Anda di halaman 1dari 12

BAB III ATTEBERG LIMIT BATAS PLASTIS DAN INDEKS PLASTISITAS

(ASTM D 4318-00)

I. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud percobaan batas plastis tanah adalah untuk menentukan
batas plastis suatu tanah yang merupakan kadar air minimum
(dinyatakan dalam persen) bagi tanah tersebut yang masih dalam
keadaan plastis. Tanah ada dalam keadaan plastis apabila tanah
digiling-giling menjadi batang-bantang berdiameter ± 3 mm mulai
menjadi retak-retak. Sedangkan indeks plastis suatu tanah merupakan
bilangan (dalam persen) yang merupakan selisih antara batas cair dan
batas plastisnya.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Oven
2. Desikator
3. Neraca
4. Saringan No. 40
5. Pelat kaca
6. Cawan
7. Cawan porselen
8. Spatula
9. Air destilasi

III. BENDA UJI


1. Tanah uji (lolos saringan No. 40)
2. Air destilasi
IV. PELAKSANAAN
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Meletakkan contoh tanah uji ke dalam cawan porselen.
3. Mengisi dengan air sedikit demi sedikit lalu diaduk secara merata
sampai tanah bersifat cukup plastis dan tidak melekat pada jari bila
ditekan. Tambahkan kembali tanah atau air destilasi jika dirasa
adukan belum merata.
4. Meremas-remas dan membentuk tanah menjadi bentuk bola seberat
± 8 gram (Diameter 3 mm).
5. Menggiling benda uji pada pelat kaca yang terletak pada bidang
datar. Menekan secukupnya sehingga membentuk batang-batang
yang berdiameter rata.
6. Selanjutnya menggiling tanah sampai batang tanah retak-retak dan
tidak dapat tergiling menjadi batang yang lebih kecil.
7. Menimbang berat cawan kosong lalu berat cawan berisi tanah uji
kemudian mencatatnya.
8. Masukkan cawan berisi retakan batang tanah ke dalam oven
selama 24 jam.

V. GAMBAR LANGKAH KERJA

VI. HITUNGAN
Batas plastis adalah kadar air yang diperoleh pada pemeriksaan
tersebut diatas yang dinyatakan dalam persen
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Batas Plastis Tanah

Pemeriksaan Batas Plastis

Percobaan No. 1 2
Jumlah Pukulan
Berat cawan kosong (gr) W1 (gr) 11.09 11.09
Berat cawan + tanah basah (gr) W2 (gr) 22.63 27.97
Berat cawan + tanah kering (gr) W3 (gr) 20.60 24.97
Berat tanah kering (gr) B= W3 – W1 9.51 13.88
Berat air (gr) A= W2 – W3 2.03 3.00
= A/B x 100% 21.346% 21.614%
Kadar air, w (%)
PL (Batas plastis rata-rata) 21.480%

 Plastic Limit (PL) = 21.480%


Liquid Limit (LL)

( )
0,121
N
¿=ωN
25

¿=42.157 ( )
0,121
8
25
¿=¿36.727 %

 Plasticity Index (P1)


PI = LL – PL
PI = 36.727 % - 21.480%
PI = 15.247%

 Natural Water Content (Wn)


Nilai Wn didaptkan dari hasil rata-rata kadar air, yaitu 50,84%
WNn 8+WNn 15+WNn 33+WNn 47
Wn=
4
50.59+ 44.42+38.64+34.97012747 168.629
Wn= Wn=
4 4
Wn=42.157
 Liqudity Index (LI)
Wn−PL 42.157−21.480
LI = LI = LI =1.356
PI 15.247

VII. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Berdasarkan indeks plastisitas (IP) tanah, dapat menunjukkan


bahwa tanah yang diuji adalah tanah yang memiliki sifat keplastisan.
Apabila tanah memiliki nilai indeks plastisitas tinggi maka tanah tersebut
mengandung banyak butir lempung dan apabila tanah memiliki indes
plastis rendah maka tanah tersebut merupakan tanah kering.

Table 4.2 Tabel Indeks Plastistitas

IP Sifat Jenis Tanah Kohesi


0 Non plastis Pasir Non kohesif
<7 Plastisitas Lanau Kohesif
Rendah sebagian
7 -17 Plastisitas Lempung Kohesif
Sedang berlanau
> 17 Plastisitas Tinggi Lempung murni Kohesif

Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan, diperoleh


beberapa data berikut :

1. Data kadar air


a. Sampel 1 : 21.35%
b. Sampel 2 : 21.61%
2. Nilai Liquid Limit (LL) : 36.73%
3. Nilai Plastic Limit (PL) : 21.48%
4. Nilai Plasticity Index (P1) : 15.25%
5. Nilai Liquidity Index (LI) : 1.36
Dari data yang diperoleh dari hasil pengolahan dan pengujian,
didapatkan bahwa sampel tanah yang diuji memiliki nilai indeks plastisitas
sebesar 15.25%. Berdasarkan tabel plastisitas tanah dapat disimpulkan
bahwa tanah yang diuji memiliki nilai plastisitas sedang dan termasuk
dalam jenis tanah lempung berlanau.

VIII. CATATAN
Apabila tanah memiliki plastisitas tinggi maka tanah memiliki jumlah
partikel lempung yang tinggi sedangkan apabila tanah memiliki
plastisitas rendah maka kadar air yang terkandung pada tanah juga
rendah (tanah kering/memiliki kandungan pasir).

II. LAMPIRAN
a. Form Perhitungan
b. Flowchart

c. Foto Alat dan Bahan


Desikator Pelat Kaca Neraca

Cawan Oven Tanah Uji

Spatula Air Destilasi Cawan Porselen

d. Foto Langkah Kerja


1. Menyiapkan semua alat dan bahan

2. Menimbang berat cawat kosong dengan menggunakan neraca


timbangan lalu mencatat hasilnya
3. Menaruh sampel tanah lolos saringan No.40 ke dalam cawan
porselen

4. Menambahkan air destilasi sedikit demi sedikit pada cawan berisi


sampel tanah lalu mengaduknya secara merata sampai tanah
bersifat cukup plastis
5. Meremas dan membentuk sampel tanah menjadi berbentuk bola
seberat ± 8 gram (diameter 3 mm)

6. Menggiling benda uji pada pelat kaca yang terletak pada bidang
datar sampai batang tanah retak-retak dan tidak dapat tergiling
menjadi batang yang lebih kecil
7. Menimbang berat cawan berisi sampel tanah lalu mencatat hasilnya

8. Memasukkan cawan berisi sampel tanah ke dalam oven dengan


suhu 105-110⁰ C selama 24 jam
9. Mengeluarkan cawan dari oven setelah 24 jam

10. Memasukkan cawan ke dalam desikator agar suhu tetap terjaga


hingga dingin
11. Menimbang cawan yang berisi sampel tanah yang sudah
dikeringkan lalu mencatat hasilnya

Anda mungkin juga menyukai