Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR.

Fakultas Teknik
TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

BAB XI
PERCOBAAN BATAS PLASTIS

Abstrak
Batas plastis adalah kadar air terendah dimana tanah dianggap dalam keadaan
plastis.Untuk menentukan kadar air pada percobaan batas plastis dapat ditentukan dengan
menggulung contoh tanah yang lolos saringan no. 40 yang telah dicampur dengan air suling
dengan telapak tangan pada pelat kaca, sehingga diameter dari batang tanah yang dibentuk
sedemikian rupa mencapai 3,3 mm (1/8”) sampai tanah terlihat retak atau pecah, kemudian
masukkan kedalam oven selama 24 jam untuk mengetahui kadar airnya. Metode yang digunakan
adalah ASTM Test Designation.
Dari percobaan batas plastis didapatkan jenis tanah lempung anorganis dan lempung
berpasir dengan plastisitas rendah, dengan kadar air batas plastis rata-rata 39,07 % dan indeks
plastisitas (PI=LL-PL) 6,07

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Batas plastis didefinisikan sebagai kadar air dinyatakan dalam
persentase, dimana tanah apabila dibentuk/ diolah menjadi bentuk baru
tanpa retak-retak. Kadar air terendam dimana tanah dianggap dalam
keadaan plastis disebut Batas Plastis (PL) dari tanah itu. Indeks Plastis
(PI) adalah perbedaan antara batas cair dan batas plastis suatu tanah
(PI=LL-PL). Pemeriksaan batas plastis berfungsi menentukan kadar air
minimum dan indeks plastisitas suatu tanah.
1.2. Maksud dan Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air dari
contoh tanah pada keadaan semi padat ke keadaan plastis.
Batas plastis ini diperlukan untuk mengetahui keadaan suatu tanah
yang memiliki kadar air yang memungkinkan tanah itu masih berada
dalam keadaan plastis ke keadaan semi padat.

KELOMPOK III XI-1


2. ALAT & BAHAN YANG DIGUNAKAN DAN PROSEDUR
PERCOBAAN
2.1. Alat yang Digunakan
1. Saringan no.30
2. Pelat kaca 40x40
3. Spatula
4. Container
5. Timbangan
6. Oven
7. Alat dimensi plastis
8. Spoit air
2.2. Bahan yang Digunakan
1. Tanah lolos saringan no.30
2. Air suling
2.3. Prosedur Pecobaan
1. Mengambil contoh tanah yang lolos saringan no.30, kemudian
campur dengan air suling sampai merata (homogen) dengan
menggunakan spatula.
2. Jika tanah sudah tercampur/ homogen, ambil sedikit contoh tanah dan
buat gulungan tanah di atas pelat kaca dengan diameter 3 mm dan
tidak terputus-putus sepanjang 1 cm.
3. Mengambil Container dan menimbang dalam keadaan kosong,
kemudian sample tanah dimasukkan kedalam container lalu
ditimbang.
4. Memasukkan sample tanah ke dalam oven selama 24 jam dengan
temperatur 105° C dalam keadaan konstan.
5. Percobaan ini minimum dilakukan 2 kali guna mengontrol percobaan,
sehingga diperoleh kadar air rata-rata.

KELOMPOK III XI-3


3. HASIL PERHITUNGAN
Hasil perhitungan dari pemeriksaan batas plastis dilampirkan dalam
bentuk tabel dan dalam bentuk grafik hubungan indeks plastisitas dan batas
cair pada grafik.

4. INTERPRETASI PENGUJIAN
Berdasarkan nilai indeks plastisitas sebesar 6,07 maka diperoleh
spesifikasi jenis tanah lanau organis, pasir yang sangat halus dengan plastisitas
rendah dan jenis tanah lanau organis dengan plastisitas rendah dan lempung
organis.

5. PEMBAHASAN
 Analisa Perhitungan
Rumus untuk mencari kadar air (w) :

........................................................................(VI.b.1)

Rumus untuk mencari Indeks Plastisitas (PI) :


PI = LL – PL .............................................................................(VI.b.2)
Dimana :
LL = Batas cair pada pukulan 25
PL = Kadar air rata-rata batas plastis
 Analisa Hasil
Perbedaan kadar air sample A dan sample B disebabkan karena
ketelitian pada saat menimbang benda uji serta benda uji yang terbilang
kecil banyak yang hilang.

6. KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaan batas plastis didapat batas plastis (PL)
sebesar 39,07 % dan Indeks Plastis (PI) sebesar 6,07. Perbedaan kadar air dari

KELOMPOK III XI-3


kedua sample disebabkan karena ketelitian pada saat menimbang benda uji
serta benda uji yang terbilang kecil banyak yang hilang.
7. REFERENSI
1. Braja M. Das.(1995). Mekanika Tanah, Jilid I, Erlangga. Surabaya
2. L.D.Wesley. (1977). Mekanika Tanah, Cetakan VI, Badan Penerbit
Pekerjaan Umum. Jakarta
3. Josep E.Bowles(1984),Sifat – sifat fisis dan Geoteknis Tanah, Edisi
Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

8. LAMPIRAN
- Tabel Perhitungan (terlampir)
- Gambar Alat (terlampir)

KELOMPOK III XI-3

Anda mungkin juga menyukai