Tentang Puskesmas
Ramah Anak
OLEH YULI BDN YAYASAN SETARA 087832255019, DALAM
RANGKA PELATIHAN KONVENSI HAK ANAK BAGI TENAGA
LAYANAN KESEHATAN ,ELING SEDULUR WONOGIRI, 18- 19 –
OKTOBER/ 2019
DASAR HUKUM
1) UU No.36 Th 2009 tentang Kesehatan;
2) UU No.23 Th 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3) UU No.35 Th 2014 tentang Perlindungan Anak;
4) Perpres No.33 Th 2012 tentang ASI Eksklusif;
5) Perpres No.109 th 2012 tentang Pengamanan Bahan Yg
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan;
6) Keppres No.36 Th 1990 tentang Konvensi Hak Anak;
7) Permen PPPA No.12 tentang Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak;
8) Permenkes No.25 Th 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak;
9) Permenkes No.75 Th 2014 tentang Puskesmas;
10) Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri PPPA, Menkes, dan Mendagri
No.2/KPP-PA/Dep.IV/03/2016 tentang Pengembangan Pelayanan
Ramah Anak di Puskesmas
Mengapa PRA
• Penyelenggaraan PRA merupakan salah satu
indikator KLA
• 47% Masyarakat Indonesia (15% anak)
menggunakan jasa Puskesmas jika Sakit
• Belum tersedianya ruang pelayanan khusus
anak dan tempat bermain bagi anak yang
berjarak aman dari ruang tunggu pasien
• Masih kurangnya pemahaman tenaga medis
dan paramedis tentang Konvensi Hak Anak
(KHA)
Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas
• adalah puskesmas yang
dalam menjalankan
fungsinya berdasarkan 4
prinsip hak anak , yakni Non
diskriminasi, Kepentingan
terbaik bagi anak, Hak
untuk hidup dan
Kelangsungan hidup dan
perkembangan, serta
penghargaan terhadap
pendapat anak.
Puskesmas Ramah Anak
• layanan kesehatan khusus untuk
ibu dan anak; tempat
pemeriksaan khusus untuk
anak; dokter spesialis anak &
kandungan; taman gizi; taman
bermain; tempat pelayanan
korban kekerasan terhadap
anak; tenaga konseling untuk
anak; pojok ASI; dan tumbuh
kembang anak.
Struktur Organisasi
1. Ada penanggungjawab
2. Lebih dr 50% tenaga telah terlatih ttg
hak anak
3. Tersedia data ttg pemenuhan hak anak
terpilah sesuai usia, jenis kelamin,
permasalahan kesehatan anak
Indikator sarana & prasarana;
4. Ada ruang khusus utk pelayanan & konseling bagi
anak
5. Tersedia media informasi ttg kesehatan anak
6. Memiliki ruang laktasi & melaksanakan IMD (inisiasi
menyusui dini) utk puskesmas yg memberikan
pelayanan persalinan
7. Merupakan KTR (kawasan tanpa rokok)
8. Sanitasi lingkungan puskesmas memenuhi
ketentuan standar
Indikator hasil;
9. Lebih dr 50% sekolah diwilayah kerja UKS nya
minimal mencapai klasifikasi standar
10. UKBM terkait pemenuhan hak anak diwilayah kerja
sebagian besar aktif (POSYANDU >50% minimal
mencapai Pratama & Puskesmas melaksanakan PKPR)
11. Cakupan pelayanan terhadap anak terpenuhi sesuai
target, meliputi; cakupan ASI, imunisasi dasar
lengkap, gizi, DDTK, anak dg HIV, air bersih, jamban,
anak sakit / mengalami kekerasan yg dilayani,
ketergantungan obat, anak yg hamil
INDIKATOR PELAYANAN RAMAH ANAK DI
PUSKESMAS
1. Tenaga terlatih Konvensi Hak Anak (KHA)
2. Tersedia media KIE terkait kesehatan anak
3. Tersedia ruang pelayanan konseling khusus bagi
anak yaitu di Ruang MTBS (Manajemen Terpadu
Balita Sakit)
4. Sudah ada ruang tunggu/bermain khusus anak yg
letaknya di dekat ruang tunggu pasien
5. Sudah tersedia ruang ASI dan dimanfaatkan
6. Terdapat tanda peringatan dilarang merokok
sebagai KTR (Kawasan Tanpa Rokok)
7. Tersedia sanitasi lingkungan Puskesmas :
8. Tersedia sarpras bagi anak penyandang disabilitas
9. Cakupan bayi mendapatkan ASI Eksklusif
10. Menyelenggarakan Pelayanan Konseling Kesehatan
Peduli Remaja (PKPR)
11. Menyelenggarakan Tata Laksana Kasus Kekerasan
Terhadap Anak (KTA)
12. Tersedia data anak yang mendapatkan pelayanan
kesehatan dan terpilah sesuai jenis kelamin dan kelompok
umur anak
13. Sebagai Pusat Informasi tentang hak-hak anak atas
kesehatan
14. Adanya mekanisme untuk menampung suara anak
15. Pelayanan penjangkauan kesehatan anak
LANGKAH PENGEMBANGAN
PUSKESMAS RAMAH ANAK
Level Kabupaten/Kota;
Sosialisasi PRA kpd para pihak di kab/kota
Identifikasi Puskesmas yg akan dikembangkan menjadi PRA. (peluang; sumberdaya dr
pihak swasta, lembaga donor/perorangan, perguruan tinggi yg dpt kontribusi dlm
tenaga, fasilitas maupun pemikiran)