama penerima manfaat yang telah
mendapatkan sertipikat dan inventarisasi potensi yang
dimiliki daerah (Database nama penerima dan potensi
daerah).
01.02 Pendampingan Pemberdayaan Hak Atas Tanah
Masyarakat
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
pendampingan usaha yang dilakukan masyarakat
(Laporan pendampingan, laporan monitoring evaluasi).
PH.02 Fasilitasi dan Kerja Sama
02.01 Fasilitasi dan Kerja Sama Lembaga Pemerintah
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
pembuatan MoU kerja sama dengan lembaga pemerintah
dalam rangka fasilitasi pendampingan masyarakat
terhadap lembaga keuangan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi
02.02 Fasilitasi dan Kerja Sama Lembaga Non Pemerintah
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
pembuatan MoU kerja sama dengan lembaga non
pemerintah dalam rangka fasilitasi pendampingan
masyarakat. (MoU, laporan kegiatan fasilitasi dan laporan
monev)
PH.03 Pengembangan dan Diseminasi Model Pemberdayaan
Masyarakat (Biasa)
03.01 Pengembangan Model Pemberdayaan Masyarakat
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
pembuatan dan pengembangan model pemberdayaan
masyarakat berdasarkan data-data potensi di daerah
(data model pemberdayaan masyarakat
03.02 Diseminasi Model Pemberdayaan Masyarakat
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
diseminasi model pemberdayaan masyarakat kepada
lembaga terkait
Sumber: Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 10 Tahun 2018
D. PENATAAN AGRARIA
Ruang lingkup fungsi Penataan Agraria terbagi lagi ke
dalam fungsi penatagunaan tanah; Penataan Wilayah Pesisir,
Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu;
konsolidasi tanah, dan Land Reform.
1. Penatagunaan Tanah
Pada fungsi Penatagunaan Tanah, jenis arsip terbagi
menjadi:
a. Perencanaan Penatagunaan Tanah;
b. Evaluasi Penatagunaan Tanah;
c. Data Penatagunaan Tanah;
d. Neraca Penatagunaan Tanah;
e. Penatagunaan Tanah Kawasan Perkotaan;
f. Penatagunaan Tanah Kawasan Pedesaan.
Berikut rincian jenis arsip beserta kode klasifikasinya:
Tabel 6 Kode Arsip dan Jenis Arsip pada Fungsi Penatagunaan Tanah
KODE
JENIS ARSIP
KLASIFIKASI
PG PENATAGUNAAN TANAH
PG.01 Perencanaan Penatagunaan Tanah
01.01 Perumusan Kebijakan
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan
3. Konsolidasi Tanah
Pada fungsi Konsolidasi Tanah, jenis arsip terbagi menjadi:
a. Potensi Objek Konsolidasi Tanah;
b. Perencanaan Konsolidasi Tanah;
c. Penataan;
d. Kerja Sama;
e. Pemantauan;
f. Evaluasi.
Berikut rincian jenis arsip beserta kode klasifikasinya:
Tabel 8 Kode Arsip dan Jenis Arsip pada Fungsi Konsolidasi Tanah
4. Land Reform
Pada fungsi Land Reform, jenis arsip terbagi menjadi:
a. Inventarisasi Tanah Objek Landreform;
b. Pengelolaan Data Landreform;
c. Penguasaan Tanah Objek Landreform;
d. Ganti Kerugian Tanah Objek Landreform;
e. Redistribusi Tanah;
f. Pemanfaatan Bersama;
g. Data-Data Landreform
Berikut rincian jenis arsip beserta kode klasifikasinya:
Tabel 9 Kode Arsip dan Jenis Arsip pada Fungsi Land Reform
3. Penilaian Tanah
Pada fungsi Penilaian Tanah, jenis arsip terbagi menjadi:
a. Bina Penilaian Tanah;
b. Pengadaan dan Kendali Mutu Penilaian Bidang Tanah
dan Properti;
c. Bina Zona Nilai Tanah;
d. Kendali Mutu Zona Nilai Tanah;
e. Bina Zona Nilai Ekonomi Kawasan;
f. Kendali Mutu Nilai Ekonomi Kawasan.
Berikut rincian jenis arsip beserta kode klasifikasinya:
Tabel 12 Kode Arsip dan Jenis Arsip pada Fungsi Penilaian Tanah
H. RANGKUMAN
Ruang lingkup klasifikasi substantif terdiri dari klasifikasi
penunjang yang menyangkut fungsi: Penataan dan
Pemanfaatan Ruang, Survei dan Pemetaan Pertanahan dan
Ruang, Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, Penataan
I. EVALUSI
Pilihlah salah satu jawaban yang Saudara anggap benar di
bawah ini!
1. Yang termasuk jenis arsip perencanaan tata ruang adalah
sebagai berikut, kecuali…
a. Perencanaan dan Kemitraan Bidang Perencanaan
Tata Ruang
b. Kebijakan perencanaan tata ruang
c. Pedoman perencanaan tata ruang
d. Pemanfaatan ruang
BAB VIII
PENUTUP
Oleh karena itu, Selamat bagi Anda semua yang telah berproses
dengan baik dan telah menyelesaikan Modul 2 ini dengan baik.
A. SIMPULAN
Klasifikasi Arsip adalah pola pengaturan Arsip secara
berjenjang dari hasil pelaksanaan fungsi dan tugas instansi
menjadi beberapa kategori unit informasi kearsipan. Klasifikasi
arsip untuk Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional terdiri dari klasifikasi fasilitatif dan
klasifikasi substantif.
B. TINDAK LANJUT
Bagi Peserta, agar segera dapat semakin memahami terkait
tata naskah Kementerian ATR/BPN dengan benar. Sedangkan, bagi
Fasilitator, agar dapat mengarahkan, memotivasi dan menyamakan
persepsi antar Fasilitator. Bagi Pengelola Pelatihan segera dapat
menyempurnaan materi modul pelatihan berikutnya secara lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
KUNCI JAWABAN
EVALUASI BAB II
1. B
2. C
3. A
4. D
5. D
Jl. Akses Tol Cimanggis, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Telp. (021) 8674586
Penulis:
Dodi Sudaryanto, SPd., M.M.
Editor:
Alfredo Pamungkas J.G
KATA PENGANTAR
i
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................ i
Daftar Isi ..........................................................................................ii
Daftar Gambar ................................................................................iv
Petunjuk Penggunaan Modul ........................................................ v
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 2
B. Deskripsi Singkat ..................................................................... 4
C. Manfaat Modul ......................................................................... 4
D. Hasil Belajar ............................................................................. 5
E. Indikator Hasil Belajar .............................................................. 5
F. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ......................................... 5
BAB II. PENGANTAR E-OFFICE .................................................... 7
A. Definisi ..................................................................................... 7
B. Kendala Persuratan.................................................................. 8
C. Risiko Pengelolaan Surat Manual .......................................... 10
D. Tujuan dan Manfaat E-office .................................................. 13
E. Informasi Surat ....................................................................... 15
F. Alamat Aplikasi ....................................................................... 15
G. Rangkuman ........................................................................... 16
H. Latihan ................................................................................... 18
BAB III. ALUR KERJA DAN TAHAPAN PEMAKAIAN E-OFFICE 20
A. Tahapan Pemakaian .............................................................. 20
B. Alur Surat Masuk Dari Eksternal ke Pusat .............................. 22
C. Alur Surat Masuk Dari Eksternal ke Menteri ATR/Kepala
BPN ............................................................................................ 27
D. Alur Surat Masuk Dari Eksternal ke Wakil Menteri ................. 28
E. Alur Surat Masuk Dari Eksternal ke Kanwil/Kantah ................ 28
F. Alur Surat Keluar Dari Pusat ke Kanwil/Kantah ...................... 30
ii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
iii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tampilan Halaman Alamat Aplikasi .............................. 16
Gambar 2. Alur SIstem Surat Masuk .............................................. 21
Gambar 3. Alur Sistem Surat Keluar .............................................. 22
Gambar 4. Alur Surat Masuk dari Eksternal ke Pusat ..................... 23
Gambar 5. Alur Surat Masuk dari Eksternal ke Menteri ATR/Kepala
BPN. .............................................................................................. 27
Gambar 6. Alur Surat Masuk dari Eksternal ke Wakil Menteri ........ 28
Gambar 7. Alur Surat Masuk dari Eksternal ke Kanwil ................... 29
Gambar 8. Alur Surat Masuk dari Eksternal ke Kantah .................. 29
Gambar 9. Alur Surat Keluar dari Pusat ke Kanwil ......................... 31
Gambar 10. Alur Surat Keluar dari Pusat ke Kantah ...................... 32
Gambar 11. Alur Surat Keluar dari Kanwil/Kantah ke Pusat ........... 33
Gambar 12. Alur Surat Keluar dari Kantah ke Kanwil ..................... 33
Gambar 13. Alur Surat Keluar dari Kanwil ke Kantah ..................... 34
iv
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
v
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
BAB I
PENDAHULUAN
Selamat...
Anda telah menyelesaikan 2 dari 8 modul dalam paket Modul Pelatihan E-
office dan Tata Kelola Arsip. Modul “Pengenalan E-Office” ini merupakan
modul ke-3 yang akan Anda pelajari.
Semoga Anda tetap semangat belajar dan menimba ilmu.
REALITAS
Baca dan perhatikan kasus yang terjadi di bawah ini.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang BPN Terapkan Sistem e-Office
batampos.co.id – Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) bakal
mengembangkan sistem administrasi digital e-Office untuk mendukung administrasi
pelayanan pertanahan.
Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A. Djalil mengungkapkan bahwa penerapan e-
Office pada kementerian ATR/BPN akan dilakukan pada tahun ini.
”Semua arsip pertanahan akan kami scan dan dimasukkan kedalam sebuah aplikasi
e-Office, sehingga lebih mudah dalam penyimpanan dan pencariannya,” katanya sabtu
(5/1/2019).
Sofyan mengatakan bahwa saat ini adalah era digital. Pengelolaan dokumen terlebih
lagi arsip pertanahan akan menggunakan e-Office. Kementerian ATR/BPN nantinya tidak
akan lagi menyimpan arsip pertanahan dalam bentuk fisik kertas.
”Semuanya sudah digital, arsip fisik kita serahkan saja kepada pemilik tanah untuk
merawatnya, seperti kepolisian yang sudah tidak lagi menyimpan faktur kendaraan,” ujar-
nya.
Sofyan menambahkan, selain e-Office, tahun ini pihaknya juga akan menggunakan
aplikasi digital dalam program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) yaitu Smart
PTSL.
”Saya berharap dengan teknologi dan aplikasi yang modern, kerja kita semakin efektif
dan efisien sehingga capaian tahun ini dapat melampaui target yang telah ditetapkan
seperti tahun 2018 bahkan lebih,” pungkasnya.
Sekjend Kementerian ATR BPN Himawan Arief Sugoto mengungkapkan bahwa
program ini merupakan salah satu penerapan e-Government. Aplikasi e-Office adalah
produk dari e-Government yang bertujuan untuk mendukung kegiatan administrasi
perkantoran.
”Di Indonesia e-Office saat ini lebih banyak digunakan oleh kalangan swasta.
Sementara di kalangan pemerintahan e-Office baru saja dikembangkan,” katanya.
Sistem manual yang selama ini dijalankan oleh Pemerintah dianggap tidak efektif dan
efisien karena membutuhkan waktu dan tenaga dalam proses pendistribusian dokumen.
Masalah lainnya dalam sistem manual adalah penyimpanan dokumen yang
membutuhkan banyak ruangan di kantor yang menjadikan ruangan kantor menjadi
semakin sempit dan berantakan. Sementara itu dalam hal pencarian dokumen juga sulit
apabila dokumen tersebut tidak disimpan dengan teratur.
Hal tersebut kata Himawan juga dialami oleh Kementerian ATR/BPN yang dengan
target pendaftaran tanah sedemikian besar juga akan menghasilkan dokumen arsip
pertanahan yang banyak pula sehingga diperlukan pengelolaan arsip pertanahan yang
modern. (tau)
Sumber: Batampos.co.id, (Senin, 7 Januari 2019 - 15:59 WIB). Diakses dari
https://batampos.co.id/2019/01/07/kementerian-agraria-dan-tata-ruang-bpn-terapkan-
sistem-e-office/
B. DESKRIPSI SINGKAT
Mata pelatihan ini mempelajari tentang pengenalan e-
office yang terdiri atas alur kerja dan tahapan pemakaian e-
office.
C. MANFAAT MODUL
1. Manfaat Bagi Peserta:
Memberikan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman
terkait materi yang disampaikan, sehingga peserta dapat
memahami e-office dengan benar.
2. Manfaat Bagi Fasilitator:
Modul yang disusun memudahkan Fasilitator dalam
memberikan pengarahan dan motivasi kepada Peserta
serta sebagai media dalam penyamaan persepsi antar
Fasilitator.
3. Manfaat Bagi Pengelola Pelatihan:
Modul yang disusun sebagai bahan evaluasi bagi Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan pengendalian
D. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari materi dalam mata pelatihan ini
peserta dapat menjelaskan tentang e-office, alur kerja dan
tahapan pemakaian e-office.
2. Tahapan pemakaian
a. Alur Surat Masuk Dari Eksternal ke Pusat
b. Alur Surat Masuk Dari Eksternal ke Menteri ATR/Kepala
BPN
c. Alur Surat Masuk Dari Eksternal ke Wakil Menteri
d. Alur Surat Masuk Dari Eksternal ke Kanwil/Kantah
e. Alur Surat Keluar Dari Pusat ke Kanwil/Kantah
f. Alur Surat Keluar Dari Kanwil/Kantah ke Pusat
g. Alur Surat Keluar dari Kantah ke Kanwil
h. Alur Surat Keluar dari Kanwil ke Kantah
G. WAKTU
Waktu penyampaian mata pelatihan ini adalah 4 JP x @ 45
menit
BAB II
PENGANTAR E-OFFICE
Indikator Hasil Belajar:
Setelah mempelajari bab ini, peserta dapat menjelaskan konsep dasar e-
office.
"Pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi
juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan." -
Shakuntala Devi
A. DEFINISI
Tatum (1 Mei 2010) mengemukakan bahwa kantor
elektronik (e-office) adalah istilah yang mengacu pada
lingkungan kantor apa pun yang menggunakan teknologi
komputer secara signifikan untuk beroperasi. Istilah ini pertama
kali diciptakan pada pertengahan abad ke-20 dan mulai
digunakan secara umum selama dekade 1980-an karena lebih
banyak lingkungan kantor yang meniadakan metode manual
dan mulai lebih bergantung pada kombinasi komputer desktop,
mainframe, dan server untuk mengelola sejumlah pekerjaan.
Saat ini, kantor elektronik lebih umum disamakan dengan kantor
virtual, yang melibatkan penggunaan teknologi nirkabel untuk
memungkinkan orang bekerja dari mana saja secara virtual
dengan laptop atau notebook jenis yang tepat dan koneksi
nirkabel yang andal. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh
Tim FaceOffice (17 September 2018), yang menyatakan bahwa
e-office adalah suatu sistem aplikasi tata kelola perkantoran
organisasi/perusahaan berbasis elektronik. Sistem ini
menggantikan proses administrasi dan manajemen terdahulu
yang berbasis manual. E-Office memanfaatkan fasilitas jaringan
komputer, baik jaringan intranet, internet, maupun jaringan lain.
B. KENDALA PERSURATAN
Aktivitas surat menyurat merupakan salah satu aktivitas
pokok di instansi pemerintahan yang tidak pernah sepi, dimana
media komunikasi di dalam internal pemerintahan maupun
keluar (eksternal) hingga saat ini masih melibatkan peran surat.
Sehingga tak heran jika sampai sat ini masih sering melihat
tumpukan-tumpukan kertas di meja para staf pemerintahan. Hal
yang sangat lumrah jika aktivitas surat menyurat masih terus
dilakukan, baik antar instansi pemerintah maupun pemerintah
kepada masyarakat. Namun, ternyata aktivitas persuratan di
instansi pemerintahan masih memiliki beeberapa kendala.
Berikut beberapa kendala yang dialami dalam persuratan
manual di instansi pemerintahan:
1. Rumitnya pengarsipan. Banyaknya surat-surat yang
diterbitkan setiap harinya dengan berbagai kategori dan
tujuan yang berbeda memerlukan klasifikasi yang tepat atas
masing-masing surat. Hal ini memunculkan ketidakefektifan
E. INFORMASI SURAT
Informasi surat adalah suatu menu aplikasi dalam e-office
yang digunakan untuk melacak surat yang telah terinput ke
dalam sistem. Informasi surat memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Detail Surat
2. Tracking Surat/Perjalanan Surat
3. File Terunggah
4. Status Surat
5. Catatan Disposisi Surat
F. ALAMAT APLIKASI
Alamat aplikasi e-office APR/BPN adalah (lihat gambar 1):
https://eoffice.atrbpn.go.id/Account/Index?returnUrl=http://eoffic
e.atrbpn.go.id/
G. RANGKUMAN
Kantor elektronik (e-office) adalah istilah yang mengacu
pada lingkungan kantor apa pun yang menggunakan teknologi
komputer secara signifikan untuk beroperasi. Electronic Office
(e-Office) juga bsia didefinisikan sebagai layanan aplikasi yang
dikembangkan oleh Lembaga Pengembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (LPTIK) dengan konsep paperless
guna meminimalisir penggunaan kertas dalam administrasi
perkantoran, korespondensi surat-menyurat bagi setiap
karyawan/pejabat suatu institusi secara elektronis.
Aktivitas persuratan di instansi pemerintahan masih
memiliki beeberapa kendala yaitu:
1. Rumitnya pengarsipan.
2. Sulit untuk menemukan surat kembali saat dibutuhkan.
3. Kebutuhan akan ruang pengarsipan.
4. Tidak terintegrasi satu sama lain.
H. LATIHAN
Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini!
1. Yang merupakan kendala persuratan adalah ...
a. Lambatnya surat yang diterima
b. Rumitnya pengarsipan
c. Anggaran yang tidak bisa dihemat
d. Tidak bisa monitoring surat
e. Jawaban a, b, c benar
2. Kantor tanpa kertas dapat diwujudkan dengan ...
a. Membakar semua kertas
b. Proses otomatis
c. Mengurangi kebutuhan administrasi
d. Mengurangi jumlah karyawan
e. Melakukan investasi besar-besaran
3. Berikut ini adalah karakteristik unik alur kerja pemerintah ...
a. Membutuhkan kolaborasi tinggi
b. Kepatuhan terhadap SOP
c. Perutean dokumen untuk persetujuan
d. Sederhana
e. Jawaban a, b, c benar
4. Reformasi administrasi yang dibutuhkan pemerintah antara
lain ...
a. Alur kerja yang adaptif
b. Intergrasi dengan sistem manajemen konten
c. Mengelola implementasi besar dengan implementasi
tinggi
d. Kemampuan pemantauan dan pelacakan real time
e. Jawaban a, b, c benar
BAB III
ALUR KERJA DAN TAHAPAN
PEMAKAIAN E-OFFICE
Indikator Hasil Belajar:
Setelah mempelajari bab ini, peserta dapat menjelaskan alur kerja dan
tahapan pemakaian e-office.
"Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan untuk
mengubah dunia." -Nelson Mandela
A. TAHAPAN PEMAKAIAN
Alur Sistem Surat Masuk
Surat yang masuk ke instansi diterima oleh bagian Tata
Usaha/ agendaris. Kemudian oleh petugas tata usaha data dari
surat tersebut dientrikan ke dalam aplikasi e-office dan di scan
untuk mengarsipkan surat secara digital pada aplikasi.
Selanjutnya surat siap untuk didistribusikan atau didisposisi
secara elektronik kepada penerima surat.
Penerima surat akan membaca data surat masuk melalui
aplikasi, dan membaca file digital dari surat tersebut.
Selanjutnya, proses disposisi bisa dilakukan pada aplikasi dan
pimpinan dapat mengetahui posisi surat sampai dengan tindak
lanjut dari surat tersebut.
Khusus untuk surat yang ditujukan kepada Kepala
Instansi atau Pimpinan Tertinggi di Unit Kerja/Satuan Kerja,
surat yang diterima harus dilakukan pengecekan dan
persetujuan surat di Bagian Kasubbag Tata Usaha. Pengecekan
ini dilakukan untuk menyortir apakah surat perlu sampai kepada
Kepala Instansi atau tidak, pada surat masuk yang disetujui
akan langsung disampaikan kepada Kepala Instansi atau
Pimpinan Tertinggi di Unit Kerja/Satuan Kerja (lihat gambar 2).
KASUBAG TU
Pengecekan/
Penyotiran
Surat
J. RANGKUMAN
Alur Sistem Surat Masuk
Surat yang masuk ke instansi diterima oleh bagian Tata
Usaha/ agendaris. Kemudian oleh petugas tata usaha data dari
surat tersebut dientrikan ke dalam aplikasi e-office dan di scan
untuk mengarsipkan surat secara digital pada aplikasi.
Selanjutnya surat siap untuk di distribusikan / di disposisi secara
elektronik kepada penerima surat.
Penerima surat akan membaca data surat masuk melalui
aplikasi, dan membaca file digital dari surat tersebut.
Selanjutnya, proses disposisi bisa dilakukan pada aplikasi dan
pimpinan dapat mengetahu posisi surat sampai dengan tindak
lanjut dari surat tersebut.
K. LATIHAN
Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini!
1. Yang dimaksud dengan surat masuk dalam alur kerja E-
Office Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasioanal adalah ...
a. Surat yang masuk melalui bagian tata usaha atau
bagian yang ditunjuk menangani ketatausahaan,
maupun surat yang masuk langsung ke personal
dan/atau karena jabatannya
b. Pelimpahan surat (berbentuk disposisi) dari satu akun
ke akun lain baik secara berjenjang atau langsung
sesuai dengan kebutuhan surat, tindak lanjut dan
konsep balasan surat yang dibuat
c. Surat balasan atas surat masuk yang telah diterima
BAB IV
PENUTUP
"Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup tak pernah berhenti
mengajarkan." -Anonim
A. SIMPULAN
Kantor elektronik (E-Office) adalah istilah yang mengacu
pada lingkungan kantor apa pun yang menggunakan teknologi
komputer secara signifikan untuk beroperasi. E-Office juga
dapat didefinisikan sebagai suatu sistem aplikasi yang
membantu menjalankan dan mengatur aktivitas dan kinerja
setiap orang pada suatu kantor atau perusahaan.
Aktivitas persuratan di instansi pemerintahan masih
memiliki beberapa kendala diantaranya: rumitnya pengarsipan,
sulit untuk menemukan surat kembali saat dibutuhkan,
kebutuhan akan ruang pengarsipan, tidak terintegrasi satu sama
lain, tidak bisa monitoring surat, anggaran sulit dihemat,
lambatnya proses persuratan, serta ketidaklengkapan arsip.
Sedangkan, risiko yang ditimbulkan bila dokumen secara umum
tidak dikelola dengan baik: dokumen/surat mudah hilang,
meningkatkan stres karyawan/pegawai, mengurangi
produktivitas, dan follow-up dokumen tidak jelas.
Sistem E-Office dimaksudkan untuk memfasilitasi
organisasi pemerintah dalam pengelolaan dokumen surat
menyurat dan aktivitas perkantoran secara online. Adapun
tujuan penerapan Sistem E-Office di organisasi pemerintah
adalah untuk:
B. TINDAK LANJUT
Pengetahuan dan keterampilan yang telah dihasilkan
melalui pembelajaran dengan Modul ini, memberikan bekal
kepada peserta pelatihan untuk menapaki proses-proses
pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu, pendalaman materi
dan penyelesaian terkait substansi dalam Modul ini perlu terus
menerus dilakukan.
Sebagai tindak lanjut dari pembelajaran modul ini, maka:
1. Bagi peserta pelatihan diharapkan mampu
mengimplementasikan hasil pembelajaran pengenalan E-
Office.
2. Bagi Fasilitator, diharapkan mampu menyampaikan
pengarahan dengan lebih mudah dan modul mampu
menjadi media dalam penyamaan persepsi antar pelajar.
3. Bagi pengelola pelatihan, diharapkan mampu menjadikan
modul sebagai bahan evaluasi bagi Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia dan pengendalian pelaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
KUNCI JAWABAN
Latihan Bab II
1. E
2. B
3. E
4. E
5. C
Jl. Akses Tol Cimanggis, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Telp. (021) 8674586
Penulis:
Darwanto, ST., M.M
Editor:
Alfredo Pamungkas J.G
KATA PENGANTAR
i
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
DAFTAR ISI
ii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
iii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
iv
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
v
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
DAFTAR GAMBAR
vi
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
vii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
viii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
ix
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
x
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
Gambar 95. Contoh Simulasi Login untuk Validasi User oleh Pusdatin
(2) ........................................................................................................ 98
Gambar 96. Contoh Simulasi Tampilan untuk Validasi User .............. 98
Gambar 97. Contoh Simulasi Pengecekan Data Pegawai untuk Validasi
............................................................................................................ 99
Gambar 98. Contoh Simulasi Setting Pin Passphrase oleh Pemohon
Tanda Tangan ................................................................................... 100
Gambar 99. Contoh Simulasi Tampilan Login untuk Pengecekan Status
User oleh Pusdatin ............................................................................ 101
Gambar 100. Contoh Simulasi Tampilan Menu Status User ............ 102
Gambar 101. Contoh Simulasi Menu Status User ............................ 102
Gambar 102. Contoh Surat Rekomendasi Permohonan Sertifikat
Elektronik .......................................................................................... 103
Gambar 103 Contoh Simulasi Membuka Aplikasi E-Office di
Smartphone....................................................................................... 104
Gambar 104. Contoh Tampilan Beranda (Home) E-Office pada Aplikasi
E-Office versi mobile ......................................................................... 105
Gambar 105.Contoh Simulasi E-Office Persuratan pada Aplikasi E-
Office versi Mobile............................................................................. 105
Gambar 106. Contoh Simulasi Kotak Masuk pada Aplikasi E-Office versi
Mobile................................................................................................ 106
Gambar 107. Contoh Simulasi Disposisi pada Aplikasi E-Office versi
Mobile................................................................................................ 107
Gambar 108. Contoh Simulasi Membuat Arsip Surat Masuk pada
Aplikasi E-Office versi Mobile............................................................ 108
Gambar 109. Contoh Simulasi Buat Surat Keluar (Jawab Surat Masuk)
pada Aplikasi E-Office versi Mobile................................................... 109
Gambar 110. Contoh Simulasi Surat Keluar pada Aplikasi E-Office versi
Mobile................................................................................................ 110
xi
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
xii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
xiii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
BAB I
PENDAHULUAN
Selamat...
Anda telah menyelesaikan 3 dari 8 modul dalam paket Modul Pelatihan E-
office dan Tata Kelola Arsip. Modul “Penggunaan E-office Wen dan Mobile” ini
merupakan modul ke-4 yang akan Anda pelajari.
Semoga Anda tetap semangat belajar dan menimba ilmu.
REALITAS
Baca dan perhatikan kasus yang terjadi di bawah ini.
Aplikasi Berbasis Website Permudah Pelayanan
NGAMPRAH, (PR).- Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik
(Diskominfotik) Kabupaten Bandung Barat menyiapkan 13 aplikasi pelayanan
berbasis website dan Android. Sejumlah aplikasi ini disiapkan untuk menuju
sistem pemerintahan berbasis elektronik sesuai dengan Peraturan Presiden
Nomor 95 Tahun 2018 tentang SPBE.
Kepala Diskominfotik KBB Ludi Awaludin mengungkapkan, sejumlah aplikasi
tersebut diperuntukkan bagi para pegawai di lingkungan Pemkab serta
masyarakat umum. Saat ini, ke-13 aplikasi sudah diterapkan dengan berbasis
website.
"Ke depannya, kami juga akan mengembangkan aplikasi ini menjadi berbasis
Android, sehingga lebih mudah digunakan," katanya, Kamis 2 Mei 2019.
Dia menyebutkan, sejumlah aplikasi tersebut di antaranya pelayanan
perizinan, layanan pengaduan, administrasi kependudukan, hibah bansos online,
quick response, e-planning, e-kinerja, e-office, e-audit, LPSE (Layanan
Pengadaan Secara Elektronik), dan fingerprint atau absensi berbasis elektronik.
Saat ini, baru aplikasi perizinan dan quick response yang bisa diakses langsung
oleh masyarakat umum. Sementara sisanya, digunakan oleh para pegawai
Pemkab.
Menurut Ludi, sejumlah aplikasi ini dibuat untuk memudahkan pelayanan
oleh pemerintah daerah. Pembuatan aplikasi disesuaikan dengan kebutuhan di
setiap satuan kerja perangkat daerah. "Desain dan kebutuhan fiturnya itu dari
SKPD, sedangkan kami yang membuat aplikasinya," ujar Ludi.
Ke depan, aplikasi untuk pelayanan publik seperti administrasi
kependudukan, pendidikan, dan kesehatan juga akan disiapkan dengan berbasis
Android. Dengan demikian, masyarakat pun bisa mengaksesnya melalui
smartphone.
Meski demikian, menurut Ludi, hal itu membutuhkan kesiapan sarana,
prasarana, dan infrastruktur, seperti jaringan internet, server dan juga SDM.
"Jadi, kami lakukan secara bertahap. Targetnya, 2023 semua aplikasi sudah bisa
digunakan dan diakses masyarakat," tuturnya.
Dari realitas di atas, kita dapat membaca bahwa mulai tahun 2019 di
Kabupaten Bandung telah mengembangkan aplikasi berbasis
elektronik dan android. Secara keseluruhan aplikasi berbasis
elektronik dan android untuk memudahkan pelayanan kepada
masyarakat serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas tata kelola
pemerintah.
A. LATAR BELAKANG
Dengan diterapkannya Undang-Undang (UU) nomor
11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik atau
yang lebih kita kenal dengan UU ITE, pengelolaan persuratan
yang semula menggunakan kertas dapat dilaksanakan dengan
menggunakan dokumen digital dengan bantuan aplikasi
E-Office. E-Office Web merupakan sistem aplikasi tata kelola
perkantoran institusi atau organisasi atau perusahaan berbasis
website.
Dengan sifat web service, aplikasi ini sangat
mengandalkan jaringan, kecepatan proses sangat bergantung
dengan baik atau tidaknya kondisi jaringan internet. Semakin
bagus kondisi internet maka semakin cepat pemrosesan dan
sebaliknya apabila terdapat gangguan pada jaringan internet,
B. DESKRIPSI SINGKAT
Mata pelatihan ini mempelajari tentang penggunaan
E-Office Web yang terdiri atas administrasi akun, administrasi
surat, buat data surat, informasi surat dan laporan. Selain itu,
akan dipelajari juga rencana pengembangan tanda tangan
elektronik dan E-Office versi Mobile.
C. MANFAAT MODUL
1. Manfaat Bagi Peserta:
Memberikan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman
terkait materi yang disampaikan, sehingga peserta dapat
memahami dan menggunakan E-Office di Kementerian
Agraria Tata dan Ruang/Badan Pertanahan Nasional
dengan benar.
D. Hasil Belajar
Setelah mempelajari materi dalam mata pelatihan ini
peserta dapat melakukan administrasi akun, administrasi surat,
buat data surat, informasi surat dan laporan pada aplikasi
E-Office Web dan dapat menjelaskan tentang rencana
pengembangan tanda tangan elektronik dan E-Office versi
Mobile.
6. Pengembangan E-Office
a. Penerapan Tanda Tangan Elektronik
b. Pengembangan E-Office versi Mobile
G. WAKTU
Waktu penyampaian mata pelatihan ini adalah 10 JP x @ 45
menit
BAB II
ADMINISTRASI AKUN
2) Masukkan NIP;
3) Verifikasi Nomor HP dengan memasukkan 4 digit
terakhir nomor HP (pasikan nomor HP yang teretera di
Simpeg adalah nomor HP yang masih aktif
digunakan);
4) Cek kode aktivasi yang masuk via SMS;
5) Masukkan Kode Aktivasi;
6) Konfirmasi link pendaftaran Akun Pertanahan yang
masuk ke email domain @atrbpn.go.id, dan klik link
yang masuk.
C. HAK AKSES
Hak ases adalah kewenangan yang diberikan oleh root
kepada pihak tertentu, untuk memanfaatkan e-office sesuai
dengan kapasitas/ perannya. menu Hak Akses bukan untuk
menambahkan user baru ke dalam sistem pada suatu Unit
Kerja/Satuan Kerja melainkan Hak Akses adalah fitur untuk
D. LOG IN
Surat masuk dientri satu pintu melalui bagian Persuratan
agar memudahkan pelacakan surat dan dientrikan oleh staf
Kepala Subbagian Persuratan.
Langkah yang perlu dilakukan adalah:
1. Buka alamat aplikasi https://eoffice.atrbpn.go.id/,
masukkan Nama Pengguna atau username (Gambar 1);
2. Masukkan Kata Sandi atau password (Gambar 2);
3. Klik tombol Sign In (Gambar 3).
Username dan password yang digunakan untuk login
pada aplikasi E-Office adalah username dan password yang
sama dengan akun pertanahan.
E. Rangkuman
Pada aplikasi Kementerian ATR/BPN pengguna
dashboard adalah seluruh user yakni seluruh pegawai yang
telah memiliki akses dan telah menerapkan penggunaan
E-Office Website, dashboard bersifat embedded pada sistem
yang bertujuan untuk menampilkan counter surat pemilik akun.
F. Latihan
Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini!
1. E-Office Web adalah ...
a. Sistem aplikasi tata kelola perkantoran institusi/
organisasi/ perusahaan berbasis website
b. Jejaring aplikasi untuk administrasi
c. Multi level jaringan untuk melakukan pengelolaan
sumber daya manusia dan dana
d. Aplikasi yang terhubung dengan andoid
e. Semua jawaban benar
2. E-Office Web sangat bergantung pada ...
a. Manajemen sistem
b. Jaringan internet
c. Komitmen pimpinan
d. Alih fungsi kewenangan
e. SDM yang melaukan investasi
3. Berikut ini keunggulan E-Office Web, kecuali ...
a. Cepat
b. Mendukung implementasi ISO
c. Sulit diakses
d. Aman dan terdokumentasi
e. Terintergrasi
BAB III
ADMINISTRASI SURAT
Indikator Hasil Belajar:
Setelah mempelajari bab ini, peserta dapat melakukan administrasi surat.
"Kalau mau menunggu sampai siap, kita akan menghabiskan sisa
hidup kita hanya untuk menunggu" -Lemony Snicket
4. Edaran
5. Pengumuman
4. Pendistribusian
Setiap surat yang telah dibaca, surat harus didistribusikan
ke bagian-bagian dengan buku ekspedisi sebagai bukti
bahwa surat telah diterima.
5. Penyimpanan Arsip
Menyimpan arsip dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut: menyusun arsip ke dalam folder menurut kode atau
sub masalah, serta tanggal surat masuk dan keluar beserta
masalah yang tertera dalam surat tersebut dicatat di buku
petunjuk.
F. PROSEDUR SURAT-SURAT KELUAR
Dalam penanganan surat keluar biasanya penulis
melakukan pengentrian surat keluar. Pengentrian surat keluar di
komputer, pengisian tersebut berdasarkan:
1. Kode masalah
2. Tahun agenda
3. Nomor surat
4. Konseptor
5. Unit pengolah
H. KOTAK MASUK
Submenu Kotak Masuk berisi daftar surat masuk yang
ditujukan oleh pemilik akun. Untuk melihat daftar surat masuk
yang diterima oleh pemilik akun, langkah-langkah yang perlu
dilakukan adalah:
1. Klik Menu Administrasi Surat (Gambar 1);
2. Klik Submenu Kotak Masuk (Gambar 2);
3. Klik surat masuk yang akan dibuka dan diproses (Gambar
3).
I. DISPOSISI
Untuk mendisposisikan surat masuk langkah yang perlu
dilakukan adalah:
1. Pilih Unit Kerja sesuai unit kerja pemilik akun, Jabatan
tujuan perintah disposisi, Pegawai yang akan menerima
disposisi, Keterangan disposisi serta pilih perintah disposisi
dan catatan disposisi (Gambar 12);
2. Klik tombol pilih (Gambar 13). Apabila akan didisposisi,
ulangi tahap 12;
3. Klik tombol Kirim (Gambar 14).
J. SELESAI/ARSIP
K. TOLAK
Fitur tolak surat adalah fitur khusus yang diperuntukkan
bagi unit kerja ketatausahaan yang berfungsi untuk
memudahkan proses sortir dan persetujuan surat masuk ke
suatu unit kerja/satuan kerja. Surat akan dicek oleh unit
ketatausahaan sebelum akhirnya disetujui untuk diproses lebih
lanjut apabila tidak terdapat kekeliruan pada surat masuk
tersebut. Namun apabila terdapat kekeliruan pada surat masuk
dan memerlukan perbaikan maka langkah-langkah yang perlu
dilakukan adalah:
1. Klik Menu Administrasi Surat;
2. Klik Submenu Proses/Setujui Surat;
3. Klik surat akan ditolak;
L. KEMBALIKAN
Fitur kembalikan adalah fitur yang digunakan untuk
mengembalikan surat masuk yang diterima oleh pemilik akun ke
pengirim surat apabila terdapat ketidaksesuaian pada surat
masuk yang diterima.
Langkah-langkah untuk menggunakan
1. Klik Menu Administrasi Surat;
N. NOTULEN
Fitur Menu Notulen bisa ditambahkan dari surat masuk
dengan mengklik tombol Notulen. Fungsi Fitur Notulen adalah
O. INISIATIF
Surat inisiatif adalah sebuah sub menu dalam aplikasi
yang digunakan untuk pembuatan draft/konsep
dasar/ide/gagasan yang dapat ditindaklanjuti dengan proses
pembuatan Surat Keluar (baik berupa Nota Dinas, Surat Dinas,
Undangan, dsb). Surat inisiatif dapat berupa surat keluar
mandiri (bukan surat tindak lanjut surat masuk) seperti Nota
Dinas, Surat Edaran, Undangan, dan sebagainya (ATR/BPN,
2019a).
P. KIRIM
Untuk mendisposisikan surat inisiatif langkah yang perlu
dilakukan adalah:
1. Pilih Unit Kerja sesuai unit kerja pemilik akun, Jabatan
tujuan perintah disposisi, Pegawai yang akan menerima
disposisi, Keterangan disposisi serta pilih perintah disposisi
dan catatan disposisi (Gambar 10);
2. Notulen
Fitur Menu Notulen bisa ditambahkan dari surat
masuk dengan mengklik tombol Notulen. Fungsi Fitur
Notulen adalah untuk menambahkan notulensi atau
rangkuman hasil rapat atau rangkuman pembahasan sesuai
dengan agenda yang dilaksanakan. Langkah-langkah yang
perlu dilakukan adalah:
1. Klik Menu Administrasi Surat;
2. Klik Submenu Notulen;
3. Surat Terkirim
Surat terkirim adalah daftar surat keluar terkirim,
surat inisiatif terkirim maupun disposisi surat dari pemilik
akun.
4. Lihat
Submenu Surat Kembali berisi informasi daftar surat
terkirim yang dikembalikan ke pemilik akun apabila terdapat
revisi atau kekeliruan pada surat terkirim. Langkah yang
dilakukan untuk melihat daftar surat kembali yaitu:
a. Klik Menu Administrasi Surat;
5. Kirim Ulang
Kirim ulang berarti pengguna mengirim kembali surat
yang pernah dikirim sebulumnya, namun surat gagal
terkirim/ dikembalikan. Untuk mengirim ulang, pada tampilan
daftar surat terkirim, klik surat yang akan dikirim ulang,
kemudian tekan kirim ulang (nomor 4).
6. Edit Surat
Submenu Edit Surat hanya dapat digunakan oleh
akun Kepala Subbagian Tata Usaha selaku pengirim surat
keluar dan pemberi nomor surat. Langkah-langkah untuk
mengedit surat antara lain (ATR/BPN, 2019a):
a. Klik Menu Administrasi Surat;
b. Klik Submenu Edit Surat;
c. Klik surat yang akan di-edit.
7. Proses/Setuju Surat
Proses atau setuju merupakan fitur atau tautan di
e-office yang berfungsi untuk mengeksekusi surat-surat
yang diajukan oleh pengguna lain kepada pengguna yang
diberi otorisasi untuk menyetujui atau menolak surat tsb.
Sebelum surat dikirim ke tujuan, surat harus diproses
dengan approval atau persetujuan dari Kepala Subbagian
Tata Usaha.
Kepala Subbagian Persuratan berwewenang untuk :
a. Melakukan proses approval atau persetujuan dan
pemrosesan surat;
b. Mencetak Surat Pengantar.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah :
1) Klik Menu Administrasi Surat;
2) Pilih Submenu Proses/Setujui Surat;
3) Klik checklist merah pada kolom setujui;
4) Klik tombol “Ya” untuk mengkonfirmasi
proses/setuju surat.
8. Surat Pengantar
Setelah surat diproses, fisik surat akan dikirimkan
langsung kepada tujuan surat, pegiriman surat memerlukan
surat pengantar sebagai bukti bahwa surat telah diterima
oleh tujuan surat.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk
membuat surat pengantar baru adalah sebagai berikut:
a. Klik Menu Administrasi Surat (Gambar 1);
b. Klik Submenu Surat Pengantar (Gambar 2);
c. Klik Tombol Buat Baru (Gambar 3);
d. Klik Tombol Edit untuk mengedit surat pengantar yang
telah ada (Gambar 4);
e. Klik Tombol Cetak untuk mencetak surat pengantar
yang telah ada (Gambar 5).
10. Notulen
Untuk mengedit Notulensi yang pernah dibuat,
langkah-langkah yang dilakukan antara lain: Klik Menu
Administrasi Surat; Klik Submenu Notulen; Klik ikon Edit.
Untuk menghapus notulensi, klik ikon hapus.
11. Rangkuman
Pada aplikasi e-office administrasi surat menu
administrasi surat terdiri dari submenu: surat masuk, surat
keluar, surat terkirim, proses/setujui surat, surat pengantar,
serta cetak lembar disposisi. Dalam administrasi kotak
masuk pengguna dapat melakukan disposisi, arsip/selesai
(penyimpanan apabila surat masuk tidak perlu
didisposisi/dijawab), penolakan, pengembalian,
penjawaban, serta notulensi.
Untuk administrasi surat dengan aplikasi E-Office
web site kementerian ATR/BPN menu beranda merupakan
dashboard pengelolaan surat yang dimiliki oleh pengelola
12. Latihan
Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini!
1. Dashboard dalam aplikasi e-office memuat informasi
antara lain, kecuali ...
a. Jumlah surat
b. Jumlah terkirim
c. Jumlah surat selesai pada Satuan Kerja
pemilik akun
d. Jumlah kegiatan yang diikuti satuan kerja
e. Daftar Notulensi
2. Langkah-langkah untuk mencetak lembar disposisi
antara lain, kecuali ...
a. Klik Menu Adinistrasi Surat
b. Klik Submenu Cetak Lembar Disposisi
c. Klik ikon buang/hapus
d. Klik ikon Cetak
e. Jawaban a dan b benar
3. Surat inisiatif adalah ....
a. Sebuah sub menu dalam aplikasi yang digunakan
untuk pembuatan draft/konsep dasar/ide/gagasan
BAB IV
BUAT DATA SURAT
Surat, Perihal dan Keterangan Surat (nomor 3); Pilih Unit Kerja,
Jabatan, Pegawai dan Redaksi (nomor 4); Klik Tombol Simpan
(nomor 5). Apabila ingin menambahkan daftar penerima surat
inisiatif, ulangi langkah 1-4; Klik File Surat untuk meng-upload
file (opsional) (nomor 6); Klik Tombol Kirim (nomor 7).
C. Rangkuman
Fitur Submenu Buat Surat Masuk hanya dapat digunakan
oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Subbagian Tata Usaha
dan pegawai yang memiliki wewenang untuk mengentri surat
masuk pada Aplikasi E-Office. Submenu Buat Inisiatif berfungsi
untuk membuat surat inisiatif. Fitur ini digunakan untuk surat
yang sudah fix (tidak ada perubahan). Input surat Inisiatif,
Upload file kirim ke Kasubbag TU.
D. Latihan
Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini!
1. Data surat masuk dapat dilakukan oleh ...
a. Semua pengguna
b. Pegawai ASN yang mendapat surat masuk
c. Semua pegawai ASN eselon II
d. Unit ketatausahaan
e. Semua jawaban benar
2. Fitur Submenu Buat Surat Masuk hanya dapat digunakan
oleh ...
a. Kepala Bagian Tata Usaha
b. Kepala Subbagian Tata Usaha
c. Pegawai yang memiliki wewenang untuk mengentri surat
masuk
d. Seluruh pengguna pegawai ASN
e. Jawaban a, b, dan c benar
BAB V
INFORMASI SURAT
Indikator Hasil Belajar:
Setelah mempelajari bab ini, peserta dapat menjelaskan informasi surat.
"Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup tak pernah berhenti
mengajarkan." -Anonim
A. Pencarian Surat
Saat melalukan pencarian surat kita dapat memilih tombol
“pencarian”.
C. Rangkuman
Menu Informasi Surat memuat detail surat, attachment
file dan perjalanan surat. Langkah-langkah untuk mengecek
informasi surat yaitu sebagai berikut: Klik Menu Informasi Surat
kemudian Klik surat terkait yang akan dicek informasinya.
Surat dapat di-sortir sesuai keinginan dengan memilih
urutan data berdasarkan kategori yang tersedia dan Pilihan
Sortir Ascending atau Descending.
D. Latihan
Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini!
1. Menu Informasi Surat memuat ...
a. Detail surat
b. Attachment file
c. Perjalanan surat
d. Proses penginputan surat
e. Jawaban a, b, dan c benar
2. Pencarian surat dapat dilakukan dengan ...
a. Klik fitur pencarian surat yang memiliki logo loop (kaca
pembesar)
b. Klik fitur simpan
c. Klik fitur kirim
d. Klik fitur tambah yang memiliki logo plus
e. Klik fitur input surat
3. Langkah-langkah untuk melihat informasi surat atau
melakukan tracking surat antara lain …
a. Klik Menu Informasi Surat
b. Klik Fitur simpan
BAB VI
LAPORAN
A. SURAT MASUK
Langkah-langkah untuk mencetak laporan surat masuk
yaitu: Klik Menu Laporan; Klik Submenu Surat Masuk; Pilih
urutan data berdasarkan kategori yang ada, jenis urutan, cetak
berdasarkan kategori yang ada dan rentang waktu; Klik Tombol
Cetak (ATR/BPN, 2019a).
B. Surat Keluar
Langkah-langkah untuk mencetak laporan surat keluar
yaitu: Klik Menu Laporan; Klik Submenu Surat Masuk; Pilih
urutan data berdasarkan kategori yang ada, jenis urutan, cetak
berdasarkan kategori yang ada dan rentang waktu; dan Klik
Tombol Cetak.
C. Rangkuman
Laporan berisi berita atau informasi terkait keseluruhan
surat masuk dan surat keluar. Menu laporan ini berfungsi untuk
pengguna mencetak laporan surat masuk dan surat keluar.
D. Latihan
Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini!
1. Menu laporan dalam aplikasi e-office adalah ...
a. Pemberitahuan yang berisi berita atau informasi terkait
keseluruhan surat masuk dan surat keluar
b. Pemberitahuan kinerja para pegawai ASN
c. Dokumen pemberitahuan capaian hasil kinerja
BAB VII
PENGEMBANGAN E-OFFICE
Indikator Hasil Belajar:
Setelah membaca bab ini, peserta dapat menjelaskan pengembangan e-
office di Kementerian ATR/BPN
"Orang bijak belajar ketika mereka bisa. Orang bodoh belajar ketika
mereka terpaksa." (Arthur Wellesley)an ATR/BPN.
1. Login
Kasubbag Tata Usaha setiap satuan kerja mengakses
alamat resmi :
https://app.atrbpn.go.id/Akun/SertifikatElektronik.
Jika dalam hal tertentu terdapat perubahan, maka
perubahan alamat tersebut akan diumumkan melalui
saluran resmi yang dimiliki oleh Kementerian Agraria dan
Tata Ruang.
Langkah-langkah untuk melakukan registrasi tanda
tangan elektronik adalah sebagai berikut:
2. E-Office Persuratan
E-Office persuratan ATR BPN terdapat di pojok kiri atas.
4 6
Gambar 109. Contoh Simulasi Buat Surat Keluar (Jawab Surat Masuk)
pada Aplikasi E-office versi mobile
Surat Keluar
Surat keluar adalah area penyimpanan sementara
tempat file yang terhubung sementara dengan server surat
dan pesan yang disimpan sementara, sampai penerima
berhasil menerima surat tersebut. Jika pengguna menulis
1) Klik Menu
Administrasi
Surat;
2) Klik Submenu
Surat Keluar;
+
Gambar 113.Contoh Simulasi Proses/Setuju Surat pada Aplikasi
E-office versi mobile
Surat Pengantar
Surat pengantar merupakan surat yang dibuat untuk
memberitahu kepada pihak tertentu yang dituju oleh penulis
surat tersebut. Fungsi utama dari surat ini adalah untuk
menjadi tanda bahwasannya tujuan sang pembawa atau
penulis surat sudah diketahui dan bisa dipertanggung-
jawabkan. Karena melalui surat pengantar maka segala hal
yang berkaitan dengan kepentingan si pembawa atau
penulis surat sudah diketahui oleh pihak yang bisa
bertanggung jawab. Dengan adanya surat ini pula, pihak
pembawa atau penulis surat memiliki kewenangan untuk
bisa melakukan ataupun mendapatkan apapun sesuai
dengan konteks yang ada dalam surat tanpa perlu lagi
dicurigai oleh pihak yang dituju (Finansialku.com, 2019).
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk
membuat surat pengantar adalah sebagai berikut:
a. Klik Menu Administrasi Surat;
3. Dashboard
Dashboards adalah sebuah User Interface yang
cukup unik, ia berada diantara data dan desain.
Menampilkan berbagai matriks, angka ataupun visualisasi
data.Tujuan utama dashboards adalah membantu user
atau pengguna untuk membuat keputusan yang tepat dan
cepat berdasarkan dari data yang ada. Di banyak
organisasi, dashboards dibuat oleh data analis atau tim
yang fokus pada analisis data (Dwinawan, 18 Agustus
2017).
PTSL adalah proses pendaftaran tanah untuk pertama
kali, yang dilakukan secara serentak dan meliputi semua
obyek pendaftaran tanah yang belum didaftarkan di dalam
suatu wilayah desa atau kelurahan atau nama lainnya yang
setingkat dengan itu. Melalui program ini, pemerintah
memberikan jaminan kepastian hukum atau hak atas tanah
4. Absensi
Dewasa ini, terdapat beberapa jenis sistem
manajemen kehadiran, dan mereka diklasifikasikan ke
dalam kategori berikut dan kombinasinya (Iio, September
2016):
a. kartu identifikasi karyawan dan sistem pembaca kartu,
b. sistem berbasis komunikasi lapangan dekat (NFC),
c. barcode dan sistem berbasis kode serupa,
5. Rapat Online
Rapat oniine adalah pertemuan yang diadakan secara
online (Twin, 25 Juni 2019). Dewasa ini rapat online sedah
menjadi kebutuhan organisasi yang lumrah. Rapat
merupakan kegiatan vital di organisasi Kementerian
ATR/BPN. Rapat online dapat menjadi peluang yang layak
untuk organisasi mana pun, dengan banyak keuntungan.
Berikut ini beberapa di antaranya (Team NetFortris, 2020):
a. Penghematan waktu. Ketika sebuah organisasi
memutuskan untuk melakukan pertemuan fisik,
diperlukan waktu untuk memesan ruang konferensi,
merencanakan acara itu sendiri, dan kemudian
menunggu pendatang baru yang tak terelakkan yang
akan menunda dimulainya pertemuan. Rapat online
tidak memerlukan proses tersebut, sehingga waktu bisa
dihemat. Akses jarak jauh ini juga memungkinkan
orang-orang yang secara fisik tidak di kantor untuk
berpartisipasi dalam rapat.
b. Pertemuan yang direkam. Dalam pertemuan rapat tatap
muka langsung sering muncul pertanyaan: “Bukankah
kita baru saja mendiskusikannya minggu lalu?
Mengapa kita membicarakannya lagi?" dengan rapat
online salah itu dengan menyediakan opsi mudah untuk
merekam setiap konferensi atau rapat, dengan
demikian potensi tumpang tindih dari minggu ke minggu
dapat dikurangi melalui ulasan sederhana dari
pertemuan terakhir yang direkam.
6. Email
Pengembangan aplikasi e-office versi mobile juga
diintegrasikan dengan email pengguna. Untuk
7. Rangkuman
Kini tanda tangan pun bisa dibuat secara elektronik
yang juga berfungsi sama seperti tanda tangan
konvensional. Penggunaan tanda tangan digital di
Indonesia diatur dalam UU Nomor 11 Tahun 2008 Pasal 11
ayat 1 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE),
lalu Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 Pasal 52
ayat 1 dan 2 tentang Penyelenggaraan Sistem dan
Transaksi Elektronik.
Tanda tangan berbentuk digital juga memiliki
kelebihan lain yaitu akan terjaminnya keamanan melalui
teknologi asymmetric cyrptography, dibandingkan dengan
yang konvensional.
8. Latihan
Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini!
1. Penggunaan tanda tangan digital di Indonesia diatur
dalam ...
a. UU Nomor 11 Tahun 2008
b. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012
c. UU Nomor 12 Tahun 2009
d. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2012
e. Jawaban a dan b benar
2. Berikut ini adalah pernyataan yang benar...
a. Sistem aplikasi tata kelola perkantoran
organisasi/perusahaan hanya bisa dilakukan
dengan berbasis smartphone
BAB VIII
PENUTUP
Hiduplah seakan-akan kau akan mati besok, Belajarlah seakan-akan kau
akan hidup selamanya – Mahatma Gandhi-
A. Simpulan
E-office web merupakan sistem aplikasi tata kelola
perkantoran organisasi/perusahaan berbasis website. Untuk
dapat memanfaatkan aplikasi e-office sebelumnya dilakukan
terlebih dahulu administrasi akun e-office atau pengaturan akun
e-office. Pengaturan akun terdiri dari aktivasi akun, pengaturan
profil, pengaturan unit kerja, dan pengaturan hak akses.
Dalam menu administrasi surat pengguna dapat
memanfaatkannya untuk pengelolaan kotak masuk, inisiatif,
pengelolaan surat terkirim, mengedit surat,
memproses/menyetujui surat, mengelola surat pengantar,
mencetak lembar disposisi, dan pengelolaan notulen.
Menu buat data surat hanya dapat dilakukan oleh Unit
Ketatausahaan. Fitur Submenu Buat Surat Masuk hanya dapat
digunakan oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Subbagian
Tata Usaha dan pegawai yang memiliki wewenang untuk
mengentri surat masuk pada Aplikasi E-Office. Submenu Buat
Inisiatif berfungsi untuk membuat surat inisiatif. Input surat
Inisiatif, Upload file kirim ke Kasubbag TU.
Terdapat juga menu untuk mengecek informasi surat
yaitu menu informasi surat. Menu ini dapat digunakan untuk
melakukan pencarian surat dan mencari informasi surat yang
sudah masuk.
B. Tindak Lanjut
Pengetahuan dan keterampilan yang telah dihasilkan
melalui pembelajaran dengan Modul ini, memberikan bekal
kepada peserta pelatihan untuk menapaki proses-proses
pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu, pendalaman materi
dan penyelesaian terkait substansi dalam Modul ini perlu terus
menerus dilakukan.
Sebagai tindak lanjut dari pembelajaran modul ini, maka:
1. Bagi peserta pelatihan diharapkan mampu
mengimplementasikan hasil pembelajaran penggunaan
e-office web dan memahami rencana pengembangan e-
office di Kementerian ATR/BPN.
DAFTAR PUSTAKA
KUNCI JAWABAN
Latihan Bab II
1. A
2. B
3. C
4. E
5. B
Latihan Bab IV
1. D
2. C
3. A
4. B
5. C
Latihan Bab V
1. E
2. A
3. E
4. E
5. A
Latihan Bab VI
1. A
2. B
3. A
4. E
5. E
Jl. Akses Tol Cimanggis, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Telp. (021) 8674586
Editor:
Rinny Purnama Sari, S.IP.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ II
ii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
A. KEBIJAKAN .............................................................................................. 48
B. PEMINDAHAN ARSIP INAKTIF ................................................................ 49
C. PEMUSNAHAN ......................................................................................... 50
D. PENYERAHAN ARSIP STATIS ................................................................ 51
E. RANGKUMAN ........................................................................................... 53
F. LATIHAN ................................................................................................... 53
iii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
BAB X PENUTUP................................................................................................. 89
A. KESIMPULAN ........................................................................................... 89
B. TINDAK LANJUT....................................................................................... 89
iv
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
DAFTAR GAMBAR
v
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
DAFTAR TABEL
vi
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
vii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
BAB I
PENDAHULUAN
..::SELAMAT::..
Anda telah menyelesaikan 4 (empat) dari 8 (delapan) modul
dalam Paket Modul Pelatihan E-Office dan Tata Kelola Arsip.
Modul ”Pengelolaan Arsip Dinamis” ini merupakan modul ke 5
(lima) yang akan Anda pelajari.
Semoga Anda tetap semangat belajar dan menimba ilmu.
REALITAS
Desiminasi Pengelolaan Arsip Dinamis, ini Tujuannya
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan Provinsi (Dispersip) Kalimantan Selatan menggelar
Desiminasi Pengelolaan Arsip Dinamis di Fave Hotel Banjarbaru, Rabu
(26/6).
Narasumber kegiatan itu Tato Pujiarto, Drs Tato Pujiarto, Kasubdit
Akuisi Arsip I Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan
Selatan, Hj Nurliani Dardie menyampaikan, peserta adalah perwakilan
SKPD dan Lembaga Kearsipan Daerah Kabupaten/Kota.
Hadir pula Kepala Bidang, Kepala Seksi, Pejabat Fungsional dan staf
di lingkungan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalsel.
"Desiminasi Pengelolaan Arsip Dinamis Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2019 ini untuk mendukung pengelolaan arsip
dinamis yang efektif dan efisien," jelasnya.
Sebagaimana diamanatkan pada pasal 12 ayat (2) huruf c Peraturan
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 1 Tahun 2017 tentang
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal istilah arsip
bahkan masing-masing memiliki persepsi tersendiri mengenai
arsip. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam
berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima
oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga
pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Rekaman dapat berbentuk tulisan, gambar, suara. Setiap
organisasi harus berusaha mengelola arsip dengan baik. Untuk
itu organisasi perlu melakukan pengelolaan arsip, pengelolaan
B. DESKRIPSI SINGKAT
Mata pelatihan ini mempelajari tentang pengelolaan arsip
dinamis yang tediri atas pengelolaan arsip aktif, pengelolaan
arsip inaktif, alih media arsip, penyusutan arsip, sumber daya
pendukung implementasi, pembinaan sistem kearsipan serta
monitoring dan evaluasi.
C. MANFAAT MODUL
1. Manfaat Bagi Peserta:
Memberikan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman
terkait materi yang disampaikan, sehingga peserta dapat
memahami pengelolaan arsip dinamis.
D. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari materi dalam mata pelatihan ini
peserta dapat memahami pengantar pengelolaan arsip dinamis,
pengelolaan arsip aktif, pengelolaan arsip inaktif, alih media
arsip, penyusutan arsip, sumber daya pendukung implementasi,
pembinaan sistem kearsipan serta monitoring dan evaluasi.
BAB II
PENGANTAR PENGELOLAAN
ARSIP DINAMIS
Arsip dari segi fungsi terbagi dua, yaitu arsip dinamis dan
arsip statis. Arsip dinamis dalam bahasa Inggris dikenal sebagai
record yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi arsip
dinamis. Arsip dinamis yang disimpan permanen karena alasan
historis, administratif, ilmu pengetahuan, keuangan, hukum disebut
arsip statis atau cukup disingkat arsip, dalam bahasa Inggris disebut
archives dan dalam bahasa Belanda dikenal sebagai archief.
Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung
dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu
tertentu.
Arsip dinamis dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Arsip dinamis aktif
2. Arsip dinamis inaktif
3. Arsip vital
7. Rujukan historis
Arsip dinamis melestarikan sejarah untuk generasi
mendatang. Bilamana rekaman tersebut hilang atau rusak,
sebagian besar informasi yang terkandung di dalamnya
tidak dapat diperoleh kembali (Basuki, 2003:33).
C. ORGANISASI KEARSIPAN
E. RANGKUMAN
F. LATIHAN
a. Asas sentralisasi
b. Asas desentralisasi
c. Asas gabungan
d. Asas keterbukaan
e. Asas keamanan
BAB III
PENGELOLAAN ARSIP AKTIF
D. RANGKUMAN
E. LATIHAN
BAB IV
PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF
E. RANGKUMAN
Kriteria arsip inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaan
untuk penyelenggaraan administrasi lembaga sudah
menurun/jarang digunakan dan masih memiliki nilai guna atau
harus disimpan sesuai dengan yang tertera pada Jadwal Retensi
Arsip.
Penyimpanan arsip inaktif diatur sedemikian rupa seperti
pengaturan tentang pencahayan pada ruangan tidak boleh
terkena matahari langsung, sarana penyimpanan hindari bahan
yang terbuat dari kayu, kapasitas boks penyimpanan yang sesuai,
arsip tidak boleh terlipat, dan pengelompokan arsip.
Pengelolaan akses arsip aktif terkait dengan pengelompokan
arsip, pemberian ijin, serta proses transaksi dan penggunaan
arsip. Pembatasan akses terhadap arsip inaktif berkaitan dengan
informasi/rahasia perorangan, keamanan lembaga, hak-hak
hukum, dan keamanan kekayaan lembaga.
F. LATIHAN
1. Asas yang digunakan oleh Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional dalam pengelolaan arsip
inaktif adalah...
a. Asas Sentralisasi
b. Asas Desentralisasi
c. Asas Gabungan
d. Asas Keterbukaan
e. Asas Keamanan
2. Pengalihan tanggung jawab kewenangan pengelola arsip
inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan dilakukan melalui
kegiatan pemindahan arsip inaktif disertai ...
a. Berita Acara Pemindahan Arsip dan Daftar Arsip Inaktif
b. Jadwal Retensi Arsip dan daftar arsip inaktif
c. Berita Acara Pemindahan Arsip Inaktif dan Jadwal Retensi
Arsip
d. Jadwal Retensi Arsip dan daftar arsip alih media
3. Pemeliharaan arsip inaktif pada pusat arsip dilaksanakan untuk
menjamin arsip dapat digunakan dalam jangka waktu sesuai
dengan ...
a. Status Arsip
b. Berita Acara Pemindahan Arsip Inaktif
c. Jadwal Retensi Arsip
d. Daftar Arsip Inaktif
e. Daftar Penyerahan Arsip
4. Dalam pemeliharaan arsip inaktif terdapat ketentuan tata ruang
di sentral arsip inaktif pengaturan tata letak/layout ruangan
dibagi menjadi 3 ruang, yaitu ...
a. Ruang Arsip, Ruang Pemeliharaan, Dan Ruang Layanan
b. Ruang Kerja, Ruang Penyimpanan, Dan Ruang Layanan
c. Ruang Kerja, Ruang Pemeliharaan, Dan Ruang Layanan
d. Ruang Arsip, Ruang Penyimpanan, Dan Ruang Layanan
e. Ruang Arsip, Ruang Pemeliharaan, Dan Ruang Layanan
BAB V
ALIH MEDIA ARSIP
C. RANGKUMAN
D. LATIHAN
BAB VI
PENYUSUTAN ARSIP
A little progress each day in your self is ads thing up to big result
Arsip yang disimpan oleh suatu lembaga memiliki nilai
guna yang jangka waktunya berbeda-beda. Ada arsip yang memiliki
nilai kegunaan abadi serta ada yang dimiliki kegunaan jangka waktu
tertentu. Sebagian besar arsip yang disimpan oleh lembaga memiliki
nilai kegunaan yang jangka waktunya terbatas, arsip semacam itu
suatu ketika harus dilakukan penyusutan. Penyusutan Arsip adalah
kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan cara pemindahan arsip
inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, pemusnahan arsip yang
tidak memiliki nilai guna, dan penyerahan arsip statis kepada lembaga
kearsipan (PerKa ANRI, 2016).
Sebelum dilakukannya penyusutan, maka arsip tersebut
perlu diadakan penilaian untuk menggolongkan arsip ke dalam kelas-
kelas tertentu menurut kepentingannya. Penggunaan cara seperti itu
untuk pengelolaan arsip dapat berlangsung secara aman dan efisien.
Aman dalam arti bahan penyusutan dilakukan berdasarkan penilaian
yang tepat dan dapat dijamin bahwa arsip yang disingkirkan adalah
arsip yang sudah tidak dibutuhkan lagi.
Tujuan penyusutan arsip adalah:
1. Mengehemat penggunaan prasarana dan sarana penyimpanan
arsip;
2. Menekan biaya serendah mungkin daam pengelolaan arsip;
A. KEBIJAKAN
Kebijakan umum penyusutan arsip adalah:
1. Pemindahan dan pemusnahan arsip dilakukan secara
reguler sesuai dengan kebutuhan;
2. Penyerahan arsip statis ke Arsip Nasional Republik
Indonesia.
Pengelolaan arsip badan pemerintah, penyusutan arsip
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979
tentang Penyusutan Arsip, Pasal 2 menyebutkan penyusutan
arsip adalah kegiatan pengurangan arsip dengan cara:
1. Memindahkan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit
kearsipan dalam lingkungan lembaga-lembaga negara atau
badan-badan pemerintahan masing-masing.
2. Memusnahkan arsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Menyerahkan arsip statis oleh unit kearsipan kepada Arsip
Nasional Republik Indonesia.
Pihak yang bertanggung jawab dalam penyusutan arsip:
1. Unit pengolah bertanggung jawab atas pemindahan arsip
dari unit pengolahnya;
C. PEMUSNAHAN
Pemusnahan arsip dilaksanakan untuk memusnahkan
arsip yang sudah tidak mempunyai nilai guna. “Arsip yang sudah
dipindahkan dari unit pengolah ke unit kearsipan (dari arsip aktif
menjadi arsip inaktif) dan jangka waktu penyimpanan sudah
melewati batas waktu sesuai daftar retensi, maka bagi arsip
yang sudah tidak memiliki nilai kegunaan lagi harus segera
dihapus” (Mulyono, 2011:78).
Kebijakan yang diberlakukan dalam Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional adalah:
1. Pemusnahan dilakukan terhadap arsip yang tidak
mempunyai nilai guna;
2. Pemusnahan dilakukan terhadap arsip yang telah selesai
jangka simpan/retensinya dan dinyatakan musnah dalam
Jadwal Retensi Arsip;
3. Pemusnahan arsip ditetapkan oleh Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional setelah
mendapat pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip dan
persetujuan tertulis Kepala Arsip Nasional Republik
Indonesia;
4. Pelaksanaan pemusnahan arsip menjadi tanggung jawab
unit kerja yang menyelenggarakan fungsi tata usaha dan
kearsipan;
5. Pemusnahan disaksikan oleh paling kurang 2 pejabat dari
unit hukum dan/atau unit pengawasan serta unit pengolah
yang arsipnya dimusnahkan. Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional harus
E. RANGKUMAN
F. LATIHAN
e. Penghapusan
2. Dalam penyusutan arsip, unit kearsipan bertanggung jawab
untuk …
a. Pemusnahan Arsip dan Penyerahan Arsip Aktif
b. Pemusnahan Arsip dan Penyerahan Arsip Statis
c. Pemusnahan Arsip dan Penyerahan Arsip Inaktif
d. Pemusnahan Arsip dan Penyerahan Semua Jenis Arsip
e. Pemusnahan Arsip dan Penyerahan Arsip Vital
3. Dalam penyusutan arsip, unit pengolah bertanggung jawab
untuk ...
a. Melakukan Pemindahan Arsip dari Unit Pengolahnya
b. Melakukan Pemindahan Arsip dari Unit Kearsipan I
c. Melakukan Pemindahan Arsip dari Unit Kearsipan Ii
d. Melakukan Pemindahan Arsip dari Unit Kearsipan Iii
e. Melakukan Pemindahan Arsip ke Arsip Nasional Republik
Indonesia
4. Kriteria arsip yang dimusnahkan adalah ...
a. Telah habis Retensinya/Melampaui Retensi Arsip yang
Tercantum dalam Jadwal Retensi Arsip dan Berketerangan
Musnah
b. Tidak lagi Mempunyai Nilai Guna bagi Unit Pengolah
c. Tidak mempunyai Nilai Guna Bagi Unit Kearsipan
d. Terkait dengan Gugatan yang Ditunda atau Sedang
Berlangsung atau dalam Penyelidikan
e. Tidak memiliki Fungsi Arsip yang Semestinya
5. Prinsip yang diterapkan dalam melaksanakan penyerahan
arsip statis di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional adalah ...
BAB VII
SUMBER DAYA PENDUKUNG
IMPLEMENTASI KEARSIPAN
"Tak ada jalan pintas ke tempat yang layak dituju." (Beverly Sills)
C. RANGKUM MATERI
Sumber Daya Manusia kearsipan dalam pedoman
pengelolaan arsip dinamis adalah pelaksana yang mempunyai
kompetensi untuk bertugas di bidang pengelolaan arsip dinamis
secara teknis. Tujuan diadakannya Sumber Daya Kearsipan
adalah untuk menjamin tersedianya Sumber Daya Manusia
kearsipan yang memiliki kompetensi di bidang pengelolaan arsip.
Sumber daya manusia yang bertanggung jawab mengelola
arsip di unit kerja/organisasi meliputi pengelola arsip dan
arsiparis. Sumber daya manusia Kearsipan di Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional memiliki
tanggung jawab yaitu, menjamin terselenggaranya kegiatan
pengelolaan arsip dinamis secara baik dan benar dan
bertanggung jawab terhadap keamanan arsip baik fisik maupun
informasi.
Sarana atau segala sesuatu yang dapat dipakai dalam
penyelenggaraan kearsipan, perlu dimiliki dan dikembangkan
D. LATIHAN
1. Tujuan diadakannya sumber daya kearsipan adalah untuk ...
a. menjamin tersedianya sumber daya manusia kearsipan
yang memiliki kompetensi di bidang pengelolaan arsip
b. untuk mengurus arsip dengan baik
c. untuk pengelolaan arsip dengan baik yaitu sesuai dengan
pedoman pengelolaan arsip di organisasi bersangkutan
d. menjamin terselenggaranya kegiatan pengelolaan arsip
dinamis secara baik dan benar
e. untuk menjamin penyimpanan arsip sesuai dengan
pedoman yang ada
2. Pengangkatan Arsiparis tingkat ahli harus memenuhi
persyaratan, diantaranya adalah…
a. Berijazah S2 Bidang Kearsipan
b. Berijazah Diploma I Bidang Kearsipan
c. Berijazah S1(S1)/Diploma Iv Bidang Kearsipan
d. Berijazah Diploma Ii Bidang Kearsipan
e. Berijazah Diploma Iii Bidang Kearsipan
BAB VIII
PEMBINAAN SISTEM
KEARSIPAN
B. METODE PEMBINAAN
Metode Pembinaan yang dilaksanakan di Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional:
1. Sosialisasi, pedoman pengelolaan arsip dinamis
disosialisasikan kepada seluruh pegawai terutama pengelola
arsip, bentuk-bentuk sosialisasi dapat dilakukan dengan tatap
muka langsung, presentasi, ceramah dan penjelasan oleh
pejabat yang ditunjuk.
2. Apresiasi, dilakukan terhadap seluruh pejabat di
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
3. Sarana-prasarana
a. Standar prasarana arsip, ditujukan demi terpenuhinya hal-
hal sebagai berikut:
1) Gedung/ruang perkantoran;
2) Ruang pusat arsip inaktif (record center);
3) Gedung depo, dengan kelengkapan fungsinya);
4) Ruang visualisasi dan ruang pelayanan informasi.
b. Standar sarana arsip, ditujukan demi terpenuhinya hal-hal
sebagai berikut:
1) Sarana penataan dan penyimpanan arsip aktif
pengolah/unit kerja;
2) Sarana penataan, penyimpanan, dan perawatan arsip
inaktif di record center;
3) Sarana penataan, penyimpanan, dan perawatan arsip
statis di depo.
c. Sarana penataan, penyimpanan, dan perawatan arsip vital
dan arsip terjaga dengan pengelolaan secara khusus.
C. RANGKUMAN
Pembinaan kearsipan bertujuan untuk membina
penyelenggaraan sistem kearsipan nasional pada setiap pencipta
arsip dan lembaga kearsipan sesuai dengan arah dan sasaran
pembangunan nasional di bidang kearsipan.
Pembinaan kearsipan dilaksanakan oleh lembaga
kearsipan nasional terhadap pencipta arsip tingkat pusat dan
daerah, lembaga kearsipan daerah provinsi, lembaga kearsipan
daerah kabupaten/kota, dan lembaga kearsipan perguruan tinggi.
D. LATIHAN
1. Berbagai peraturan yang mendasari pembinaan kearsipan
antara lain sebagai berikut,
i. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
ii. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik
iii. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik
iv. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Kearsipan
Jawaban yang benar adalah…
a. ii dan iv
b. i dan ii
c. iv dan iii
d. ii dan iii
e. i dan iv
2. Tujuan pembinaan kearsipan di Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional adalah ...
BAB IX
MONITORING DAN
EVALUASI
2. Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai tingkat kinerja
suatu kebijakan. Evaluasi baru dapat dilakukan kalau suatu
kebijakan sudah berjalan cukup waktu. Adapun pengertian
evaluasi menurut para ahli:
a. Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk
mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan
menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan
dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan
(Yunanda : 2009).
b. Evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna
untuk merumuskan suatu alternatif keputusan (Lababa:
2008).
C. RANGKUMAN
Monitoring adalah penilaian secara berkala terhadap
fungsi kegiatan-kegiatan atau program-program untuk membantu
pengambilan keputusan. Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai
tingkat kinerja suatu kebijakan dan hasil penilaian dapat
digunakan sebagai sarana untuk merumuskan keputusan
alternatif.
Tujuan monitoring dan evaluasi terkait dengan
pelaksanaan monitoring da evaluasi, peningkatan sistem,
penjaminan sistem, dan pemenuhan hukum tentang pelaksanaan
sistem pengelolaan arsip dinamis.
D. LATIHAN
1. Dasar hukum pengawasan/monitoring kearsipan…
a. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Kearsipan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5071)
b. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan UndangUndang Nomor 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5286)
BAB X
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengelolaan arsip dinamis di Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional menggunakan asas
kombinasi yaitu asas sentralisasi dan asas desentralisasi.
Pengelolaan arsip dinamis di Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional dilakukan terhadap:
1. pengelolaan arsip aktif;
2. pengelolaan arsip inaktif;
3. alih media arsip;
4. penyusutan arsip;
5. sumber daya pendukung implementasi kearsipan;
6. pembinaan sistem kearsipan; dan
7. monitoring dan evaluasi.
B. TINDAK LANJUT
Pengetahuan dan keterampilan yang telah dihasilkan
melalui pembelajaran dengan Modul 4 ini, memberikan bekal
kepada peserta pelatihan untuk menapaki proses-proses
pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu, pendalaman materi
dan penyelesaian terkait substansi dalam Modul ini perlu terus
menerus dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Jl. Akses Tol Cimanggis, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Telp. (021) 8674586
Penulis:
Nur Choizin, S.E.
Editor:
Anggi Soraya Murat, S.Pd.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya
Modul yang menjadi pegangan bagi peserta Pelatihan E-office dan
Tata Kelola Arsip. Modul ini dapat terselesaikan karena kerjasama Tim
Penyusun Modul yang sudah dirangkum melalui beberapa kali
workshop dan dukungan dari berbagai pihak di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Untuk itu dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional;
2. Biro Umum dan Layanan Pengadaan;
3. Pusat Data dan Informasi Pertanahan Lahan Pangan
Pertanian Berkelanjutan;
4. Tim Penyusun Modul;
5. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya
Modul ini.
Akhir kata, semoga Modul ini dapat memberikan manfaat bagi peserta
Pelatihan E-office dan Tata Kelola Arsip. Kritik dan saran dengan
senang hati akan diterima untuk perbaikan modul ini.
i
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
DAFTAR ISI
B. DISKRIPSI SINGKAT................................................................. 3
G. WAKTU ..................................................................................... 6
A. KEUANGAN ............................................................................... 8
B. KEPEGAWAIAN ...................................................................... 20
C. PERENCANAAN ..................................................................... 27
D. HUKUM ................................................................................... 29
F. KEARSIPAN............................................................................. 34
ii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
I. KEPUSTAKAAN ........................................................................ 40
J. INFORMATIKA/SIM/TIK ........................................................... 41
L. PERLENGKAPAN .................................................................... 46
O. RANGKUMAN ......................................................................... 51
P. LATIHAN.................................................................................. 52
A. KEBIJAKAN ............................................................................. 55
E. PENATAAN AGRARIA............................................................. 65
I. RANGKUMAN ........................................................................... 77
J. LATIHAN .................................................................................. 78
A. SIMPULAN .............................................................................. 80
iii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
iv
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
DAFTAR TABEL
v
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
vi
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
v
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
BAB I
PENDAHULUAN
..::SELAMAT::..
Anda telah menyelesaikan 5 (lima) dari 8 (delapan) modul dalam Paket
Modul E-Office dan Tata Arsip. Modul ”Jadwal Retensi Arsip (Rapermen
JRA)” ini merupakan modul ke 6 (enam) yang akan Anda pelajari.
Semoga Anda tetap semangat belajar dan menimba ilmu.
REALITAS
Baca dan perhatikan kasus yang terjadi di bawah ini:
Kementan Musnahkan Arsip yang Habis Masa Berlaku
Sabtu 04 Jul 2020 11:51 WIB
pemusnahan arsip tersebut dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi dari
Kementan dalam pengelolaan arsip.
"Manajemen pengelolaan untuk pemusnahan arsip harus dilakukan karna kalau
tidak maka mungkin satu gedung Kementan sudah habis untuk simpan surat
pertanggungjawaban,"katanya.
Sebelumnya, Kementan sudah memiliki prestasi dibidang kearsipan yang
kategorinya terbaik. Menurutnya pemusnahan merupakan salah fungsi
pengawasan kearsipan di tingkat Kementan.
"Saya kira ini bagus, mohon nanti masing-masing Eselon I melaksanakan
fungsinya terutama di kearsipan,"tuturnya.
Kedepan, Maman mengatakan akan mengembangkan arsip digital juga seperti
video, foto kompres dan digitalisasi supaya filenya kecil dan bisa diperbanyak. Hal
ini juga akan lebih bagus karna tidak memakan waktu dan ruangan, kalau sudah
sistem online akan lebih mudah dicari.
"Jadi pelaksaan arsiparis ini bisa berlanjut terus dalam rangka mengefektifkan dan
mengefisienkan manajemen kearsipan maupun manajemen aset di masing-
masing Eselon I," tuturnya.
Sumber:https://republika.co.id/berita/qcxhi1349/kementan-musnahkan-arsip-
yang-habis-masa-berlaku
A. LATAR BELAKANG
Jadwal Retensi Arsip adalah daftar yang berisi sekurang-
kurangnya jangka waktu penyimpanan atau retensi, jenis arsip, dan
keterangan yang berisi rekomendasi tentang penetapan suatu jenis
arsip dimusnahkan, atau dipermanenkan yang dipergunakan sebagai
pedoman penyusutan dan penyelamatan arsip. Saat ini Jadwal Retensi
Arsip mengacu pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata
B. DISKRIPSI SINGKAT
Mata pelatihan ini mempelajari tentang jadwal retensi arsip yang tediri
atas jadwal retensi Arsip Fasilitatif dan jadwal retensi arsip substantif.
C. MANFAAT MODUL
1. Manfaat Bagi Peserta:
Memberikan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman
terkait materi yang disampaikan, sehingga peserta dapat
memahami tentang jadwal retensi arsip di Kementerian
ATR/BPN dengan benar.
2. Manfaat Bagi Fasilitator:
Modul yang disusun memudahkan Fasilitator dalam
memberikan pengarahan dan motivasi kepada Peserta serta
sebagai media dalam penyamaan persepsi antar Fasilitator.
3. Manfaat Bagi Pengelola Pelatihan:
D. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari materi dalam mata pelatihan ini peserta dapat
mengidentifikasi jadwal retensi Arsip Fasilitatif dan jadwal retensi arsip
substantif.
G. WAKTU
Penyampaian Mata Diklat ini adalah 4 JP x @ 45 Menit.
A. KEUANGAN
Pada fungsi Keuangan, jenis arsip terbagi menjadi:
1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN)
dan RUU APBN-P;
2. Pelaksanaan Anggaran;
3. Bantuan/Pinjaman Luar Negeri;
4. Pengelola APBN/Dana Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN)
5. Pertanggungjawaban Keuangan Negara
JANGKA WAKTU
PENYIMPANAN
NO JENIS ARSIP KETERANGAN
RETENSI RETENSI
AKTIF INAKTIF
1 2 3 4 5
3. Dokumen Usulan dan 2 Tahun 4 tahun musnah
Penetapan Target Penerimaan setelah
Negara tahun
anggaran
berakhir
B Pelaksanaan Anggaran
1. Ketentuan/Peraturan Menteri 1 Tahun 4 tahun musnah
Keuangan Menyangkut setelah
Pelaksanaan, Penatausahaan diperbarui
dan Pertanggungjawaban
Anggaran
2. Dokumen Realisasi Pendapatan
a. Surat Setoran Pajak (SSP) 2 Tahun 5 tahun musnah
setelah
tindak
lanjut hasil
pemeriksaa
n telah
selesai
b. Surat Setoran Bukan Pajak 2 Tahun 5 tahun musnah
(SSBP) atau Bukti Setor setelah
Penerimaan Negara Bukan tindak
Pajak lanjut hasil
pemeriksaa
n telah
selesai
c. Bukti Setor Sisa Anggaran 2 Tahun 5 tahun musnah
Lebih atau Bukti Setor setelah
Pengambilan Belanja tindak
lanjut hasil
pemeriksaa
n telah
selesai
d. Bukti Setor Bunga dan atau 2 Tahun 5 tahun musnah
Jasa Giro Bank setelah
tindak
lanjut hasil
pemeriksaa
n telah
selesai
JANGKA WAKTU
PENYIMPANAN
NO JENIS ARSIP KETERANGAN
RETENSI RETENSI
AKTIF INAKTIF
1 2 3 4 5
e. Laporan Realisasi Pendapatan 2 Tahun 5 tahun musnah
Negara dari masing-masing setelah
Satuan Kerja tindak
lanjut hasil
pemeriksaa
n telah
selesai
f. Dokumen Piutang Negara Selama 5 tahun Permanen
(antara lain kelebihan Piutang
pembayaran gaji atau tunjangan belum
kinerja) tertagih
g. Pengelolaan Investasi, Selama 5 tahun Permanen
penyertaan Modal Negara dan Investasi
sejenisnya masih ada
h. Laporan Pengelolaan Barang Selama 1 tahun Permanen
Milik Negara barang
masih
dikuasai
3. Belanja
a. Dokumen pelaksanaan
pengadaan barang/jasa
termasuk dokumen-dokumen
pembayarannya:
1) Barang pakai habis 2 Tahun 3 tahun musnah
setelah
tindak
lanjut hasil
pemeriksaa
n telah
selesai
2) Barang inventaris
a) Barang bergerak/Barang 2 Tahun 8 tahun musnah
inventaris setelah
tindak
lanjut hasil
pemeriksaa
n telah
selesai
b) Tanah dan Bangunan Selama 1 tahun Permanen
barang
masih
dikuasai
JANGKA WAKTU
PENYIMPANAN
NO JENIS ARSIP KETERANGAN
RETENSI RETENSI
AKTIF INAKTIF
1 2 3 4 5
3) Jasa 2 Tahun 8 tahun musnah
setelah
tindak
lanjut hasil
pemeriksaa
n telah
selesai
4) Software Komputer Selama 1 tahun Permanen
software
masih
digunakan
Catatan:
Yang termasuk dokumen
pengadaan barang dan jasa
antara lain:
a) Pengumuman Lelang
b) Dokumen Prakualifikasi
c) Dokumen Peninjauan
Lapangan
d) Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan
e) Berita Acara Pelelangan
f) Usulan Calon Pemenang
g) Penetapan Pemenang
h) Surat Perintah Kerja (SPK)
i) Kontrak/Adendum Kontrak
b. Dokumen Pembayaran 2 Tahun 5 tahun musnah
Keuangan setelah
1) Pengajuan Kebutuhan tindak
Penarikan Kas lanjut hasil
2) Bukti-bukti tagihan dari pihak pemeriksaa
ketiga n telah
3) Surat Permintaan selesai
Pembayaran (SPP)
4) Surat Perintah Membayar
(SPM)
5) Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D
c. Dokumen Tata Usaha Anggaran 2 Tahun 5 tahun musnah
yaitu: setelah
1)Buku Kas Umum (BKU) tindak
2)Buku Kas Pembantu (BKP) lanjut hasil
JANGKA WAKTU
PENYIMPANAN
NO JENIS ARSIP KETERANGAN
RETENSI RETENSI
AKTIF INAKTIF
1 2 3 4 5
3)Buku Kas Pengawasan Kredit pemeriksaa
Anggaran n telah
4)Rekening Koran Bank selesai
d. Daftar 2 Tahun 3 tahun musnah
Gaji/Tunjangan/Lembur/Honorar setelah
ium tindak
lanjut hasil
pemeriksaa
n telah
selesai
e. Kartu Gaji Selama 3 tahun musnah
yang
bersangkut
an masih
pegawai
f. Bukti Setor Iuran/Kontribusi 2 Tahun 5 tahun Permanen
Pemerintah Republik Indonesia setelah UU
kepada Badan/Organisasi tentang
Internasional Pertanggun
gjawaban
APBN
disahkan
g. Dokumen Penyertaan Modal 2 Tahun 5 tahun Permanen
Pemerintah setelah
tindak
lanjut hasil
pemeriksaa
n telah
selesai
h. Dokumen Pembayaran Hutang 2 Tahun 5 tahun Permanen
Negara antara lain Tagihan dari setelah UU
Negara Kreditur, Bukti Transfer, tentang
Nota Debet dari Bank Indonesia Pertanggun
dll gjawaban
APBN
disahkan
i. Dokumen Akuntansi Keuangan: 2 Tahun 5 tahun Musnah
1) Berita Acara Pemeriksaan setelah
Kas tindak
2) Kas/Register Penutupan lanjut hasil
Kas pemeriksaa
3) Arsip Data Komputer (ADK)
JANGKA WAKTU
PENYIMPANAN
NO JENIS ARSIP KETERANGAN
RETENSI RETENSI
AKTIF INAKTIF
1 2 3 4 5
4) Berita Acara Rekonsiliasi n telah
Antara Satuan Kerja dan selesai
KPPN
j. Laporan keuangan dan kinerja
Laporan sistem akuntansi
1) Laporan keuangan bulanan 2 Tahun 5 tahun Musnah
setelah
tindak
lanjut hasil
pemeriksaa
n telah
selesai
2) Laporan keuangan semesteran 2 Tahun 5 tahun Musnah
setelah
tindak
lanjut hasil
pemeriksaa
n telah
selesai
3) Laporan Keuangan Tahunan 2 Tahun 5 tahun Permanen
terdiri dari: setelah
a) Laporan Realisasi Anggaran tindak
(LRA) lanjut hasil
b) Neraca pemeriksaa
c) Catatan Atas Laporan n telah
Keuangan (CALK) selesai
4) Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) 2 Tahun 5 tahun Musnah
Bulanan setelah
tindak
lanjut hasil
pemeriksaa
n telah
selesai
5) BAR Semesteran, BAR Tiga 2 Tahun 5 tahun Musnah
Pihak setelah
tindak
lanjut hasil
pemeriksaa
n telah
selesai
6) Register Transaksi Harian 2 Tahun 5 tahun Musnah
setelah
JANGKA WAKTU
PENYIMPANAN
NO JENIS ARSIP KETERANGAN
RETENSI RETENSI
AKTIF INAKTIF
1 2 3 4 5
tindak
lanjut hasil
pemeriksaa
n telah
selesai
C Bantuan/Pinjaman Luar Negeri
1. Daftar Proyek-Proyek yang akan 2 Tahun 3 Tahun Permanen
dibiayai dari Pinjaman Luar setelah
Negeri (Blue Book) diterbitkan
2. Dokumen kesanggupan Negara 2 Tahun 3 Tahun Permanen
donor untuk membiayai (Green setelah
Book) Loan
Agreement
ditandatang
ani
3. Dokumen Memorandum of 2 tahun 5 tahun Permanen
Understanding (MOU) dan setelah
dokumen sejenisnya pinjaman
berakhir
4. Dokumen Loan Agreement 2 tahun 5 tahun Permanen
Pinjaman Hibah Luar Negeri setelah
(PHLN), Legal Opinion, pinjaman
Perjanjian Penerusan Pinjaman berakhir
dan Surat Menyurat Lender
5. Alokasi dan Relokasi 2 tahun 5 tahun Permanen
Penggunaan Dana setelah
Pinjaman/Hibah Luar Negeri pinjaman
berakhir
6. Aplikasi Penarikan Dana 2 tahun 5 tahun Musnah
Pinjaman/Hibah Luar Negeri setelah
(PHLN) berikut lampirannya: pinjaman
a. Reimbursement berakhir
b. Direct Payment/Transfer
Procedure
c. Special Commitment/L/C
Opening
d. Special Account/Imprest
Fund
e. Dokumen Pengesahan atas
Penerimaan Hibah Luar
Negeri
f. Notice of Disbursement
JANGKA WAKTU
PENYIMPANAN
NO JENIS ARSIP KETERANGAN
RETENSI RETENSI
AKTIF INAKTIF
1 2 3 4 5
7. Otorisasi penarikan dana 2 tahun 5 tahun Musnah
(payment advice) setelah
perjanjian
pinjaman
berakhir
8. Realisasi Pencairan Dana 2 tahun 5 tahun musnah
Pinjaman/Hibah Luar Negeri, setelah
yaitu: Surat perintah pencairan perjanjian
dana (SP2D), SPM beserta pinjaman
lampirannya, a.l: SPP, Kontrak, berakhir
BA, dan data pendukung
lainnya
9. Replenisment (permintaan 2 tahun 5 tahun musnah
penarikan dana dari negara setelah
donor) meliputi antara lain: No perjanjian
objection letter (NOL), Project pinjaman
Implementation, Notification of berakhir
Contract, Withdrawal
Authorization (WA), Statement
of Expenditure (SE)
10. Staff Appraisal Report 2 tahun 5 tahun permanen
setelah
perjanjian
pinjaman
berakhir
11. Report/ laporan yang terdiri 2 tahun 5 tahun permanen
dari: setelah
a. Progress Report perjanjian
b. Monthly Report pinjaman
c. Quarterly Report berakhir
d. Final report/Completion
Report
12. Ketentuan/peraturan yang Selama 1 tahun permanen
menyangkut Pinjaman/Hibah peraturan
Luar Negeri masih
berlaku
D Pengelola APBN/Dana
Pinjaman/Hibah Luar Negeri
(PHLN)
Keputusan Pengguna Anggaran 1 tahun 4 tahun Musnah
tentang Penetapan setelah
- Kuasa Pengguna Anggaran masa
JANGKA WAKTU
PENYIMPANAN
NO JENIS ARSIP KETERANGAN
RETENSI RETENSI
AKTIF INAKTIF
1 2 3 4 5
- Kuasa Pengguna Barang/Jasa jabatan
- Pejabat Pembuat Komitmen berakhir
- Pejabat Pembuat Daftar Gaji
- Pejabat Penandatangan SPM
- Bendahara
Penerimaan/Pengeluaran
- Pengelola Barang
- Unit Akuntansi Pengguna
Barang (UAPB)
- Unit Akuntansi Pengguna
Anggaran (UAPA)
- Panitia Pengadaan Barang dan
Jasa
- Panitia Penerimaan Barang dan
Jasa
Termasuk Berita Acara Serah
Terima Jabatan
E Sistem Akuntansi Instansi
1. Manual Implementasi Sistem Selama 2 tahun Musnah
Akuntansi Instansi (SAI) belum ada
perubahan
2. Kebijakan Akuntansi Selama 2 tahun Musnah
belum ada
perubahan
3. Arsip data komputer dan Berita 2 tahun 5 tahun musnah
Acara Rekonsiliasi setelah UU
tentang
Pertanggu
ngjawaban
APBN
disahkan
4. Laporan Realisasi Semesteran 2 tahun 2 tahun musnah
APBN setelah UU
tentang
Pertanggu
ngjawaban
APBN
disahkan
F Pertanggungjawaban Keuangan
Negara
JANGKA WAKTU
PENYIMPANAN
NO JENIS ARSIP KETERANGAN
RETENSI RETENSI
AKTIF INAKTIF
1 2 3 4 5
1. Laporan Hasil Pemeriksaan atas 2 tahun 5 tahun permanen
Laporan Keuangan oleh Badan setelah
Pemeriksa Keuangan Republik tindak
Indonesia atas laporan lanjut hasil
keuangan pemeriksa
an selesai
2. Hasil pengawasan dan 2 tahun 5 tahun musnah
pemeriksaan internal setelah
tindak
lanjut hasil
pemeriksa
an selesai
3. Laporan Aparat pemeriksa 2 tahun 5 tahun musnah
fungsional setelah
a. Laporan Hasil Pemeriksaan tindak
(LHP) lanjut hasil
b. Memorandum hasil pemeriksa
pemeriksaan an selesai
c. Tindak lanjut/tanggapan LHP
4. Dokumen Penyelesaian 2 tahun 3 tahun musnah
Kerugian Negara setelah setelah
a. Tuntutan Perbendaharaan diperoleh hak dan
b. Tuntutan Ganti Rugi keputusan kewajiban
dan habis
berkekuat
an hukum
tetap
G Pengelolaan Barang Milik Negara
(BMN)
1. Simak BMN 1 tahun 2 tahun Musnah setelah
setelah data diperbarui
tahun
anggaran
2. Pembukuan BMN 2 tahun 3 tahun Musnah setelah
a. Daftar barang data diperbarui
kuasa/pengguna
b. Kartu identitas barang (KIB)
c. Buku penerimaan PNBP
3. Daftar barang ruangan 1 tahun 1 tahun musnah
setelah
diperbarui
JANGKA WAKTU
PENYIMPANAN
NO JENIS ARSIP KETERANGAN
RETENSI RETENSI
AKTIF INAKTIF
1 2 3 4 5
4. Inventarisasi BMN Selama 1 tahun Musnah setelah
a. Keputusan pembentukan tim barang ada data diperbarui
b. Rencana kerja pelaksanaan
inventarisasi
c. Kertas kerja inventarisasi
d. Berita acara inventarisasi
e. Daftar opname fisik barang
inventaris (DOFBI)
f. Daftar Inventaris (DIR)
g. Daftar inventaris barang
(DIB)/Buku barang/Daftar
barang lainnya
h. Laporan hasil inventarisasi
5. Laporan BMN 2 tahun 3 tahun Musnah setelah
a. Laporan kondisi barang data diperbarui
b. Laporan barang kuasa
pengguna
c. Berita Acara rekonsiliasi
eksternal dan internal
d. Laporan persediaan habis
pakai
e. Laporan persediaan tidak
habis pakai
6. Dokumen kepemilikan aset Selama 1 tahun Musnah kecuali
(sertipikat tanah, IMB, BPKB, barang Berita Acara
STNK, Blueprint dan lain-lain) masih Penghapusan/p
dikuasai emindahtangan
an BMN dan
Daftar Arsip,
permanen.
7. Perbaikan/pemeliharaan barang 1 tahun 2 tahun musnah
bergerak dan inventaris setelah
pemeriksaa
n
8. Penghapusan Barang Milik 1 tahun 4 tahun Musnah kecuali
Negara (inventaris) setelah Berita Acara
pelaksanaa Penghapusan/p
n emindahtangan
an BMN dan
daftar
Sumber: Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun
2020.
B. KEPEGAWAIAN
Pada fungsi Kepegawaian, jenis arsip terbagi menjadi:
1. Formasi Pegawai;
2. Pengadaan Pegawai;
3. Pembinaan Karir Pegawai;
4. Penyelesaian Pengelolaan Keberatan Pegawai;
5. Mutasi Pegawai;
6. Administrasi Pegawai
7. Kesejahteraan Pegawai
8. Pemberhentian Pegawai tanpa Hak Pensiun
9. Perselisihan/Sengketa Kepegawaian
10. Usul Pemberhentian dan Penetapan Pensiun
Pegawai/Janda/Dudanya dan PNS yang tewas.
11. Berkas Perseorangan Pegawai Negeri Sipil
12. Berkas perseorangan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Pejabat Eselon
I, dan pejabat-pejabat lain yang secara individual ditentukan
oleh instansi dan PNS yang berjasa/terlibat peristiwa
berskala nasional permanen
Berikut tabel Jadwal Retensi Arsipnya:
Tabel 2 Jadwal Retensi Arsip Fungsi Kepegawaian
II KEPEGAWAIAN
Jangka Waktu
Penyimpanan
No Jenis Arsip Keterangan
Retensi Retensi
Aktif Inaktif
A Formasi Pegawai
Keputusan berkas
(SK) perseoranga
ditetapkan n
Assesment/Profiling 1 Tahun 2 Tahun Masuk
berkas
perseoranga
n
Pakta Integritas Pegawai 1 tahun 3 Tahun Musnah
setelah
diperbarui
D Penyelesaian Pengelolaan 1 tahun, 5 Tahun Musnah,
Keberatan Pegawai setelah kecuali SK
memperole Penetapan
h keputusan masuk
tetap berkas
perseoranga
n
E Mutasi Pegawai
Pengangkatan, mutasi dan 1 Tahun 2 Tahun musnah,
pemberhentian pegawai, antara setelah SK kecuali Nota
lain pengangkatan PNS, ditetapkan Persetujuan/
pejabat struktural, fungsional Pertimbang
tertentu, fungsional umum, an Kepala
pindah antar instansi, pindah BKN dan SK
antar wilayah, pindah JFU, masuk
kenaikan pangkat, pensiun berkas
pengambilan sumpah jabatan perseoranga
atau janji serta mutasi n
kepegawaian lainnya
Nota 1 Tahun 1 Tahun Masuk
Persetujuan/Pertimbangan berkas
Kepala BKN perseoranga
n
Mutasi Keluarga 1 Tahun 1 Tahun Masuk
Surat Izin berkas
Pernikahan/Perceraian perseoranga
Surat Penolakan Izin n
Pernikahan/Perceraian
Surat Nikah/Cerai
Akte Kelahiran Anak
Akte Keterangan Adopsi Anak
Surat Keterangan Meninggal
Dunia
Usul Kenaikan Pangkat/ 1 tahun 2 Tahun Musnah,
Golongan/Jabatan setelah SK kecuali Nota
ditetapkan Persetujuan/
Pertimbang
an Kepala
BKN dan SK
masuk
berkas
perseoranga
n
Berkas Baperjakat dan Usul 1 tahun 1 Tahun Musnah,
Pengangkatan dan setelah SK kecuali Nota
Pemberhentian dalam Jabatan ditetapkan Persetujuan/
Struktural/Fungsional Pertimbang
an Kepala
BKN dan SK
masuk
berkas
perseoranga
n
Usul Penetapan Perubahan 1 tahun 2 Tahun Musnah,
Data Dasar/Status/Kedudukan setelah SK kecuali
Hukum Pegawai ditetapkan Surat
Persetujuan
dan SK
masuk
berkas
perseoranga
n
Peninjauan Masa Kerja 2 tahun 2 Tahun musnah,
setelah SK kecuali Nota
ditetapkan Persetujuan/
Pertimbang
an Kepala
BKN dan SK
masuk
berkas
perseoranga
n
Berkas Baperjakat 1 tahun 5 Tahun Musnah,
setelah SK kecuali
ditetapkan berkas
pejabat
eselon I dan
Eselon II,
Permanen
F Administrasi Pegawai
Surat Perintah Dinas/Surat 1 tahun 2 Tahun Musnah,
Tugas setelah kecuali
pelaksanaa Surat masuk
n berkas
perseoranga
n
Cuti Besar 1 tahun 1 Tahun Masuk
setelah SK berkas
ditetapkan perseoranga
n
Cuti Sakit, Cuti Bersalin, Cuti 1 tahun 2 Tahun Musnah
Tahunan setelah
pelaksanaa
n
Cuti Alasan Penting 1 tahun 2 Tahun Musnah
setelah
pelaksanaa
n
Cuti di Luar Tanggungan 3 tahun 1 Tahun Masuk
Negara (CLTN) setelah berkas
pelaksanaa perseoranga
n n
Dokumentasi Identitas Pegawai 1 tahun 2 Tahun Musnah
Usul Penetapan setelah
Karpeg/KPE/Karis /Karsu identitas
Keanggotaan organisasi ditetapkan
profesi/kedinasan
Laporan Pajak Penghasilan
Pribadi (LP2P)
Keterangan Penerimaan
Pembayaran Penghasilan
Pegawai (KP4)
Berkas Kepegawaian dan 2 Tahun 1 Tahun Musnah
Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
Berkas Pengurusan Kenaikan 2 Tahun 1 Tahun Musnah
Gaji Berkala
G Kesejahteraan Pegawai
Berkas tentang Layanan 2 Tahun 1 Tahun Musnah
Pemeliharaan Kesehatan
Pegawai
Berkas tentang Layanan
Asuransi Pegawai
Berkas tentang Layanan
Tabungan Perumahan
Berkas tentang Layanan
Bantuan Sosial
Berkas tentang Layanan
Pakaian Dinas
Berkas tentang Layanan
Pegawai yang meninggal
karena dinas
C. PERENCANAAN
Pada fungsi Perencanaan, jenis arsip terbagi menjadi:
(1) Pokok-pokok Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang
Pertanahan;
(2) Program Kerja Tahunan;
D. HUKUM
Pada fungsi Hukum, jenis arsip terbagi menjadi:
1. Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN;
hukum
tetap
F. KEARSIPAN
Pada fungsi Kearsipan, jenis arsip terbagi menjadi:
1. Administrasi Persuratan
2. Penyimpanan dan Pemeliharaan Arsip
3. Layanan Arsip (Peminjaman, Penggunaan Arsip)
4. Jadwal Retensi Arsip (JRA)
5. Penyusutan Arsip
6. Pembinaan Kearsipan
Berikut tabel Jadwal Retensi Arsipnya:
Tabel 6 Jadwal Retensi Arsip Fungsi Kearsipan
VI KEARSIPAN
Jangka Waktu
Penyimpanan
NO JENIS ARSIP KETERANGAN
Retensi Retensi
Aktif Inaktif
A Administrasi Persuratan
1. Buku Agenda Selama 2 tahun Musnah
dipergunaka
n
2. Lembar pengantar/buku ekspedisi 1 tahun 1 tahun Musnah
3. Formulir/catatan permintaan dan 1 tahun 2 tahun Musnah
layanan pengadaan
dokumen/arsip
B Penyimpanan dan Pemeliharaan
Arsip
1. Daftar Arsip selama 1 tahun musnah
dipergunaka
n
2. Pemeliharaan arsip dan ruang 1 tahun 2 tahun musnah
penyimpanan (seperti kegiatan
fumigasi)
H. HUBUNGAN MASYARAKAT
Pada fungsi Hubungan Masyarakat, jenis arsip terbagi menjadi:
1. Keprotokolan;
2. Dokumentasi atau Liputan;
I. KEPUSTAKAAN
Pada fungsi kepustakaan, jenis arsip terbagi menjadi:
1. Penyimpanan Deposit Bahan Pustaka
2. Pengadaan dan Pengolahan Bahan Pustaka
3. Layanan Bahan Pustaka (peminjaman dan penggunaan bahan
pustaka)
Berikut tabel Jadwal Retensi Arsipnya:
Tabel 9 Jadwal Retensi Arsip Fungsi Kepustakaan
IX KEPUSTAKAAN
NO JENIS ARSIP JANGKA WAKTU KETERANGAN
PENYIMPANAN
RETENSI RETENSI
AKTIF INAKTIF
A Penyimpanan Deposit Bahan
Pustaka
1. Bukti penerimaan koleksi 2 tahun 3 tahun musnah
bahan pustaka deposit
2. Administrasi pengelolaan 2 tahun 3 tahun musnah
deposit bahan pustaka
B Pengadaan dan Pengolahan
Bahan Pustaka
J. INFORMATIKA/SIM/TIK
Pada fungsi Informatika/SIM/TIK, jenis arsip terbagi menjadi:
1. Rencana Strategis/Master Plan Pembangunan Sistem
Informasi (SIM);
2. Dokumentasi Arsitektur dan implementasi;
3. Perekaman dan Pemuktahiran Data
4. Migrasi Sistem Aplikasi dan Data
5. Dokumen Hosting
6. Layanan Back-up Data Digital
7. Database
8. Desain sistem informasi dan komunikasi
9. Administrasi Keanggotan/Langganan/Jaringan
10. Evaluasi sistem dan media
Berikut tabel Jadwal Retensi Arsipnya:
Tabel 10 Jadwal Retensi Arsip Fungsi Informatika/SIM/TIK
X INFORMATIKA/SISTEM INFORMASI (SIM)/ TIK
NO JENIS ARSIP JANGKA WAKTU KETERANGAN
PENYIMPANAN
RETENSI RETENSI
AKTIF INAKTIF
A Rencana Strategis/Master Plan Selama 5 tahun permanen
Pembangunan Sistem berlaku
Informasi (SIM)
B Dokumentasi Arsitektur dan 1 tahun 5 tahun musnah
implementasi (Desain
Pembangunan dan
Pengembangan Sistem)
1. Sistem Informasi
2. Sistem aplikasi
3. Infrastruktur
C Perekaman dan Pemuktahiran 2 tahun 2 tahun musnah
Data:
1. Formulir isian
2. Daftar petugas Perekaman
3. Jadwal pelaksanaan
4. Laporan hasil perekaman dan
pemutakhiran data
D Migrasi Sistem Aplikasi dan 1 tahun 3 tahun musnah
Data:
1. Perencanaan migrasi
2. Pelaksanaan migrasi
3. Berita acara kegiatan migrasi
4. Daftar sistem aplikasi dan
database yang dimigrasi
5. Laporan hasil migrasi
penanganan surat
pengaduan masyarakat
6. Laporan Pemutakhiran 1 tahun 3 tahun musnah
Data Tindak Lanjut
Temuan
7. Laporan 2 tahun 3 tahun musnah
Perkembangan Barang
Milik Negara
8. Laporan Kegiatan 2 tahun 3 tahun musnah
Pendampingan
Penyusunan Laporan
Keuangan dan Review
Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional
9. Laporan Monitoring dan 2 tahun setelah 3 tahun permanen
Evaluasi Badan tindak lanjut
Pemeriksa Keuangan selesai
10. Laporan 2 tahun 3 tahun musnah
Pendampingan Badan
Pemeriksa Keuangan
11. Laporan penyusunan 2 tahun 3 tahun musnah
Daftar Materi
Pemeriksaan
12. Laporan penilaian 2 tahun 3 tahun musnah
Jabatan Fungsional
13. Laporan Penilaian 2 tahun 3 tahun musnah
Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
14. Laporan Monitoring 2 tahun 3 tahun musnah
Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
15. Laporan Hasil review 2 tahun setelah 3 tahun musnah
RKAKL Kementerian tahun anggaran
Agraria dan Tata
Ruang/Badan
Pertanahan Nasional
16. Laporan pengadaan 2 tahun setelah 3 tahun musnah
PTT/PPNPN tahun anggaran
17. Laporan Harta 1 tahun 4 tahun musnah
Kekayaan
Penyelenggara
Negara/Laporan Harta
Kekayaan Aparatur
Sipil Negara
(LHKPN/LHKASN)
C Pelaksanaan
Pemeriksaan
1. Laporan Hasil 2 tahun setelah 5 tahun musnah
Pemeriksaan (LHP), tindak lanjut
Laporan Hasil hasil
Pemeriksaan pemeriksaan
Operasional (LHPO) selesai
yang memerlukan
tindak lanjut
2. Laporan Hasil 2 tahun setelah 3 tahun musnah
Pemeriksaan (LHP), penerbitan
Laporan Hasil LHP/LHPO
Pemeriksaan
Operasional (LHPO)
yang tidak memerlukan
tindak lanjut
Sumber: Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun
2020.
L. PERLENGKAPAN
Pada fungsi perlengkapan, jenis arsip terbagi menjadi:
1. Rencana Kebutuhan barang;
2. Berkas Penawaran;
3. Pengadaan Barang;
4. Pengadaan Jasa
5. Penyimpanan barang dan distribusi
Berikut tabel Jadwal Retensi Arsipnya:
Tabel 12 Jadwal Retensi Arsip Fungsi Perlengkapan
XII PERLENGKAPAN
JANGKA WAKTU
PENYIMPANAN
NO JENIS ARSIP KETERANGAN
RETENSI RETENSI
AKTIF INAKTIF
A Rencana Kebutuhan barang
1. Unit kerja/satuan kerja 2 tahun 1 tahun musnah
2. Lembaga 1 tahun 4 tahun musnah
B Berkas Penawaran 2 tahun 1 tahun musnah
C Pengadaan Barang
O. RANGKUMAN
Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif adalah daftar arsip yang berisi
jenis Arsip Fasilitatif beserta jangka waktu penyimpanannya sesuai
dengan nilai kegunaannya dan dipakai sebagai pedoman
penyusutan Arsip Fasilitatif meliputi Keuangan; Kepegawaian;
Organisasi dan Ketatalaksanaan; Perencanaan; Hukum; Hubungan
Masyarakat; Kearsipan; Ketatausahaan dan Kerumahtanggaan;
Perlengkapan; Informatika/SIM/TIK; Pengawasan dan Pemeriksaan;
P. LATIHAN
A. KEBIJAKAN
Berikut tabel jadwal retensi arsip fungsi kebijakan:
Tabel 15 Jadwal Retensi Arsip Fungsi Kebijakan
JANGKA WAKTU
SIMPAN
NO JENIS ARSIP KETERANGAN
RETENSI RETENSI
AKTIF INAKTIF
1 2 3 4 5
I KEBIJAKAN
Rumusan Kebijakan Bidang Tata 1 tahun 4 tahun permanen
Ruang; Bidang Survei,Pengukuran setelah
dan Pemetaan Infrastruktur tidak
Keagrariaan; Bidang Pengaturan, berlaku
Penetapan dan Pendaftaran Hak
Tanah, Pembinaan Pejabat
Pembuat Akta Tanah, serta
Pemberdayaan Hak Atas Tanah
Masyarakat; Bidang Penatagunaan
Tanah, Penataan, Penguasaan dan
Pemanfaatan Wilayah Pesisir,
Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan
Wilayah Tertentu, Konsolidasi
Tanah, dan Landreform; Bidang
Pengadaan, Penilaian, Pengaturan
dan Penetapan Tanah Instansi,
Pembinaan, Pengendalian
Pemanfaatan Tanah; Bidang
Pengendalian Pemanfaatan Ruang
dan Penguasaan Tanah serta
Penertiban dan Pendayagunaan
Tanah Terlantar; Bidang
Penyelesaian Sengketa, Konflik dan
Perkara Agraria/Pertanahan,
Pemanfaatan Ruang dan Tanah.
a Pengkajian dan Pengusulan
. Kebijakan
b
Penyiapan Kebijakan
.
c
Perumusan Kebijakan
.
d Harmonisasi/pemberian
. masukan
e Penetapan dalam bentuk
. NSPK
Sumber: Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun
2020.
B. TATA RUANG
Pada fungsi tata ruang, jenis arsip terbagi menjadi:
1. Perencanaan dan Kemitraan
2. Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang
Berikut tabel Jadwal Retensi Arsipnya:
JANGKA WAKTU
SIMPAN
NO JENIS ARSIP KETERANGAN
RETENSI RETENSI
AKTIF INAKTIF
surat izin
terbit
4. Warkah Pencatatan dan Selama 1 tahun Musnah
Informasi Pertanahan dipergunaka
n
5. Warkah dan Buku Tanah Hak Sampai 1 tahun Musnah
Tanggungan dilakukan
Penghapus
an Hak
Tanggunga
n (Roya)
6. Warkah Pemeliharaan Data Selama 1 tahun Permanen
Pendaftaran Tanah dipergunaka
n
C Pembinaan Pejabat Pembuat
Akta Tanah (PPAT)
1. Permohonan Pengangkatan 1 tahun 3 tahun Musnah
PPAT untuk pertama kali setelah SK
pengangkat
an
ditetapkan
2. Laporan Bulanan PPAT 1 tahun 2 tahun Musnah
3. Permohonan Pindah Wilayah 1 tahun 5 tahun Musnah
Kerja PPAT setelah SK
ditetapkan
4. Permohonan Pengangkatan 1 tahun 3 tahun Musnah
Kembali PPAT karena setelah SK
mengikuti jabatan notaris pengangkat
an kembali
ditetapkan
5. Permohonan pensiun PPAT 1 tahun 1 tahun Musnah
setelah SK
ditetapkan
6. Permohonan cuti PPAT 1 tahun 1 tahun Musnah
setelah SK
ditetapkan
7. Rekomendasi Kanwil/Kantah Selama 1 tahun Musnah
terkait dengan PPAT dipergunaka
n
8. Berita Acara Penyerahan Selama 3 tahun Musnah
Protokol PPAT dipergunaka
n
9. Database PPAT 1 tahun 4 tahun Permanen
setelah
diperbarui
D Pemberdayaan Hak Atas Tanah
Masyarakat
E. PENATAAN AGRARIA
Di dalam Klasifikasi Substantif, jenis arsip terkait Penataan Agraria
adalah sebagai berikut:
1. Penatagunaan Tanah;
2. Penataan, Penguasaan dan Pemanfaatan Wilayah Pesisir,
Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT);
3. Pelaksanaan Konsolidasi Tanah
4. Laporan Rencana Umum Pelaksanaan Konsolidasi Tanah
(RUPKT)
5. Pelaporan Kegiatan Konsolidasi Tanah
6. Land Reform
Berikut tabel Jadwal Retensi Arsipnya:
Tabel 19 Jadwal Retensi Arsip Fungsi Penataan Agraria
V PENATAAN AGRARIA
JANGKA WAKTU
SIMPAN
NO JENIS ARSIP KETERANGAN
RETENSI RETENSI
AKTIF INAKTIF
A Penatagunaan Tanah
a. Penerimaan pengaduan
masyarakat (pencatatan
sekretariat)
b. Persiapan
c. Pengamanan dan penanganan
Tempat Kejadian Perkara
(TKP)
d. Laporan pengawasan,
pengamatan, penelitian atau
pemeriksaan
C Penertiban dan Pendayagunaan
Tanah Terlantar
1. Identifikasi dan Verifikasi Potensi 2 tahun 3 tahun Musnah
Tanah Terlantar
a. Penyelenggaraan kegiatan
identifikasi dan verifikasi
potensi tanah terlantar
b. Mengendalikan kegiatan
indetifikasi dan verifikasi
potensi tanah terlantar
c. Evaluasi penyelenggaraan
identifikasi dan verifikasi
potensi tanah terlantar
2. Pembangunan Struktur Data 2 tahun 3 tahun Musnah
Tanah Terlantar setelah
a. Pembangunan struktur data diperbar
penyimpanan, pemeliharaan ui
dan pengamanan data tanah
terlantar
b. Mengendalikan pembangunan
struktur data tanah terlantar
c. Mengevaluasi
penyelenggaraan
pembangunan struktur data
tanah terlantar
d. Laporan hasil penyimpanan
struktur data tanah terlantar
3. Pemutakhiran Data Tanah 2 tahun 3 tahun Musnah
Terlantar setelah
a. Pengelolaan/pengumpulan diperbar
basis data tanah terlantar ui
b. Laporan data tanah terlantar,
data berasal dari penertiban
tanah terlantar
4. Penertiban dan Penetapan Tanah 2 tahun 3 tahun Musnah
Terlantar
c. Surat Tugas
d. Surat Kuasa
e. Jawaban, replik/duplik, bukti-
bukti, putusan
f. Memori banding/ kontra
memori banding, memori
kasasi/ kontra memori kasasi,
memori peninjauan kembali/
kontra memori peninjauan
kembali
B Penanganan Perkara Tanah dan
Ruang
1. Surat gugatan Selama 5 tahun Musnah
2. Relaas panggilan siding dipergun
3. Surat Tugas akan
4. Surat Kuasa
5. Jawaban replik/duplik, bukti-bukti,
putusan
6. Memori banding/kontra memori
banding, memori kasasi/kontra
memori kasasi, memori
peninjauan kembali/kontra memori
peninjauan kembali
C Penanganan, Pencegahan dan
Pembatalan Sengketa dan Konflik
Tanah dan Ruang
1. Surat Pengaduan Selama 5 tahun Musnah
2. Resume dipergun
3. Laporan hasil penelitian data akan
administrasi yuridis dan fisik
4. Hasil analisis sengketa dan konflik
tanah dan ruang
5. Hasil pengkajian sengketa dan
konflik tanah dan ruang
6. Notulen Berita Acara
Gelar/Paparan Kasus
7. Risalah Pengolahan Data
5 tahun Musnah
(RPD)/Laporan Penyelesaian
Selama
Sengketa dan Konflik Tanah dan
dipergun
Ruang
akan
8. Keputusan Pembatalan
Hak/Sertipikat
9. Notulen dan Berita Acara
Pelaksanaan Mediasi
10. Notta Kesepakatan Perdamaian
11. Surat Keluar
I. RANGKUMAN
Jadwal Retensi Arsip Substantif adalah daftar arsip yang berisi
jenis arsip substantif beserta jangka waktu penyimpanannya sesuai
dengan nilai kegunaannya dan dipakai sebagai pedoman penyusutan
arsip substantif yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Kementerian
ATR/BPN. Jenis Arsip Substantif, meliputi Penataan dan Pemanfaatan
ruang; Survei dan Pemetaan dan Ruang; Penetapan Hak dan
Pendaftaran Tanah; Penataan Agraria; Pengadaan Tanah dan
J. LATIHAN
1. Daftar arsip yang berisi jenis arsip substantif beserta jangka
waktu penyimpanannya sesuai dengan nilai kegunaannya dan
dipakai sebagai pedoman penyusutan arsip substantif yang
berkaitan dengan tugas dan fungsi ATR BPN disebut
dengan…..
A. Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif
B. Jadwal Retensi Arsip Substantif
C. Jadwal Retensi Arsip Normatif
D. Semua jawaban benar
BAB IV PENUTUP
Oleh karena itu, Selamat bagi Anda semua yang telah berproses dengan baik
dan telah menyelesaikan Modul 3 ini dengan baik.
A. SIMPULAN
Jadwal Retensi Arsip (JRA) berisi sekurang-kurangnya jenis
arsip, masa simpan arsip, dan nasib akhir suatu arsip (permanen atau
musnah) yang dipergunakan sebagai pedoman penyusutan arsip.
Pihak yang berkaitan dengan JRA adalah Biro Umum dan Layanan
Pengadaan yang terdiri atas: Bagian Persuratan dan Kearsipan;
Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan; Bagian Layanan
Pengadaan Barang/Jasa (PBJ); dan Kelompok Jabatan Fungsional.
B. TINDAK LANJUT
Bagi Peserta, agar segera dapat semakin memahami terkait jadwal
retensi arsip di Kementerian ATR/BPN dengan benar. Sedangkan,
bagi Fasilitator, agar dapat mengarahkan, memotivasi dan
menyamakan persepsi antar Fasilitator. Dan, bagi Pengelola Pelatihan
segera dapat menyempurnaan materi modul pelatihan berikutnya
secara lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://nasional.tempo.co/read/720144/belitung-timur-ingin-menjadi-
daerah-tertib-arsip/full&view=ok
Peraturan Presiden Nomor 47 tahun 2020 tentang Kementerian
Agraria dan Tata Ruang
Peraturan Presiden Nomor 48 tahun 2020 tentang Badan Pertanahan
Nasional
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 8 Tahun 2020 tentang Jadwal Retensi Arsip di
Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional.
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Naskah
Dinas di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 10 Tahun 2018 tentang Klasifikasi Arsip di
Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 23 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi
KUNCI JAWABAN
LATIHAN BAB II
1. A
2. D
3. C
4. D
5. A
Jl. Akses Tol Cimanggis, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Telp. (021) 8674586
Penulis
Hilma Aulia Tejawati, S.S
Editor:
Rinny Purnama Sari, S.IP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya
Modul yang menjadi pegangan bagi peserta Pelatihan E-office dan
Tata Kelola Arsip. Modul ini dapat terselesaikan karena kerjasama Tim
Penyusun Modul yang sudah dirangkum melalui beberapa kali
workshop dan dukungan dari berbagai pihak di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
dan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia.
Untuk itu dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional;
2. Biro Umum dan Layanan Pengadaan;
3. Pusat Data dan Informasi Pertanahan Lahan Pangan Pertanian
Berkelanjutan;
4. Tim Penyusun Modul;
5. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya
Modul ini.
Akhir kata, semoga Modul ini dapat memberikan manfaat bagi
peserta Pelatihan E-office dan Tata Kelola Arsip. Kritik dan saran
dengan senang hati akan diterima untuk perbaikan modul ini.
i
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
DAFTAR ISI
D. HASIL BELAJAR................................................................... 3
F. LATIHAN............................................................................. 10
ii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
F. LATIHAN............................................................................. 32
A. KESIMPULAN ..................................................................... 34
iii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
DAFTAR TABEL
iv
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
v
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
BAB I
PENDAHULUAN
..::SELAMAT::..
Anda telah menyelesaikan 6 (enam) dari 8 (delapan) modul dalam Paket
Modul Pelatihan E-Office dan Tata Kelola Arsip. Modul ”Penilaian dan
Pengawasan Kearsipan” ini merupakan modul ke 7 (tujuh) yang akan Anda
pelajari.
Semoga Anda tetap semangat belajar dan menimba ilmu.
REALITAS
Tata Kelola Arsip Provinsi Jateng Terbaik se-Indonesia
KOMPAS.com - Pengawasan kearsipan dan perpustakaan Provinsi Jawa Tengah
(Jateng) mendapat penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ARSIP
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA). Capaian itu diperoleh usai Jateng menjadi
provinsi terbaik di Indonesia dalam pengawasan kearsipan, mengungguli Jawa
Barat di urutan kedua dan Daerah Istimewa Yogyakarta di urutan ketiga.
Penghargaan tersebut diberikan oleh ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
pada Rapat Koordinasi Evaluasi Hasil Pengawasan Kearsipan Tahun 2019 di
Padang, Sumatera Barat, Rabu (27/2/2019). Adapun pengawasan pengarsipan
yang dimaksud meliputi kelayakan dan mutu penyelenggaraan kearsipan oleh unit
kearsipan, lembaga kearsipan, lembaga penyelenggara jasa dan diklat kearsipan
sesuai prinsip. Lalu juga pengawasan yang mempunyai standar dan kaidah
kearsipan yang ditetapkan dalam Keputusan dan Sertifikat Akreditasi Kearsipan
oleh Kepala ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jateng, Prijo Anggoro
mengatakan, penghargaan tersebut merupakan wujud kerja keras semua pihak di
Jawa Tengah. "Tentu ini sangat membanggakan bagi Jawa Tengah karena Jateng
menjadi terbaik nasional. Ini akan lebih memotivasi kami dalam menata arsip
karena ternyata arsip ini sangat penting dan menjadi salah satu faktor suksesnya
pembangunan," kata dia. Diraihnya predikat tersebut, lanjut Prijo, tidak lepas dari
inovasi yang dilakukan. Selain fokus pada kearsipan SMA dan SMK,
pihaknya juga fokus dalam menata arsip-arsip dari instansi terkait, khususnya
Organisasi Perangkat Daerah (OPD). "Kami juga memberikan pendampingan dan
pembinaan di seluruh kabupaten dan kota untuk pengawasan kearsipan ini.
Kebutuhan sarana prasarana penunjang serta sumber daya manusia juga kami
tingaktkan," tegasnya.
...
A. LATAR BELAKANG
Secara umum pengawasan ialah suatu proses untuk
menegaskan bahwa seluruh aktifitas yang terselenggara telah
sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.
Selain itu ada juga yang menyebutkan bahwa pengawasan
adalah usaha yang disusun secara sistematis untuk menentukan
acuan kerja pada proses perencanaan sistem feedback
informasi, mengkonfirmasi hasil kerja dengan acuan kerja yang
telah dibuat serta menganalisis terjadinya penyimpanan dan
mengambil langkah perbaikan yang dibutuhkan untuk menjamin
penggunaan sumber daya organisasi/perusahaan secara efektif
dan efisien dalam rangka untuk mencapai tujuan suatu
organisasi/perusahaan.
Kearsipan dikatakan sebagai proses kegiatan yang
berkesinambungan dalam pengelolaan arsip melalui berbagai
bentuk media rekam dimulai dari proses penciptaan, pengolahan
informasi dan penggunaan, pengaturan, penyimpanan,
pelayanan, publikasi, pemeliharaan dan penyusutan sampai
dengan proses pelestariannya dan kegiatan pembinaannya.
B. DESKRIPSI SINGKAT
Mata pelatihan ini mempelajari tentang nilai hasil
pengawasan penyelenggaraan kearsipan dan ruang lingkup
pengawasan kearsipan.
C. MANFAAT MODUL
1. Manfaat Bagi Peserta:
Memberikan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman
terkait materi yang disampaikan, sehingga peserta dapat
BAB II
KONSEP DASAR PENGAWASAN
E. RANGKUMAN MATERI
Demi mewujudkan penyelenggaraan arsip yang sesuai
peraturan perundang-undangan dan memastikan pencipta arsip
melaksanakan tugasnya dengan baik, perlu diadakannya
pengawasan kearsipan. Pengawasan kearsipan dilakukan
melalui pengawasan atas pelaksanaan penyelenggaraan
kearsipan dan penegakan peraturan perundang-undangan di
bidang kearsipan. Pengawasan terhadap penyelenggaraan
kearsipan dilakukan dengan audit kearsipan dan monitoring
tindak lanjut hasil pengawasan kearsipan tahun sebelumnya.
Ruang lingkup kegiatan pengawasan kearsipan meliputi
beberapa aspek yaitu: aspek kebijakan, aspek pembinaan, aspek
pengelolaan arsip inaktif, aspek pengelolaan arsip dinamis, dan
aspek sumber daya kearsipan.
Penilaian hasil monitoring didasarkan pada pelaksanaan
tindak lanjut hasil pengawasan kearsipan yang telah dilakukan
sebelumnya. Dengan demikian akan terlihat perkembangan nilai
kearsipan untuk setiap tahunnya.
F. LATIHAN
1. Tanggung jawab pengawasan kearsipan merupakan
tanggung jawab ….
a. Arsip Nasional Republik Indonesia
b. Unit kearsipan
c. Unit pengolah
d. Lembaga kearsipan
e. Inspektorat Jenderal
2. Pengawasan arsip adalah ...
a. menilai pencipta arsip menyelenggarakan kearsipan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan perlu
dilaksanakan pengawasan kearsipan
b. kegiatan dalam menilai kesesuaian antara prinsip,
kaidah dan standar kearsipan dengan
penyelenggaraan kearsipan
c. merupakan suatu proses aktivitas yang sangat
mendasar, sehingga membutuhkan seorang manajer
untuk menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi
d. proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya
semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya
e. kegiatan membuat susunan program monitoring
terhadap kinerja penelola arsip
3. Ruang lingkup kegiatan pengawasan kearsipan meliputi
beberapa aspek berikut ini, kecuali …
a. aspek kebijakan
b. aspek pembinaan
c. aspek pengelolaan arsip aktif
d. aspek pengelolaan arsip dinamis
e. aspek sumber daya kearsipan
BAB III
PELAKSANAAN PENGAWASAN KEARSIPAN
"Tak ada jalan pintas ke tempat yang layak dituju." (Beverly Sills)
melakukan perbaikan,
pejabat,
pimpinan instansi dan/atau
pelaksana dikenai sanksi
administratif berupa
penurunan
pangkat pada pangkat yang
setingkat
lebih rendah untuk paling
lama 1
(satu) tahun.
3. Apabila selama 6 (enam)
bulan
berikutnya tidak melakukan
perbaikan, pejabat,
pimpinan instansi
dan/atau pelaksana dikenai
sanksi
administratif berupa
pembebasan
dari jabatan.
5. 43 Pejabat yang Pejabat, pimpinan instansi
(1) bertanggung jawab dan/atau
dalam kegiatan pelaksana yang melanggar
kependudukan, ketentuan
kewilayahan, kepulauan, dapat dikenakan sanksi
perbatasan, perjanjian berdasarkan
perbaikan, pejabat,
pimpinan instansi
dan/atau pelaksana dikenai
sanksi
administratif berupa
pembebasan dari
jabatan.
7. 43 Arsip yang tercipta pada Pejabat, pimpinan instansi
(3) lembaga dan/atau
negara, pemerintahan pelaksana yang melanggar
daerah, dan ketentuan
perguruan tinggi negeri dapat dikenakan sanksi
yang berdasarkan Pasal
berkaitan dengan 80 UU 43 Tahun 2009:
kegiatan 1. Sanksi administratif
sebagaimana dimaksud berupa teguran
dalam Pasal tertulis.
34 ayat (2) wajib 2. Apabila selama 6 (enam)
diserahkan bulan tidak
kepada Arsip Nasional melakukan perbaikan,
Republik Indonesia pejabat,
dalam bentuk pimpinan instansi dan/atau
salinan autentik dari pelaksana
naskah dikenai sanksi administratif
asli paling lama 1 (satu) berupa
tahun penurunan pangkat pada
setelah dilakukan pangkat yang
pelaporan
F. LATIHAN
1. Pemerintah Daerah Provinsi melaksanakan pengawasan
sistem kearsipan eksternal kepada siapa?
a. Lembaga Pemerintah Daerah Provinsi
b. Komisi Yudisial
c. Perguruan Tinggi
d. Arsip Nasional Republik Indonesia
e. Pemerintah daerah kabupaten/kota
2. Apa sanksi pidana bagi setiap orang yang dengan sengaja
tidak menjaga kerahasiaan arsip tertutup?
a. Pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun
b. Pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
c. Pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
d. Pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
e. Pidana penjara paling lama 6 (lima) tahun
3. Siapa menjadi koordinator dalam pelaksanaan bimbingan
teknis atau pendidikan dan pelatihan kearsipan bagi tim
pengawas kearsipan?
a. Badan Usaha Milik Daerah
b. Perguruan tinggi negeri
c. Badan Usaha Milik Negara
d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
e. Arsip Nasional Republik Indonesia
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengawasan Kearsipan adalah proses kegiatan dalam
menilai kesesuaian antara prinsip, kaidah dan standar kearsipan
dengan penyelenggaraan kearsipan. Pengawasan kearsipan
dilakukan melalui pengawasan atas pelaksanaan
penyelenggaraan kearsipan dan penegakan peraturan
perundang-undangan di bidang kearsipan. Pengawasan
kearsipan dilakukan untuk mewujudkan penyelenggaraan arsip
yang sesuai peraturan perundang-undangan dan memastikan
pencipta arsip melaksanakan tugasnya dengan baik. Dalam
pelaksanaanya, pengawasan kearsipan berpedoman pada
perundang-undangan. Dalam pelaksanaannya pengawasan
kearsipan mencakup:
B. TINDAK LANJUT
Pengetahuan dan keterampilan yang telah dihasilkan
melalui pembelajaran dengan Modul V ini, memberikan bekal
kepada peserta pelatihan untuk menapaki proses-proses
pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu, pendalaman materi
dan penyelesaian terkait substansi dalam Modul ini perlu terus
menerus dilakukan.
Sebagai tindak lanjut dari pembelajaran modul Penguatan
Pengawasan, maka:
1. Bagi peserta pelatihan diharapkan mampu
mengimplementasikan hasil pembelajaran.
2. Bagi Fasilitator, diharapkan mampu menyampaikan
pengarahan dengan lebih mudah dan modul mampu
menjadi media dalam penyamaan persepsi antar pelajar.
3. Bagi pengelola pelatihan, diharapkan mampu menjadikan
modul sebagai alat kelengkapan menyelenggarakan
pelatihan bagi Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan pengendalian pelaksanaan pelatihan serta
untuk penyempurnaan modul pelatihan berikutnya agar
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
KUNCI JAWABAN
BAB II
1. A
2. B
3. C
4. A
5. E
BAB III
1. E
2. D
3. E
4. B
5. E
Jl. Akses Tol Cimanggis, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Telp. (021) 8674586
Penulis
Dr. Endah Kumala Dewi
Editor:
Rinny Purnama Sari, S.IP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Modul
yang menjadi pegangan bagi peserta Pelatihan E-office dan Tata
Kelola Arsip. Modul ini dapat terselesaikan karena kerjasama Tim
Penyusun Modul yang sudah dirangkum melalui beberapa kali
workshop dan dukungan dari berbagai pihak di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
dan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia.
Untuk itu dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional;
2. Biro Umum dan Layanan Pengadaan Kementerian Agraria Dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
3. Pusat Data dan Informasi Pertanahan Lahan Pangan Pertanian
Berkelanjutan Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
4. Pelaksana Tugas E-office dan Tata Kelola Arsip;
5. Tim Penyusun Modul;
6. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya
Modul ini.
Akhir kata, semoga Modul ini dapat memberikan manfaat bagi peserta
Pelatihan E-office dan Tata Kelola Arsip. Kritik dan saran dengan
senang hati akan diterima untuk perbaikan modul ini.
ii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
DAFTAR ISI
D. HASIL BELAJAR................................................................... 3
D. RANGKUMAN .................................................................... 11
E. LATIHAN............................................................................. 12
iii
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
F. LATIHAN............................................................................. 27
C. INTEGRASI DATABASE..................................................... 37
G. LATIHAN............................................................................. 48
A. KESIMPULAN ..................................................................... 52
iv
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
DAFTAR TABEL
v
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
vi
PELATIHAN E-OFFICE DAN TATA KELOLA ARSIP
BAB I
PENDAHULUAN
..::SELAMAT::..
Anda telah menyelesaikan 7 (tujuh) dari 8 (delapan) modul dalam Paket
Modul E –Office dan Tata Kelola Arsip. Modul ”Dokumen Elektronik” ini
merupakan modul terakhir yang akan Anda pelajari. Oleh sebab itu, peserta
diharapkan benar-benar mampu memahami materi pada mata pelatihan ini.
Semoga Anda tetap semangat belajar dan menimba ilmu.
REALITAS
Kurangi Sengketa Tanah Lewat Digitalisasi Arsip
Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan melakukan digitalisasi untuk kurangi
masalah sengketa tanah di Kota Balikpapan. Seiring marak terjadinya sengketa
tanah yanng dimenangkan oleh ahli waris karena tidak lengkapnya data arsip yang
dimiliki. Solusinya pemerintah membuat arsip berbasis digital.
Penataan arsip secara terukur diharapkan dapat menjadi salah satu solusi
menghadapi persengketaan tanah di Balikpapan. Sekretaris daerah kota
Balikpapan Syaid Fadly pun tak memungkiri bahwa sengketa sejumlah tanah di
Balikpapan dimenangkan oleh ahli waris. Hal ini karena tidak lengkapnya data
arsip mengenai tanah di kota minyak.
"Oleh karena itu, arsip tidak lengkap, kita sering kalah jika ada sengketa
tanah sehingga di era sekarang pedulilah dengan arsip. Dengan adanya arsip
selama dirawat, tidak akan hilang. Melalui arsip digital ini juga memudahkan kita
dalam mencari arsip daerah," ungkapnya Rabu (11/12/2019).
Menurutnya pada era digital, arsip adalah barang yang sangat mahal. Bisa
dikatakan lebih mahal daripada minyak dan batubara. Dengan arsip yang
tersimpan rapi, turut memudahkan masyarakat mengetahui sejarah Balikpapan,
baik dari sejarah berdirinya kota, sejarah sistem pemerintahan, dan lain
sebagainya.
Sekarang ini sudah ada arsip berbasis digital atau disebut e-Arsip (elektronik
arsip). Menjadi suatu langkah dari pemerintah untuk menunjukkan bangkitnya
kesadaran pemerintah kota (pemkot) dalam tertib administrasi dan menyimpan
catatan sejarah Kota Balikpapan secara rapi dari segala aspek.
Sebelum meluncurkan digitalisasi arsip sejak dua tahun lalu, pemerintah kota
mencoba memunculkan aplikasi e-office. Memiliki kemudahan dalam surat
menyurat disposisi kepada daerah dan kepala OPD dimanapun berada.
.....
A. LATAR BELAKANG
Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan
mudahnya akses ke perangkat mobile dinilai memberikan
pengaruh kepada cara untuk bekerja. Ruang untuk melalukan
pekerjaan tidak melulu harus dilakukan di kantor, tapi juga dapat
dilakukan dimanapun dan kapanpun melalui perangkat mobile
ataupun aplikasi berbasis cloud. Pekerjaan terkait tata naskah
dan/atau kearsipan juga turut ikut serta dalam perkembangan
perilaku digital dengan menggunakan teknologi untuk
menyelesaikan pekerjaan.
Dalam pekerjaan terkait dengan tata naskah dan/atau
kearsipan perubahan perilaku digital ini berkaitan erat denga
berkembangnya dokumen elektronik. Dokumen elektronik adalah
Informasi yang direkam melalui media komputer atau perangkat
elektronik lainnya untuk menampilkan, menafsirkan, dan
memprosesnya. Informasi ini dapat berupa dokumen (baik teks,
grafik, atau spreadsheet) yang dihasilkan oleh perangkat lunak
dan disimpan pada media magnetik (disk) atau media optik (CD,
DVD), serta surat elektronik dan dokumen yang dikirimkan dalam
pertukaran data elektronik (EDI). Berbeda dengan dokumen
kertas (hard copy), dokumen elektronik dapat berisi informasi
non-sekuensial (non-linear) sebagai hiperteks yang dihubungkan
oleh hyperlink.
B. DESKRIPSI SINGKAT
Mata pelatihan ini mempelajari tentang perubahan perilaku
digital, pembentukan dokumen elektronik, dan tata kelola
dokumen elektronik.
C. MANFAAT MODUL
1. Manfaat Bagi Peserta:
Memberikan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman
terkait materi yang disampaikan, sehingga peserta dapat
memahami materi tentang dokumen elektronik.
D. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari materi dalam mata pelatihan ini
peserta dapat menjelaskan perubahan perilaku digital,
pembentukan dokumen elektronik dan tata kelola dokumen
elektronik.
BAB II
PERUBAHAN PERILAKU DIGITAL
D. RANGKUMAN
Seiring dengan perkembangan informasi dan tekhnologi di
era revolusi industri 4.0. aparatur Sipil Negara diharapkan mampu
mempersiapkan dan memiliki sejumlah kompetensi di antaranya
kompetensi manajerial, kompetensi sosial kultural, dan
kompetensi teknis. Penjaminan terhadap pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan keamanan dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat yang demokratis
berpedoman pada peraturan pemerintah dan perundang-
undangan.
Dokumen elektronik memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan dokumen elektronik diantaranya adalah mempercepat
proses pelayanan dan meningkatkan kualitas pelayanan terhdap
masyarakat. Kekurangan dokumen elektronik diantaranya adalah
kerentanan informasi data yang bisa bocor dan kerentanan
E. LATIHAN
1. Yang merupakan keunggulan dari dokumen elektronik
adalah…
a. mempunyai tingkat kecepatan pencarian dokumen
yang biasa saja karena sistem ini bersifat elektronik
b. mendukung pengelolaan dokumen dalam berbagai
jenis format
c. proses duplikasi lebih mudah
d. pengembangan tidak berkelanjutan
e. masih dipertanyakan keabsahannya ketika dijadikan
bukti hukum
BAB III
PEMBENTUKAN DOKUMEN ELEKTRONIK
1. Capture
Capture merupakan hal penting bagi catatan/kertas dan dokumen
elektronik untuk pengarsipan, retrieval dan distribusi sebagai
solusi dokumen manajemen. Document imaging dan platform
management menyediakan dasar scanning, batch proses dan
import dokumen elektronik. Kemajuan yang utama dalam
teknologi scan membuat dokumen dikonversi secara cepat,
murah dan mudah. Proses scan yang baik akan meletakkan
kertas/microfilm menjadi file ke komputer dengan mudah.
2. Storage
Sistem penyimpanan dokumen yang dapat dilakukan dalam
jangka waktu panjang dan relatif aman serta penyimpanan
dokumen yang mengakomodasi perubahan dokumen, volume
yang bertambah dan mempercepat teknologi.
3. Index
Sistem index yang menciptakan suatu sistem pengarsipan secara
terorganisir yang dapat ditampilkan kembali secara efisien dan
mudah. Suatu sistem index yang baik akan membuat prosedur
yang berjalan dan lebih efektif.
4. Retrieval
Sistem perolehan kembali menggunakan informasi dokumen yg
mencakup teks, index dan gambar ke dalam sistem. Suatu sistem
perolehan kembali yang baik akan membuat pencarian dokumen
dengan cepat dan mudah.
5. Access
Suatu sistem akses yang baik akan membuat hak akses secara
personal apakah berada dikantor atau dapat melalui internet serta
flesibiltas untuk mengendalikan akses sistem.
1. Identifikasi individu;
2. Konfirmasi otoritas seseorang (biasanya untuk bertindak
atas nama orang atau entitas lain) atau
3. Hak prerogatif (misalnya, keanggotaan dalam suatu institusi
atau berlangganan layanan) atau
4. Jaminan integritas informasi
E. RANGKUMAN MATERI
Dokumen elektronik berarti informasi apa pun dalam bentuk
digital yang disampaikan kepada agen atau pihak ketiga, di mana
informasi dapat mencakup data, teks, suara, kode, program
komputer, perangkat lunak, atau basis data. Proses pengolahan
dokumen elektronik pada prinsipnya memerlukan teknik khusus
dengan pengolahan dokumen tercetak. Tahapan yang dilakukan
dalam proses pengolahan dokumen elektronik yaitu proses
digitalisasi, penyimpanan dan pengaksesan/temu kembali
dokumen.
F. LATIHAN
1. Berikut adalah proses kerja sistem dokumen elektronik,
i. dokumen di-scan satu per satu sesuai dengan scanner
yg digunakan feedback atau auto feeder atau
menggunakan hybrid scanner untuk media microfilm
ii. untuk melakukan pencarian dokumen dari tempat
yang berbeda, software dms tersebut dapat
dihubungkan dengan lan/network
iii. selanjutnya klien/user dapat mengakses aplikasi
tersebut untuk melihat dokumen yang diinginkan
iv. proses selanjutnya adalah memasukkan dokumen
tersebut ke dalam software dms; yang sesuai dengan
aturan folder maupun sub foldernya.
v. index dapat dipakai fasilitas ocr yang ada contoh: no.
index field, nama customer, no rekening dll. dapat pula
digunakan secara manual dengan menggunakan
template index
BAB IV
TATA KELOLA DOKUMEN ELEKTRONIK
Indikator Hasil Belajar:
Setelah mempelajari bab ini, peserta dapat menguraikan tata kelola dokumen
elektronik.
A. KLASIFIKASI DOKUMEN
Dalam ilmu perpustakaan, ilmu informasi dan ilmu
komputer, klasifikasi dokumen atau kategorisasi dokumen ialah
persoalan kepada menetapkan suatu dokumen ke satu atau lebih
kelas atau kategori. Dapat dicapai secara manual (intelektual)
B. METADATA DOKUMEN
Metadata adalah “sebagai bentuk pengindentifikasian,
penjelasan suatu data, atau diartikan sebagai struktur dari
sebuah data”. Sedangkan ALA berbunyi sebagai berikut:
“Metadata are structured, encoded data that describe
characteristics of information bearing entitites to aid in the
identification, discovery, assessment and management of the
described entities.” Metadata adalah data terstruktur dan
dikodekan yang menggambarkan karakteristik entitas yang
mengandung informasi untuk membantu dalam identifikasi,
penemuan, penilaian, dan manajemen entitas yang dijelaskan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
metadata adalah data terstruktur untuk data/informasi. Data
dikodekan yang menggambarkan karakteristik informasi untuk
membantu dalam identifikasi, penemuan, penilaian dan
pengelolaan informasi.
Metadata yang biasa digunakan yaitu:
1. MARC & INDOMARC
Machine Readable Cataloging (MARC) merupakan salah
satu hasil dan juga sekaligus salah satu syarat penulisan
catalog koleksi perpustakaan. Standar metadata catalog
perpustakaan ini dikembangkan pertama kali oleh Library of
C. INTEGRASI DATABASE
Integrasi database merupakan proses mengkombinasikan
dua atau lebih set database agar mempermudah dalam berbagi
dan analisis, dalam rangka mendukung manajemen informasi di
dalam sebuah lingkungan kerja. Integrasi database
menggabungkan database dari berbagai sumber yang berbeda
ke dalam sebuah penyimpanan. Alasan perlunya dilakukan
integrasi database yaitu:
1. Database yang sama (misalnya: database penduduk) dapat
dipakai bersama antar bagian organisasi (antar instansi).
2. Data suatu instansi dapat dipakai bersama oleh instansi-
instansi lain yang memerlukan (tidak perlu ada duplikasi
data dalam suatu lingkungan organisasi).
3. Meskipun fokus integrasi adalah data, tapi perlu juga
integrasi hal-hal lain yang terkait.
4. Integrasi data perlu dilakukan secara cermat karena
kesalahan pada integrasi data bisa menghasilkan
D. DOKUMEN PERTANAHAN
Dokumen Pertanahan terdiri dari (Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, 2019):
1. DI208 adalah dokumen terkait Penyelesaian Pekerjaan
Pendaftaran Tanah;
2. Surat Ukur adalah Dokumen yang memuat data fisik suatu
bidang tanah dalam bentuk peta dan uraian;
3. Buku tanah adalah dokumen dalam bentuk daftar yang
memuat data yuridis dan data fisik suatu obyek pendaftaran
tanah yang sudah ada haknya;
4. Gambar Ukur adalah hasil pengukuran dan pemetaan di
lapangan berupa peta batas bidang atau bidang-bidang
tanah secara kasar; dan
F. RANGKUMAN MATERI
Proses pengolahan dokumen elektronik pada prinsipnya
memerlukan teknik khusus dengan pengolahan dokumen
tercetak. Tahapan yang dilakukan dalam proses pengolahan
dokumen elektronik yaitu proses digitalisasi, penyimpanan dan
pengaksesan/temu kembali dokumen. Untuk memudahkan
dalam pengolahan dan pengelolaan dokumen elektronik
diperlukan adanya:
1. Klasifikasi dokumen
2. Metada dokumen
3. Integrasi database.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional memiliki program besar terkait Transformasi Digital,
dalam program ini didukung oleh digitalisasi dokumen
pertanahan dari kertas/ analog ke format digital. Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional terus
berupaya meningkatkan layanan dengan menerapkan sistem
sertifikat elektronik. Untuk mengamankan suatu dokumen dari
modifikasi yang tidak sah, digunakan suatu metode yang disebut
dengan tanda tangan elektronik.
G. LATIHAN
1. Dublin Core memiliki beberapa kekhususan sebagai
berikut…
a. semantic atau arti kata yang mudah dikenali secara
umum
b. machine readable
BAB V
PENUTUP
“Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan
pendidikan, Anda dapat mengubah dunia." (Nelson Mandela)
A. KESIMPULAN
B. TINDAK LANJUT
Pengetahuan dan keterampilan yang telah dihasilkan
melalui pembelajaran dengan Modul VI ini, memberikan bekal
kepada peserta pelatihan untuk menapaki proses-proses
pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu, pendalaman materi
dan penyelesaian terkait substansi dalam Modul ini perlu terus
menerus dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
KUNCI JAWABAN
BAB II
1. B
2. E
3. C
4. B
5. E
BAB III
1. B
2. C
3. B
4. E
5. C
BAB IV
1. A
2. A
3. E
4. D
5. A