JOB XVIII
ABSTRAK
Analisa saringan adalah analisa tingkat gradasi agregat, sedangkan agregat halus
adalah agregat yang semua butirannya menembus saringan 4.8 mm atau 4.75mm ( ASTM C
33, 1982 ) dan 5.0mm ( BS 812, 1976 ). Maksud dari pemeriksaan analisa saringan agregat
halus yaitu sebagai pegangan dalam pengujian untuk menentukan modulus kehalusan
gradasi pada agregat halus. Metode pengujian analisa saringan agregat halus perlu
dilakukan agar diketahui modulus kehalusan analisa saringan agregat halus yang
selanjutnya digunakan dalam perencanaan beton. Sedangkan tujuan dilakukan
pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui pembagian besar butiran agregat halus ( zona )
serta modulus kehalusan yang hasilnya digambarkan dalam bentuk kurva. Dari hasil
pemeriksaan analisa saringan agregat halus diperoleh hasil dengan rata-rata modulus
kehalusan gradasi agregat pada zona II.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Analisa saringan adalah analisa tingkat gradasi agregat, sedangkan agregat
halus adalah agregat yang semua butirannya menembus saringan 4.8mm dan
5.0mm. Dimana suatu gradasi sangat berpengaruh pada pembuatan suatu
beton ( teknologi beton ). Dalam pemeriksaan analisa saringan menggunakan
saringan 0.075mm, 0.15mm, 0.3mm, 0.6mm, 1.2mm, 2.36mm, 4.75mm dan
PAN ). Metode pengujian analisa saringan agregat halus perlu dilakukan agar
diketahui modulus kehalusan dan pembagian besar butiran agregat halus yang
hasilnya digambarkan dalam bentuk kurva.
1.2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Maksud dari pemeriksaan analisa saringan agregat halus yaitu sebagai
pegangan dalam pengujian analisa saringan agregat halus.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM UJI BAHAN
Alamat : Jl. Daeng Tata Raya Parang Tambung Makassar, Tlp.(0411) 864935
b. Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan analisa saringan agregat halus yaitu :
1. Untuk mengetahui pembagian besar butiran agregat halus serta modulus
kehalusan agregat yang hasilnya digambarkan dalam bentuk kurva.
2. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan analisa saringan dalam agregat
halus.
3. Mampu menggunakan peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan
analisa saringan.
3. PROSEDUR PELAKSANAAN
3.1. Persiapan
1. Menimbang talang dalam keadaan kosong.
2. Menimbang pasir dalam keadaan kering sebanyak 2000 gram.
3. Memasukkan benda uji kedalam oven selama ±24 jam.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM UJI BAHAN
Alamat : Jl. Daeng Tata Raya Parang Tambung Makassar, Tlp.(0411) 864935
3.2. Pelaksanaan
1. Mengeluarkan benda uji dari dalam oven dan dibiarkan hingga dingin.
2. Menimbang benda uji ( A ).
3. Menimbang saringan dalam kondisi kosong ( B ).
4. Memasukkan benda uji kedalam susunan saringan dengan susunan
saringan dimulai dari saringan terkecil diatasnya sampai pan dibawahnya
( 0.075mm, 0.15mm, 0.3mm, 0.6mm, 1.2mm, 2.36mm, 4.75mm, dan
PAN ).
5. Menyaring dengan enggunakan alat penggetar selama ±30 menit.
6. Menimbang masing-masing saringan beserta benda uji yang ada tersisa
didalamnya dan dicatat beratnya ( C ).
7. Menghitung benda uji yang tertinggal dan lolos pada masing-masing
saringan ( D = C – B ).
4. HASIL PERHITUNGAN
Data terlampir.
5. PEMBAHASAN
5.1. Rumus:
a. Menghitung % tertahan persaringan
C
% tetahansaringan= X 100 %
A
c. Menghitung kehalusan
100 %−komulatif tertahan
Modulus kehalusan= X 100 %
100 %
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM UJI BAHAN
Alamat : Jl. Daeng Tata Raya Parang Tambung Makassar, Tlp.(0411) 864935
Keterangan:
C = berat saringan + benda uji ( gram )
D = benda uji yang tertahan pada saringan ( gram )
B = berat saringan kondisi kosong ( gram )
A = beratbenda uji ( gram )
5.2. Penyelesaian
a. % tertahan persaringan
45.1
% tertahan saringan 4.7 mm= X 100 %=2.255 %
2000
72.4
% tertahan saringan2.36 mm= X 100 %=3.620 %
2000
167.3
% tertahan saringan1.2 mm= X 100 %=8.365 %
2000
541.3
% tertahan saringan 0.6 mm= X 100 %=27.065 %
2000
657.2
% tertahan saringan 0.3 mm= X 100 %=32.860 %
2000
363.1
% tertahan saringan 0.15 mm= X 100 %=18.155 %
2000
107.4
% tertahan saringan 0.075mm= X 100 %=5.370
2000
46.2
% tertahan saringan PAN = X 100 %=2.310 %
2000
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM UJI BAHAN
Alamat : Jl. Daeng Tata Raya Parang Tambung Makassar, Tlp.(0411) 864935
b. % lolos komulatif
% lolos komulatif 4.7 mm = 100 – 2.255 = 97.745%
% lolos komulatif 2.36 mm = 97.745 – 5.857 = 94.125%
% lols komulatif 1.2 mm = 94.125 – 14.240 = 85.760%
% lolos komulatif 0.6 mm = 85.760 – 41.305 = 58.695%
% lolos komulatif 0.3 mm = 58.695 – 74.165 = 25.835%
% lolos komulatif 0.15 mm = 25.835 – 92.320 = 7.680%
% lolos komulatif 0.075 mm = 7.680 – 97.690 = 2.310%
% lols komulatif PAN = 2.310 – 2.310 = 0.00%
C. Modulus kehalusan
100 %−427.850
Modulus kehalusan= =3.3 %
100 %
6. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan dari hasil pemeriksaan analisa saringan agregta
halus yaitu:
1. Modulus kehalusan yang terkandung dalam analisa saringan agregat halus
adalah 3.3%.
2. Mahasiswa telah mengetahui prosedur pemeriksaan analisa saringan
agregat halus.
3. Mahasiswa telah mampu menggunakan peralatan yang digunakan dalam
pemeriksaan analisa saringan agregat halus.
7. SARAN
Dari pemeriksaan ini, diharapkan :
ASTM-C 33
http.//digilib.petra.ac.id/adsegi/viewer.ppl/jiunkpe/S1/SP4/2004/
jiunkpe-n-S-S1-2004-21499005-2709-camppuran-mortar-chapter
2. pdf.
9. LAMPIRAN
Lampiran 1
AGREGAT HALUS
PEMERIKSA : KELOMPOK B3
TIPE MATERIAL : -
Lampiran 2
Lampiran 3