2.1 PENDAHULUAN
bersih dan sebagainya sering dibuat saluran dengan menggunakan saluran terbuka.
Pada pengoperasiannya untuk membagi air, mengatur debit dan sebagainya kadang-
kadang diperlukan suatu alat yang disebut pintu air. Banyak macam dan jenis pintu
air yang salah satunya adalah pintu sorong (sluice gate). Saat pintu sorong dibuka
Pintu sorong adalah sekat yang dapat diatur bukaannya. Pintu sorong atau
biasa praktikan sebut pintu air merupakan suatu alat untuk mengontrol aliran pada
saluran terbuka. Pintu menahan air di bagian hulu dan mengizinkan aliran ke arah
Kemudian, aliran air mengalami percepatan ketika melewati bagian bawah pintu
atau sekat. Akibat percepatan yang dialami, aliran berubah secara tiba-tiba dari
subkritis menjadi superkritis. Di lokasi yang lebih hilir, aliran akan mengalami
semacam shock yang membuatnya kembali menjadi aliran subkritis. Pada lokasi
tersebut, akan terjadi peristiwa yang biasa disebut dengan lompatan hidrolik
1
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
(hydraulic jump). Air loncat atau lompatan hidrolik biasanya sengaja dibuat untuk
Gambar 2.1 Profil Aliran pada Pintu Sorong dan Air Loncat
Sumber : Anonim, 2017
Keterangan :
2
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
jump) adalah :
Alat yang digunakan pada percobaan pintu sorong dan air loncat (sluice
Keterangan :
1. Pintu sorong
3. Meteran
3
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
4. Manometer
6. Penampung air
7. Pompa
Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per
waktu. Satuan debit yang digunakan adalah centimeter kubik per detik (cm3/s).
Pada dasarnya debit air yang dihasilkan oleh suatu sumber air ditentukan oleh
1. Intensitas hujan
2. Penggundulan hutan
3. Pengalihan hutan
diantaranya adalah:
luas
sungai
4
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
sebenarnya mengalir dari pompa.Debit yang melalui ambang dapat dihitung dengan
berdasarkan tinggi muka air sebelum dan pada saat kontraksi pada venturimeter.
sebagai berikut:
Q
110,9069 π ΔΗ 2 cm 3 s
1
(2.1)
Keterangan:
D1 = 2,615 cm
D2 = 1,615 cm
g = 9,81 m/s2
5
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
b y1 2 g y 0
Qt = (2.2)
y1
1
y0
Dimana :
b : Lebar saluran
kontraksi (Cc) ke dalam persamaan (2.2) maka dapat diperoleh Debit Aktual (Qa).
y1 Qa
Cc = dan Cv =
y0 Qt
bC0Cv 2 gY0
Qa = (2.3)
C0Yg
1
Y
0
Dimana :
b : Lebar saluran
Qt : Debit teori
Cc : Koefisien kontraksi
Cv : Koefisien kecepatan 6
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Gaya dorong yang bekerja pada pintu sorong akibat tekanan hidrostatis
h Y0 Yg
Gaya dorong lainnya yang bekerja pada pintu sorong dapat dihitung
dengan rumus :
y2 Q 2 y
Fg 0.5 g y1 02 1 2 1 1
2
(2.5)
y1 b y1 y 0
7
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Dimana :
b : Lebar saluran
Teori dasar dan penurunan rumus dalam percobaan air loncat dilakukan
dengan menentukan :
1. Bilangan Froude
v
Fr = (2.6)
gy
Dimana :
v : Kecepatan aliran
y : Tinggi aliran
2. Kedalaman di hulu (Ya) dan hilir (Yb) air loncat memiliki hubungan
sebagai berikut :
Yg
Ya
=
1
2
1 8 Fra 1
2
(2.7)
Dimana :
y b y a 3
h = (2.8)
4 y a yb
8
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
1
Yc = Q 2 / 2 g b 2 3 (2.9)
3
Eminimum = y c (2.10)
2
4. Setelah aliran stabil, mengukur dan mencatat YO, Yg, Y1, Y2, Ya, Xa, Yb,
Xb.
Keterangan :
sorong.
Percobaan pintu sorong dan air loncat dengan debit air yang berubah
3. Setelah aliran stabil, mengukur dan mencatat YO, Yg, Y1, Y2, Ya, Xa, Yb,
Xb.
10
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Keterangan :
11
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
12
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika
Keterangan :
Keterangan :
adalah 1.
14
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma