Kegiatan manusia selalu terkait dengan transportasi. Masyarakat dan transportasi keduanya sama-sama berkembang sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk dan aktifitasnya. Masyarakat berkembang dari masyarakat primitif menjadi masyarakat transisional, yang kemudian menjadi masyarakat maju dan modern. Infrastruktur dan fasilitas transportasi merupakan sektor pendahulu (leading sector), yaitu sebagai sektor yang harus disediakan lebih dahulu, karena dibutuhkan untuk menunjang kegiatan sektor lain. Demikian pula transportasi, transportasi semakin maju dan berkembang seiiring dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhannya dalam pergerakan. Kemajuan disektor transportasi ditunjukkan dalam bentuk pertambahan kecepatan dan lebih besarnya kapasitas. Dua bentuk kemajuan tersebut terjadi pada transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara (Adisasmita, 2011). Bandar udara atau pelabuhan udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization), Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat. Bandar udara berperan dalam sistem angkutan udara, industri, juga berperan langsung dalam pertumbuhan ekonomi. Bandar udara beserta berbagai perusahaan dan institusi yang berada dan beroperasi di bandar udara dapat membuat penyerapan tenaga kerja yang besar. Bandar udara juga secara tidak langsung mendukung perkembangan industri pariwisata. Bandar udara didesain berdasarkan syarat dan ketentuan peraturan yang berlaku serta sesuai karakteristik dari kondisi geografis lokasi bandar udara yang berimbas kepada pelayanan yang optimal bagi pengguna transportasi udara.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Berikut ini adalah maksud dan tujuan penyusunan tugas besar perencanaan bandar udara: 1. Memenuhi tugas mata kuliah perancangan pelabuhan udara. 2. Memperoleh wawasan serta pembelajaran mengenai pelabuhan udara secara umum, baik istilah maupun komponen yang ada didalamnya. 3. Membuat desain dan perancangan bandar udara sesuai dengan peraturan- peraturan yang digunakan serta data yang telah ditentukan.
1.3 BATASAN MASALAH
Batasan masalah pada tugas besar perencanaan bandar udara ini yaitu direncanakan untuk dilewati oleh pesawat terbang Boeing dengan tipe 757-200. Data yang digunakan serta perhitungan perencanaan bandar udara ini mengacu kepada jenis pesawat yang telah ditentukan.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan tugas besar ini mengacu menggunakan suatu sistematika. Berikut ini adalah sistematika penulisan tugas besar perencanaan bandar udara: BAB 1 PENDAHULUAN Berisikan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan. BAB 2 KARAKTERISTIK DESAIN PESAWAT Berisikan mengenai karakteristik desain pesawat secara umum, serta karakteristik desain pesawat rencana, yaitu pesawat Boeing 757-200, yang dibutuhkan dalam perencanaan bandar udara. BAB 3 PENENTUAN ORIENTASI RUNWAY Berisikan mengenai orientasi runway, aturan umum penentuan orientasi runway, perhitungan arah runway pesawat Boeing 757-200. BAB 4 PENENTUAN KARAKTERISTIK AERODROME Berisikan mengenai karakteristik aerodrome dari pesawat Boeing 757- 200. BAB 5 OBSTACLE LIMITATION SURFACE Berisikan mengenai hambatan-hambatan yang ada dalam pendesainan bandar udara. BAB 6 PENUTUP Berisikan kesimpulan dari seluruh uraian yang bersifat umum maupun khusus yang disertai dengan saran.