Anda di halaman 1dari 3

Bendung adalah pembatas yang dibangun melintasi sungai yang dibangun untuk mengubah karakteristik

aliran sungai. Dalam banyak kasus, bendung merupakan sebuah kontruksi yang jauh lebih kecil
dari bendungan yang menyebabkan air menggenang membentuk kolamtetapi mampu melewati bagian atas
bendung. Bendung mengizinkan air meluap melewati bagian atasnya sehingga aliran air tetap ada dan
dalam debit yang sama bahkan sebelum sungai dibendung. Bendung bermanfaat untuk mencegah banjir,
mengukur debit sungai, dan memperlambat aliran sungai sehingga menjadikan sungai lebih mudah dilalui.
Contoh bendung di Indonesia adalah Bendung Katulampa. Bendung ini tidak digunakan untuk menahan
atau menyimpan air, namun memberi informasi ketinggian air yang bisa berguna untuk peringatan dini banjir
yang akan memasuki Jakarta beberapa jam setelahnya.
Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia membagi bendung menjadi dua, yaitu bendung tetap dan
bendung gerak:[1]

 Bendung tetap adalah bangunan yang dipergunakan untuk meninggikan muka air di sungai sampai
pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier.
 Bendung gerak dalah bangunan yang sebagian besar konstruksinya terdiri dari pintu yang dapat
digerakan untuk mengatur ketinggian muka air di sungai
 Bendung tetap adalah jenis bendung yang tinggi pembendungannya
tidak dapat diubah, sehingga muka air di hulu bendung tidak dapat
diatur sesuai yang dikehendaki.
 Pada bendung tetap, elevasi muka air di hulu bendung berubah sesuai
dengan debit sungai yang sedang melimpas (muka air tidak bisa diatur
naik ataupun turun). Bendung tetap biasanya dibangun pada daerah
hulu sungai. Pada daerah hulu sungai kebanyakan tebing-tebing sungai
relative lebih curam dari pada di daerah hilir. Pada saat kondisi banjir,
maka elevasi muka air di bendung tetap (fixed weir) yang dibangun di
daerah hulu tidak meluber kemana-mana (tidak membanjiri daerah yang
luas) karena terkurung oleh tebing-tebingya yang curam.
 Bendung gerak adalah jenis bendung yang tinggi pembendungannya
dapat diubah sesuai dengan yang dikehendaki.
 Pada bendung gerak, elevasi muka air di hulu bendung dapat
dikendalikan naik atau turun sesuai yang dikehendaki dengan membuka
atau menutup pintu air (gate). Bendung gerak biasanya dibangun pada
daerah hilir sungai atau muara. Pada daerah hilir sungai atau muara
sungai kebanyakan tebing-tebing sungai relative lebih landai atau datar
dari pada di daerah hilir. Pada saat kondisi banjir, maka elevasi muka air
sisi hulu bendung gerak yang dibangun di daerah hilir bisa diturunkan
dengan membuka pintu-pintu air (gate) sehingga air tidak meluber
kemana-mana (tidak membanjiri daerah yang luas) karena air akan
mengalir lewat pintu yang telah terbuka kea rah hilir (downstream).
 Siphon adalah bangunan pembawa yang melewati bawah saluran lain (biasanya pembuang) atau jalan.
Siphon adalah saluran bertekanan atau tertutup. Perencanaan hidrolis siphon harus memperhatikan
perhitungan kecepatan aliran dan kehilangan energi.Diameter minimum siphon adalah 0,60 m untuk
memungkinkan pembersihan dan inspeksi. Siphon tidak banyak dipakai pada saluran pembuang. Hal
tersebut dikarenakan sedikitnya fleksibilitas siphon dalam mengangkut lebih banyak air daripada debit
rencanaUntuk menghindari penyumbatan akibat sampah, mulut pipa ditutup dengan trashrack
Biasanya, pelimpah dibangun tepat di sebelah hulu agar air tidak meluap di atas tanggul saluran hulu
apabila debit air melebihi kapasitas tampung

 Talang adalah saluran buatan yang dibuat dari pasangan beton bertulang , kayu atau baja maupun ,
didalamnya air mengalir dengan permukaan bebas, dibuat melintas lembah dengan panjang tertentu
(umumnya dibawah 100 m ) , saluran pembuang, sungai, jalan atau rel kereta api,dan seba gainya.
Saluran talang minimum ditopang oleh 2 (dua ) pilar atau lebih dari konstruksi pasangan batu untuk
tinggi kurang 3 meter ( beton bertulang pertimbangan biaya ) dan konstruksi pilar dengan beton
bertulang untuk tinggi lebih 3 meter

 Gorong-gorong Bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air melewati bawah jalan air lainnya atau
bawah jalan, serta jalan kereta api, Gorong-gorong mempunyai potongan melintang yang lebih kecil
daripada luas basah saluran hulu maupun hilir

 Bangunan pengambilan/ penyadapan pada saluran induk yang mempergunakan atau tidak bangunan
bending, Bangunan penyadap yaitu bangunan untuk keperluan penyadapan air dari primer ke tersier
maupun dari saluran ekunder ke saluran tersier, Bangunan pembagi untuk membagi bagikan air dari
satu saluran ke saluran yang lebih kecil, Bangunan pegukur yaitu bangunan untuk mengukur banyaknya
debit/air yang melalui saluran tersebut.

Bangunan pelengkap

• Bangunan pembilas untuk membilas endapan angkutan sedimen di kantong sedimen/sal. Induk.

• Bangunan peluap/pelimpah samping untuk melimpahkan debit air yang kelebihan keluar saluran.
• Bangunan persilangan antara saluran dengan jalan, selokan, bukit, dsb. Bangunan ini antara lian meliputi
jembatan, sipon, gorong-gorong, talang, trowongan, dsb.

• Bangunan untuk mengurangi kemiringan dasar saluran yaitu bangunan terjun dan got miring

• Bangunan pelengkap seperti bangunan cuci, minum hewan, dsb.

• Bangunan bagi adalah bangunan yang berfungsi untuk membagi air dari saluran primer atau saluran
sekunder ke dua buah saluran atau lebih yang masing-masing debitya lebih kecil, letaknya di saluran
primer dan atau saluran sekunder pasa suatu titik cabang. Sesuai dengan fungsinya bangunan bagi harus
memenuhi syarat : pembagian air keseluruh jaringan irigasi harus dicukupi sesuai dengan kebutuhannya,
perlu bangunan pengontrol berupa pintu sorong (pengaliran lewat bawah pintu) atau balok sekat (aliran
melimpah lewat mercu balok sekat) untuk mengontrol taraf muka air.

Bagunan bagi sadap adalah bangunan yang berfungsi membagikan air dan menyabang dari :

• Saluran primer kesaluran primer yang lain dan atau dari saluran saluran primer ke saluran tersier

• Saluran primer kesaluran sekunder dan atau dari saluran saluran sekunder ke saluran tersier

• Saluran sekunder kesaluran sekunder yang lain dan atau dari saluran saluran sekunder ke saluran tersier

Bangunan bagi sadap terletak disaluran primer dan atau saluran sekunder. Bagunan bagi dan bangunan
sapad dapat digabung menjadi satu rangkaian.

Aspek yang mempengaruhi dalam pemilihan lokasi bendung adalah : 1.Pertimbangan topografi 2.Kemantapan
geoteknik fondasi bendung 3.Pengaruh hidraulik 4.Pengaruh regime sungai 5.Tingkat kesulitan saluran induk
6.Ruang untuk bangunan pelengkap bendung 7.Luas layanan irigasi 8.Luas daerah tangkapan air 9.Tingkat
kemudahan pencapaian 10.Biaya pembangunan

Anda mungkin juga menyukai