BAB 2
2.1 PENDAHULUAN
Pintu sorong adalah sekat yang dapat diatur bukaannya. Aliran setelah
Peristiwa yang terjadi pada hilir saluran disebut hydraulic jump (loncatan hidrolis)
Pintu sorong biasa dikenal dengan pintu air dan merupakan suatu alat untuk
mengontrol aliran pada saluran terbuka. Pintu sorong dapat difungsikan sebagai alat
ukur debit, maka perencanaan dan pengoperasian sistem jaringan irigasi lebih
mudah. Pembahasan karakteristik aliran melalui bawah pintu sorong belum begitu
banyak baik untuk kondisi aliran sempurna maupun aliran tidak sempurna (Bernad,
2011).
Aliran pada pintu sorong adalah aliran tak tunak yang berubah tiba-tiba
sehingga muncul perubahan tinggi muka air dari subkritis menjadi superkritis.
Aliran yang keluar dari pintu sorong biasanya mempunyai semburan kecepatan
tinggi yang dapat mengikis dasar saluran ke arah hilir. Peristiwa ini disebut air
loncat dan sering terjadi pada saluran di hilir kolam pembilas atau di kaki pelimpah.
Salah satu contoh kasus aliran berubah tiba-tiba (rapidly varied flow) akibat dari
1
Kelompok 1 Jurusan Teknik sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Pemanfaatan energi aliran pada air loncat secara maksimal disatu pihak
sistem pengaliran. Tinggi loncatan hidrolik dipengaruhi oleh kecepatan, debit air
yang mengalir, kemiringan dasar saluran dan kekasaran saluran. Semakin dalam
aliran yang terjadi maka kecepatan semakin berkurang, apabila kedalaman aliran
diakibatkan adanya pengaruh kedalaman aliran akan berbeda pula (Restu, 2017).
Air Loncat
Superkritis
Subkritis
Gambar 2.1 Profil Aliran pada Pintu Sorong dan Air Loncat
Tujuan percobaan yang dilakukan pada Percobaan Pintu Sorong dan Air
2
Kelompok 1 Jurusan Teknik sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Peralatan yang digunakan pada Percobaan Pintu Sorong dan Air Loncat
Hulu Hilir
2 3
1 5
4
6
7
Keterangan:
1. Pintu sorong, berfungsi untuk mengatur debit keluar dan mengukur tinggi.
saluran.
3
Kelompok 1 Jurusan Teknik sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
6. Penampung air, berfungsi untuk menampung air yang akan dialirkan oleh
pompa
7. Generator dan pompa air, berfungsi untuk mengalirkan air dari penampung
air.
Teori dan rumus yang digunakan pada Percobaan Pintu Sorong dan Air
debit berdasarkan tinggi muka air sebelum dan pada saat kontraksi. Besarnya debit
Di mana:
4
Kelompok 1 Jurusan Teknik sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Debit teori yang digunakan pada pintu sorong (sluice gate) adalah sebagai
berikut.
v1
2g
Garis penghubung
H0 Y v12 kedalaman
0 2g H1
maka dapat diperoleh debit teoritis (Qt) dengan rumus sebagai berikut:
𝑏×𝑦1 √2×𝑔×𝑦0
Qt = 𝑦
(2.2)
1
√𝑦 +1
0
𝑄
Cv = 𝑄𝑎 (2.4)
𝑡
Di mana:
5
Kelompok 1 Jurusan Teknik sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
b : Lebar saluran cm
Cc : Koefisien kontraksi
Cv : Koefisien kecepatan
Gaya yang bekerja pada pintu sorong dalam Percobaan Pintu Sorong dan
Distribusi tekanan
Distribusi tekanan
terbuka
hidrostatik
Distribusi
tekanan
hidrostatik
Section 0 Gaya geser Section 1
Gambar 2.4 Distribusi Gaya yang Bekerja pada Pintu Sorong
Gaya dorong yang bekerja pada pintu sorong akibat tekanan hidrostatis
6
Kelompok 1 Jurusan Teknik sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
2
Fh 𝑦0 − 𝑦𝑔 =0,5 × 𝜌 × 𝑔 × (𝑦0 − 𝑦𝑔 ) (2.5)
h =𝑦0 − 𝑦𝑔
Gaya dorong lainnya yang bekerja pada pintu sorong dapat dihitung
𝑦 2 𝜌×𝑄 2 𝑦
Fg =[0,5 × 𝜌 × 𝑔 × 𝑦1 2 (𝑦0 2 − 1)] − [ 𝑏2 ×𝑦𝑎 (1 − 𝑦1 )] (2.6)
1 1 0
Di mana:
b : Lebar saluran cm
Air loncat merupakan fenomena aliran yang terjadi di hilir bendung akibat
perubahan aliran superkritis menuju aliran sub kritis. Perubahan kondisi aliran
7
Kelompok 1 Jurusan Teknik sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
tersebut menyebabkan gerusan karena kecepatan aliran yang terjadi masih tinggi.
Besar kecilnya bilangan Froude akan memengaruhi besar kecilnya nilai ratio antara
panjang air loncat terhadap kedalaman hilir dan juga nilai ratio kedalaman aliran
sebelah hilir dan hulu air loncat (Alex, 2014). Perhitungan yang digunakan pada air
berikut:
𝑣
Fra = (2.7)
√𝑔×𝑦
Di mana:
y : Tinggi aliran cm
2. Kedalaman di hulu (ya) dan hilir (yb) air loncat memiliki hubungan sebagai
berikut:
𝑦𝑏 1
=2 [(√1 + 8 × 𝐹𝑟𝑎 2 ) − 1] (2.8)
𝑦𝑎
Di mana:
8
Kelompok 1 Jurusan Teknik sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
3. Energi Spesifik
Energi spesifik adalah besarnya energi pada penampang yang dihitung dari
sebagai tenaga atau energi air per satuan berat pada setiap penampang
𝑄2
E =y + 2𝑔𝐴2 (2.9)
Di mana:
sebagai berikut:
9
Kelompok 1 Jurusan Teknik sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
(𝑦 −𝑦𝑎 )3
h 𝑏
=4×𝑦 (3.0)
𝑎 ×𝑦𝑏
Di mana:
∆h : Kehilangan energi cm
Prosedur yang digunakan dalam Percobaan Pintu Sorong dan Air Loncat
adalah prosedur dengan debit tetap dan prosedur dengan debit berubah.
Prosedur Percobaan Pintu Sorong dan Air Loncat dengan debit tetap
1. Meletakkan pintu sorong pada posisi yang telah ditentukan (x2) dalam
menghitung debit.
10
Kelompok 1 Jurusan Teknik sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
8. Mengukur dan mencatat nilai y0, yg, y1, y2, ya, yb, xa dan xb, setelah aliran
stabil.
Di mana :
Prosedur Percobaan Pintu Sorong dan Air Loncat dengan debit berubah
1. Menentukan tinggi bukaan pintu sorong terhadap dasar saluran (yg tetap).
diinginkan.
4. Mengukur dan mencatat nilai y0, yg, y1, y2, ya, yb, xa dan xb, setelah aliran
stabil.
11
Kelompok 1 Jurusan Teknik sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
bekerja pada pintu sorong dan air loncat (hydraulic jump), dijelaskan pada sub-sub
bab berikut:
2. Menghitung nilai bilangan Froude pada bagian hulu air loncat (Fr a)
Grafik dan keterangan pada Percobaan Pintu Sorong dan Air Loncat
1. Cc vs yg/y0
2. Cv vs yg/y0
3. Fg/Fh vs yg/y0
1. (yb/ya)ukur vs (yb/ya)teori
perbandingan antara nilai tinggi muka air sebelum dan sesudah air
loncat yang didapat dari teori dengan nilai yang didapat dari
percobaan.
2. L/yb vs Fra
3. y vs E
14
Kelompok 1 Jurusan Teknik sipil
Universitas Gunadarma