Anda di halaman 1dari 50

PENGELOLAAN B3 dan LIMBAH B3

Dalam PENILAIAN GREEN HOSPITAL

SOFWAN
Direktorat Kesehatan Lingkungan
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan
PENDAHULUAN
• Kepedulian Fasyankes dalam upaya pemenuhan Lingkungan yang
sehat semakin tinggi.
• RS sbg salah satu institusi yg berkontribusi penyumbang terjadinya
penurunan kualitas lingkungan dan terjadinya pemanasan Global.
• Keterbatasan sumber daya dlm mengimplementasikan green
hospital
• Tantangan cukup berat pada era Pandemi dlm penyelenggaraan
green hospital di RS
• Kementrian Kesehatan sementara menghentikan pogram
penghargaan Green Hospital selama masa pandemi  namun
kepedulian RS tdhp lingkungan tetap hrs berjalan.
Akreditasi
RS
RAMA
Green H/
Hospital JCI PEDULI
LINGK
Proper
UNGAN
Manajemen Fasilitas dan Keamanan
PENGELOLAAN LIMBAH Dalam MFK 1 Izin-izin (Izin Lingkungan, IPLC, Izin
TPS Limbah B3, Izin Pengolahan Limbah
AKREDITASI RUMAH SAKIT B3)
MFK 2 Program manajemen risiko fasilitas
dan lingkungan (B3 dan Limbah B3)

MFK 5 Identifikasi dan Pengendalian


secara aman B3 dan Limbah B3
MFK 5.1. Penyimpanan dan pengolahan
Limbah B3
PENGELOLAAN MFK 9.3 Pemeriksaan kualitas air bersih
dan air Limbah secara berkala
LIMBAH
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
PPI 7.4 Pengendalian risiko infeksi dari
kegiatan pengelolaan Limbah infeksius
PPI 7.5 Pengendalian risiko infeksi dari
benda tajam dan jarum
Krit
Do k
um
e ri a
ling en/iz ket

Hitam
kun in aat
gan an

Tidak ada upaya


P
pen engen
cem dal
ara ian
na
ir
pen Pen
cem gen
ara dalia
nu
dar n
a
Belum taat

Pen
gel
Merah

ola
lim a
bah n
B3
Taat

Krit
Biru

Efis
dar e r i a l e
ie nsi
i pe bih
e ne rsya
rgi rata
Pen n
gur
pemangan
an d a
lim faata n
bah n
Pen B3
gur
ke pe an
ula mbali nggu gan,
ng n
lim , dan d aan
a
Hijau

bah
pad ur
at
P
pen engu
cem ran
ar u gan
dar
a
K
pen nseo
u rv
pen runan asi da
ce m b e b n
Kriteria dan Mekanisme Penilaian Peringkat

ara an
na
ir
kea Perlin
n ek d u
Emas

ara ngan
gam
hay an
ati
Pen
gem
ma bang
sya an
rak
at
Perusahaan/Proper (PermenLH Nomor 6 Tahun 2013)

Do k
um
e
pen n kine
g r
ling elolaa ja
kun n
gan
Kriteria dan Mekanisme Penilaian Peringkat
Perusahaan/Proper (PermenLH Nomor 6 Tahun 2013)

Hitam

• sengaja berbuat atau lalai menyebabkan pencemaran/kerusakan lingkungan dan


pelanggaran terhadap peraturan atau tidak melaksanakan sanksi administrasi;

Merah

• upaya pengelolaan lingkungan hidup tidak sesuai persyaratan yang ada pada
peraturan perundangan;

Biru

• melakukan upaya pengelolaan lingkungan sesuai dengan persyaratan yang ada


pada peraturan perundangan;
RS Ramah Lingkungan (Green Hospital)
Adalah rumah sakit yang didesain, dibangun/direnovasi dan
dioperasikan serta dipelihara dengan mempertimbangkan prinsip
kesehatan dan lingkungan berkelanjutan.

PRINSIP
harus Memaksimalkan
mendesain harus fleksibel dan
memprioritaskan kemudahan Menerapkan
bangunan yang menyesuaikan
pada desain untuk tenaga medis, staf, prinsip-prinsip
menjamin kebutuhan
kemudahan pasien dan green pada
keamanan dan pengendalian
perkembangan ilmu
keluarganya dalam desain dan
keselamatan infeksi dan
pengetahuan dan
alur desain proses teknologi konstruksi rumah
pasien di semua penyiapan kondisi kegiatan rumah kedokteran. sakit.
area darurat
sakit.
Green Hospital (Ramah Lingkungan)

Konsep perpaduan
Perlu perencanaan
antara unsur Kesehatan Perlu manajemen
awal dan Tim
dan lingkungan lingkungan yang baik
pelaksanaan
disekitar RS
Keuntungan Penerapan Rumah Sakit
Ramah Lingkungan
• Menurunkan rata-rata kasus infeksi rumah sakit
Manfaat Kesehatan • Memperbaiki tingkat keselamatan pasien
• Memperpendek lamanya waktu tinggal pasien

• Menurunkan biaya operasional , dgn efisiensi energi


Manfaat Ekonomi • Meningkatkan produktifitas SDM  meningkatkan pelayanan
• Meningkatya jml kunjungan  meningkatkan pendapatan RS

• Meningkatkan pencitraan positif RS


• Nyaman dgn interaksi lingk yg positif
Manfaat Sosial • Budaya ramah lingkungan bagi masyarakat

• Terjaga mutu ling RS dari pencemaran lingkungan


• Meminimalkan dampak cemaran lingkungan thdp masyarakat
Manfaat Lingkungan • Mentaati aturan perundangan ttg RS, lingk, kesehatan
Kriteria Green Hospital
Kriteria desain dan
konstruksi Kriteria operasional

1. Efisiensi Energi
1. Pengembangan Lahan Yang Tepat 2. Tata Udara
2. Efisiensi Dan Konservasi Energi 3. Pengelolaan Limbah
3. Konservasi Air 4. Efisiensi Dan Konservasi Air
4. Material, Sumberdaya Dan Daur 5. Transportasi
Hidup 6. Pendidikan Ramah Lingkungan
5. Kesehatan Dan Kenyamanan 7. Kebersihan Ramah Lingkungan
Lingkungan 8. Makanan Yang Sehat
6. Taman Penyembuhan 9. Pengadaan Material Ramah
7. Manajemen Lingkungan Gedung Lingkungan
10. Manajemen Ramah Lingkungan
JCI (Joint Commission International)
• JCI merupakan lembaga akreditasi unggulan pelayanan kesehatan
berskala Internasional.
• JCI memiliki visi untuk menciptakan kondisi global dimana setiap pasien
layak menerima pelayanan kesehatan yang memadai dan berkualitas
melalui edukasi, layanan konsultasi dan juga sertifikasi atau akreditasi
internasional.

Klasifikasi Penilaian
Standar-standar yang Berfokus pada Standar-standar Manajemen
Pasien yg harus memiliki kualitas Organisasi Pelayanan Kesehatan
terbaik terkait (keamanan pasien, (perbaikan mutu pelayanan pasien,
keperawatan, manajemen obat, pencegarah pengendalian infeksi,
promosi Kesehatan, dll) manajemen, SDM, dll)
REGULASI TERKAIT Limbah B3
Undang-Undang No 32/2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Undang-Undang No 36/2009 tentang Undang-Undang No 44/2009 tentang
Lingkungan Hidup Kesehatan Rumah Sakit

Peraturan Pemerintah No. 22/2021 tentang Peraturan Pemerintah No. 66/2014 tentang
PPPLH Kesehatan Lingkungan

Peraturan Menteri Lingkungan


Hidup dan Kehutanan No. P-
Peraturan Menteri Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan
56/2015 tentang Tata Cara
No. 24/2016 tentang No. 7/2019 tentang
dan Persyaratan Teknis
Persyaratan Teknis bangunan Kesehatan Lingkungan rumah
Pengelolaan Limbah bahan
dan Prasarana Rumah Sakit Sakit
Berbahaya dan Beracun dari
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.56/MENLHK-SETJEN/2015 tentang Tata Cara
dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun Dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


REGULASI H.K.01.07/MENKES/537/2020 Tentang Pedoman
Pengeloaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
LIMBAH dan Limbah Dari Kegiatan Isolasi Atau Karantina Mandiri Di
Masyarakat dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019
MEDIS (Covid-19)
COVID-19
Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor 03/2021 tentang Pengelolaan
Limbah Infeksius (B3) dan Sampah Rumah Tangga
dari Penanganan Corona Virus Disease (covid 19)
UNDANG-UNDANG NO 36 TAHUN
2009 TENTANG KESEHATAN
Pasal 5 – Pelayanan Kesehatan Pasal 6 – LINGKUNGAN
Hak Setiap Orang
yang AMAN, BERMUTU, yang SEHAT bagi Pencapaian
dan TERJANGKAU Derajat Kesehatan

Lingkungan Sehat 
Upaya kesehatan lingkungan
FASILITA ditujukan untuk mewujudkan
PREVENTIF KURATIF
S kualitas lingkungan yang sehat,
baik fisik, kimia, biologi, maupun
PELAYANA
PELAYAN sosial yang memungkinkan setiap
N
KESEHATAN
AN orang mencapai derajat kesehatan
KESEHAT yang setinggi-tingginya
AN (Pasal 162)
REHABILITATIF PROMOTIF Lingkungan sehat  bebas dari
(Pasal 30)
…, limbah padat, cair dan gas, zat
kimia berbahaya, …. (Pasal 163
ayat 1)
PP. 22 Tahun 2021 
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Pasal 274
(1) Setiap Orang yang menghasilkan Limbah wajib melakukan
pengelolaan Limbah yang dihasilkannya.
(2) Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Pengelolaan Limbah B3; dan
b. Pengelolaan Limbah non B3.
KEWAJIBAN FASYANKES
UNTUK MENGELOLA LIMBAH

RUMAH SAKIT
UNDANG-UNDANG
NO. 44 TAHUN 2009
TENTANG RUMAH SAKIT PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO
24 TAHUN 2016 TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN
Instalasi pengelolaan limbah PRASARANA RUMAH SAKIT
(Pasal 11 ayat 1a)
Prasarana Rumah Sakit
Pengolahan sampah meliputi ... Instalasi
(Pasal 10 ayat 2t) Pengelolaan Limbah .. (Pasal
18)
Dokumen Lingkungan
(Pasal 8 ayat 2) Instalasi Air meliputi … instalasi
air kotor/Limbah …Pasal 19)
Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2014
tentang Kesehatan Lingkungan

Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan
PENGAWASAN LIMBAH Pengamanan PENGOLAHAN LIMBAH
Dilaksanakan sesuai per UU-an 1. Limbah cair, padat, gas
Limbah 2. Seusai peraturan per UU-an

PELINDUNGAN KESMAS
1. Sampah tidak diolah (pengurangan, penanganan)
2. Zat kimia berbahaya (pajanan dan kontaminasi penggunaan)
3. Gangguan Fisika udara
4. Radiasi pengion dan non pengion
5. Pestisida
Peraturan Menteri Kesehatan No. 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

Penyelenggaraan
Kesehatan Basis: Rumah Sakit Ramah Lingkungan
(Green Hospital)
Lingkungan Rumah
Sakit

Penyehatan Pengamanan Pengendalian Pengawasan

Air,
Udara, Vektor Linen,
Limbah
Tanah, Binatang Pembawa Dekontaminasi,
Radiasi
Pangan, Penyakit Konstruksi/Renovasi
Sarana Prasarana
LIMBAH
Limbah Padat
Limbah B3 Limbah Cair Limbah Gas
Domestik

Pengurangan Identifikasi Sistem Pemantauan


dan Pemilahan limbah Penyaluran dan Pelaporan

Penyediaan Pengurangan Pengelolaan


Memiliki IPAL
Fasilitas dan Pemilahan sesuai standar

Penanganan Pewadahan dan Pemantauan Penyediaan


Vektor pengangkutan dan Pelaporan Fasilitas

Penyimpanan Baku Mutu

Pengolahan

Peraturan Menteri Kesehatan No. 7 tahun 2019


tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Pengelolaan B3 dan Limbah B3
dlm Green Hospital
KASUS-KASUS LIMBAH MEDIS

PERMASALAHAN
PENGELOLAAN
LIMBAH B3

Kasus Pembuangan
Limbah Medis
Berita Harian KOMPAS,
(+ TEMPO) 10 Januari 2020
Direktur RSHS Tersangka Kasus
Dugaan Pencemaran Limbah
Medis, Sabtu, 20 Oktober 2018
11:05 WIB

Komisi II DPRD Solo Minta Polisi


Telusuri Kasus Pembuangan Limbah
Ribuan Jarum Suntik di Jebres, Minggu,
10 Maret 2019 06:00 WIB
Direktur RSHS Tersangka Kasus Dugaan Pencemaran
Limbah Medis
TRIBUNNEWS.COM, MEULABOH - 
Polres Aceh Barat menetapkan
Direktur Rumah Sakit Harapan Sehat
(RSHS), dr TR sebagai tersangka dalam
kasus dugaan pencemaran limbah
 medis di rumah sakit tersebut.

Artikel ini telah tayang di 


Tribunnews.com dengan judul Direktur
RSHS Tersangka Kasus Dugaan
Pencemaran Limbah Medis, 
http://www.tribunnews.com/regional/2
018/10/20/direktur-rshs-tersangka-kasu
s-dugaan-pencemaran-limbah-medis
.

Editor: Dewi Agustina


Tantangan Penanganan Limbah B3/Medis RS
di Indonesia

RUMAH SAKIT :
Kasus Infeksi RS MASYARAKAT :
Kasus K3 RS Konflik Sosial
Citra Manajemen RS Kasus Penyakit Berbasis Limbah
Re-use limbah

LIMBAH B3

HUKUM :
Tuntunan Hukum (UU No. 32 Tahun 2009) Denda 1 – REGULASI PEMERINTAH:
3 Milyard dan Pidana Pentaatan terhadap standar Penanganan
Penjara 1-3 Tahun,
apabila : Limbah Medis (B3) Pemenuhan standar
- Pengelolaan iimbah B3 tanpa izin (Psl 102) Akreditasi RS Sangsi Hukum dan
- Tidak melakukan penanganan limbah B3 sesuai administratif
ketentuan
Jenis B3 di RS Yang Menjadi Perhatian (Berisiko)

B3 Farmasi Tabung Gas Medis dan Non Medis B3 Loundry dan Disinfectan
- Obat-obatan - Tabung Gas O2 - Bahan kimia pembersih linen
- Cairan mdh terbakar - Tabung Gas Nirogen - Bahan kimia desinfektan
- Bahan kimia - Tabung Gas Elpiji - Bahan kiia pembersih lantai
- Bahan Jenis Narkotik
-
- Tabung Gas untuk Las Listrik
Alkes mercury

B3 Teknik B3 Umum
- Olie
- Solar/BBM
- Lampu Merkuri
- Aki
- Tabung bertekanan B3 Lainnya
- Catridge - Baterei - Toner
- Lampu Mercury - Cat
fotocopy
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari aspek keselamatan
dan Kesehatan Kerja;

bertujuan meminimalkan risiko untuk melindungi sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit dari pajanan dan limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3).

a. identifikasi dan inventarisasi Bahan Sarana keselamatan Bahan Berbahaya dan Beracun
Berbahaya dan Beracun (B3) di Rumah Sakit; (B3) paling sedikit meliputi :
b. menyiapkan dan memiliki lembar data a. lemari Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
keselamatan bahan (material safety data
sheet); b. penyiram badan (body wash);
c. menyiapkan sarana keselamatan Bahan c. pencuci mata (eyewasher);
Berbahaya dan Beracun (B3);
d. pembuatan pedoman dan standar prosedur d. Alat Pelindung Diri (APD);
operasional pengelolaan Bahan Berbahaya e. rambu dan simbol Bahan Berbahaya dan
dan Beracun (B3) yang aman; dan
Beracun (B3); dan
e. penanganan keadaan darurat Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3). f. spill kit.
Permenkes No.66 Tahun 2016 Tentang keselamatan
dan kesehatan kerja rumah sakit. 
Pengelolaan B3 dan Bahan Kimia dalam
Penilaian Konsep Green Hospital
Tersedia daftar bahan kimia/B3 yang Ada ruang khusus penyimpanan
Memiliki panduan atau SPO
digunakan berikut lembar data bahan pembersih, B3, pestisida, dan
pengelolaan bahan kimia (B3) pengamannya (safety data sheet) tertata rapi sesuai jenis bahannya

Ada fasilitas penanganan B3,


Penggunaan alat kesehatan Penggunaan Digital Rontgen /
APAR, Spill kit, eye washer,
body washer, dll non-merkuri Computed Radiography)

Penggunaan AC Non- Upaya pengurangan Upaya penggunaan pipa


Freon penggunaan batu baterei tanpa timbal

Upaya penggunaan detergen


ramah lingkungan
Pengelolaan Limbah B3
Fasyankes
PP No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Mudah
menyala

Mudah
Infeksius
menyala
Peraturan Pemerintah
KARAKTERISTIK
Nomor 22 tahun 2021 LIMBAH B3
tentang PPPLH
Beracun Reaktif

Korosif
Penyelenggaraan Pengelolaan Limbah B3
(PP 22 Thn 2021)
a. penetapan Limbah B3;
b. Pengurangan Limbah B3;
c. Penyimpanan Limbah B3;
d. Pengumpulan Limbah B3;
e. Pengangkutan Limbah B3;
f. Pemanfaatan Limbah B3;
g. Pengolahan Limbah B3;
h. Penimbunan Limbah B3;
i. Dumping (Pembuangan) Limbah B3;
j. pengecualian Limbah B3;
k. perpindahan lintas batas Limbah B3;
l. Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan
Lingkungan Hidup dan pemulihan fungsi Lingkungan Hidup;
m. Sistem Tanggap Darurat dalam Pengelolaan Limbah B3; dan
n. pembiayaan
Prinsip Pengelolaan Limbah B3 RS
• Tujuan utama adalah untuk mengurangi potensi
bahaya yang ditimbulkan oleh limbah Fasyankes untuk
melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan
Tata Kelola Limbah Medis
(WHO)
• Pengolahan harus dilihat dalam konteks hirarki
pengolahan Limbah
• Langkah-langkah pertama harus dilakukan untuk
meminimalkan limbah, memisahkan dan menggunakan
kembali barang-barang limbah non-infeksius sedapat
mungkin
• Setelah minimalisasi, bahan limbah yang tersisa harus
ditangani untuk mengurangi bahaya kesehatan dan
lingkungan, dan residu harus dibuang dengan benar
Sumber : World Health Organization (WHO), 2004
PRINSIP PENGELOLAAN B3 dan LIMBAH B3
Semua penghasil limbah secara hukum dan Prinsip kunci yang mengatur perlindungan
finansial bertanggung jawab menggunakan kesehatan dan keselamatan melalui upaya
metode pengelolaan limbah yang aman penanganan yang secepat mungkin dengan
dan ramah lingkungan asumsi risiko yang dapat terjadi cukup signifikan
Polluter Pre
Pays cautionary
Principle Principle

Duty of
Proximity
Care
Principle
Principle
Prinsip kewaspadaan bagi yang menangani Prinsip kedekatan dalam penanganan limbah
atau mengelola karena secara etik berbahaya untuk meminimalkan risiko pada
bertanggung jawab untuk menerapkan pemindahan
kewaspadaan tinggi
PERMEN LHK Nomor: P.56/MenLHK-Sekjen/2015
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah
B3 dari FASYANKES

Mengatur Terhadap Fasilitas Pelayanan


Kesehatan :
a. Pusat Kesehatan Masyarakat;
b. Klinik Pelayanan Kesehatan Atau Sejenis;
Dan
c. Rumah Sakit
MINIMALISASI
DALAM
FASYANKES
PEMILAHAN

PEWADAHAN

PENGANGKUTA
TAHAPAN N INTERNAL
PENGELOLAAN
PENYIMPANAN
LIMBAH B3
FASYANKES PENGOLAHAN
IN-SITE

PENGANGKUTA
N EKSTERNAL
PENGOLAHAN
OFF-SITE
LUAR
FASYANKES PENIMBUNAN
Pemilahan

NON-B3
limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan
di rumah sakit di luar medis yang berasal
dari dapur, perkantoran, taman, dan
halaman yang dapat dimanfaatkan kembali
apabila ada teknologinya

LIMBAH
PADAT B3 NON MEDIS B3 MEDIS
FASYANKES  Limbah farmasi,  limbah infeksius,
 limbah sitotoksis,  imbah patologi,
 limbah kimiawi,  limbah benda tajam,
 limbah radioaktif,
 limbah kontainer
bertekanan, dan
 limbah dengan kandungan
logam berat yang tinggi.
LB
Jenis Limbah Medis Covid-19 RS Yang Harus
Dikelola RS

1. Limbah infeksius
2. Alat Pelindung Diri
3. Alat PCR/Swab test
4. Spesimen
5. Bahan Farmasi bekas
6. Alat kesehatan bekas
7. Masker bekas
+
8. Kemasan bekas
makanan/minuman pasien covid-19
9. Tissue pasien
10. Linen bekas tidak terpakai
(terkontaminasi) dll
Pemilahan dan Pewadahan
 Pemilahan dilakukan mulai dari sumber oleh
MERAH
penghasil limbah (mis: perawat). Di setiap sumber/
ruangan ditempatkan wadah yang sesuai dengan
limbah yang dihasilkan. KUNING
 Wadah dinamai sesuai kategori/ kelompok limbah dan
diberikan kantong plastik sesuai warna.
KUNING
 Jarum suntik bisa disediakan safety box di tempat
dilakukan tindakan. Setelah menyuntik, suntik
langsung dimasukan ke dalam safety box tanpa UNGU
menutup kembali.
 Jarum suntik juga bisa menggunakan needle cutter COKLAT
atau needle destroyer untuk memisahkan siringe
dengan spoitnya.
CONTOH
WADAH

Limbah Medis Limbah Tajam


PENYIMPANAN

Patologis Paling lama:


Infeksius • 2 hari, pada suhu > 0oC
Tajam • 90 hari, pada suhu < 0oC

Kimia Paling lama:


Farmasi • 90 hari, yang dihasilkan > 50 kg
Sitotoksik per hari atau lebih;
Tabung bertekanan • 180 hari, yang dihasilkan < 50
Logam berat kg per hari

• TPS harus ada izin dari Bupati/Walikota


• TPS Depo harus mencantumkan fungsinya di dalam izin 39
PENGANGKUTAN
INTERNAL
• Pengumpulan limbah minimum setiap hari atau sesuai EKSTERNAL
kebutuhan.
• Setelah limbah diambil dari sumbernya. Harus segera • Pengangkutan dilakukan oleh jasa transporter yang
dilakukan pengantian kantong/wadah. berizin.
• Limbah diangkut sebelum penuh (3/4 dari volume limbah) • Pengangkutan yang dilakukan oleh penghasil limbah
• Tidak dianjurkan pelakukan pemadatan/ penekanan pada bisa menggunakan kendaraan roda 3, sesuai
saat pengumpulan limbah untuk menghindari risiko ketentuan yang berlaku.
tertusuk Untuk pengangkutan:
• Kantong limbah tidak boleh diikat model “telinga kelinci” 1. Dari penghasil ke Depo
atau menggunakan selotipe/sejenisnya. 2. Dari penghasil ke pengolah
Di dalam Provinsi, Kabupaten/Kota

PT. EDELWEIS
TRANSPORTASI
HALWA
CONTOH PENERAPAN PENGELOLAAN TRANSPORTASI
LIMBAH MEDIS DI KOTA TEGAL

1. RSUD KARDINAH sebagai Depo Pemindahan Limbah


Medis (Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan
Penyimpanan Limbah B3 nomor 660/001/2017 tanggal
30 Mei 2017) oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tegal.
2. Limbah Medis diterima dari 8 (delapan) PUSKESMAS
• Alat angkut tersebut dimiliki oleh tiap-tiap Puskesmas
• Puskesmas juga memiliki cold storage.
• Alat angkut dan cold storage tersebut merupakan pengadaan langsung
dari puskesmas melalui anggaran BLU (Badan Layanan Umum). 

Transporter Eksternal Jasa Pengolahan

DEPO PT. Arah PT. Tenang Jaya


TPS Puskesmas
RSUD Kardinah Environment Sejahtera
Setiap Fasyankes WAJIB:
• Memiliki Tempat Penyimpanan
Sementara (TPS) Limbah B3
• Mengurus Izin TPS Limbah B3 di
Kabupaten/Kota masing-masing
• Menaati persyaratan teknis TPS
Limbah B3
• Tidak melakukan pembelian dan
menghentikan pemakaian alkes
mengandung merkuri
• Melakukan pengumpulan alkes
mengandung merkuri di TPS
Limbah B3
TEKNOLOGI
PENGOLAHAN LIMBAH PADAT
Teknologi
Pengolahan

Termal Non Termal

Disinfeksi Solidifikasi/
Insinerasi Non Insinerasi
Kimia Stabilisasi

• Microwave • Enkapsulasi
• Autoclave • Inertisasi
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
TAHAPAN PENANGANAN LIMBAH dengan Kehutanan No. P.56/Menlhk-Sekjen/2015
DISINFEKSI KIMIA tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES

PENGOSONGAN

Kemasan bekas B3
PEMBERSIHAN
Spuit bekas Residu/
Pihak ke-3 Pengepul
Limbah Non
Bahan Daur Ulang
Botol infus bekas B3
DISINFEKSI
Bekas kemasan HD

PENGHANCURAN/ Sanitary Landfill/


PENCACAHAN Controlled Landfill
SPO pengelolaan limbah padat

Logbook Limbah B3 (asli)/ Festronik (satu) tahun terahir

PENGELOLAAN Neraca Limbah B3 (Asli) 1 (satu) tahun terahir


LIMBAH dlm
Penilaian Manifest Limbah B3 (Asli) 1 (satu) tahun terahir
Green Hospital
TPS limbah domestik yang memenuhi syarat

TPS limbah B3 yang memenuhi syarat


Strategi Pengelolaan Limbah B3
Fasyankes
• Cukup • SOP
• Kompeten • Komitmen
pimpinan

Dukungan
SDM Kebijakan

Pembiay
aan/ Sarana
• Pengadaan dan prasara Sarana Dana • Plastik/ wadah
pendukung limbah B3
• Pemantauan/ monitoring • Alat pengolah
• Operasional limbah
• Sarana TPSLB3
• Alat angkut, dll
SINERGI DAN HARMONISASI
DALAM PENGELOLAAN LIMBAH B3 FASYANKES

Pemerintah
Pusat

Pengelolaan
Limbah B3
Fasyankes

Pemerintah
Sektor Swasta Daerah
Pengelolaan Limbah B3 RS dlm Penilaian Green
Hospital
PERIJINAN KINERJA PEMANTAUAN PENGELOLAAN BAHAN KIMIA DAN B3 PENGELOLAAN LIMBAH
LINGKUNGAN HIDUP
RUMAH SAKIT
Izin Tempat Hasil uji laboratorium Memiliki panduan atau SPO pengelolaan bahan kimia SPO pengelolaan limbah padat
(B3)
Penyimpanan udara emisi incinerator
Sementara (TPS) 1 (satu) tahun Logbook Limbah B3 (Asli) 1 (satu)
Tersedia daftar bahan kimia/B3 yang digunakan berikut
limbah B3 terakhiroleh lembar data pengamannya (safety data sheet) tahun terahir
laboratorium yang Ada ruang khusus penyimpanan bahan pembersih, B3, Neraca Limbah B3 (Asli) 1 (satu)
Izin Pengoperasian terakreditasi KAN pestisida, dan tertata rapi sesuai jenis bahannya tahun terahir
Incinerator
Ada fasilitas penanganan B3, APAR, Spill kit, eye Manifest Limbah B3 (Asli) 1 (satu)
washer, body washer, dll tahun terahir
Penggunaan alat kesehatan non-merkuri
TPS limbah domestik yang
Penggunaan Digital Rontgen / Computed Radiography) memenuhi syarat

Penggunaan AC Non-Freon : TPS limbah B3 yang memenuhi


syarat
Upaya pengurangan penggunaan batu baterei

Upaya penggunaan pipa tanpa timbal

Upaya penggunaan detergen ramah lingkungan


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai