Anda di halaman 1dari 30

BAB V

ATTERBERG LIMIT
(LIQUID LIMIT TEST)
SNI 1966: 2008
5.1 Pendahuluan
Atterberg (1911) (dalam Hardiyatmo, 1999), memberikan cara untuk
menggambarkan batas konsistensi dari tanah berbutir halus dengan mempertimbangkan
kandungan kadar airnya. Batas batas tersebut adalah batas cair (liquid limit), batas
plastis (plastic limit), dan batas susut (shrinkage limit).
Menurut Atterberg (1911) (dalam Hardiyatmo, 1999) tingkat plastisitas tanah
dibagi dalam 4 tingkatan berdasarkan nilai indeks plastisitasnya yang ada dalam selang
antara 0 % dan 17 %. Percobaan Atterberg limit merupakan percobaan untuk
mengetahui jenis tanah dari batas cair, batas plastis dan indeks plastisitas.
5.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum ini agar mahasiswa dapat mengetahui sifat tanah dan
bertujuan agar dapat menentukan klasifikasi tanah dengan batas cair dan batas plastis
dari suatu sampel tanah.
5.3 Landasan Teori
Batas plastis dihitung berdasarkan persentasi berat air terhadap berat tanah
kering pada benda uji. Pada cara uji ini, material tanah yang lolos saringan ukuran
0.425 mm atausaringan No.40 diambil untuk dijadikan benda uji kemudian dicampur
dengan air suling atau air mineral hingga menjadi cukup plastis untuk
digulung/dibentuk bulat panjang hingga mencapai diameter 3 mm.
Metode penggulungan dapat dilakukan dengan telapak tangan atau dengan alat
penggulung batas plastis (prosedur alternatif). Benda uji yang mengalami retakan
setelah mencapai diameter 3 mm diambil untuk diukur kadar airnya. Kadar air yang
dihasilkan dari pengujian tersebut merupakan batas plastis tanah tersebut.

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V-1

Angka Indeks Plastisitas (PI) tanah didapat setelah pengujian batas cair dan
batas plastis selesai dilakukan. Angka Indeks Plastisitas (PI) tanah merupakan selisih
angka Batas Cair (liquid limit, LL) dengan Batas Plastis (plastic limit, PL).
5.3.1

Batas Cair

Batas cair (LL), didefinisikan sebagai kadar air tanah pada batas antara keadaan cair
dan keadaan plastis. Pengujiannya seperti gambar dibawah ini.

Gambar 1 Alat Uji Batas Cair


Tabel 5.3.1 Klasifikasi Kelompok Tanah Menurut British Soil Classification System
(BSCS)
Kelompok Utama
Kerikil
Pasir

Tanah Berbutir Halus


Lanau Halus(M-soil)
Lempung

Simbol
G
S

F
M
C

Kualifikasi
Gradasi Baik
Gradasi Buruk :
- Seragam (uniform)
- Gap-graded

Pg

Plastisitas rendah ( LL<35)


Plastisitas Sedang (35LL<50)
Plastisitas Tinggi (50LL<70)
Plastisitas Sangat Tinggi

L
I
H

(70LL<90)
Plastisitas Sangat Tinggi Sekali

Gambut
5.3.2

Pt

Simbol
W
P
Pu

(LL90)
Plastisitas Batas Atas (LL>35)
Mempunyai Kandungan Organik

V
E
U
O

Batas Plastis

Batas plastis didefinisikan sebagai kadar air yang mana tanah mengalami retakretak bila digulung dengan jari-jari tangan menjadi diameter 3 mm. Batas plastis
merupakan batas terendah dari kondisi plastis tanah. Batas plastis dapat ditentukan
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V-2

dengan pengujian yang sederhana dengan cara menggulung sejumlah tanah (seperti
gambar 2) dengan menggunakan tanah secara berulang menjadi bentuk ellipsoidal.
Kadar air contoh yang tanah yang mana tanah mulai retak-retak didefinisikan sebagai
batasplastis. Stone & Phan (1995) menyebutkan bahwa penentuan batas plastis
dengan menggunakan metode seperti diuraikan di atas mempunyai beberapa
kekurangan.
Hal ini disebabkan kesulitan dalam mengontrol :
(1) Pemberian tekanan selama penggulungan dengan tangan,
(2) Bidang kontak antara tangan dan tanah yang digulung,
(3) Gesekan antara tanah, tangan dan landasan,
(4) Kecepatan dalam menggulung.

Gambar 2 Pengujian Batas Plastis


Batas plastis dan batas cair ditentukan dengan pengujian yang sederhana di
laboratorium yang mana merupakan parameter yang penting diketahui untuk tanah
berbutir halus atau tanah kohesif. Hasil dari pengujian ini sangat sering digunakan
untuk menghubungkan dengan parameter fisis tanah seperti identifikasi dan
klasifikasi tanah.

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V-3

Grafik Plastisitas dari British Standard (BS 5930: 1990)

Sistem klasifikasi AASHTO berguna untuk menentukan kualitas tanah. Tanahtanah dalam kelompok ini biasanya merupakan jenis tanah lanau dan lempung. Sistem
klasifikasi menurut AASHTO didasarkan pada kriteria sebagai berikut.
1. Ukuran partikel
a. Kerikil : fraksi yang lolos saringan ukuran 75 mm (3 inch) dan tertahan pada
saringan No. 10.
b. Pasir : fraksi yang lolos saringan No. 10 (2 mm) dan tertahan pada saringan No.
200 (0,075 mm).
c. Lanau dan lempung : fraksi yang lolos saringan No. 200.
2. Plastisitas : tanah berbutir halus digolongkan lanau bila memiliki indek plastisitas,
PI 10, dan dikategorikan sebagai lempung bila mempunyai indek plastisitas, PI
11.

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V-4

5.4 Peralatan yang Digunakan


1. Tabung untuk pengambilan sampel dari handboring.
2. Extruder sample (alat untuk mengeluarkan sampel dari tabung).
3. Cawan untuk mencampur tanah dengan air.
4. Spatula.
5. Liquid limit test (alat batas cair)
6. Grooving tool.
7. Cawan
8. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
9. Oven
10. Penggaris
5.5 Persiapan Bahan
1. Sampel tanah handboring diambil dari alat extruder sample
2. Kemudian sampel tanah tersebut diangin-anginkan untuk menguapkan kandungan
air sehingga gaya ikat antar tanah menjadi kecil (tanah gembur), hal ini bertujuan
agar pada saat pencampuran dengan air suling kadar air. Kepadatan tanah tidak
dipengaruhi oleh kandungan air dalam tanah sebelum pencampuran.
3. Kemudian sampel tanah diambil sebanyak 250 gram.
5.6 Prosedur Pelaksanaan (Batas Cair)
1. Sampel tanah diambil 200 gram
2. Sampel tanah diletakan di dalam cawandan kemudian dicampurkan dengan air
suling sebanyak 20-40 ml (terbagi menjadi 5 sampel). Sampel tanah dicampur
merata dengan bantuan spatula.
3. Contoh tanah yang telah tercampur homogen diambil dan ditaruh dalam cawan
batas cair.
4. Permukaan sampel tanah tersebut diratakan dalam cawan sehingga sejajar dengan
alas.
5. Pada sampel tanah tersebut dibuat alur sebesar 1,7 cm dengan menggunakan
grooving tool. Cara membuat alur adalah dengan memegang alat grooving tool
tegak lurus permukaan sampel tanah.
6. Dengan bantuan alat pemutar, cawan tersebut diangkat dan diturunkan dengan
kecepatan 2 putaran/detik.
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V-5

7. Aksi tersebut dihentikan jika alur sudah tertutup sepanjang 1,3 cm dan dihitung
berapa ketukan yang dibutuhkan.
8. Sampel tanah tersebut diambil sebagian untuk diperiksa kadar airnya.
9. Percobaan di atas diulang kembali dengan kadar air yang berbeda.
5.7 Prosedur Pelaksanaan (Batas Plastis)
Prosedur pelaksanaan yang dilakukan yaitu :
1

Sampel tanah diambil sebanyak 50 gram dan dicampur dengan air suling sampai
merata dengan bantuan spatula.

Jika tanah sudah homogen, sampel tanah diambil dan dibuat gulungan tanah
sampai mencapai batangan-batangan dengan diameter 3 mm.

Contoh tanah yang tepat pada diameter 3 mm mulai retak-retak menunjukan tanah
dalam keadaan batas plastis.

Sampel tanah tersebut diambil dan diperiksa kadar airnya.


Jika batangan tanah belum mencapai diameter 3 mm sudah menunjukan retak

maka tanah tersebut terlalu kering dan belum menunjukan retak tanah terlalu basah
dan perlu dikeringkan dengan jalan didiamkan/diaduk-aduk dalam cawan pencampur.
5.8 Perhitungan
Untuk mengukur kekuatan tanah berdasarkan batas-batas konsistensi dikenal
suatu parameter yaitu indek cair (liquidity index), LI, dimana :
a

Indeks Cair dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.


LI =

W N PL
PI

dengan : LI
WN

: Indeks cair
: Kadar air normal (%)

Indeks Plastisitas dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V-6

PI = LL PL
dengan : PI : indeks plastisitas (plasticity index)dalam %.
LL : batas cair (liquid limit) dalam %.
PL : batas plastis (plastic limit) dalam%.
W : Kadar air dalam %
Jadi, untuk lapisan tanah asli yang pada kedudukan plastis, nilai LL > WN> PL.
Nilai indeks cair akan bervariasi antara 0 dan 1. Lapisan tanah asli dengan WN> LL
akan mempunyai LI > 1.
c

Pembuatan grafik dimana jumlah pukulan adalah (N) dan ordinat kadar air contoh
tanah yang bersangkutan. Batas Cair adalah kadar air dimana N=25.

5.9 Data Percobaan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V-7

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
JL. WR. Supratman, Lab Dekanat Universitas Bengkulu
2
Project
Lokasi pekerjaan
Material

: Pratikum Mekanika Tanah 1


: Lab Mekanika Tanah Universitas Bengkulu
: Tanah lempung

Tanggal Pratikum : 27 november 2016


Tanggal Selesai : 28 november 2016
Sumber material : Belakang Lab Tanah UNIB

TABEL 5.9 ATTERBERG LIMIT


(SNI 1966-2008)
PENGUJIAN BATAS CAIR
No. / Cawan

C1/20 ml

C2/25 ml

C3/30 ml

C4/35 ml

C5/40 ml

Jumlah pukulan
Berat cawan + berat basah = (W2) (gr)
Berat cawan + berat kering = (W3) (gr)
Berat air = (W2-W3)
(gr)
Berat cawan = (W1)
(gr)
Berat tanah basah (W2 - W1)
(gr)
Berat tanah kering = (W3-W1) (gr)
Kadar Air =

165
13,5
11,5

102
17
13,5

98
15,5
11,5

52
18
14,5

33
21,5
16,5

7,5

7.5

8.5

(%)

Rata-rata Kadar Air (%)

Dikerjakan
Teknis
Tanggal
KELOMPOK
4B

27-11-2016

Asisten
Suprihatin
G1B013002
Devina Hanan K.
G1B013030

Diperiksa
Tanggal

Paraf

Disetujui
Dosen
Ir. Mawardi M.T.,G.S

Tanggal

Paraf

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V-8

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
JL. WR. Supratman, Lab Dekanat Universitas Bengkulu
3
Project
Lokasi pekerjaan
Material

: Pratikum Mekanika Tanah 1


: Lab Mekanika Tanah Universitas Bengkulu
: Tanah lempung

Tanggal Pratikum : 27 november 2016


Tanggal Selesai : 28 november 2016
Sumber material : Belakang Lab Tanah UNIB

TABEL 5.9.2 ATTERBERG LIMIT


(SNI 1966-2008)
PENGUJIAN BATAS PLASTIS
No. / Cawan

Beratcawan + beratbasah = (W2) (gr)

28.5

10.5

11

12.5

12

Beratcawan + beratkering = (W3) (gr)

27

10.5

9.5

24

6.5

6.5

5.5

Berat air = (W2-W3) (gr)


Beratcawan =(W1) (gr)
Berattanahbasah = (W2-W1) (gr)
Berattanahkering = (W3-W1) (gr)

(W 2 W 3)
x100 0 0
(W 3 W 1)

Kadar Air
(%)
Rata-Rata Kadar Air (%)

Dikerjakan
Teknis
Tanggal
KELOMPOK
4B

27-11-2016

Asisten

Diperiksa
Tanggal

Suprihatin
G1B013002
Devina Hanan K.
G1B013030

Paraf

Disetujui
Dosen
Ir. Mawardi M.T.,G.S

Tanggal

Paraf

5.10 Hasil dan Pembahasan


5.10.1 Batas Cair
Perhitungan Batas Cair (Sampel 1)
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V-9

a. Berat air
b. Berat tanah kering

= (berat cawan + berat basah) (berat cawan + berat kering)


= 13.5 11.5 gr
= 2 gr
= (berat cawan + tanah kering) berat cawan
= 11.5 7.5 gr
= 4 gr

c. Berat tanah basah

= (berat cawan + tanah basah) berat cawan


= 13.5 7.5 gr
= 6 gr
Berat Basah Berat Kering
x100 0 0
Berat Kering

d. Kadar air w (%)

64
x 100
=
4
= 50 %
Perhitungan Batas Cair (Sampel 2)
a. Berat air

= (berat cawan + berat basah) (berat cawan + berat kering)


= 17 13.5 gr
= 3.5 gr

b. Berat tanah kering

= (berat cawan + tanah kering) berat cawan


= 13.5 7.5 gr
= 6 gr

c. Berat tanah basah

= (berat cawan + tanah basah) berat cawan


= 17 7.5 gr
= 9.5 gr
Berat Basah Berat Kering
x100 0 0
Berat Kering

d. Kadar air w (%)

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 10

9.56
x 100
6

= 58.33 %
Perhitungan Batas Cair (Sampel 3)
a. Berat air

= (berat cawan + berat basah) (berat cawan + berat kering)


= 15.5 11.5 gr
= 4 gr

b. Berat tanah kering

= (berat cawan + tanah kering) berat cawan


= 11.5 5 gr
= 6.5 gr

c. Berat tanah basah

= (berat cawan + tanah basah) berat cawan


= 15.5 5 gr
= 10.5 gr
Berat Basah Berat Kering
x100 0 0
Berat Kering

d. Kadar air w (%)

=
=

10.56.5
x 100
6.5

= 61.54 %
Perhitungan Batas Cair (Sampel 4)
a. Berat air

= (berat cawan + berat basah) (berat cawan + berat kering)


= 18 14.5 gr
= 3.5 gr

b. Berat tanah kering

= (berat cawan + tanah kering) berat cawan


= 14.5 8 gr
= 6.5 gr

c. Berat tanah basah

= (berat cawan + tanah basah) berat cawan


= 18 8 gr
= 10 gr

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 11

Berat Basah Berat Kering


x100 0 0
Berat Kering

d. Kadar air w (%)

=
=

106.5
x 100
6.5

= 53.85 %

Perhitungan Batas Cair (Sampel 5)


a. Berat air

= (berat cawan + berat basah) (berat cawan + berat kering)


= 21.5 16.5 gr
= 5 gr

b. Berat tanah kering

= (berat cawan + tanah kering) berat cawan


= 16.5 8.5 gr
= 8 gr

c. Berat tanah basah

= (berat cawan + tanah basah) berat cawan


= 21.5 8.5 gr
= 13 gr
Berat Basah Berat Kering
x100 0 0
Berat Kering

d. Kadar air w (%)

=
=

138
x 100
8

= 62.5 %

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 12

Persamaan Kemiringan Garis Linier


Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil untuk kurva linier dengan
persamaan g(x)= a+ bx atau y = a + bx
Jumlah Pukulan

Kadar Air
(%)

165

X.Y

X2

50

8250

27225

102

58.33

5949.66

10404

98

61.54

6030.92

9604

52

53.85

2800.2

2704

33

62.5

2062.5

1089

450

286.22

25093.3

51026

No

( y )( x 2 ) ( x)( x. y )
n. x x
2

( 286.22 x51026) ( 450 x 25093.3)


(5 x51026) ( 450) 2

= 62.943

n xy x. y
n. x 2 x

(5 x 25093.3) ( 450 x 286.22)


(5 x51026) ( 450) 2

= - 0,063

Sehingga didapat persamaan kemiringan garis linier Y= - 0,063X + 62.943


Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 13

Jumlah pukulan

= 25
Y

= - 0.063X + 62.943
= - 0.063(25) + 62.943
= 61,37

Batas Cair (LL) % = 61,37 %

5.10.2 Batas Plastis


Perhitungan Batas Plastis (Sampel 1)
a.

Berat air

= (berat cawan + berat basah) (berat cawan + berat kering)


=28.5 27 gr
= 1.5 gr

b. Berat tanah kering

= (berat cawan + tanah kering) berat cawan


= 27 24 gr
= 3 gr

c. Berat tanah basah

= (berat cawan + tanah basah) berat cawan


= 28.5 24 gr
= 4.5 gr
Berat Basah Berat Kering
x100 0 0
Berat Kering

d. Kadar air w (%)

4.5 3
x100 0 0
3

= 50 %
Perhitungan Batas Plastis (Sampel 2)
a. Berat air

= (berat cawan + berat basah) (berat cawan + berat kering)


=10.5 9 gr
= 1.5 gr

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 14

b. Berat tanah kering

= (berat cawan + tanah kering) berat cawan


= 9 6 gr
= 3 gr

c. Berat tanah basah

= (berat cawan + tanah basah) berat cawan


= 10.5 6 gr
= 4.5 gr
Berat Basah Berat Kering
x100 0 0
Berat Kering

d. Kadar air w (%)

4.5 3
x100 0 0
3

= 50 %

Perhitungan Batas Plastis (Sampel 3)


a.

Berat air

= (berat cawan + berat basah) (berat cawan + berat kering)


= 10 9 gr
= 1 gr

b. Berat tanah kering

= (berat cawan + tanah kering) berat cawan


= 9 6.5 gr
= 2.5 gr

c. Berat tanah basah

= (berat cawan + tanah basah) berat cawan


= 10 6.5 gr
= 3.5 gr
Berat Basah Berat Kering
x100 0 0
Berat Kering

d. Kadar air w (%)

3.5 2.5
x100 0 0
2.5

= 40 %
Perhitungan Batas Plastis (Sampel 4)
a. Berat air

= (berat cawan + berat basah) (berat cawan + berat kering)

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 15

= 12.5 10,5 gr
= 2 gr
b. Berat tanah kering

= (berat cawan + tanah kering) berat cawan


= 10.5 6.5 gr
= 4 gr

c. Berat tanah basah

= (berat cawan + tanah basah) berat cawan


= 12.5 6.5 gr
= 6 gr
Berat Basah Berat Kering
x100 0 0
Berat Kering

d. Kadar air w (%)

64
x100 0 0
4

= 50 %

Perhitungan Batas Plastis (Sampel 5)


a. Berat air

= (berat cawan + berat basah) (berat cawan + berat kering)


= 12 9.5 gr
= 2.5 gr

b. Berat tanah kering

= (berat cawan + tanah kering) berat cawan


= 9.5 5.5 gr
= 4 gr

c. Berat tanah basah

= (berat cawan + tanah basah) berat cawan


= 12 5.5 gr
= 6.5 gr
Berat Basah Berat Kering
x100 0 0
Berat Kering

d. Kadar air w (%)

6,5 4
x100 0 0
4

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 16

= 62.5 %

5.10.3 Indeks Plastis (PI), Indeks Cair (LI), Relative Consistency (Rc), Angka Pori (e),
Porositas (n), dan Derajat Kejenuhan (S)
Data pada percobaan Batas Cair
W

= rata-rata berat tanah basah

Ws

= rata-rata berat tanah kering

= W/Gs

V1

= Ws/Gs

= percobaan kadar air

Batas Susut (SL)

( W W s )(V V 1)
Ws

x 100

( 53.3 )(1.831.21)
x 100
3.3

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 17

= 32.65 %
Batas Plastis (PL)

= 50.5 %

Batas Cair (LL)

= 61.37 %

Maka, didapat indeks plastis (PI), indeks cair (LI), Relative Consistency (Rc) :
Indeks plastis (PI)

= LL PL
=61.37 % 50.5 %
= 10.87 %

Indeks Cair (LI)

W N PL
PI

53.87 50.5
10.87

= 0.31

Relative Consistency (Rc)

w
PL

61,3739,73
50, 5

= 0,429

kadar air (w)

= 39,73 %

rata-rata kepadatan kering (d)

= 1,07 gr/cm3

berat jenis (Gs)

= 2.73

Gs x w
1+ e

1,07

2,73 x 1
1+e

1,07 + 1,07 e
1,07 e
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

= 2,73
= 1,06
V - 18

Angka Pori (e)

= 0,99

Porositas (n)

e
1+ e

0,99
1+0,99

= 0,5
Derajat Kejenuhan (S)

w .G s
e

(0,3973)(2,73)
0,99

= 0,95

Grafik British hubungan antara LL dan PI

Berdasarkan LL= 61.37 %, dan PI = 50.5 %, tanah termasuk CH (lempung tak organik atau
lempung halus plastisitas tinggi).

5.11

Hasil Percobaan
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 19

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
JL. WR. Supratman, Lab Dekanat Universitas Bengkulu
4
Project
Lokasi pekerjaan
Material

: Pratikum Mekanika Tanah 1


: Lab Mekanika Tanah Universitas Bengkulu
: Tanah lempung

Tanggal Pratikum : 27 november 2016


Tanggal Selesai : 28 november 2016
Sumber material : Belakang Lab Tanah UNIB

TABEL 5.11 ATTERBERG LIMIT


(SNI 1966-2008)
PENGUJIAN BATAS CAIR
No. / Cawan
Jumlah pukulan
Berat cawan + berat basah = (W2) (gr)
Berat cawan + berat kering = (W3) (gr)
Berat air = (W2-W3)
(gr)
Berat cawan = (W1)
(gr)
Berat tanah basah (W2 - W1)
(gr)
Berat tanah kering = (W3-W1) (gr)
Kadar Air =

C1/20 ml
165
13.5
11.5
2
7.5
6
4

C2/25 ml
102
17
13.5
3.5
7.5
9.5
6

C3/30 ml
98
15.5
11.5
4
5
10.5
6.5

C4/35 ml
52
18
14.5
3.5
8
10
6.5

C5/40 ml
33
21.5
16.5
5
8.5
13
8

50

58.33

61.54

53.85

62.5

(%)

Rata-rata Kadar Air (%)

Dikerjakan
Teknis
Tanggal
KELOMPOK
4B

27-11-2016

61,37 %

Asisten

Diperiksa
Tanggal

Paraf

Suprihatin
G1B013002
Devina Hanan K.
G1B013030

Disetujui
Dosen
Ir. Mawardi M.T.,G.S

Tanggal

Paraf

Kadar
Air (%) Grafik hubungan antara jumlah ketukan dengan kadar air.

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 20

Y= - 0,063X + 62.943

batas cair
70
60
50
40
30
20
10
0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

Jumlah pukulan ( n )

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
JL. WR. Supratman, Lab Dekanat Universitas Bengkulu
5
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 21

Project
Lokasi pekerjaan
Material

: Pratikum Mekanika Tanah 1


: Lab Mekanika Tanah Universitas Bengkulu
: Tanah lempung

Tanggal Pratikum : 27 november 2016


Tanggal Selesai : 28 november 2016
Sumber material : Belakang Lab Tanah UNIB

TABEL 5.11.2 ATTERBERG LIMIT


(SNI 1966-2008)
PENGUJIAN BATAS PLASTIS
No. / Cawan

Beratcawan + beratbasah = (W2)(gr)

28.5

10.5

10

12.5

12

Beratcawan + beratkering = (W3)(gr)

27

10.5

9.5

Berat air = (W2-W3)(gr)

1.5

1.5

2.5

Beratcawan =(W1) (gr)

24

6.5

6.5

5.5

Berattanahbasah = (W2-W1)(gr)

4.5

4.5

4.5

6.5

Berattanahkering = (W3-W1)(gr)

2.5

(W 2 W 3)
x100 0 0
(W 3 W 1)

50

50

40

50

62.5

Kadar Air

(%)

Rata-Rata Kadar Air (%)

Dikerjakan
Teknis
Tanggal
KELOMPOK
4B

27-11-2016

50.5

Diperiksa
Tanggal

Asisten
Suprihatin
G1B013002
Devina Hanan K.
G1B013030

Paraf

Disetujui
Dosen
Ir. Mawardi M.T.,G.S

Tanggal

Paraf

5.12 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan Atterberg Limit diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1.
2.

Batas susut (SL)


Batas plastis (PL)

= 32.65 %
= 50.5 %

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 22

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Batas cair (LL)


= 61.37 %
Indeks plastis (PI)
= 10.87 %
Indeks cair (LI)
= 0.31
Relative Consistency (Rc)
= 0.397
Angka Pori (e)
= 1.167
Porositas (n)
= 0.54
Derajat kejenuhan (S) = 0.966
Grafik British hubungan antara LL dan PI

Jadi, tanah sampel termasuk tanah Lempung dengan LL = 61.37 % dengan Plastisitas
tinggi (50LL<70).

5.13 Dokumentasi
5.13.1 Alat dan Bahan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 23

Cawan untuk mencampurkan tanah dengan air

Spatula

Alat batas cair ( Liquid Limit Test )

Grooving tool
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 24

Alat Extruder sampel

Tabung sampel handboring

Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 25

Oven pengering dengan kemampuan 110 C 5 C

Gelas ukur

Jangka sorong

Tabung hasil Handboring


Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 26

5.13.2 Prosedur Pelaksanaan

Batas cair ( liquid limit )

Pengambilan sampel dengan menggunakan alat extruder sampel

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 27

Pencampuran air pada tanah

Sampel diletakkan pada alat liquid limit test

Pemasukkan sampel dengan ukuran setengah dari cawan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 28

Sampel dipotong menjadi 2 dengan menggunakan grooving tool

Pengukuran setelah uji liquid limit test

Sampel diambil untuk pemeriksaan kadar air

Batas plastis ( plastic limit )

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 29

Penambahan air pada sampel tanah

Proses pemilinan sampel tanah

Pengovenan sampel

Sampel ditimbang setelah dioven


Laporan Praktikum Mekanika Tanah I Kelompok 4B

V - 30

Anda mungkin juga menyukai