Anda di halaman 1dari 23

Laporan Praktikum Hidrolika

BAB 3

HYDRAULIC BENCH

3.1 PENDAHULUAN

Sistem hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan fluida (zat cair)

untuk melakukan gerakan segaris atau putaran. Sistem hidrolik, fluida digunakan

sebagai penerus gaya. Prinsip dasar hidrolik adalah jika suatu zat cair dikenakan

tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah

atau berkurang kekuatannya. Di era sekarang ini teknologi semakin maju,

khususnya dalam industri alat berat. Kemajuan teknologi saat ini banyak unit alat

berat menggunakan sistem hidrolik atau yang disebut dengan hidrostatis (Taufik,

2021).

Sistem hidrolik mempunyai peran yang sangat penting dalam

pengoperasian alat berat. Prinsip dasar hidrolik diterapkan pada sistem hidrolik

untuk implement, steering system, breaking system, dan power train ystem. Prinsip

hidrolik berlaku ketika menggunakan cairan yang bertekanan untuk melakukan

suatu pekerjaan. Sistem kontrol daya hidrolik adalah bagian yang umum dan

penting dari sistem mekanis (Hidayat, 2021).

Hydraulic bench merupakan alat untuk menghitung debit aktual. Cara

kerjanya adalah dengan mengalirkan air dalam suatu debit tertentu ke dalam pipa

terbuka alat ini. Setelah air dalam pipa berada pada debit yang satabil, air akan terus

88
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

melaju menuju tak penampungan air. Hydraulic Test bench adalah mesin uji

komponen-komponen hidrolik yang biasa dipakai pada industri otomotif, industri

manufaktur, maupun industri penerbangan. Komponen yang akan diuji antara lain

power train, serta silinder hidrolik (control valve dan main pump) (Puji, 2022).

3.2 TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan yang dilakukan pada Percobaan Hydraulic Bench adalah sebagai

berrikut.

1. Memahami cara kerja hydraulic bench.

2. Mengukur debit aktual (Qaktual) pada aliran fluida dengan menggunakan

prinsip kerja hydraulic bench.

3. Menentukan faktor-faktor yang dapat memengaruhi debit air dengan

menggunakan hydraulic bench.

3.3 PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Peralatan yang digunakan pada Percobaan Hydraulic Bench adalah

sebagai berikut.

89
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Gambar 3.1 Alat Percobaan Hydraulic Bench

Keterangan:

1. Pelat beban, berfungsi untuk membebani tuas agar seimbang dengan

measuring tank.

2. Measuring tank., berfungsi untuk menimbang banyaknya air yang

dihasilkan oleh debit

3. Power cut off switch, berfungsi untuk menyalakan dan mematikan

hydraulic bench.

4. Weight beam stop, berfungsi untuk mengunci tuas bak penampung air.

5. Pipa air, berfungsi untuk mengalirkan air menuju measuring tank.

6. Drain valve, berfungsi untuk membuang air dari measuring tank.

7. Termometer, berfungsi untuk mengukur suhu awal dan suhu akhir pada

percobaan.

8. Stopwatch, berfungsi untuk menghitung waktu pada pengisian debit air

ke dalam measuring tank.

90
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3.4 TEORI DASAR DAN RUMUS

Hydraulic Bench adalah alat yang digunakan untuk mengukur debit yang

dihasilkan pada percobaan (debit aktual), di mana debit aktual akan bernilai lebih

kecil dibanding debit teoritis. Faktor yang memengaruhi nilai debit aktual menjadi

lebih kecil diantaranya head loss, gesekan antara fluida dengan pipa, viskositas

suatu fluida, dan sebagainya. Hydraulic Bench dilengkapi dengan tuas yang

menghubungkan bebean dengan bak penampung ddebit air (measuring tank).

Menghitung debit aktual pada percobaan hydraulic bench dapat

menggunakan rumus sebagai berikut:

2M beban
Qaktual = (3.1)
ρ air × t rata-rata

Vair = Qaktual × t rata-rata (3.2)

Di mana:

Qaktual : Debit air (cm3/s)

ρair : Massa jenis air (kg/m3)

Mbeban : Massa beban (kg)

Vair : Volume air (cm3)

trata-rata : Waktu rata-rata saat tuas sejajar dengan measuring tank (s)

Measuring tank dan weight beam dihubungkan dengan lengan sepanjang

l, titik pusat diletakkan sejauh 2/3 dari weight beam dan 1/3 dari measuring tank.

Maka dengan prinsip jungkat-jungkit besarnya massa air adalah 2 kali massa beban.

Massa jenis air menjadi salah satu hal yang memengaruhi nilai debit. Massa jenis

air didefinisikan sebagai perbandingan antara massa zat cair tiap satuan volume

91
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

pada temperatur dan tekanan tertentu. Pada suhu 4°C dan tekanan atmosfer, niali

rapat massa sebesar 1000,000 kg/m3. Nilai tersebut akan berubah sesuai dengan

suhu air tersebut.

Tabel 3.1 Hubungan Suhu dengan Massa Jenis Air


Suhu Massa Jenis (ρ)
(°C) (kg/m3)
0 999,90
5 1.000,00
10 999,70
20 998,20
30 995,70
40 992,20
50 988,10
60 983,20
70 977,80
80 971,80
90 965,30
100 958,40

3.5 PROSEDUR PERCOBAAN

Prosedur yang dilakukan pada Percobaan Hydraulic Bench adalah sebagai

berikut.

1. Mengisi bak hydraulic bench dengan air hingga batas tertentu.

2. Mencatat suhu air sebelum percobaan (suhu awal) pada bak.

3. Memastikan measuring tank benar-benar dalam keadaan kosong dan

pompa dalam keadaan tertutup.

4. Memasang dan memastikan beban dalam keadaan seimbang dengan

measuring tank.

5. Menyalakan pompa dengan debit tertentu sesuai dengan yang diinginkan.

92
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

6. Menyiapkan stopwatch, kemudian mulai memasukkan air dari selang ke

dalam measuring tank bersamaan dengan menyalakan stopwatch.

Mematikan stopwatch apabila posisi bak yang sudah terisi seimbang

terhadap beban.

7. Mencatat waktu yang terdapat di stopwatch serta mengulangi percobaan

sebanyak tiga kali.

8. Melakukan percobaan dengan debit tetap beban berubah dan sebaliknya

sebanyak tiga kali dan mencatat hasilnya pada form data.

9. Mencatat suhu air setelah percobaan (suhu akhir) pada bak untuk tiap

percobaan.

3.6 PROSEDUR PERHITUNGAN

Prosedur perhitungan yang dilakukan pada Percobaan Hydraulic Bench

adalah sebagai berikut.

1. Menghitung besarnya massa jenis air dengan menggunakan cara

interpolasi pada Tabel 3.1.

2. Menghitung besarnya debit aktual dengan menggunakan rumus (3.1).

3. Menghitung besarnya volume air pada measuring tank dengan

menggunakan rumus (3.2).

3.7 GRAFIK DAN KETERANGANNYA

Grafik yang didapatkan pada Percobaan Hydraulic Bench terbagi ke dalam

sub-sub bab sebagai berikut:


93
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3.7.1 Debit Tetap Beban Berubah

Grafik yang digunakan pada Percobaan Hydraulic Bench dengan debit

tetap beban berubah adalah sebagai berikut.

1. Waktu vs Beban (t vs M)

a. Grafik waktu vs beban bertujuan untuk melihat hubungan waktu untuk

mengisi measuring tank dengan berat beban.

b. Menggunakan trendline dengan regresi linear.

2. Volume vs Beban (V vs M)

a. Grafik volume vs beban bertujuan untuk melihat hubungan antara


massa beban dengan volume air pada measuring tank.

b. Menggunakan trendline dengan regresi linear.


3. Volume vs Waktu (V vs t)

a. Grafik volume vs waktu bertujuan untuk menunjukkan hubungan


antara volume (V) terhadap waktu (t) pengisian air dalam measuring

tank.

b. Menggunakan trendline dengan regresi linear.

3.7.2 Debit Berubah Beban Tetap

Grafik yang digunakan pada Percobaan Hydraulic Bench dengan debit

berubah beban tetap adalah sebagai berikut.

94
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

1. Waktu vs Debit (t vs Q)

a. Grafik waktu vs debit bertujuan untuk melihat hubungan antara waktu

dengan debit air untuk mengisi measuring tank. Hasil tersebut harus

sesuai dengan persamaan V = Q × t.

b. Menggunakan trendline dengan regresi linear.

2. Debit vs Volume (Q vs V)

a. Grafik debit vs volume bertujuan untuk melihat hubungan antara debit

dengan volume air pada measuring tank. Hasil tersebut harus sesuai

dengan persamaan V = Q × t.

b. Menggunakan trendline dengan regresi linear.

3. Volume vs Waktu (V vs t)

a. Grafik volume vs waktu bertujuan untuk melihat hubungan antara

volume air pada measuring tank dengan waktu untuk mengisi

measuring tank. Hasil tersebut harus sesuai dengan persamaan V =

Q× t .

b. Menggunakan trendline dengan regresi linear.

3.8 TABEL DAN DATA PERHITUNGAN

Tabel dan data perhitungan hasil Percobaan Hydraulic Bench untuk debit

tetap beban berubah dan debit berubah beban tetap dijelaskan pada sub-subbab

sebagai berikut:

95
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3.8.1 Percobaan Debit Tetap Beban Berubah

Data yang dihasilkan pada Percobaan Hydraulic Bench debit tetap beban

berubah adalah sebagai berikut.

Suhu sebelum praktikum = 30,000 °C

Suhu setelah praktikum = 30,000 °C

Tabel 3.2 Data Percobaan Debit Tetap Beban Berubah


Massa t (s)
No.
(kg) 1 2 3
1. 2,423 17,530 18,330 16,950
2. 4,855 32,810 32,090 32,330
3. 7,298 48,110 48,310 49,030

Tabel 3.3 Data Perhitungan Debit Aktual dan Volume


Suhu ρair Mair t rata-rata Q aktual Vfluida
No.
(°C) (kg/m3) (kg) (s) (cm3/s) (cm3)
1. 4,846 17,603 276,478 4866,928
2. 30,000 995,700 9,710 32,410 300,893 9751,933
3. 14,596 48,483 302,352 14659,034

Contoh perhitungan pada Percobaan Hydraulic Bench dengan debit tetap

beban berubah menggunakan data beban pertama adalah sebagai berikut.

1. Perhitungan suhu rata-rata

Diketahui:

Suhusebelum = 30,000 °C

Suhusesudah = 30,000 °C

Maka, dapat dihitung:

Suhu sebelum + Suhu sesudah


Suhurata-rata =
2

96
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

30,000 + 30,000
= 2

= 30,000 °C

2. Perhitungan massa jenis air (ρair)

Diketahui:

ρmin = 995,700 kg/m3

ρmax = 995,700 kg/m3

Suhudicari = 30,000 °C

Suhumin = 30,000 °C

Suhumax = 30,000 °C

Maka, dapat dihitung:

  Suhu dicari − Suhu min  


ρair = min +     (max − min ) 
  Suhu max − Suhu min  

  30,000 − 0,000  
= 995,700 +     (995, 700 − 995, 700) 
  30,000 − 0,000  

= 995,700 kg/m3

3. Perhitungan waktu rata-rata (trata-rata)

Diketahui:

Waktu 1 = 17,530 s

Waktu 2 = 18,330 s

Waktu 3 = 16,950 s

Maka, dapat dihitung:

Jumlah seluruh waktu


trata-rata =
Banyak waktu

97
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

117,530 + 18,330 + 16,950


=
3

= 17,603 s

4. Perhitungan debit aktual (Qaktual)

Diketahui:

trata-rata = 17,603 s

Mbeban = 2,423 kg

ρair = 995,700 kg/m3

Maka, dapat dihitung:

Q aktual 2M beban
=
air  t rata-rata

2×2,423
=
995,700×17,603

= 276,478 cm3/s

5. Perhitungan volume air (Vair)

Diketahui:

Qaktual = 276,478 cm3/s

t rata-rata = 17,603 s

Maka, dapat dihitung:

Q aktual  t rata-rata
Vair =

= 276, 478  17,603

= 4866,928 cm3/s

98
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3.8.2 Percobaan Debit Berubah Beban Tetap

Data yang dihasilkan pada Percobaan Hydraulic Bench debit berubah

beban tetap adalah sebagai berikut.

Suhu sebelum praktikum = 30,000 °C

Suhu setelah praktikum = 31,000 °C

Tabel 3.4 Data Percobaan Debit Berubah Beban Tetap


Massa t (s)
No.
(kg) 1 2 3
1. 17,530 18,330 16,950
2. 2,423 23,480 22,940 24,010
3. 26,690 25,200 25,600

Tabel 3.5 Data Perhitungan Debit Aktual dan Volume (Debit Berubah)
Suhu ρair Mair t rata-rata Q aktual Vfluida
No.
°C (kg/m3) (kg) (s) (cm3/s) (cm3)
1. 17,603 276,526 4867,783
2. 30,500 995,525 4,846 23,477 207,346 4867,783
3. 25,830 188,455 4867,783

Contoh perhitungan pada Percobaan Hydraulic Bench dengan debit

berubah beban tetap menggunakan data beban pertama adalah sebagai berikut.

1. Perhitungan suhu rata-rata

Diketahui:

Suhusebelum = 30,000 °C

Suhusesudah = 31,000 °C

Maka, dapat dihitung:

Suhu sebelum + Suhu sesudah


Suhurata-rata =
2

99
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

30,000 + 31,000
= 2

= 30,500 °C

2. Perhitungan massa jenis air (ρair)

Diketahui:

ρmin = 995,700 kg/m3

ρmax = 992,200 kg/m3

Suhudicari = 30,500 °C

Suhumin = 30,000 °C

Suhumax = 40,000 °C

Maka, dapat dihitung:

  Suhu dicari − Suhu min  


ρair = min +     (max − min ) 
  Suhu max − Suhu min  

  30,500 − 0,000  
= 995,700 +     (992, 200 − 995, 700) 
  40,000 − 0,000  

= 995,525 kg/m3

3. Perhitungan waktu rata-rata (trata-rata)

Diketahui:

Waktu 1 = 17,530 s

Waktu 2 = 18,330 s

Waktu 3 = 16,950 s

Maka, dapat dihitung:

Jumlah seluruh waktu


trata-rata =
Banyak waktu

100
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

17,530 + 18,330 + 16,950


=
3

= 17,603 s

4. Perhitungan debit aktual (Qaktual)

Diketahui:

trata-rata = 17,603 s

Mbeban = 2,423 kg

ρair = 995,525 kg/m3

Maka, dapat dihitung:

2M beban
Qaktual =
ρ air × t rata-rata

2 × 2,423
=
995,525 × 17,603

= 276,526 cm3/s

5. Perhitungan volume air (Vair)

Diketahui:

Qaktual = 276,526 cm3/s

trata-rata = 17,603 s

Maka, dapat dihitung:

Q aktual  t rata-rata
Vair =

= 276,526  17,603

= 4867,783 cm3

101
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3.9 GRAFIK DAN ANALISA

Grafik dan analisa yang dihasilkan pada Percobaan Hydraulic Bench

dijelaskan pada sub-subbab sebagai berikut:

3.9.1 Debit Tetap Beban Berubah

Grafik dan analisa pada Percobaan Hydraulic Bench Debit Tetap Beban

Berubah adalah sebagai berikut.

1. Grafik Waktu vs Beban (t vs M)

t vs M
60,000
45,000
t vs M
t (s)

30,000
Linear (t vs M)
15,000
0,000
0,000 10,000 20,000
M (kg)
Gambar 3.2 Grafik Waktu vs Beban Debit Tetap Beban Berubah

Grafik Waktu vs Beban (t vs M) bertujuan untuk melihat hubungan waktu

mengisi measuring tank terhadap massa beban. Idealnya, massa beban

berbanding lurus dengan waktu yang diperlukan untuk mengisi measuring

tank yang artinya semakin besar massa beban maka semakin lama juga

untuk mengisi measuring tank. Gambar 3.2 Grafik Waktu vs Beban

menggunakan trendline dengan regresi linear dapat membuktikan

hubungan perbandingan lurus antara massa beban dan waktu pada saat

pengisian measuring tank. Grafik Waktu vs Beban menunjukkan hasil


102
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

yang berbanding lurus antara waktu dan massa beban. Berdasarkan

percobaan, untuk massa beban 4,846 kg membutuhkan waktu selama

17,603 detik, untuk massa beban 9,710 kg membutuhkan waktu selama

32,410 detik, untuk massa beban 14,596 kg membutuhkan waktu selama

48,596 detik. Ketiga percobaan tersebut membuktikan bahwa semakin

besar massa beban maka waktu yang digunakan semakin lama. Gambar

3.2 Grafik Waktu vs Beban pada debit tetap beban berubah dapat

dinyatakan ideal, karena semakin besar massa beban yang digunakan maka

waktu yang digunakan untuk membuat measuring tank dalam keaadaan

seimbang semakin lama.

2. Grafik Volume vs Beban (V vs M)

V vs M
16000,000
13000,000
V (cm3)

V vs M
10000,000
Linear (V vs M)
7000,000
4000,000
4,000 7,000 10,000 13,000 16,000
M (kg)
Gambar 3.3 Grafik Volume vs Beban Debit Tetap Beban Berubah

Grafik Volume vs Beban (V vs M) bertujuan untuk melihat hubungan

antara volume air pada measuring tank dengan massa beban yang

digunakan. Idealnya, massa beban berbanding lurus dengan volume air

pada measuring tank, artinya semakin besar massa beban maka semakin

103
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

besar volume air pada measuring tank. Gambar 3.3 Grafik Volume vs

Beban (V vs M) menggunakan trendline dengan regresi linear untuk

membuktikan kondisi ideal antara volume air pada measuring tank dengan

massa beban. Berdasarkan percobaan, untuk massa beban 4,846 kg

memerlukan volume air sebesar 4866,928 cm3, untuk massa beban 9,710

kg memerlukan volume air sebesar 9751,933 cm3, untuk massa beban

14,596 kg memerlukan volume air sebesar 14659,034 cm3. Gambar 3.3

Grafik Volume vs Beban menunjukkan hasil yang berbanding lurus antara

volume air pada measuring tank dan massa beban yang digunakan.

Gambar 3.3 Grafik Volume vs Beban pada debit tetap beban berubah dapat

dinyatakan ideal, karena semakin berat massa beban, maka volume air

yang ada pada measuring tank semakin banyak.

3. Grafik Volume vs Waktu (V vs t)

V vs t
60,000

45,000
V (cm3)

30,000 V vs t
15,000 Linear (V vs t)

0,000
4000,000 8000,000 12000,000 16000,000
t (s)
Gambar 3.4 Grafik Volume vs Waktu Debit Tetap Beban Berubah

Grafik Volume vs Waktu (V vs t) bertujuan untuk melihat hubungan antara

volume air dengan waktu pengisian pada measuring tank. Idealnya,


104
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

volume dan waktu pengisian measuring tank berbanding lurus yang

artinya semakin besar volume yang dibutuhkan maka waktu yang

dibutuhkan untuk mengisi measuring tank semakin lama. Gambar 3.4

Grafik Volume vs Waktu menggunakan trendline dengan regresi linear

untuk membuktikan kondisi ideal antara volume air dengan waktu

pengisian pada measuring tank. Berdasarkan percobaan, untuk volume air

sebesar 4866,928 cm3 membutuhkan waktu selama 17,603 detik, untuk

volume air sebesar 9751,933 cm3 membutuhkan waktu selama 32,410

detik, untuk volume air sebesar 14659,034 cm3 membutuhkan waktu

selama 48,483 detik. Gamabr 3.4 Grafik Volume vs Waktu menunjukkan

hasil yang berbanding lurus antara volume air dengan waktu yang

digunakan untuk pengisian air pada measuring tank. Gambar 3.4 Grafik

Volume vs Waktu pada debit tetap beban berubah dapat dinyatakan ideal,

karena semakin banyak volume air yang dibutuhkan maka waktu yang

diperlukan untuk mengisi air pada measuring tank semakin lama.

3.9.2 Debit Berubah Beban Tetap

Grafik dan analisa pada Percobaan Hydraulic Bench debit berubah beban

tetap adalah sebagai berikut.

105
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

1. Grafik Waktu vs Debit (t vs Q)

t vs Q
27,000

24,000
t (s)

21,000 t vs Q

18,000 Linear (t vs Q)

15,000
150,000 200,000 250,000 300,000 350,000
Q (cm3/s)
Gambar 3.5 Grafik Waktu vs Debit Debit Berubah Beban Tetap

Grafik Waktu vs Debit (t vs Q) bertujuan untuk melihat hubungan antara

waktu mengisi measuring tank dengan debit air yang ditampung ke

measuring tank. Idealnya, waktu pengisian measuring tank berbanding

terbalik dengan debit air, artinya semakin besar debit maka waktu yang

dibutuhkan untuk mengisi measuring tank semakin cepat. Gamabr 3.5

Grafik Waktu vs Debit menggunakan trendline dengan regresi linear untuk

membuktikan kondisi ideal antara waktu yang digunakan untuk

menampung debit air pada measuring tank. Berdasarkan percobaan, debit

air yang digunakan sebesar 276,526 cm3/detik membutuhkan waktu

selama 17,603 detik, debit air yang digunakan sebesar 207,346 cm3/detik

membutuhkan waktu selama 23,477 detik, debit air yang digunakan

sebesar 188,455 cm3/detik membutuhkan waktu selama 325,830 detik.

Gambar 3.5 Grafik Waktu vs Debit menunjukkan hasil yang berbanding

106
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

lurus antara waktu dan debit yang didapatkan. Gambar 3.5 Grafik Waktu

vs Debit pada debit berubah beban tetap dapat dinyatakan ideal, karena

semakin kecil debit air yang digunakan maka semakin lama waktu yang

dibutuhkan, begitu juga sebaliknya. Gambar 3.5 Grafik Waktu vs Debit di

atas sudah sesuai dengan persamaan V = Q  t .

2. Grafik Debit vs Volume (Q vs V)

Q vs V
300,000

265,000
Q (cm3/s)

230,000 Q vs V
Linear (Q vs V)
195,000

160,000
4800,000 4850,000 4900,000 4950,000
V (cm3)

Gambar 3.6 Grafik Debit vs Volume Debit Berubah Beban Tetap

Grafik Debit vs Volume (Q vs V) bertujuan untuk melihat hubungan antara

debit air dengan volume air pada measuring tank. Idealnya, jika debit

diubah maka volume akan tetap karena volume tidak dipengaruhi debit,

tetapi banyaknya volume air dipengaruhi oleh beban. Gamabr 3.6 Grafik

Debit vs Volume menggunakan trendline dengan regresi linear untuk

membuktikan hubungan antara debit dengan volume. Berdasarkan

percobaan, debit yang didapat sebesar 276,526 cm3/detik, 207,346

cm3/detik, 188,455 cm3/detik, akan tetapi volume air tetap sama yaitu
107
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

sebesar 4867,783 cm3. Gamabr 3.6 Grafik Debit vs Volume pada debit

berubah beban tetap dapat dinyatakan ideal, karena kenaikan debit tidak

memengaruhi volume air.

3. Grafik Volume vs Waktu (V vs t)

V vs t
4880,000

4860,000
V (cm3)

4840,000 V vs t
Linear (V vs t)
4820,000

4800,000
15,000 18,500 22,000 25,500 29,000
t (s)
Gambar 3.7 Grafik Volume vs Waktu Debit Berubah Beban Tetap

Grafik Volume vs Waktu (V vs t) bertujuan untuk melihat hubungan antara

volume air dengan waktu pengisian measuring tank. Idealnya, besar

volume air dan waktu pengisian dalam keadaan sejajar, karena waktu

dipengaruhi debit air bukan volume air. Gamabr 3.7 Grafik Volume vs

Waktu menggunakan trendline dengan regresi linear untuk membuktikan

waktu pengisian pada measuring tank. Berdasarkan percobaan, waktu

yang digunakan sebesar 17,693 detik, 23,477 detik dan 25,830 detik tidak

memengaruhi volume air. Gamabr 3.7 Grafik Volume vs Waktu pada debit

berubah beban tetap dapat dinyatakan ideal, karena volume air tetap sama

walaupun adanya kenaikkan waktu.

108
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3.10 KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan Percobaan Hydraulic

Bench adalah sebagai berikut.

1. Hydraulic Bench adalah alat yang digunakan untuk mengukur debit yang

dihasilkan pada percobaan (debit aktual), di mana debit aktual akan

bernilai lebih kecil dibanding debit teoritis. Prinsip kerja hydraulic bench

menggunakan beban untuk mengukur debit yang dihasilkan (debit aktual)

dan menghitung waktu yang perlukan oleh debit dari awal aliran hingga

tuas pada keadaan akan terangkat atau seimbang dengan measuring tank.

2. Berdasarkan perhitungan data dari hasil Percobaan Hydraulic Bench dan

analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Hydraulic

bench adalah alat yang digunakan untuk mengukur debit yang dihasilkan

dari percobaan (debit aktual) dengan debit aktual bernilai lebih kecil

dibanding debit teoritis. Berdasarkan data perhitungan dari Percobaan

Hydraulic Bench didapatkan debit aktual untuk debit tetap beban berubah

sebesar 276,478 cm3/detik, 300,893 cm3/detik, 302,352 cm3/detik. Debit

aktual untuk debit berubah beban tetap debit pertama (Q1) sebesar 276,526

cm3/detik, debit kedua (Q2) sebesar 207,346 cm3/detik dan debit ketiga

(Q3) sebesar 188,455 cm3/detik.

3. Kecilnya nilai debit aktual dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor

diantaranya head loss, gesekan antara fluida dengan pipa, viskositas suatu

fluida dan suhu yang mempengaruhi tekanan udara dalam pipa. Massa

jenis air juga dapat memengaruhi nilai debit. Massa jenis air didefinisikan
109
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

sebagai perbandingan antara massa zat cair tiap satuan volume pada

temperatur dan tekanan tertentu.

110
Kelompok 6 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai