Anda di halaman 1dari 7

IKATAN MAHASISWA SIPIL

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


PUTRI HAYATUN NUFUS
03011282025088

2.4. Analisis Saringan Agregat Halus


2.4.1. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui presentase agregat halus
(pasir) pada perbandingan campuran beton berdasarkan kehalusannya dan untuk
mengetahui apakah butir agregat halus yang dianalisis termasuk butiran yang
berbutir halus, sedang, atau kasar
2.4.2. Peralatan dan Bahan
Peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan ini, sebagai berikut:
1. Timbangan dengan ketelitian 0,1%
2. Pan logam (Talam)
3. Sikat kuningan
4. Mesin penggetar saringan
5. Saringan dengan ukuran diameter ayakan 4,75 mm; 2,36 mm; 1,18 mm; 0,6
mm; 0,3 mm; 0,15 mm; dan pan
6. Oven yang dapat digunakan mencapai suhu (100±5)°C
7. Bahan uji berupa agregat halus (pasir) sebanyak 500 gr

Gambar 2.4.1. Timbangan Gambar 2.4.2. Pan

Civil Engineering of SriwijayaUniversity


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
PUTRI HAYATUN NUFUS
03011282025088

Gambar 2.4.3. Sikat kuningan Gambar 2.4.4. Mesin


penggetar

Gambar 2.4.5. Saringan Gambar 2.4.6. Oven

Gambar 2.4.7. Agregat halus

Civil Engineering of SriwijayaUniversity


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
PUTRI HAYATUN NUFUS
03011282025088

2.4.3. Prosedur Pelaksanaan


Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam percobaan ini, sebagai
berikut:
1. Mempersiapkan agregat sebanyak 500 gr. Pastikan agregat dalam keadaan
bersih, kering, dan sudah dioven (memiliki berat konstan)
2. Mempersiapkan saringan agregat berdasarkan urutan diameter dari bawah
ke atas sebagai berikut: pan; 0,15 mm; 0,3 mm; 0,6 mm; 1,18 mm; 2,36
mm; 4,75 mm
3. Masukkan agregat halus (pasir) sebanyak 500 gr kedalam saringan yang
paling atas
4. Masukkan saringan yang berisi benda uji ke dalam mesin penggetar, dan
getarkan selama 15 menit
5. Setelah selesai digetarkan, timbanglah masing-masing benda uji yang
tertahan sesuai ukuran tiap-tiap saringan

Civil Engineering of SriwijayaUniversity


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
PUTRI HAYATUN NUFUS
03011282025088

2.4.4. Perhitungan
Rumus yang dapat digunakan dalam percobaan ini, sebagai berikut:
Jumlah tertahan pada saringan
Jumlah persen tertahan = × 100%
Jumlah tertahan di pan

Jumlah kumulatif persen tertahan


Modulus kehalusan =
100

Jumlah persen lewat = 100 - % tertahan

Tabel 2.4.1. Data dan hasil percobaan analisis saringan agregat halus
Ukuran Berat Jumlah Berat Jumlah Persen (%)
Saringan (mm) Tertahan (gr) Tertahan (%) Tertahan (%) Lewat

4,75 2 2 0,4 % 99,6 %

2,36 10 12 2,4 % 97,6 %

1,18 8 20 4% 96,0 %

0,6 89 109 21,8 % 78,2 %

0,3 234 343 68,6 % 31,0 %

0,15 136 479 95,8 % 4,2 %

Pan 21 500 100 % 0 ,0 %

Modulus kehalusan 1,93 %

Jumlah kumulatif persen tertahan


Modulus kehalusan =
100
(0,4 +2,4+ 4+21,8+ 68,6+95,8)
=
100
= 1,93

Civil Engineering of SriwijayaUniversity


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
PUTRI HAYATUN NUFUS
03011282025088

Grafik 2.4.1. Batas gradasi pasir No.1 (Kasar)

Grafik 2.4.2. Batas gradasi pasir No. 2 (sedang)

Civil Engineering of SriwijayaUniversity


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
PUTRI HAYATUN NUFUS
03011282025088

Grafik 2..4.3. Batas gradasi pasir No. 3 (agak halus)

Grafik 2.4.4. Batas gradasi pasir No. 4

Civil Engineering of SriwijayaUniversity


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
PUTRI HAYATUN NUFUS
03011282025088

2.4.5. Pembahasan
Gradasi agregat yang digunakan dapat mempengaruhi sifat beton yang
dihasilkan. Perencanaan campuran beton yang diatur dalam SK SNI T-15-1990-03
memberikan syarat agregat halus terdiri dari empat zona dan agregat kasar terdiri
dari tiga jenis zona.
Ukuran butiran agregat mempengaruhi kuat tekan beton, agregat dengan
ukuran butir besar memiliki kuat tekan lebih rendah dibandingkan agregat dengan
ukuran butiran kecil.
Susunan butiran (gradasi) yang baik dapat menghasilkan kepadatan
maksimum dan porositas minimum. Sifat penting dari suatu agregat baik kasar
atau halus adalah kekuatan hancur dan ketahanan terhadap benturan yang dapat
mempengaruhi ikatanya dengan pasta semen, porositas, dan karakteristik
penyerapan air yang mempengaruhi daya tahan beton, sehingga beton dengan
gradasi yang baik akan mampu menghasilkan kuat tekan yang tinggi
Dari hasil analisis saringan agregat halus yang dilakukan pada percobaan ini
maka diperoleh hasil yaitu pada ayakan 4,75 sebanyak 2 gr agregat yang tertahan;
ayakan 2,36 sebanyak 10 gr; ayakan 1,18 sebanyak 8 gr; ayakan 0,6 sebanyak 89
gr; ayakan 0,3 sebanyak 234 gr; dan ayakan 0,15 sebanyak 136 gr ditambah yang
lolos dari saringan sebanyak 21 gr. Didapatkan modulus kehalusan sebesar 1,93.
Dengan berat total agregat yang diuji sebanyak 500 gram.

Civil Engineering of SriwijayaUniversity

Anda mungkin juga menyukai