SOFWAN
Direktorat Kesehatan Lingkungan
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan
PENDAHULUAN
• Kepedulian Fasyankes dalam upaya pemenuhan Lingkungan yang
sehat semakin tinggi.
• RS sbg salah satu institusi yg berkontribusi penyumbang terjadinya
penurunan kualitas lingkungan dan terjadinya pemanasan Global.
• Keterbatasan sumber daya dlm mengimplementasikan green
hospital
• Tantangan cukup berat pada era Pandemi dlm penyelenggaraan
green hospital di RS
• Kementrian Kesehatan sementara menghentikan pogram
penghargaan Green Hospital selama masa pandemi namun
kepedulian RS tdhp lingkungan tetap hrs berjalan.
Akreditasi
RS
RAMA
Green H/
Hospital JCI PEDULI
LINGK
Proper
UNGAN
Manajemen Fasilitas dan Keamanan
PENGELOLAAN LIMBAH Dalam MFK 1 Izin-izin (Izin Lingkungan, IPLC, Izin
TPS Limbah B3, Izin Pengolahan Limbah
AKREDITASI RUMAH SAKIT B3)
MFK 2 Program manajemen risiko fasilitas
dan lingkungan (B3 dan Limbah B3)
Hitam
kun in aat
gan an
Pen
gel
Merah
ola
lim a
bah n
B3
Taat
Krit
Biru
Efis
dar e r i a l e
ie nsi
i pe bih
e ne rsya
rgi rata
Pen n
gur
pemangan
an d a
lim faata n
bah n
Pen B3
gur
ke pe an
ula mbali nggu gan,
ng n
lim , dan d aan
a
Hijau
bah
pad ur
at
P
pen engu
cem ran
ar u gan
dar
a
K
pen nseo
u rv
pen runan asi da
ce m b e b n
Kriteria dan Mekanisme Penilaian Peringkat
ara an
na
ir
kea Perlin
n ek d u
Emas
ara ngan
gam
hay an
ati
Pen
gem
ma bang
sya an
rak
at
Perusahaan/Proper (PermenLH Nomor 6 Tahun 2013)
Do k
um
e
pen n kine
g r
ling elolaa ja
kun n
gan
Kriteria dan Mekanisme Penilaian Peringkat
Perusahaan/Proper (PermenLH Nomor 6 Tahun 2013)
Hitam
Merah
• upaya pengelolaan lingkungan hidup tidak sesuai persyaratan yang ada pada
peraturan perundangan;
Biru
PRINSIP
harus Memaksimalkan
mendesain harus fleksibel dan
memprioritaskan kemudahan Menerapkan
bangunan yang menyesuaikan
pada desain untuk tenaga medis, staf, prinsip-prinsip
menjamin kebutuhan
kemudahan pasien dan green pada
keamanan dan pengendalian
perkembangan ilmu
keluarganya dalam desain dan
keselamatan infeksi dan
pengetahuan dan
alur desain proses teknologi konstruksi rumah
pasien di semua penyiapan kondisi kegiatan rumah kedokteran. sakit.
area darurat
sakit.
Green Hospital (Ramah Lingkungan)
Konsep perpaduan
Perlu perencanaan
antara unsur Kesehatan Perlu manajemen
awal dan Tim
dan lingkungan lingkungan yang baik
pelaksanaan
disekitar RS
Keuntungan Penerapan Rumah Sakit
Ramah Lingkungan
• Menurunkan rata-rata kasus infeksi rumah sakit
Manfaat Kesehatan • Memperbaiki tingkat keselamatan pasien
• Memperpendek lamanya waktu tinggal pasien
1. Efisiensi Energi
1. Pengembangan Lahan Yang Tepat 2. Tata Udara
2. Efisiensi Dan Konservasi Energi 3. Pengelolaan Limbah
3. Konservasi Air 4. Efisiensi Dan Konservasi Air
4. Material, Sumberdaya Dan Daur 5. Transportasi
Hidup 6. Pendidikan Ramah Lingkungan
5. Kesehatan Dan Kenyamanan 7. Kebersihan Ramah Lingkungan
Lingkungan 8. Makanan Yang Sehat
6. Taman Penyembuhan 9. Pengadaan Material Ramah
7. Manajemen Lingkungan Gedung Lingkungan
10. Manajemen Ramah Lingkungan
JCI (Joint Commission International)
• JCI merupakan lembaga akreditasi unggulan pelayanan kesehatan
berskala Internasional.
• JCI memiliki visi untuk menciptakan kondisi global dimana setiap pasien
layak menerima pelayanan kesehatan yang memadai dan berkualitas
melalui edukasi, layanan konsultasi dan juga sertifikasi atau akreditasi
internasional.
Klasifikasi Penilaian
Standar-standar yang Berfokus pada Standar-standar Manajemen
Pasien yg harus memiliki kualitas Organisasi Pelayanan Kesehatan
terbaik terkait (keamanan pasien, (perbaikan mutu pelayanan pasien,
keperawatan, manajemen obat, pencegarah pengendalian infeksi,
promosi Kesehatan, dll) manajemen, SDM, dll)
REGULASI TERKAIT Limbah B3
Undang-Undang No 32/2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Undang-Undang No 36/2009 tentang Undang-Undang No 44/2009 tentang
Lingkungan Hidup Kesehatan Rumah Sakit
Peraturan Pemerintah No. 22/2021 tentang Peraturan Pemerintah No. 66/2014 tentang
PPPLH Kesehatan Lingkungan
Lingkungan Sehat
Upaya kesehatan lingkungan
FASILITA ditujukan untuk mewujudkan
PREVENTIF KURATIF
S kualitas lingkungan yang sehat,
baik fisik, kimia, biologi, maupun
PELAYANA
PELAYAN sosial yang memungkinkan setiap
N
KESEHATAN
AN orang mencapai derajat kesehatan
KESEHAT yang setinggi-tingginya
AN (Pasal 162)
REHABILITATIF PROMOTIF Lingkungan sehat bebas dari
(Pasal 30)
…, limbah padat, cair dan gas, zat
kimia berbahaya, …. (Pasal 163
ayat 1)
PP. 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Pasal 274
(1) Setiap Orang yang menghasilkan Limbah wajib melakukan
pengelolaan Limbah yang dihasilkannya.
(2) Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Pengelolaan Limbah B3; dan
b. Pengelolaan Limbah non B3.
KEWAJIBAN FASYANKES
UNTUK MENGELOLA LIMBAH
RUMAH SAKIT
UNDANG-UNDANG
NO. 44 TAHUN 2009
TENTANG RUMAH SAKIT PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO
24 TAHUN 2016 TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN
Instalasi pengelolaan limbah PRASARANA RUMAH SAKIT
(Pasal 11 ayat 1a)
Prasarana Rumah Sakit
Pengolahan sampah meliputi ... Instalasi
(Pasal 10 ayat 2t) Pengelolaan Limbah .. (Pasal
18)
Dokumen Lingkungan
(Pasal 8 ayat 2) Instalasi Air meliputi … instalasi
air kotor/Limbah …Pasal 19)
Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2014
tentang Kesehatan Lingkungan
Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan
PENGAWASAN LIMBAH Pengamanan PENGOLAHAN LIMBAH
Dilaksanakan sesuai per UU-an 1. Limbah cair, padat, gas
Limbah 2. Seusai peraturan per UU-an
PELINDUNGAN KESMAS
1. Sampah tidak diolah (pengurangan, penanganan)
2. Zat kimia berbahaya (pajanan dan kontaminasi penggunaan)
3. Gangguan Fisika udara
4. Radiasi pengion dan non pengion
5. Pestisida
Peraturan Menteri Kesehatan No. 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Penyelenggaraan
Kesehatan Basis: Rumah Sakit Ramah Lingkungan
(Green Hospital)
Lingkungan Rumah
Sakit
Air,
Udara, Vektor Linen,
Limbah
Tanah, Binatang Pembawa Dekontaminasi,
Radiasi
Pangan, Penyakit Konstruksi/Renovasi
Sarana Prasarana
LIMBAH
Limbah Padat
Limbah B3 Limbah Cair Limbah Gas
Domestik
Pengolahan
PERMASALAHAN
PENGELOLAAN
LIMBAH B3
Kasus Pembuangan
Limbah Medis
Berita Harian KOMPAS,
(+ TEMPO) 10 Januari 2020
Direktur RSHS Tersangka Kasus
Dugaan Pencemaran Limbah
Medis, Sabtu, 20 Oktober 2018
11:05 WIB
RUMAH SAKIT :
Kasus Infeksi RS MASYARAKAT :
Kasus K3 RS Konflik Sosial
Citra Manajemen RS Kasus Penyakit Berbasis Limbah
Re-use limbah
LIMBAH B3
HUKUM :
Tuntunan Hukum (UU No. 32 Tahun 2009) Denda 1 – REGULASI PEMERINTAH:
3 Milyard dan Pidana Pentaatan terhadap standar Penanganan
Penjara 1-3 Tahun,
apabila : Limbah Medis (B3) Pemenuhan standar
- Pengelolaan iimbah B3 tanpa izin (Psl 102) Akreditasi RS Sangsi Hukum dan
- Tidak melakukan penanganan limbah B3 sesuai administratif
ketentuan
Jenis B3 di RS Yang Menjadi Perhatian (Berisiko)
B3 Farmasi Tabung Gas Medis dan Non Medis B3 Loundry dan Disinfectan
- Obat-obatan - Tabung Gas O2 - Bahan kimia pembersih linen
- Cairan mdh terbakar - Tabung Gas Nirogen - Bahan kimia desinfektan
- Bahan kimia - Tabung Gas Elpiji - Bahan kiia pembersih lantai
- Bahan Jenis Narkotik
-
- Tabung Gas untuk Las Listrik
Alkes mercury
B3 Teknik B3 Umum
- Olie
- Solar/BBM
- Lampu Merkuri
- Aki
- Tabung bertekanan B3 Lainnya
- Catridge - Baterei - Toner
- Lampu Mercury - Cat
fotocopy
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari aspek keselamatan
dan Kesehatan Kerja;
bertujuan meminimalkan risiko untuk melindungi sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit dari pajanan dan limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3).
a. identifikasi dan inventarisasi Bahan Sarana keselamatan Bahan Berbahaya dan Beracun
Berbahaya dan Beracun (B3) di Rumah Sakit; (B3) paling sedikit meliputi :
b. menyiapkan dan memiliki lembar data a. lemari Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
keselamatan bahan (material safety data
sheet); b. penyiram badan (body wash);
c. menyiapkan sarana keselamatan Bahan c. pencuci mata (eyewasher);
Berbahaya dan Beracun (B3);
d. pembuatan pedoman dan standar prosedur d. Alat Pelindung Diri (APD);
operasional pengelolaan Bahan Berbahaya e. rambu dan simbol Bahan Berbahaya dan
dan Beracun (B3) yang aman; dan
Beracun (B3); dan
e. penanganan keadaan darurat Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3). f. spill kit.
Permenkes No.66 Tahun 2016 Tentang keselamatan
dan kesehatan kerja rumah sakit.
Pengelolaan B3 dan Bahan Kimia dalam
Penilaian Konsep Green Hospital
Tersedia daftar bahan kimia/B3 yang Ada ruang khusus penyimpanan
Memiliki panduan atau SPO
digunakan berikut lembar data bahan pembersih, B3, pestisida, dan
pengelolaan bahan kimia (B3) pengamannya (safety data sheet) tertata rapi sesuai jenis bahannya
Mudah
menyala
Mudah
Infeksius
menyala
Peraturan Pemerintah
KARAKTERISTIK
Nomor 22 tahun 2021 LIMBAH B3
tentang PPPLH
Beracun Reaktif
Korosif
Penyelenggaraan Pengelolaan Limbah B3
(PP 22 Thn 2021)
a. penetapan Limbah B3;
b. Pengurangan Limbah B3;
c. Penyimpanan Limbah B3;
d. Pengumpulan Limbah B3;
e. Pengangkutan Limbah B3;
f. Pemanfaatan Limbah B3;
g. Pengolahan Limbah B3;
h. Penimbunan Limbah B3;
i. Dumping (Pembuangan) Limbah B3;
j. pengecualian Limbah B3;
k. perpindahan lintas batas Limbah B3;
l. Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan
Lingkungan Hidup dan pemulihan fungsi Lingkungan Hidup;
m. Sistem Tanggap Darurat dalam Pengelolaan Limbah B3; dan
n. pembiayaan
Prinsip Pengelolaan Limbah B3 RS
• Tujuan utama adalah untuk mengurangi potensi
bahaya yang ditimbulkan oleh limbah Fasyankes untuk
melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan
Tata Kelola Limbah Medis
(WHO)
• Pengolahan harus dilihat dalam konteks hirarki
pengolahan Limbah
• Langkah-langkah pertama harus dilakukan untuk
meminimalkan limbah, memisahkan dan menggunakan
kembali barang-barang limbah non-infeksius sedapat
mungkin
• Setelah minimalisasi, bahan limbah yang tersisa harus
ditangani untuk mengurangi bahaya kesehatan dan
lingkungan, dan residu harus dibuang dengan benar
Sumber : World Health Organization (WHO), 2004
PRINSIP PENGELOLAAN B3 dan LIMBAH B3
Semua penghasil limbah secara hukum dan Prinsip kunci yang mengatur perlindungan
finansial bertanggung jawab menggunakan kesehatan dan keselamatan melalui upaya
metode pengelolaan limbah yang aman penanganan yang secepat mungkin dengan
dan ramah lingkungan asumsi risiko yang dapat terjadi cukup signifikan
Polluter Pre
Pays cautionary
Principle Principle
Duty of
Proximity
Care
Principle
Principle
Prinsip kewaspadaan bagi yang menangani Prinsip kedekatan dalam penanganan limbah
atau mengelola karena secara etik berbahaya untuk meminimalkan risiko pada
bertanggung jawab untuk menerapkan pemindahan
kewaspadaan tinggi
PERMEN LHK Nomor: P.56/MenLHK-Sekjen/2015
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah
B3 dari FASYANKES
PEWADAHAN
PENGANGKUTA
TAHAPAN N INTERNAL
PENGELOLAAN
PENYIMPANAN
LIMBAH B3
FASYANKES PENGOLAHAN
IN-SITE
PENGANGKUTA
N EKSTERNAL
PENGOLAHAN
OFF-SITE
LUAR
FASYANKES PENIMBUNAN
Pemilahan
NON-B3
limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan
di rumah sakit di luar medis yang berasal
dari dapur, perkantoran, taman, dan
halaman yang dapat dimanfaatkan kembali
apabila ada teknologinya
LIMBAH
PADAT B3 NON MEDIS B3 MEDIS
FASYANKES Limbah farmasi, limbah infeksius,
limbah sitotoksis, imbah patologi,
limbah kimiawi, limbah benda tajam,
limbah radioaktif,
limbah kontainer
bertekanan, dan
limbah dengan kandungan
logam berat yang tinggi.
LB
Jenis Limbah Medis Covid-19 RS Yang Harus
Dikelola RS
1. Limbah infeksius
2. Alat Pelindung Diri
3. Alat PCR/Swab test
4. Spesimen
5. Bahan Farmasi bekas
6. Alat kesehatan bekas
7. Masker bekas
+
8. Kemasan bekas
makanan/minuman pasien covid-19
9. Tissue pasien
10. Linen bekas tidak terpakai
(terkontaminasi) dll
Pemilahan dan Pewadahan
Pemilahan dilakukan mulai dari sumber oleh
MERAH
penghasil limbah (mis: perawat). Di setiap sumber/
ruangan ditempatkan wadah yang sesuai dengan
limbah yang dihasilkan. KUNING
Wadah dinamai sesuai kategori/ kelompok limbah dan
diberikan kantong plastik sesuai warna.
KUNING
Jarum suntik bisa disediakan safety box di tempat
dilakukan tindakan. Setelah menyuntik, suntik
langsung dimasukan ke dalam safety box tanpa UNGU
menutup kembali.
Jarum suntik juga bisa menggunakan needle cutter COKLAT
atau needle destroyer untuk memisahkan siringe
dengan spoitnya.
CONTOH
WADAH
PT. EDELWEIS
TRANSPORTASI
HALWA
CONTOH PENERAPAN PENGELOLAAN TRANSPORTASI
LIMBAH MEDIS DI KOTA TEGAL
Disinfeksi Solidifikasi/
Insinerasi Non Insinerasi
Kimia Stabilisasi
• Microwave • Enkapsulasi
• Autoclave • Inertisasi
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
TAHAPAN PENANGANAN LIMBAH dengan Kehutanan No. P.56/Menlhk-Sekjen/2015
DISINFEKSI KIMIA tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES
PENGOSONGAN
Kemasan bekas B3
PEMBERSIHAN
Spuit bekas Residu/
Pihak ke-3 Pengepul
Limbah Non
Bahan Daur Ulang
Botol infus bekas B3
DISINFEKSI
Bekas kemasan HD
Dukungan
SDM Kebijakan
Pembiay
aan/ Sarana
• Pengadaan dan prasara Sarana Dana • Plastik/ wadah
pendukung limbah B3
• Pemantauan/ monitoring • Alat pengolah
• Operasional limbah
• Sarana TPSLB3
• Alat angkut, dll
SINERGI DAN HARMONISASI
DALAM PENGELOLAAN LIMBAH B3 FASYANKES
Pemerintah
Pusat
Pengelolaan
Limbah B3
Fasyankes
Pemerintah
Sektor Swasta Daerah
Pengelolaan Limbah B3 RS dlm Penilaian Green
Hospital
PERIJINAN KINERJA PEMANTAUAN PENGELOLAAN BAHAN KIMIA DAN B3 PENGELOLAAN LIMBAH
LINGKUNGAN HIDUP
RUMAH SAKIT
Izin Tempat Hasil uji laboratorium Memiliki panduan atau SPO pengelolaan bahan kimia SPO pengelolaan limbah padat
(B3)
Penyimpanan udara emisi incinerator
Sementara (TPS) 1 (satu) tahun Logbook Limbah B3 (Asli) 1 (satu)
Tersedia daftar bahan kimia/B3 yang digunakan berikut
limbah B3 terakhiroleh lembar data pengamannya (safety data sheet) tahun terahir
laboratorium yang Ada ruang khusus penyimpanan bahan pembersih, B3, Neraca Limbah B3 (Asli) 1 (satu)
Izin Pengoperasian terakreditasi KAN pestisida, dan tertata rapi sesuai jenis bahannya tahun terahir
Incinerator
Ada fasilitas penanganan B3, APAR, Spill kit, eye Manifest Limbah B3 (Asli) 1 (satu)
washer, body washer, dll tahun terahir
Penggunaan alat kesehatan non-merkuri
TPS limbah domestik yang
Penggunaan Digital Rontgen / Computed Radiography) memenuhi syarat