Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


JL. YOS SUDARSO, Km. 4 TIMIKA PAPUA

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN MIMIKA
Nomor :445/104.b/RSUD/SK/III/2015
TENTANG
PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK
DI RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN MIMIKA
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MIMIKA
Menimbang:

bahwa pasien mempunyai hak untuk dilindungi dari


kekerasan fisik dari pengunjung, pasien dan staf

a.

b. bahwa untuk melindungi pasien dari kekerasan


fisik rumah
sakit yang melakukan langkah - langkah pencegahan
terhadap kekerasan fisik
c.

Mengingat:

a.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada


huruf b, perlu ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit;
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5063);

b.

Undang-UndangNomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

c.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/MENKES/SK/ XII/


1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;

d.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/MENKES/SK/II/2008


tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;

e.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/MENKES/PER/IV/2007


tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 755/MENKES/PER/IV/2011
tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit

g.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012 tentang


Akreditasi Rumah Sakit
MEMUTUSKAN

Menetapkan

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KABUPATEN


MIMIKA TENTANG PANDUAN DAN KEBIJAKAN
PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK.

Pertama

Kelompok beresiko yg terutama menjadi tanggung jawab adalah


pasien bayi, anak-anak, manula dan lainnya yang kurang atau tidak
mampu melindungi dirinya sendiri

Kedua

Langkah-langkah untuk melindungi pasien dari kekerasan fisik


terdiri dari :
1) Rumah Sakit mengidentifikasi kelompok beresiko
2) Rumah sakit memeriksa individu yang tidak memiliki
identitas
3) Rumah
sakit memonitor lokasi
terpencil atau
terisolasiPanduan dan Kebijakan Perlindungan terhadap
kekerasan fisik di RSUD Kabupaten Mimika sebagai mana
tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan Direktur ini.

Ketiga

Panduan dan Kebijakan Perlindungan terhadap kekerasan fisik di


RSUD Kabupaten Mimika sebagai mana tercantum dalam
Lampiran Surat Keputusan Direktur ini.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan
ini, maka akan diadakan perbaikan dan perubahan seperlunya.

DITETAPKAN DI TIMIKA
PADA TANGGAL : 2 Maret 2015
Direktur RSUD Kabupaten Mimika

Dr. Maurits Okoseray, MARS


NIP. 195705301 199003 1 00

Lampiran
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN
MIMIKA
Nomor :445/104.b/RSUD/SK/III/2015
Kebijakan Pelayanan sesuai kebutuhan privasi pasien
1. Petugas RSUD Mimika melindungi / menjaga privasi pasien
2. Ruang Tindakan / pemeriksaan / Poliklinik 1 kamar 1 tempat tidur yang diberi gorden.
3. Menjaga privasi pasien dipraktekan Prosedur
1. Privasi Indentitas Pasien :
a. Setiap tenaga medis / non medis wajib mengetahui privasi
identitas pasien.
b. Jaga identitas pasien / informasi tentang kesehatan pasien
agar tidak dapat dilihat / dibaca oleh khalayak umum
c. Identitas pasien tidak dicantumkan di Nurse Station
2. Privasi Ruang Keperawatan :
a. Untuk kamar perawatan yang memuat lebih dari 1 orang agar
menempatkan pasien dalam satu kamar, tidak tercampur antara pasien lakilaki dan perempuan dan terpasang gorden/ lampiran.
b. Apabila keadaan point 1 tidak memungkinkan pasien
pastikan terpasang gorden/sampiran pada setiap tempat tidur
c. Pastikan satu orang perawat dan satu orang dokter ( DPJP ) yang
bertanggung jawab terhadap pasien.
d. Peliputan yang dilakukan oleh media massa baik berupa
wawancara maupun pengambilan gambar harus mendapatkan ijin dari
Bagian Humas, dokter yang merawat pasien, pasien/ keluarga.
e. Lakukan wawancara terkait kesehatan, survey akreditasi, penelitian harus
seijin pasien.
3. Privasi Ruang Tindakan / Pemeriksaan / Poliklinik :
a. Tempatkan pasien dalam ruangan pemeriksaan satu kamar
pemeriksaan satu pasien.
b. Tutup gorden pada saat melakukan pemeriksaan
c. Pasang selimut pada saat melakukan pemeriksaan.

d. Beritahukan pasien/ keluarga pasien akan dilakukan


pemeriksaan dan memberikan kesempatan ijin keluarga pasien untuk
melihat jalannya pemeriksaan seijin dari pasien dan sesuai indikasi
e. Tutup pintu kamar pada saat dilakukan pemeriksaan.
4. Privasi Melakukan Tindakan :
a. Tutup pintu dan keluarga pasien menunggu diluar ruangan serta
memberitahukannya untuk menunggu
b. Kalau perlu memberikan pakaian khusus pada pasien
c. Buka pakaian yang akan dilakukan intervensi
5. Privasi Memandikan Pasien
a. Beritahukan keluarga pasien, pasien akan dimandikan
b. Tutup gorden dan menyarankan keluarga pasien menunggu diluar
c. Buka pakaian pada bagian-bagian tubuh yang akan dibersihkan saja secara
bertahap
d. Gunakan handuk atau selimut mandi
e. Tindakan sesuai prosedur keperawatan memandikan pasien di tempat tidur.
6. Privasi BAB/ BAK di Tempat Tidur
a. Beritahukan keluarga pasien agar menunggu diluar
b. Tutup gorden
c. Buka pakaian bawah pasien
d. Tutup pasien dengan selimut mandi
e. Tindakan sesuai prosedur keperawatan membantu pasien BAB/ BAK
7. Privasi Transportasi
a. Tutup tubuh pasien dengan selimut
b. Pastikan bahwa semua bagian tubuh pasien tertutup kecuali muka pasien
c. Naikkan pengaman brancard/ bed
8. Privasi Kamar Operasi
a. Buka bagian/ area yang akan dioperasi
b. Tidak membicarakan privasi pasien walaupun pasien sudah diberikan
anasthesi
c. Jangan tertawa/ menertawakan keadaan pasien walaupun pasien dalam
kondisi terbius
d. Bila ada CCTV saat kondisi pasien tidak menggunakan penutup badan, non
aktifkan CCTV
e. Tutup kembali semua tubuh pasien pada saat selesai operasi.

9. Privasi Rekam Medik


a. Pastikan penempatan Rekam Medik pasien di tempat yang aman (terlindung
dan resiko rusak, diubah-ubah tidak dapat diakses atau dipergunakan oleh
pihak yang tidak berwenang)
b. Rekam medis hanya boleh dibawa oleh petugas RSUD Mimika.
c. Tidak dibenarkan Rekam medis dibaca oleh semua orang kecuali dokter/
perawat yang merawat pasien tersebut atau tenaga kesehatan yang
berkepentingan dengan kesembuhan pasien.
d. Semua status pasien pulang dilihat kelengkapan, pencatatan, kerapihan dan
di dokumentasikan untuk dikembalikan ke Rekam Medis.
e. Rekam medis pasien pulang disimpan dan segera dikembalikan ke petugas
Rekam Medis
10. Privasi Diakhir Kehidupan
a. Keluarga pasien diinformasikan kondisi pasien
b. Bila pasien dirawat dibangsal maka pasien dipindahkan ketempat khusus
atau dengan menutup gorden sehingga terpisah dari pandangan pasien
lainnya.
c. Kurangi kegiatan di kamar tersebut atau meminimalkan kebisingan
d. Fasilitaskan bila keluarga pasien membutuhkan pendamping rohaniawan.
e. Keluarga pasien diperbolehkan mendampingi saat akhir kehidupan selama
tidak ada kegiatan pemberian asuhan medic/ keperawatan..
11. Privasi Pasien Diperaktikan
a. Tenaga klinik sebagai pembimbing klinik memfasilitas kebutuhan pasien
untuk praktikan sesuai program Akademik
b. Gunakan pasien sesuai ruang perawatan yang digunakan dan pasien
kooperatif
c. Mahasiswa memperkenalkan diri dan menginformasikan tujuan praktikum
dan tindakan yang akan diberikan
d. Minta persetujuan dari pasien/ keluarga secara lisan
e. Pemeriksaan fisik/pemberian tindakan gunakan privasi pasien sesuai
prosedur
f. Jaga kerahasiaan pasien apabila diminta

Anda mungkin juga menyukai