KELOMPOK B4
• Ikterus (jaundice) adalah kondisi di mana tubuh memiliki terlalu
banyak bilirubin sehingga kulit dan putih mata Anda menjadi kuning.
Bilirubin adalah bahan kimia kuning di hemoglobin, zat yang
membawa oksigen dalam sel darah merah. Bila sel-sel darah merah
rusak, tubuh Anda membangun sel-sel baru di liver (hati) untuk
menggantikan mereka. Jika hati tidak dapat menangani sel-sel
darah merah yang rusak, bilirubin menumpuk di dalam tubuh dan
kulit Anda terlihat kuning. Orang awam menyebutnya penyakit
kuning.
IKTERUS NEUNATORUM
menjadi kuning yang terjadi pada neonatus atau bayi-bayi yang baru
lahir. Perubahan warna ini dapat dilihat pada mata, rongga mulut,
dan kulit. Ikterus neonatorum dapat bersifat fisiologis atau normal
terjadi pada bayi baru lahir, atau patologis atau yang tidak normal
pada bayi baru lahir dan dapat mengancam nyawa. Sekitar 65% dari
bayi baru lahir menderita ikterus pada minggu pertama setelah lahir
dan sekitar 1% dari bayi baru lahir mengalami ikterus hingga dapat
mengancam nyawa atau yang disebut juga sebagai kernikterus.
GEJALA IKTERUS
• Gejala utama yang dapat dilihat pada bayi adalah perubahan
warna menjadi kuning yang dapat dilihat pada mata, rongga
mulut, dan kulit. Perubahan ini awalnya mudah tampak dari
mata lalu apabila makin berat dapat menjalar hingga ke dada,
perut, tangan, paha, hingga ke telapak kaki. Pneting untuk
mengetahui kapan awal mula terjadinya kuning pada bayi
tersebut karena dapat menentukan apakah ikterus ini bersifat
fisiologis atau bersifat patologis.
• Selain itu, pada bayi dengan ikterus
neonatorus fisiologis, bayi tampak sehat dan
tidak rewel. Apabila ditemukan kuning
disertai dengan anak lesu, malas menetek,
dan rewel, perlu dicurigai sebagai ikterus
neonatorus patologis dan memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut.
Tanda-tanda terjadinya ikterus
neonatorum yang bersifat fisiologis
• Gejala kuning muncul pertama kali lebih dari 24 jam setelah lahir;
• Puncak dari kenaikan kadar bilirubin muncul di hari ke 3-5 dengan kadar
bilirubin < 15 mg/dL;
• Gejala kuning yang muncul menghilang dalam waktu 1 minggu untuk bayi
cukup bulan dan 2 minggu pada bayi yang premature atau kurang bulan.
PEMERIKSAAN
• Kadar bilirubin serial atau diperiksa berulang-ulang sehingga dapat
dipantau kenaikan kada bilirubinnya. Apabila kadar tinggi dapat
segera diambil tindakan;
• Golongan darah dan rhesus dari ibu dan bayi. Sering terjadi ikterus
karena golongan darah atau rhesus ibu dan bayi tidak sesuai
• Tes Coomb
• Hapusan darah tepi untuk mengetahui bentuk dari sel darah merah
• Pemeriksaan darah lengkap untuk mengevaluasi kemungkinan
infeksi
PENYEBAB PENYAKIT
IKTERUS
• Pada bayi yang baru lahir terjadi perubahan dari sel darah merah atau
eritrosit saat di dalam kandungan menjadi sel darah merah di luar
kandungan. Sel-sel darah merah yang ada di dalam kandungan akan
hancur dan digantikan oleh sel darah merah di luar kandungan. Sel darah
merah yang hancur tersebut di dalam proses penghancurannya
menghasilkan bilirubin indirek.
• Bilirubin indirek ini agar dapat dibuang dari dalam tubuh memerlukan enzim
uridildiphosphoglukoronil transferase (UDPGT). Proses tersebut dilakukan
di dalam hati menjadi bilirubin direk lalu masuk ke dalam usus. Di dalam
usus, lalu diproses bersama dengan kuman-kuman di dalam usus. Hasil
akhirnya lalu dibuang bersama dengan buang air besar (BAB).
• Pada bayi-bayi yang baru lahir, terjadi perubahan sel darah
merah di dalam kandungan menjadi sel darah merah di luar
kandungan dalam jumlah besar sehingga produksi dari bilirubin
indirek menjadi tinggi. Pada bayi baru lahir kemampuan UDPGT
di dalam hati untuk dapat mengubah seluruh bilirubin indirek
• Inkompatibilitas golongan darah, inkompatibilitas rhesus. Hal ini terjadi apabila terjadi perbedaan
antara golongan dara ibu dengan golongan darah atau rhesus bayi sehingga terjadi
• Bentuk dari sel darah merah yang tidak normal sehingga mudah pecah atau hancur;
• Lebam yang luas di kepala karena proses persalinan yang lama dan penggunaan vakum untuk
membantu persalinan;
• Kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam darah lebih dari 12 mg% pada bayi