Anda di halaman 1dari 4

BANGUNAN PELENGKAP SALURAN IRIGASI

1. Bangunan Terjun

Bangunan terjunan adalah suatu bangunan pelengkap sistem irigasi yang


dibangun untuk mengurangi kemiringan saluran yang terlalu curam dan untuk
menurunkan kecepatan aliran air agar tidak merusak saluran atau bangunan lainnya.
Dilihat dari bentuknya, secara umum Bangunan terjunan terbagi dua, yaitu:
1. Bangunan terjunan tegak
Bangunan terjunan tegak biasanya terdapat pada saluran induk dan saluran
sekunder. Tinggi terjun pada Bangunan terjunan tegak dibatasi maksimum 1,50
meter untuk debit aliran kurang dari 2,50 m3/detik. Sedangkan untuk debit lebih
dari 2,50 m3/detik tinggi terjun maksimum adalah 0,75 meter.

2. Bangunan terjunan miring


Pada Bangunan terjunan miring kedalaman air tidak boleh kurang dari 0,4
kali kedalaman kritis. Apabila kecepatan aliran di dalam bangunan terjunan miring
lebih dari 9 meter/detik maka dinding saluran terjunan harus ditinggikan.
2. Bangunan Gorong-Gorong

Gorong-gorong merupakan bangunan yang menghantarkan aliran


(saluran atau pembuang) dibawaah aliran air lain (biasanya saluran) atau sebuah
jalan. Dua jenis gorong-gorong yang umum digunakan pada saluran irigasi,
adalah:
1. Gorong-gorong dengan aliran terrendam, biasanya menggunakan gorong-
gorong type bulat.
2. Gorong-gorong dengan aliran terbuka, bisa menggunakan type bulat atau
persegi.

3. Bangunan Talang
Talang merupakan jembatan air dengan sistem aliran terbuka yang dibuat
melewati lembah, pembuangan air, saluran, sungai, jalan atau rel kereta api atau
sepanjang lereng bukit, dengan material saluran dapat berupa saluran pasangan
batu, beton bertulang, besi atau kayu.

4. Siphon

Siphon adalah bagian bendung yang dipakai untuk mengalirkan air irigasi dengan
menggunakan gravitasi di bawah saluran pembuang, cekungan, anak sungai atau sungai.
Sipon juga dipakai untuk melewatkan air dibawah jalan, jalan kereta api, atau bangunan-
bangunan yang lain. Sipon merupakan saluran tertutup yang direncanakan untuk
mengalirkan air secara penuh dan sangat dipengaruhi oleh tinggi tekanan.
5. Bangunan Bendung

Bendung (weir) atau bendung gerak (barrage) dipakai untuk meninggikan muka
air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan kesaluran
irigasi dan petak tersier. Ketinggian itu akan menentukan luas daerah yang diairi
(command area). Bendung gerak adalah bangunan yang dilengkapi dengan pintu yang
dapat dibuka untuk mengalirkan air pada waktu terjadi banjir besar dan ditutup apabila
aliran kecil. Di Indonesia, bendung adalah bangunan yang paling umum dipakai untuk
membelokkan air sungai untuk keperluan irigasi.

Anda mungkin juga menyukai