0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
31 tayangan35 halaman
- Manual Rujukan ini menjelaskan sistem rujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak, dengan mengatur alur rujukan antar fasilitas kesehatan berdasarkan kategori ibu hamil dan bersalin.
- Ibu hamil dan bersalin dikelompokkan menjadi A, B1, B2, dan B3, di mana setiap kelompok memiliki proses rujukan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang berbeda-beda
- Manual Rujukan ini menjelaskan sistem rujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak, dengan mengatur alur rujukan antar fasilitas kesehatan berdasarkan kategori ibu hamil dan bersalin.
- Ibu hamil dan bersalin dikelompokkan menjadi A, B1, B2, dan B3, di mana setiap kelompok memiliki proses rujukan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang berbeda-beda
- Manual Rujukan ini menjelaskan sistem rujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak, dengan mengatur alur rujukan antar fasilitas kesehatan berdasarkan kategori ibu hamil dan bersalin.
- Ibu hamil dan bersalin dikelompokkan menjadi A, B1, B2, dan B3, di mana setiap kelompok memiliki proses rujukan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang berbeda-beda
Salah satu program dalam meningkatkan,kualitas pelayanan
kesehatan ibu anak adalah dengan Manual Rujukan Sistem Rujukan ini membutuhkan minimal 1 RS PONEK 24 Jam disetiap Kabupaten/kota. Menjadi acuan kegiatan dilapangan untuk kelompok Kerja Rujukan dalam perencanaan,pelaksanaan dan monitoring hasil Pengertian Bayi baru lahir : bayi mulai dari usia 0-28 hari Kelahiran preterm : Kelahiran yang terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 28-37 minggu Berat lahir : Berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir Berat badan lahir rendah (BBLR) : Bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan Berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) : Bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gramm tanpa memandang masa kehamilan Berat Badan Lahir Ekstrim Rendah (BBLER) : Bayi dengan berat lahir kurang dari 1000 gram tanpa memandang masa kehamilan Prinsip umum Mengurangi kepanikan dan kegaduhan yang tidak perlu dengan cara menyiapkan persiapkan (rujukan terencana) Persalinan emergency harus ada alur yang jelas Bertumpu pada proses pelayanan KIA yang menggunakan continuum of care dg sumber dana Sarana pelayanan bersalin dibagi 3 jenis : RS PONEK 24 jam, Puskesmas, Bidan Praktek, Rumah Bersalin, Dokter Praktek Umum, dll Harus ada RS Ponek 24 jam dengan Hotline 24 Jam Sebaiknya ada hotline di Dinas Kesehatan 24 jam dengan sistem jaga untuk mendukung kegiatan persalinan di RS Memperhatikan secara maksimal ibu-ibu dengan kategori : Kelompok A : Ibu hamil yang mempunyai permasalahan obstetrik dengan atau tanpa penyakit penyerta, dan diprediksi akan mempunyai masalah saat persalinan sehingga harus dirujuk terencana
Kelompok B : Kelompok Ibu hamil dan bersalin yang selama ANC tidak ditemukan permasalahan obstetrik dan penyakit penyerta. Dibagi menjadi 3 sub kelompok :
Kelompok B1 :Kelompok Ibu hamil atau bersalin dengan riwayat ANC
Normal, tetapi saat perjalana kehamilan atau persalinann ditemukan kelainan sehingga perlu pertolongan Emergency di RS PONEK Kelompok B2 :Ibu hamil atau bersalin dengan permasalahan pada kehamilan atau persalinan, namun masih bisa diatasi di Puskesmas PONED Kelompok B3 : Ibu-ibu bersalin Normal Menekankan koordinasi antar lembaga seperti LPMK, KESI, PKK, dan pelaku layanan di bidang obstetrik Memberikan petunjuk rinci dan jelas mengenai pembiayaan, khususnya untuk mendanai ibu-ibu kelompok A, kelompok B1, kelompok B2, dan BBL Ibu hamil dapat memperoleh pelayanan ANC di berbagai sarana kesehatan (Bidan, Puskesmas, Puskesmas PONED, RB, RS, atau RS PONEK ) Sarana pelayanan kesehatan mengidentifikasi jenis kelamin, dan perkiraan jenis persalinan Sarana pelayanan kesehatan mengelompokkan ibu hamil menjadi dua kelompok, A dan B Ibu hamil kelompok A, dirujuk ke RS PONEK. Rujukan bisa dilakukan saat ANC, persalinan, atau saat lain sesuai permasalahan nya Ibu Hamil kelompok B dapat dilayani di RS PONEK, RS Jejaring PONEK, Puskesmas PONED, Puskesmas Non PONED, BPS, dan srana kesehatan lain Pada saat persalinan, sarana pelayanan kesehatan mengidentifikasi kemungkinan terjadi penyulit persalinan menggunakan Partograf Sarana pelayanan kesehatan (mampu PONED) dapat mengelompok kan jenis persalinan menjadi 3 kelompok, B1,B2, dan B3 Ibu bersalin kelompok B1 dirujuk ke RS PONEK Ibu bersalin kelompok B2 dapat ditangani di Puskesmas PONED, RB, klinik utama, dan RS Jejaring Ponek, dengan terlebih dahulu konsultasi via telepon dengan RS PONEK Ibu bersalin kelompok B3 dapat ditangani di seluruh sarana pelayanan kesehatan yang melayani persalinan Bayu baru lahir adalah bayi dengan usia antara 0-28 hari Bayi baru lahir tanpa komplikasi dapat dtangani di seluruh jenis sarana pelayanan kesehatan termasuk RS PONEK(kelompok A dan B1) BBL yang telah pulang ,kmd sakit masuk dlm manual rujukan ini MTBM sakit sedang di pusk PONED,MTBM dg sakit berat di RS PONEK,BBL sakit ringaan di sarana kesehatan primer/sarana kesh tempat bayi kontrol PROSES RUJUKAN IBU HAMIL KEL A IBU IBU YANG DITEMUKAN PERMASALAHAN DALAM KEHAMILAN SAAT ANC,dan di prediksi akan timbul penyulit pada saat bersalin (perlu dirujuk secara terencana): a. Gangguan pada kehamiln dini 1) Mola hidatidosa 2) Kehamilan ektopik 3) Ab inkom dan missed ab 4) Ab imminens 5) Ab komplitus b.Hiperemesis gravidarum c.Hipertensi dalam kehamilan ( HK,H dalam amilan tanpa protein urin,PER,PEB,Eklamsia) d.Gannguan penyakit yg memerlukan managemen khusus; 1) Komplikasi kehamilan yang mengancam nyawa ( asma,dm,vitium kordis 2) Kehamilan dewngan penyakit penyerta ( tyroid.HB B,TBC,Myopi tinggi,malaria,ITP,UTI/ISK/,ginggivitis,periodentis,gizi buruk,HIV/AIDS,PMS,LUPUS,Gagal ginjal e.Pertumbuhan janin 7) Janin besar terhambat/PJTTFU 8) Pp tanpa perdarahan ante tidak sesuai dg umur partum kehamilan 9) Hamil dg kistoma,hamil dg f.Kelainan Kehamilan myoma 1) Kehamilan multiple 10) Kehamilan dg CA 2) Presbo 11) Kehamilan dg HB< 8 GR% 3) Hidramnions 12) Kehamilan lewat waktu (41 4) Let lin minggu) 5) Dkp 13) Kehamilan dg riwayat SC 6) Iufd ALUR PELAYANAN BU MIL KELP A Detail pelayanan umum ibu kelp A Sarana pelayanan kesehatan melaporkan daftar ibu 2 dlm A ke dinkes melalui koordinator wilayah Dilakukan perencanaan persalinan di RS PONEK oleh tim rujukan Perencanaan persalinan dilakukan berdasarkan jenis penyulit Dinas kesehatan menyiapkan sumber dana untuk pengelolaan ibu ibu kel A Setelah mendapatkan persalinan RS,Ibu dan bayi yg selamat akan kembali ke rumah Dengan demikian ibu ibu yang termasuk ke dlm kelompok A perlu mendapatkan rujukan terencana karena diprediksi dapat menimbulkan komplikasi bila ditngani di faskes primer oleh bidan Kel A ,dpat bersalin normal ,bila tdk terjadi komplikasi spt prediksi sblnnya PROSES RUJUKAN IBU HAMIL dan IBU BERSALIN Kelp B1 Adalah kelompok ibu hamil ataupun ibu bersalin dengan riwayat hasil pemeriksaan ANC normal,tetapi pada saat perjalanan kehamilan ataupun persalinannya,ditemukan kelainan,sehingga memerlukan pertolongan emergency di RS PONEK adalah: 1. Partus prematurus 2. KPD 3. Perdarahan Durante Partum suspec SP 4. Perdarahan Ante Partum Suspec PP 5. Perdarahan post partum dini yang memerlukan tindakan operatif 6.Perdarahan post partum lamabat misalnya retensio sisa plasenta 7.Fetal compromise / fetal distress 8.Prolapsus tali pusat/janin hidup 9.Retensio plasenta /tanpa perdarahan aktif 10.Ruptur perineum derajad III-IV 11.Distocia bahu 12.After coming head 13.Letlintang kasep 14.Sepsis puerperalis 15.Parturient dengan bekas sesar Alur pelayanan ibu hamil kel BI Petugas disarana pelayanan kesehatan menerima ibu hamil yang akan bersalin Apabila ternyata ada penyulit pada persalinan,maka ibu bersalin dikelompokkan menjadi kelompok BI,bidan/dokter penolong pertama harus memutuskan secara cepat dan tepat untuk mlk rujukan Pasien /ibu bersalin yang didiagnosis memiliki komplikasi persalinan untuk segera dirujuk ke RS PONEK Rujukan di arahkan ke RS PONEK 24 jam Bidan menelpon operator kegawatan maternalperinatal RS PONEK 24 Jam Dinkes kota menerima laporan mengenai ibu bersalin yang mengalami komplikasi Dinkes kota mengkoordinasi mekanisme transportasi dan rujukan pasien ke rumah sakit tujuan Ambulan pusk /RS/Yes 118 dipergunakn untuk mengantar pasien ke RS PONEK Dilakukan persalinan rujukan emergency di RS PONEK Setelah perwatan RS PONEK selesai ,,perawatn lanjutan atau post natal care diberikan sesuai jadal RS PONEK Balasan rujukan dilaporkan oleh sana kesehatan tempat tujuan pasien dirujuk ke sarana yang merujuk Layanan Persalinan Ibu Bersalin Kelompok B2 Kasus yang termasuk ke dalam kelompok B2 adlah kasus ibu hamil ataupun ibu bersalin,telah berada di fasilitas Puskesmas PONED,dengan penyulit onstetrik yang dapat diatasi,sehingga tidak perlu dirujuk ke RS ,yaitu: 1. Post manual plasenta 2. Abortus inkomplit 3. Mastitis 4. Rupture perineum derajat 1-2 5. Kala II tak maju 6. Partus tak maju Proses rujukan ibu bersalin kel B3 Kasus persalinan yang dapat ditangani diberbagai jenis sarana pelayanan kesehatan yang meneyediakan layanann persalinan yaitu persalianan Normal. 1. Ibu hamil yang selama ANC,tidak ditemukan permasalahan kehamilan dan bersalin normal,dimasukan kedallam kelompok B3 2. Petugas kesehatan memberikan pertolongan persalianan di sarana kesehatan 3. Persalinan terjadi dg kekutaan ibu sendiri (kala 1-4) 4. Setelahb perawatan pasca salin ,ibu dipulangkan dan kontrol sesuai jadwal kunjungan 5. Saran yankes lapor ke dinkes 6. Perawatan post natal dilakukan sesuai jadwal RUMAH SAKIT Rujukan terencana Rujukan pada ibu hamil yang sudah diketahui risiko tinggi sejak saat kehamilan ( ibu hamil kelompok A : ibu hamil yang ditemukan permasalahan dalam kehamilan, saat pemeriksaan kehamilan/ANC, dan diprediksi akan timbul penyulit pada saat bersalin) Rujukan dikerjakan di poliklinik Rujukan yang sering diterima dipoliklinik : malpresentasi, hbsag +, preeklamsia, anemia, posterm, riwayat sc Rujukan pada kasus ibu hamil dengan penyakit lain Rujukan ditujukan ke dr obgin, dan selanjutnya di rumah sakit dilakukan rujukan intern ke spesialis lain Sudah ada rujukan berkaitan penyakit lain misal batuk lama, anemia, rujukan dengan gizi buruk bila tidak dilandasi oleh karena penyakit kronis sulit dilakukan intervensi di rumah sakit. Rujukan berkaitan kemungkinan kelainan jantung perlu lebih diwaspadai, dengan pemeriksaan irama nadi, suara jantung, keluhan batuk atau sesak. Rujukan berkaitan kasus hemoroid pada kehamilan sebaiknya ditujukan ke dr kebiidanan, untuk meminimalkan tindakan op hemoroid pada kehamilan. cttn : tidak ada sediaan antihemoroid oral maupun supp di bpjs Rujukan berkaitan abortus iminens Progestagen diperlukan sebagai salah satu managemen abortus iminen terutama pada umur kehamilan < 8 minggu. Cttn : tidak ada dalam sediaan formularium bpjs Rujukan balik Manfaat : terjalin komunikasi antara perujuk dan yang menerima rujukan Terjadi transfer ilmu Terdapat instruksi yang bisa dilakukan tindak lanjut di tempat perujuk. Kasus poliklinik dengan rujukan balik Terkait dengan hal hal yang bisa dilakukan managemen secara ekspektatif berkaitan umur kehamilan, dengan kondisi ibu hamil yang stabil. Contoh kasus : Preeklamsia Partus prematurus iminens Ketuban pecah dini pada umur kehamilan < 35 minggu Perdarahan antepartum Pada kasus kasus diatas, terminasi yang dikerjakan terlalu awal akan menyulitkan dan memperlama perawatan bayi Rujukan balik Rujukan untuk persalinan di RS namun dalam pemeriksaan ditunggu untuk persalinan normal, misalnya : - DKP ringan - hamil dengan asthma ringan -hamil dengan myop, setelah konsul dr mata Re Sc dan VBAC Angka kejadian Re Sc akan tinggi bila indikasi SC pertama terlalu longgar dikerjakan Angka SC yang meningkat bisa dikendalikan dengan mencegah terjadinya induksi gagal Induksi gagal seringkali terjadi akibat umur kehamilan yang tidak pasti. VBAC merupakan persalinan vaginal risiko tinggi, angka keberhasilan lebih tinggi apabila indikasi sc sebelumnya bukan terkait masalah panggul, misalnya indikasi sc karena plasenta previa, presbo Manfaat penentuan umur kehamilan
Mencegah terjadinya induksi yang tidak perlu
Mendeteksi secara lebih tepat adanya janin tumbuh lambat Melakukan tindakan resc tidak terlalu awal
lakukan rujukan terencana seawal mungkin untuk penentuan umur
kehamilan pada kasus siklus haid tidak teratur, lupa hpm, tinggi fundus tak sesuai umur kehamilan Rujukan emergency Kelompok B1 : kelompok ibu hamil atau pun ibu bersalin dengan riwayat hasil pemeriksaan ANC normal, tetapi pada saat perjalanan kehamilannya ditemukan kelainan sehingga memerlukan pertolongan emergency di RS Dari data terlihat rujukan terbanyak berkaitan ketuban pecah dini. Ketuban pecah dini Pemeriksaan standart menggunakan inspeculo dan dilakukan nitrazin test Pemeriksaan vaginal sebaiknya dihindari kecuali ada kecurigaan kuat bahwa pasien dalam persalinan. Hal ini disebabkan mikroorganisme dapat diangkut dari vagina kedalam leher rahim yang menyebabkan infeksi intrauterin KPD bisa terjadi sebaggai tanda inisiasi persalinan, juga bisa disebabkan mudah pecahnya selaput ketuban akibat infeksi dan nutrisi Dimana memilih tempat rujukan Lakukan rujukan demi pasien, sehingga pasien mendapatkan fasilitas terbaik yang sesuai kondisinya, dilokasi paling dekat Tingkatan pelayanan maternal Level 1 : melakukan perawatan anc dan post natal pada ibu hamil tanpa risiko Level 2 : melakukan perawatan antenatal, intrapartum dan post natal pada wanita tanpa risiko. di level 2 tidak melayani kasus preterm, posterm, induksi dan stimulasi persalinan, rencana sc, vbac, vakum, perawatan yg membutuhkan continuous electronik fetal monitoring Level 3 : terdapat obgin, anestesi, dr anak, ruang operasi tidak siap 24 jam. Di level 3 tidak melayani persalinan preterm terencana, sc ai plasenta previa, persalinan vaginal pada gemelli Level 4: mampu merawat ibu hamil dengan umur kehamilan >34 minggu, yang tidak teridentifikasi kelainan mayor. Pada level ini biasanya sudah dilengkapi dengan pelayanan neonatal level 3. di level ini mampu melakukan sc pada plasenta previa, atau curiga plasenta akreta/perkreta, gemelli dengan discordance growth, emeli monochorion Level 5 , mampu merawat ibu hamil dengan umur kehamilan >32 minggu dengan kasus yang komplek multidisiplin Level 6, terdapat spesialis hematologi, fetomaternal dan neonatologis