Fakultas Teknik
TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
BAB IX
BATAS CAIR
Abstrak
Batas cair yaitu suatu tanah berupa dari keadaan plastis menjadi keadaan cair. Konsisitensi
dari lempung dan tanah-tanah kohesif lainnya sangat dipengaruhi oleh kadar air dari tanah.
Tanah yang telah lolos saringan no.40 dicampur dengan air suling, lalu dimasukkan ke
mangkok Casagrande, lalu putar alat Liquid Limit dan hitung jumlah ketukan yang diperlukan
untuk menutup celah tanah, lalu ambil sebagian tanah dan masukkan ke dalam oven selama 24 jam
untuk menghitung kadar airnya metode yang digunakan dalam penentuan batas cair adalah ASTM
Designation D-4318.
Dari hasil pemeriksaan diperoleh nilai batas cair yaitu ( LL ) untuk 25 pukulan sebesar
33%.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Konsistensi dari lempung dan tanah–tanah kohesif lainnya sangat
dipengaruhi oleh kadar air dari tanah, apabila suatu bubur lempung secara
pelan dikeringkan melalui tahapan dari keadaan cair ke keadaan plastis
dan akhirnya memasuki keadaan semi padat dan keadaan padat. Pada
kadar air yang sangat tinggi, tanah berperilaku sebagai cairan encer yang
mengalir dan tidak dapat mempertahankan bentuk tertentu. Kadar ai
paling rendah dimana tanah dalam keadaan cair disebut batas cair (LL).
Percobaan ini berfungsi untuk menentukan batas cair suatu contoh
tanah.
1.2. Maksud dan Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air dari
contoh tanah pada keadaan plastis ke keadaan cair.
Tujuan dari pemeriksaan ini untuk menentukan batas cair dari
suatu contoh tanah, dimana batas cair didefinisikan sebagai kadar air
minimum dimana suatu tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan
3. HASIL PERHITUNGAN
Hasil perhitungan dari pemeriksaan batas cair dilampirkan dalam
bentuk tabel dan dalam bentuk grafik hubungan kadar air dan jumlah pukulan
pada grafik.
4. INTERPRETASI PENGUJIAN
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa batas cair dari tanah yang diuji
pada pukulan ke 25 adalah 33 %, mengindikasikan bahwa tanah lempung
anorganik dengan plastisitas tinggi.
................................................................(IX.1)
………………………………………( IX.2)
Dimana :
WL = Batas Cair
WN = Kadar Air pada pukulan N
N = Pukulan yang mendekati pukulan ke-25
Analisa Hasil
Penentuan kurva batas cair dapat diperoleh dengan
menghubungkan antara jumlah pukulan terhadap kadar air rata-rata,
kemudian membuat garis linear antara titik-titik hubungan tersebut.
Kemudian menentukan hubungan antara jumlah pukulan 25 yang
memotong garis linear. Dari perpotongan antara garis itu ditarik garis
horizontal, sehingga diperoleh nilai kadar air 33%.
6. KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus dan grafik
hubungan antara nilai kadar air dan jumlah pukulan diperoleh bahwa batas cair
dari tanah yang diuji pada pukulan ke 25 adalah 33 %, mengidentifikasikan
bahwa tanah lempung anorganik dengan plastisitas tinggi.
8. LAMPIRAN
- Tabel Perhitungan (terlampir)
- Gambar Alat (terlampir)