BATAS PLASTIS
Pengujian batas plastis ini bertujuan untuk menentukan kadar air tanah pada batas
keadaan plastis dan keadaan semi padat yang digunakan dalam penentuan jenis, sifat,
dan klasifikasi tanah.
Pada pengujian batas plastis, kemampuan butiran tanah halus untuk mengalami
perubahan bentuk pada volume yang tetap tanpa adanya retakan atau rembesan disebut
dengan plastisitas. Kondisi plstisitas tanah tidak semua sama, sehingga plastisitas
dikategorikan sebagai :
Gambar 9.1 Hubungan kadar air, Volume, dan konsistensinya (sumber : S.Sutono,
Maswar, dan Yusrial)
9.3 Standar Uji Acuan
SNI 1966 : 2008, tentang Cara Uji Penentuan Batas Plastis dan Indeks Plastisitas tanah
Buku “Mekanika Tanah I” Edisi 7 oleh Hary Christady H
1. Plat kaca
2. Air Suling
3. Spatula
4. Tin Box
5. Oven
6. Cawan
7. Benda uji yang lolos saringan no. 4 sebanyak 20 gram(sisa uji batas cair)
Batas Plastis
No Nomor Cawan I II
Berat cawan
I 15.07 14.42
gr
Berat air(A-B)
C 0.62 0.64
gr
1. Berat air
a. Pada cawan I = (Berat cawan + contoh basah)-(Berat cawan + contoh kering)
= 17.53 – 16.91
= 0.62 gram
b. Pada cawan II = (Berat cawan + contoh basah)-(Berat cawan + contoh kering)
= 16.98 – 16.34
= 0.64 gram
2. Berat contoh kering
a. Pada cawan I = (Berat cawan + contoh kering) – berat cawan
= 16.91 – 15.07
= 1.84 gram
b. Pada cawan II = (Berat cawan + contoh kering) – berat cawan
= 16.34 -14.42
= 1.92 gram
3. Kadar air
Berat air
a. Pada cawan I = x 100 %
Berat contoh kering
0.62
= x 100 %
1.84
= 33.7 %
Berat air
b. Pada cawan II = x 100 %
Berat contohkering
0.64
= x 100 %
1.92
= 33.3%
4. Kadar air rata-rata
%Kadar air cawan I +% kadar air cawan II
Kadar air rata-rata =
2
33.7+33.3
=
2
= 33.5 %
9.8 Kesimpulan
Dari percobaan batas plastis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
kadar air tanah yang terkandung dari sampel tanah pertama(I) sebesar 33.7% dan kadar
air sampel tanah kedua(II) sebesar 33.3%. Serta dengan kadar air rata-rata yang
diperoleh dari kedua sampel tersebut sebesar 33.5%.
9.9 Dokumentasi