2.4.4. Perhitungan
Rumus yang dapat digunakan dalam percobaan ini, sebagai berikut:
Jumlah tertahan pada saringan
Jumlah persen tertahan = × 100%
Jumlah tertahan di pan
Tabel 2.4.1. Data dan hasil percobaan analisis saringan agregat halus
Ukuran Berat Jumlah Berat Jumlah Persen (%)
Saringan (mm) Tertahan (gr) Tertahan (%) Tertahan (%) Lewat
1,18 8 20 4% 96,0 %
2.4.5. Pembahasan
Gradasi agregat yang digunakan dapat mempengaruhi sifat beton yang
dihasilkan. Perencanaan campuran beton yang diatur dalam SK SNI T-15-1990-03
memberikan syarat agregat halus terdiri dari empat zona dan agregat kasar terdiri
dari tiga jenis zona.
Ukuran butiran agregat mempengaruhi kuat tekan beton, agregat dengan
ukuran butir besar memiliki kuat tekan lebih rendah dibandingkan agregat dengan
ukuran butiran kecil.
Susunan butiran (gradasi) yang baik dapat menghasilkan kepadatan
maksimum dan porositas minimum. Sifat penting dari suatu agregat baik kasar
atau halus adalah kekuatan hancur dan ketahanan terhadap benturan yang dapat
mempengaruhi ikatanya dengan pasta semen, porositas, dan karakteristik
penyerapan air yang mempengaruhi daya tahan beton, sehingga beton dengan
gradasi yang baik akan mampu menghasilkan kuat tekan yang tinggi
Dari hasil analisis saringan agregat halus yang dilakukan pada percobaan ini
maka diperoleh hasil yaitu pada ayakan 4,75 sebanyak 2 gr agregat yang tertahan;
ayakan 2,36 sebanyak 10 gr; ayakan 1,18 sebanyak 8 gr; ayakan 0,6 sebanyak 89
gr; ayakan 0,3 sebanyak 234 gr; dan ayakan 0,15 sebanyak 136 gr ditambah yang
lolos dari saringan sebanyak 21 gr. Didapatkan modulus kehalusan sebesar 1,93.
Dengan berat total agregat yang diuji sebanyak 500 gram.