DAERAH CIAWI
1
1. Latar Belakang
suatu negara. Transportasi darat umumnya menjadi salah satu sarana yang
digunakan untuk melintasi antar kota dan daerah didalam suatu negara. Salah satu
prasarana untuk transportasi darat adalah jalan. Beberapa jalan dibangun agar
sehingga ruas jalan tidak dapat menampung kendaraan yang ada. Beberapa solusi
kemacetan. Salah satunya yaitu pembangunan jalan tol. Menurut PP Nomor 8 tahun
1990, jalan tol berperan untuk melayani jasa distribusi utama yang mempunyai
spesifikasi bebas hambatan agar dicapai tingkat efisiensi yang maksimal dalam
yang ada.
Salah satu komponen yang terpenting pada jalan tol adalah jembatan.
jalan yang dibatasi kondisi alam berupa sungai, lembah curam, dan jalan lain yang
memperhatikan beberapa aspek seperti arus lalu lintas, hidrologi, kondisi tanah,
struktur bangunan jembatan dan aspek pendukung lain. Aspek-aspek tersebut harus
2
dipenuhi sesuai peraturan-peraturan yang ada sehingga jembatan tersebut aman
untuk digunakan. Kondisi alam yang menghalangi jalur transportasi darat antara
suatu daerah dengan daerah lain akan menghambat kemajuan ekonomi suatu daerah
bahkan negara. Proses distribusi barang antar daerah akan terhambat karena kondisi
ini. Oleh karena itu perlu dibangun jembatan untuk menghubungkan jalur
Suatu jembatan terdiri dari 3 bagian utama yaitu fondasi, bangunan bawah
dan bangunan atas. Bagian terpenting dalam suatu jembatan yaitu fondasi dan
bangunan bawah. Bangunan bawah ini terdiri dari struktur utama berupa pilar (pier)
dan pangkal jembatan (abutment). Fondasi, pilar dan abutment memiliki peran
penting pada suatu jembatan yaitu meneruskan semua beban dari bangunan atas ke
tanah.
berpengaruh, seperti gempa bumi, tekanan angin, tekanan tanah, dan tekanan air
sungai (jika terdapat dengan sungai disekitar fondasi). Oleh karena itu perencanaan
fondasi pada jembatan harus diperhatikan dengan baik. Pada tugas akhir ini penulis
akan merencanakan fondasi bored pile jembatan pada jalan tol yang berlokasi di
Ciawi.
3
2. Menghitung biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan fondasi pada
bangunan jembatan.
1. Perencanaan fondasi dilakukan untuk jenis tanah lanau dan pasir di daerah
Ciawi.
4. Landasan Teori
Suatu konstruksi biasanya terdiri dari struktur bagian atas dan struktur
bagian bawah. Struktur bagian atas akan menanggung/ menahan beban-beban yang
beban dalam arah vertikal maupun horizontal. Struktur bawah yang akan
melakukan peranan tersebut adalah fondasi. Suatu bangunan berdiri tetap tegak jika
fondasi dan tanah dasar di bawahnya cukup kuat untuk mendukungnya. Jika
perencanaan fondasi tidak dilakukan dengan benar, maka akan sangat beresiko
4
dilakukan sesuai aturan dan harus memenuhi syarat-syarat tertentu di setiap langkah
perencanaannya.
4.1. Fondasi
mempunyai peranan yang sangat penting dan bertugas meneruskan beban bangunan
atas ke tanah atau batuan yang ada dibawahnya. Fondasi harus direncanakan dengan
berlebihan. Untuk itu perlu dipenuhi dua kriteria, yaitu kriteria stabilitas dan kriteria
penurunan.
aman 3.
5
Dalam perencanaan fondasi untuk suatu konstruksi dapat digunakan
beberapa macam tipe fondasi. Pemilihan tipe fondasi ini didasarkan atas:
1. Fungsi bangunan atas yang akan dipikul oleh fondasi tersebut. Dimana
bangunan penting akan dibuat dengan keamanan lebih terjamin dibanding yang
kurang penting.
Pondasi, yaitu Pondasi dangkal (shallow foundation) dan Pondasi dalam (deep
foundation).
keras yang mampu mendukung beban bangunan di atasnya terletak dekat dengan
permukaan. Secara umum, yang dinamakan pondasi dangkal adalah pondasi yang
6
Gambar . Syarat Perbandingan Antara Kedalaman Dengan Lebar Pondasi
(Sardjono, 1998 ).
tertentu fondasi tersebut tidak cocok untuk dipergunakan. Sebagai contoh, apabila
lapisan tanah yang dekat permukaan sangatlah jelek (lembek) atau ada
kemungkinan terjadi gerusan dari air permukaan (crosi), genangan air atau bila
fondasi menahan beban lateral yang sangat besar maka fondasi dangkal kurang
Fondasi setempat dibuat pada bagian yg terpisah (di bawah kolom, tiang,
dsb), juga biasa digunakan pada konstruksi bangunan kayu di daerah rawa-rawa.
7
Gambar 1. Fondasi Setempat
gedung satu lantai biasanya menggunakan bahan batu kali (batu belah) yang sering
disebut fondasi batu kali. Konstruksi fondasi batu kali digunakan untuk meneruskan
beban dinding pada lantai dasar. Komponen fondasi dangkal menerus batu kali
meliputi urugan pasir bawah fondasi, pasangan batu kosong (aanstamping), dan
8
Gambar 2. Fondasi Batu Kali
tujuan untuk meneruskan beban pada tanah suatu tekanan yang sesuai dengan sifat-
sifat tanah yang bersangkutan. Pondasi telapak yang mendukung kolom tunggal
disebut telapak kolom individual, telapak tersendiri atau telapak sebar. Pondasi
telapak di bawah suatu dinding disebut telapak dinding atau telapak menerus.
gabungan. Bentuk khusus dari telapak gabungan yang umumnya digunakan apabila
9
Gambar 3. Tipe-tipe Fondasi Telapak
Disebut pondasi cakar ayam karena bentuknya memang mirip seperti kaki
hewan unggas tersebut, di mana di bagian bawah terdapat pipa-pipa beton yang
10
4.2.1.5. Fondasi Sarang Laba-laba
pipih menerus yang diisi dengan perbaikan tanah sehingga menjadi satu kesatuan
yang memiliki kekakuan jauh lebih tinggi dibandingkan pondasi dangkal lainnya.
tanah yang lemah di bagian atas ke lapisan bawah yang lebih keras. Pondasi dalam
merupakan jenis pondasi yang dibedakan dengan pondasi dangkal dari segi
fondasi dalam lebih dari empat (D/B > 4). Material pondasi dalam bisa dari kayu,
baja, beton bertulang, dan beton pratekan. Pondasi dalam dapat dibedakan menjadi:
11
4.2.2.1. Fondasi Sumuran
dan pondasi tiang. Pondasi ini digunakan apabila tanah dasar terletak pada
kedalaman yang relatif dalam. Jenis pondasi dalam yang dicor ditempat dengan
menggunakan komponen beton dan batu belah sebagai pengisinya. Pada umumnya
pondasi sumuran ini terbuat dari beton bertulang atau beton pracetak, yang umum
bertulang dengan diameter 250 cm, 300 cm, 350 cm, dan 400 cm.
kedalaman yang normal tidak mampu mendukungnya, dan tanah keras terletak pada
kedalaman yang sangat dalam. Pondasi tiang umumnya diameternya lebih kecil dan
12
Gambar . Fondasi Tiang
Pondasi tiang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya
orthogonal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan. Pondasi tiang dibuat
menjadi satu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang yang
kuat terletak sangat dalam. Pondasi jenis ini dapat juga digunakan untuk
Pada bangunan ini, tiang–tiang dipengaruhi oleh gaya-gaya benturan kapal dan
gelombang air.
Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang adalah untuk memindahkan atau
tanah keras yang letaknya sangat dalam. Kebanyakan pondasi tiang dipancangkan
ke dalam tanah, akan tetapi ada beberapa type yang dicor setempat dengan cara
13
dibuat lubang terlebih dahulu dengan mengebor tanah, pondasi ini dikategorikan
apabila tanah dasar di bawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung
(bearing capacity), yang cukup untuk memikul berat bangunan dan bebannya, atau
apabila tanah keras yang mana mempunyai daya dukung yang cukup untuk
memikul berat bangunan dan letaknya sangat dalam. Pondasi tiang pancang ini
diantaranya bahan kayu (balok kayu), beton (berbentuk persegi, segi tiga, maupun
silinder), dan berbentuk sheet pile. Untuk memasukkan tiang pancang ke dalam
bumi menggunakan alat berat, metode yang digunakan mendesakkan pile ke dalam
14
4.3.1.1. Fondasi Bored Pile
Fondasi bored pile adalah bentuk Pondasi Dalam yang dibangun di dalam
dalaman yang dibutuhkan dengan cara membuat lobang yang dibor dengan alat
pemasangan bekisting yang terbuat dari plat besi, kemudian dimasukkan rangka
besi pondasi yang telah dirakit sebelumnya, lalu dilakukan pengecoran terhadap
lobang yang sudah dibor tersebut. Jenis pondasi boredpile dipilih untuk mendukung
beban bangunan dengan mengandalkan daya dukung pondasi pada tanah keras dan
hambatan lekat yang terjadi pada permukaan tiang yang tidak rata akibat dari
15
4.4. Fondasi Tiang Bor (Bored Pile)
Pondasi bored pile termasuk kategori pondasi dalam dengan desain tabung
yang berfungsi meneruskan beban bangunan kedalam lapisan tanah keras bila level
tanah dipermukaan atas tidak cukup untuk menahan beban bangunan secara
Daya dukung bored pile diperoleh dari daya dukung ujung (end bearing
capacity) yang diperoleh dari tekanan ujung tiang dan daya dukung geser atau
selimut (friction bearing capacity) yang diperoleh dari daya dukung gesek atau gaya
adhesi antara bored pile dan tanah disekelilingnya. Bored pile berinteraksi dengan
tanah untuk menghasilkan daya dukung yang mampu memikul dan memberikan
keamanan pada struktur atas. Untuk menghasilkan daya dukung yang akurat maka
berikut:
16
Gambar . Jenis Fondasi Bored Pile
2. Mengurangi kebutuhan beton dan tulangan dowel pada pelat penutup tiang
(pile cap). Kolom dapat secara langsung diletakkan di puncak bored pile.
5. Bored pile dapat dipasang menembus batuan, sedang tiang pancang akan
6. Diameter tiang memungkinkan dibuat besar, bila perlu ujung bawah tiang dapat
pemancangan.
17
4.4.2. Kerugian Menggunakan Fondasi Bored Pile
2. Pengecoran beton agak sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu beton tidak
badan bored pile mengurangi kapasitas dukung bored pile, terutama bila bored
5. Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan gangguan tanah,
6. Akan terjadi tanah runtuh jika tindakan pencegahan tidak dilakukan, maka
18
4.6. Kapasitas Dukung Fondasi Tiang Bor (Bored Pile)
end bearing pile (daya dukung ujung) maupun friction pile (daya dukung gesek).
Analisa perhitungan kapasitas daya dukung pondasi tiang bor dihitung dari data
Standar Penetrasi Test ( SPT) memakai metoda Reese dan Wright (1977) dengan
Dimana :
Qp = Daya dukung ujung tiang
Qs = Daya dukung selimut tiang
Qu = Daya dukung ultimate tiang
Ap = Luas permukaan tiang (m2 )
P = Keliling Tiang (m)
N = Nilai Nspt rata-rata antara ujung bawah tiang bor sampai 2db di bawahnya
db = diameter ujung bawah tiang bor (m)
▲l = Kedalaman tiang yang ditinjau
19
Atau
20
4.6.1. Kapasitas Daya Dukung Aksial Tunggal (Single Pile)
Meskipun pada tiang yang berdiameter besar atau untuk beban yang ringan
sering digunakan pondasi tiang tunggal untuk memikul kolom atau beban struktur,
namun lazimnya beban kolom struktur atas dapat pula dipikul oleh suatu kelompok
tiang.
21
22
4.7. Penurunan Fondasi
yang digunakan dalam perhitungan penurunan tiang tunggal ini adalah dengan
tunggal karena pengaruh tegangan pada daerah yang lebih luas dan lebih dalam.
23
24
4.8. Daya Dukung Lateral
25
5. Metodologi Perencanaan
Berikut ini adalah diagram alir perencanaan fondasi bored pile untuk
26
27
28
1. Studi Literatur
buku dan jurnal tentang perencanaan pondasi bored pile sehingga penulis dapat
2. Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan adalah data hasil penyelidikan tanah, beban struktur
yang bekerja, data lokasi dan data lain yang dianggap perlu dalam penulisan Tugas
Akhir ini.
29
6. Sistematika Penulisan
laporan tugas akhir pada setiap bab. Sistematika penulisan laporan tugas akhir
berjudul “Perencanaan Fondasi Jembatan Untuk Jalan Tol Di Daerah Ciawi” adalah
sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang analisis dan hasil akhir dari perencanaan raft pile
Senayan Jakarta .
30
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil pembahasan
jembatan.
31
7. Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir
Waktu
Jenis Kegiatan
April Mei Juni Juli Agst Sept Okt
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal
Analisis Data
Akhir
Seminar Isi
Perbaikan-perbaikan
Sidang Akhir
32
DAFTAR PUSTAKA
Erlangga, Jakarta.
Boston, 1994.
Hs. Sardjono. Ir. 1991, Pondasi Tiang Pancang “ Jilid I “, Sinar Wijaya, Surabaya.
Hs. Sardjono. Ir. 1998, Pondasi Tiang Pancang “ Jilid II “, Sinar Wijaya, Surabaya.
Utama, Jakarta.
Hardiyatmo, Hary Christady. 2011, Analisis dan Perancangan Fondasi ” bagian 1”,
33
Hardiyatmo, Hary Christady. 2011, Analisis dan Perancangan Fondasi ” bagian ll”,
SNI 03-2847-2002. 2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan
Sosrodarsono, Suyono dan Nakazawa, Kazuto. 1980, Mekanika Tanah dan Teknik
34