Anda di halaman 1dari 23

DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UndangUndang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
4. Peraturan Presiden Nomor 33 tahun 2012 tentang ASI Eksklusif;
5. Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan;
6. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention on the
Rights of the Child (Konvensi tentang Hak-Hak Anak);
7. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
10. Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 2/KPP-
PA/Dep.IV/03/2016; HK.03.03/MENKES/136/2016; 440/4769/SJ tentang
Pengembangan Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas
Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 Tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak :
Pasal 21
(1) Negara, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah berkewajiban dan bertanggung jawab
menghormati pemenuhan Hak Anak tanpa membedakan suku agama ras, golongan, jenis
kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum, urutan kelahiran, dan kondisi fisik dan/atau
mental.
(2) Untuk menjamin pemenuhan Hak Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), negara
berkewajiban untuk memenuhi, melindungi, dan menghormati Hak Anak.
(3) Untuk menjamin pemenuhan Hak Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah
berkewajiban dan bertanggung jawab dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan di
bidang penyelenggaraan Perlindungan Anak.
(4) Untuk menjamin pemenuhan Hak Anak dan melaksanakan kebijakan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), Pemerintah Daerah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melaksanakan
dan mendukung kebijakan nasional dalam menyelenggarakan Perlindungan Anak di daerah.
(5) Kebijakan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat
diwujudkan melalui upaya daerah membangun
Kabupaten/Kota Layak Anak.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai kebijakan kabupaten/kota layak anak sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) diatur dalam Peraturan Presiden.
IMPLEMENTASI PELAKSANAAN PASAL 21 (5)

 Meningkatkan persentase Puskesmas Ramah Anak


tiap tahunnya, dengan mendorong Puskesmas-
Puskesmas yang ada mengembangkan dan
menjalankan komponen-komponen yang menjadi
syarat Puskesmas Ramah Anak.
MENGAPA PERLU DIKEMBANGKAN
PUSKESMAS RAMAH ANAK ?
Penyelenggaraan Puskesmas Ramah Anak, merupakan salah
satu indikator Kabupaten/Kota Layak Anak.
+ 47 % masyarakat Indonesia ( 15 % anak) menggunakan jasa
Puskesmas jika sakit
Belum tersedianya ruang khusus untuk pelayanan dan konseling
serta ruang bermain bagi anak yang berjarak aman dari ruang
tunggu pasien. Ini terkait dengan rentannya anak tertular
penyakit yang diderita orangtuanya, misal : orangtua yang
sedang sakit mengajak anaknya ke Puskesmas, jika anak tersebut
tidak dipisahkan dengan ruang tunggu pasien, maka anak akan
tertular penyakit yang diderita orangtuanya atau pasien yang ada
di ruang tunggu tersebut.
Masih kurangnya pemahaman tenaga medis dan paramedis
tentang KHA.
PENGERTIAN- PENGERTIAN

 Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,


termasuk anak yang masih dalam kandungan.
 Puskesmas Ramah Anak (PRA) adalah upaya atau pelayanan di
puskesmas yang dilakukan berdasarkan pemenuhan, perlindungan
dan penghargaan atas hak-hak anak sesuai 4 (empat) prinsip
perlindungan anak, yaitu: non diskriminasi, kepentingan terbaik bagi
anak, hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan, serta
penghargaan terhadap pendapat anak.
 Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) adalah Sistem pembangunan
berbasis hak anak yang dilakukan melalui pengintegrasian
komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, dan dunia
usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam
bentuk kebijakan, program, dan kegiatan yang ditujukan untuk
pemenuhan hak dan perlindungan anak
MENGAPA KLA PENTING.....???
 Jumlah anak sepertiga total penduduk
 Anak bagian yang tidak terpisahkan dari kelangsungan hidup
manusia & keberlangsungan hidup bernegara
 Untuk meningkatkan kualitas anak agar tidak jadi beban
pembangunan
 Tingginya kekerasan terhadap anak di lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat
 Koordinasi dan kemitraan antar pemangku kepentingan terkait
pemenuhan hak dan perlindungan anak masih lemah dan harus
diperkuat agar terintegrasi, holistik dan berkelanjutan.
 Masih terbatasnya ruang bermain anak yang dapat
meningkatkan kreatifitas anak
FAKTANYA……
NYATANYA……
 Belum semua dokumen pembangunan di K/L dan pemda
yang selaras dengan KHA
 Belum semua pemangku kepentingan di K/L dan pemda
memahami hak anak
 Belum banyak daerah yang mempunyai landasan hukum
untuk membangun anak di wilayahnya; antara lain belum
memperoleh dukungan APBD.
 Kapasitas kelembagaan, masih rendah antara lain SDM,
data, termasuk seringnya pergantian pimpinan lembaga.
an provinsi sebagai pembina kabupaten/kota di
wilayahnya, masih belum optimal.
INDIKATOR KLA
Setiap kabupaten/kota dapat dikategorikan
sebagai KLA apabila telah memenuhi hak dan
melindungi anak, yang diukur dengan 24
Indikator KLA:

24 INDIKATOR KLA
Penguatan Kelembagaan  3 indikator

5 Klaster Substantif Konvensi Hak Anak  21 indikator

9
24 Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA)

21. Korban 4. Akta Kelahiran


Kekerasan & 5. Informasi Layak Anak 7. Perkawinan Anak
Eksploitasi 6. Partisipasi Anak 8. Lembaga Konsultasi bg
22. Korban Ortu/Keluarga
Pornografi & 9. Lembaga Pengasuhan
Situasi Darurat Alternatif
23. Penyandang 10. Infrastruktur Ramah Anak
Disabilitas
24. ABH, Kluster I
Terorisme,
Stigma
Hak Sipil
Kebebasan
Lingkungan
Keluarga &
Perlindungan Pengasuhan
Khusus Alternatif
Kluster
Kluster II
Kelembagaan
V 11. Persalinan di
Faskes
12. Prevalensi Gizi
17. PAUD-HI 13. PMBA
18. Wajar 12 Th 14. Faskes dgn
19. SRA Pendidikan,
Kesehatan Pelayanan
20. PKA Pemanfaatan Ramah Anak
Dasar &
Waktu Luang 15. Air Minum dan
Kesejahteraan Sanitasi
& Kegiatan
16. Iklan, Promosi
Kluster Budaya dan Sponsor
Kluster Rokok
IV III
1. Perda KLA; 2. Terlembaga KLA; 3. Keterlibatan Masy, Dunia Usaha & Media 10
Dimana PRA diterapkan?
 Semua Fasilitas
Kesehatan
 Puskesmas
 Rumah Sakit

11
11
Puskesmas dengan Pelayanan Ramah Anak

Inisiasi PRA Memiliki PRA


Memenuhi Memenuhi 15
min. 8 Indikator
Indikator
8 Indikator Minimal
SDM terlatih KHA Tatalaksana KTA
Pusat informasi hak Tersedia Ruang ASI
anak atas kesehatan Peringatan Kawasan
Ruang tunggu bermain Tanpa Rokok
anak Sanitasi lingkungan yang
Penjangkauan kesehatan sesuai standar
anak di sekolah, LPSA,
LPKA, dan PAUD-HI
Indikator Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas
No Indikator Definisi dan Target
Tersedia tenaga kesehatan yang Cakupan tenaga kesehatan terlatih KHA adalah tenaga
1 memiliki kompetensi atau yang mengikuti pelatihan/sosialisasi KHA baik yang
diselenggarakan oleh pusat (KPPPA) atau inisiasi Pemda
pengetahuan mengenai KHA
Min. 2 orang dan bertambah setiap tahun
Tersedia media dan materi KIE terkait Adanya media cetak dan elektronik serta adanya kegiatan
2 KIE pada anak diluar kegiatan dalam gedung
kesehatan anak
Ada 2 media dan 2 materi pesan
Tersedia ruang pelayanan dan Ruang pelayanan konseling bagi anak adalah tempat
dimana kegiatan pelayanan dan konseling kesehatan anak
konseling khusus bagi anak
3 dilakukan. Syarat ruang pelayanan konseling adalah
ruangan yang dapat menjamin privasi anak.
Ada
Kriteria ruang tunggu/bermain anak:
-Ada fasilitas alat bermain yang aman
Tersedia ruang tunggu/bermain bagi
-berjarak aman dari ruang tunggu pasien
4 anak yang aman dan nyaman -cat dindAdaing warna cerah (warna kesukaan anak-anak)
-lantai dialasi dengan alas yang aman bagi anak
Ada dan dimanfaatkan;
Tersedia Ruang ASI/Menyusui Ruang ASI adalah ruangan tertutup yang dilengkapi
dengan prasarana menyusui Ada dan dimanfaatkan dan
memerah ASI yang digunakan untuk menyusui bayi,
5 memerah ASI, menyimpan ASI perah, dan/atau konseling
menyusui/ASI.
Ada dan dimanfaatkan
Indikator Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas
No Indikator Definisi dan Target

Tersedia Tanda Peringatan Dilarang Kawasan tanpa rokok adalah kawasan yang
Merokok ditetapkan sebagai kawasan bebas asap rokok
menurut PP No. 109 tahun 2012 atau sesuai peraturan
6 daerah yang mengatur kawasan tanpa rokok.
Ada peraturan dari kepala puskesmas dan efektif
(Tidak ada yg merokok)

Tersedia sanitasi lingkungan puskesmas Sanitasi lingkungan Puskesmas meliputi toilet, air
bersih, pengelolaan sampah, pembuangan limbah
yang memenuhi standar.
Kriteria sanitasi lingkungan puskesmas: - Tersedia air
- Tersedia sabun pembersih tangan - Ada toilet -
7 Tersedia tempat sampah
Kriteria toilet: - Dapat digunakan dengan mudah oleh
anak - Bersih - lantai tidak licin - bak air/gayung
dapat dijangkau oleh anak - ketersediaan air
Sesuai standar
Indikator Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas
No Indikator Definisi dan Target
Tersedia sarana dan prasarana bagi Sarana prasarana dan pelayanan bagi anak penyandang
anak penyandang disabilitas disabilitas di Puskesmas antara lain kursi roda, ram,
informasi audio untuk tuna netra, toilet untuk difabel,
informasi Evisual untuk tuna rungu, rambu atau marka
serta pendamping bagi penyandang disabilitas yang
memerlukan pelayanan.
Adanya prioritas/kemudahan pelayanan
loket/pendaftaran bagi anak penyandang disabilitas.
8 1. Adanya pelayanan khusus bagi anak disabilitas
2. Tersedianya minimal satu sarana prasarana
berikut:
-kursi roda - ram - informasi audio untuk tuna
netra
- toilet untuk difabel - informasi Evisual untuk
tuna rungu - rambu atau marka - pendamping
Minimal 1 sarana
Cakupan ASI ekslusif Cakupan bayi kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI
eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI saja
9 selama 6 bulan pertama.
Minimal 50%

Cakupan Pelayanan Konseling Kriteria PKPR dari Kemenkes: - Ada Tenaga terlatih - Ada
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Buku pedoman - Melakukan konseling
10
100% remaja yang datang terlayani
Indikator Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas
No Indikator Target
Menyelenggarakan Pelayanan Tata Kriteria penyelenggaraan KTA: - Adanya tenaga yang
Laksana Kasus Kekerasan Terhadap mampu tata laksana KTA - Adanya pelayanan rujukan
Anak (KTA) medis, hukum dan psikososial - Adanya tim KTA yang
11 dibentuk
Ada laporan Jumlah pasien/pelapor yang terlayani dan
penyelenggaraan pelayanan tata laksana KTA sesuai
kriteria
Tersedia data anak yang memperoleh Data tentang cakupan ASI, imunisasi, pemantauan
pelayanan kesehatan anak tumbuh kembang, penyakit/gangguan kesehatan, data
korban dan anak pelaku KTA, data anak disabilitas,
pemetaan wilayah (data anak di wilayah puskesmas).
12 Jumlah anak yang ada di LPKA, LKSA (bila ada di wilayah
kerja). Data Kejadian Luar Biasa (KLB) pada anak. Data
anak di Pesantren atau setara.
Terpilah menurut jenis kelamin dan kelompok umur
anak
Tersedia Pusat Informasi tentang hak- Merupakan perpustakaan atau pojok baca yang
hak anak atas kesehatan menyediakan informasi tentang hak anak atas kesehatan
13 dan adanya layanan informasi untuk remaja baik dari
media cetak maupun pelayanan
Ada
Adanya mekanisme untuk menampung Ada
14
suara 1anak
Indikator Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas
No Indikator Target
Adanya mekanisme untuk menampung Tersedia kotak saran, pertemuan dengan forum anak,
suara 1 anak menampung pendapat anak termasuk anak
14 disabilitas
Ada dan dimanfaatkan

Pelayanan Penjangkauan Kesehatan 1. Pelayanan kesehatan anak di Usaha Kesehatan


Anak Sekolah/ Madrasah, Pesantren atau yang setara
dan Sederajat (UKS)
2. Pelayanan kesehatan anak di Lembaga
Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) / Panti
3. Pelayanan kesehatan anak di Lembaga Pembinaan
Khusus Anak (LPKA)
15 4. Pelayanan kesehatan anak di PAUD-HI

≥ 40% UKS di Sekolah/Madrasah, pesantren atau yang


setara dan Sederajat berfungsi
≥ 15% Panti yang ada terlayani
LPKA yang ada terlayani
≥ 10 % PAUD-HI
Jumlah Kabupaten/Kota, KLA dan PRAP di
Indonesia
600

500
514
400 445

300
304
200

100

0
Kab/Kota Seluruh Wilayah Inisiasi KLA Pengembangan
Indonesia Pelayanan Ramah
Anak di Puskesmas
Sumber: KPPPA 2017
Jumlah Puskesmas dan Puskesmas Ramah Anak di
Provinsi Sumatera Barat

• Total: 9740 Sumatera Barat


• PRA: 445 • Total : 23
• Total: 267 • PRA : ?
• PRA: 69
Indonesia Kabupaten Agam

Sumber: Bank Data Puskesmas Kemenkes & KPPPA 2017; Dinkes Kab. Agam
Jika ingin makmur dalam setahun…. Peliharalah
Padi
Jika ingin makmur dalam 10 tahun…. Peliharalah
pohon
Tapi jika ingin makmur dalam 100 tahun….
Peliharalah anak-anak kita

Pepatah Cina

Anda mungkin juga menyukai