41
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
2.4.1.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam percobaan analisis saringan agregat
kasar adalah sebagai berikut.
1. Sieve shaker.
2. Saringan 3”, 2½”, 2”, 1½”, 1”, ¾”, ½”, ⅜”, No. 4.
3. Pan dan cover.
4. Timbangan.
5. Oven.
(2) (1)
(4) (3)
(5)
Gambar 2.6
42
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
43
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
44
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
2.4.1.6 Perhitungan
Perhitungan yang dilakukan dalam percobaan analisis saringan agregat
kasar pada saringan ⅜" adalah sebagai berikut.
Berat tertahan = (berat saringan + tertahan) − berat saringan
= 993,300 – 393,300
= 600,000 gram
Jumlah berat tertahan = berat tertahan di saringan sebelum saringan
⅜” + berat tertahan pada saringan ⅜”
= 978,700 + 993,300
= 1972,000 gram
45
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
46
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
47
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
48
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
20.000
0.000
1.000 10.000 100.000
Ukuran Butiran Saringan (mm)
49
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
50
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
2.4.1.7 Kesimpulan
Berdasarkan data percobaan dan hasil pemeriksaan analisis saringan
agregat kasar yang telah dilakukan, diperoleh persentase agregat kasar yang lolos
saringan 3", 2½", 2" dan 1½" sebanyak 100,000%, saringan 1" sebanyak
100,saringan ¾" sebanyak 60,010%, saringan ½" sebanyak 16,560%, saringan ⅜"
sebanyak 11,400 %, saringan No. 4 sebanyak 0,670%. Menurut SNI 03-2461-
1998, agregat kasar memiliki modulus kehalusan yang berada kisaran 6,000 –
7,100. Berdasarkan dari hasil percobaan analisis saringan agregat kasar nilai
modulus kehalusan adalah sebesar 7,245%, nilai modulus kehalusan ini
memenuhi syarat.
51
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
52
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
memperhitungkan agregat dalam keadaan kering dan volume agregat tidak dapat
diresapi oleh air (Ridho, 2012)
53
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
2.4.2.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam percobaan berat jenis dan penyerapan
agregat kasar adalah sebagai berikut.
1. Dunagan test set.
2. Saringan No. 4.
3. Oven.
4. Cawan.
(1) (2)
(3) (4)
Gambar 2.X Peralatan Percobaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
54
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
55
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
Tabel 2.15 Data Percobaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
Nomor Sampel
Parameter Rata-Rata
I II
Berat contoh jenuh kering permukaan (gram) 5961,100 5978,600 5969,850
Berat contoh dalam air (gram) 4040,000 3255,000 3647,500
Berat contoh kering (gram) 5682,000 5663,000 5672,500
2.4.2.6 Perhitungan
Perhitungan yang dilakukan dalam percobaan berat jenis dan penyerapan
agregat kasar pada sampel I adalah sebagai berikut.
=
= 2958,000
=
= 3102,000
56
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
=
= 3460,000
Absorption =
=
= 4912,000%
Keterangan :
A : Berat contoh kering (permukaan (gram)
B : Berat contoh dalam air (gram)
C : Berat contoh kering (setelah di oven) (gram)
57
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
Tabel 2.16 Hasil Percobaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
Nomor Sampel Rata-
Parameter
I II Rata
Berat contoh jenuh kering permukaan (gram) 5961,100 5978,600 5969,850
Berat contoh dalam air (gram) 4040,000 3255,000 3647,500
Berat contoh kering (gram) 5682,000 5663,000 5672,500
Bulk Spesific Gravity 2,958 2,057 2,507
Bulk Spesific Gravity (SSD) 3,163 2,171 2,637
Apparent Spesific Gravity 3,460 2,323 2,891
Absorption/Penyerapan (%) 4,912 5,573 5,242
58
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
2.4.2 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan berat jenis dan penyerapan agregat kasar
pada sampel II diperoleh nilai berat contoh jenuh kering permukaan sebesar
5961,100 gram, berat contoh dalam air sebesar 4040,000 gram dan berat contoh
kering sebesar 5682,000 gram, sehingga diperoleh nilai bulk specific gravity
sebesar 2,958, bulk specific gravity (SSD) sebesar 3,102, apparent specific
gravity sebesar 3,460 dan absorption sebesar 4,912%. Hasil perhitungan tersebut
digunakan dalam penentuan mix design.
59
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
60
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
61
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
2.4.3.7 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam percobaan bobot isi dan rongga udara
agregat kasar adalah sebagai berikut.
1. Oven.
2. Timbangan.
3. Batang pemadat Ø 16 mm.
4. Container (mold 6").
5. Meja getar.
6. Mistar perata.
(1)
(2) (3
62
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
63
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
Tabel 2.17 Percobaan Bobot Isi dan Rongga Udara Agregat Kasar Kondisi Lepas
Parameter Nilai
Berat Container (gram) 8931,000
Berat Container + Agregat (gram) 14030,000
Berat Agregat (gram) 5991,000
Volume Container (cm3) 4187,920
Tabel 2.18 Percobaan Bobot Isi dan Rongga Udara Agregat Kasar Kondisi Padat
Parameter Nilai
Berat Container (gram) 8673,000
Berat Container + Agregat (gram) 14500,000
Berat Agregat (gram) 5850,000
Volume Container (cm3) 4200,000
64
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
2.4.3.7 Perhitungan
Perhitungan yang dilakukan dalam percobaan bobot isi dan rongga udara
agregat kasar dalam kondisi lepas adalah sebagai berikut.
=
= 1,218 gram/cm3
= 1,281 gram/cm3
=
= 51,658%
Keterangan:
A : absorpsi agregat (%)
B : berat container (gram)
C : berat container berikut isinya (gram)
V : volume container (gram)
SG : berat jenis agregat (kering)
65
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
Tabel 2.19 Hasil Pemeriksaan Bobot Isi dan Rongga Udara Agregat Kasar
Kondisi Lepas
Parameter Nilai
Berat Container (gram) 8931,000
Berat Container + Agregat (gram) 14030,000
Berat Agregat (gram) 5991,000
Volume Container (cm3) 4187,920
Berat isi agregat (kering) (gram/cm3) 1,218
Berat isi agregat (SSD) (gram/cm3) 1,281
Kadar Rongga Udara (%) 51,658
66
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
Tabel 2.20 Hasil Pemeriksaan Bobot Isi dan Rongga Udara Agregat Kasar
Kondisi Padat
Parameter Nilai
Berat Container (gram) 8673,000
Berat Container + Agregat (gram) 14500,000
Berat Agregat (gram) 5850,000
Volume Container (cm3) 4200,000
Berat isi agregat (kering) (gram/cm3) 1,387
Berat isi agregat (SSD) (gram/cm3) 1,440
Kadar Rongga Udara (%) 44,915
67
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
2.4.3 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan bobot isi dan rongga udara agregat kasar
dalam kondisi lepas diperoleh nilai berat isi kering sebesar 1,218 gram/cm3, berat
isi SSD sebesar 1,281 gram/cm3 dan kadar rongga udara sebesar 51,658%,
sedangkan pada percobaan bobot isi dan rongga udara agregat kasar dalam
kondisi padat diperoleh nilai berat isi kering sebesar 1,387 gram/cm 3, berat isi
SSD sebesar 1,440 gram/cm3 dan kadar rongga udara sebesar 44,915%.
68
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
69
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
2.4.4.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam percobaan kadar air agregat kasar
adalah sebagai berikut.
1. Cawan.
2. Timbangan.
3. Oven.
4. Desikator.
(1) (2)
(3) (4)
Gambar 2.X
70
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
3. Memasukkan cawan beserta benda uji dalam oven dengan suhu 100°C ±
10°C selama kurang lebih 24 jam.
4. Memasukkan cawan beserta benda uji tersebut ke dalam desikator, setelah
benda uji dikeringkan dalam oven.
5. Setelah mendinginkan benda uji, lalu menimbang kembali contoh benda uji
agregat tersebut (B).
71
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
2.4.4.6 Perhitungan
Perhitungan yang dilakukan dalam percobaan kadar air agregat kasar
pada sampel I adalah sebagai berikut.
Berat air =A−B
= 2000,000 – 1854,000
= 146,000 gram
Kadar air =
=
= 7,875%
Keterangan:
A : berat contoh awal (gram)
B : berat contoh kering (gram)
A–B : berat air (gram)
72
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
73
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
2.4.4 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan kadar air agregat kasar diperoleh nilai kadar
air sebesar 7,872%. Menurut SNI 03-1971-1990 (Metode Pengujian Kadar Air
Agregat) syarat sampel kadar air agregat kasar ≤ 5,000%. Hasil percobaan yang
didapat tidak memenuhi syarat, maka harus dilakukan pengujian ulang sampai
kadar air memenuhi syarat.
74
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
75
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
2.4.5.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam percobaan kadar lumpur dan lempung
agregat kasar adalah sebagai berikut.
1. Saringan No. 4, No. 16, dan No. 200.
2. Timbangan.
3. Oven.
4. Cawan.
(1) (2)
(3) (4)
Gambar 2.X
76
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
77
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
Tabel 2.24 Data Percobaan Kadar Lumpur dan Lempung Agregat Kasar
Parameter Nilai
Berat agregat kering awal (gram) 4935,400
Berat agregat kering setelah pencucian (gram) 4896,000
2.4.5.6 Perhitungan
Perhitungan yang dilakukan dalam percobaan kadar lumpur dan
lempung agregat kasar adalah sebagai berikut.
=
= 0,798%
Keterangan:
A : berat contoh kering awal (gram)
B : berat contoh kering setelah pencucian (gram)
78
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
Tabel 2.25 Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur dan Lempung Agregat Kasar
Parameter Nilai
Berat agregat kering awal (gram) 4935,400
Berat agregat kering setelah pencucian (gram) 4896,000
Kadar lumpur dan lempung (%) 0,798
79
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
2.4.5 Kesimpulan
Berdasarkan SNI 03-4142-1996 syarat kandungan lumpur dan lempung
di agregat kasar adalah kurang dari 1,000%. Dalam pengujian ini, agregat kasar
yang akan digunakan sebagai campuran dalam adukan beton diperoleh kandungan
lumpur dan lempung di agregat kasar sebesar 0,798% sehingga agregat kasar
tersebut memenuhi syarat yang telah ditentukan sebagai bahan bangunan yang
baik untuk campuran beton.
80
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
81
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
2.4.6.3 Peralatan
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam pengujian abrasion test
adalah sebagai berikut.
1. Los Angeles Abrasion Machine.
2. Bola baja.
3. Oven.
4. Talam.
5. Saringan 1½", 1", ¾", ½", ⅜", ¼", No. 4, dan No. 12.
6. Timbangan.
(1)
(2) (3)
(4)
(5) (6)
Gambar 2.X
82
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
84
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
2.4.6.6 Perhitungan
Perhitungan yang dilakukan dalam uji coba abrasion test adalah sebagai
berikut.
Keausan =
=
= 39,686%
85
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
86
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
2.4.6 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan abrasion test diperoleh nilai keausan
sebesar 39,686% yang di akibatkan oleh faktor-faktor mekanis. Berdasarkan SNI
2417:2008 tentang uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles, syarat
keausannya adalah ≤ 40,000%. Hasil percobaan tersebut memenuhi syarat maka
agregat kasar tersebut baik untuk digunakan dalam pembuatan beton.
87
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
88
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
2.4.7.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam percobaan soundness test agregat
kasar adalah sebagai berikut.
1. Beaker glass.
2. Timbangan dengan ketelitian minimal 0,1% dari berat benda uji.
3. Natrium sulfat atau magnesium sulfat.
4. Oven.
5. Desikator.
6. Termometer dengan ketelitian 0,1°C.
7. Hidrometer.
8. Wadah untuk agregat halus, kawat kasa berbentuk tabung yang bagian
atasnya terbuka yang mempunyai ukuran butiran bukaan saringan No. 8
9. Saringan, dengan ukuran saringan sebagai berikut.
Ukuran Saringan
89
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
Agregat kasar yang akan diuji harus tertahan saringan ukuran 4,75 mm
(No. 4) dengan berat masing-masing ukuran seperti yang tunjukkan pada Tabel
2.30 sebagai berikut.
90
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
91
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
92
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
93
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
2.4.8.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam percobaan analisis bentuk agregat kasar
adalah sebagai berikut.
1. Jangka sorong.
2. Cawan.
3. Timbangan.
4. Oven.
(1) (2)
(3) (4)
Gambar 2.X
94
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
95
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
96
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
97
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
2.4.8.6 Perhitungan
Perhitungan yang dilakukan dalam percobaan analisis bentuk agregat
kasar adalah sebagai berikut.
=
= 3,056%
Keterangan :
A : Berat total agregat yang telah dikeringkan (gram)
B : Berat untuk agregat P > 3L (panjang) (gram)
C : Berat untuk agregat L > 3T (pipih) (gram)
98
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
101
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma
Laporan Praktikum Teknologi Bahan
Konstruksi
2.4.8.7 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan analisis bentuk agregat kasar didapat indeks
dengan berat agregat bentuk panjang sebesar 0,000 gram dan berat agregat bentuk
pipih sebesar 12,530 gram sehingga diperoleh nilai persentase agregat panjang
dan pipih sebesar 3,056%. Berdasarkan SNI 8287:2016 tentang uji kuantitas
butiran pipih, lonjong dan pipih lonjong terhadap agregat kasar dengan syarat
persentase panjang dan pipih ≤ 20,000%. Hasil percobaan analisis bentuk agregat
kasar tesebut memenuhi syarat.
102
Kelompok 6 Jurusan Teknik
Sipil Universitas
Gunadarma