Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu bendung terdapat istilah lubang yang di maksud dari lubang ini adalah
bukaan pada dasar kolam dinding atau dasar tangki dimana zat cair mengalir
melaluinya.Biasanya lubang ini digunakan untuk mengukur debit aliran. lubang tersebut
biasanya berbentuk segi empat segitiga ataupun lingkaran titik Sisi hulu bank tersebut bisa
tajam atau dibulatkan lubang tajam dengan Sisi tajam adalah paling banyak digunakan untuk
pengaturan zat cair karenaKemudahan pembulatannya titik menurut ukurannya lubang dapat
dibedakan menjadi lubang kecil dan lubang besar.
Pada lubang besar, apabila Sisi atas dari lubang tersebut berada di atas permukaan air
di dalam kolam atau tangki, maka bukaan tersebut dikenal dengan peluap. peluap berfungsi
sebagai alat ukur debit aliran dan banyak digunakan untuk jaringan irigasi. peluap dengan
ukuran besar disebut bendung. fungsinya adalah untuk menaikkan elevasi muka air, menurut
tinjauan hidrolis bendung sama dengan peluap. Peluap biasanya terbuat dari plat sedangkan
bendung terbuat dari beton atau pasangan batu.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dari penyusunan tugas irigasi dan bangunan air adalahUntuk melengkapi
Salah satu tugas yang harus ditempuh pada Fakultas Teknik program studi Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Tujuannya agar mahasiswa mempunyai pengetahuan cukup mengenai bangunan
perairan terutama yang dibutuhkan untuk kebutuhan irigasi. Dalam hal ini diharapkan
Mahasiswa dapat merencanakan bendung Sungai titik sehingga saat terjun kelapangan tidak
kesulitan lagi.

C. Dasar Teori
Macam bangunan yang akan dibahas dalam tugas ini adalah bendung yang dilengkapi
dengan bangunan penunjang lainnya, antara lain: pintu pengambilan, ambang pengambilan,
saluran penangkap lumpur, dan lain-lainnya. penjelasan umum macam bangunan adalah
sebagai berikut:
1. Bendung
a. Pengertian Bendung
Bendung adalah konstruksi bangunan air yang mempunyai fungsi
ganda yaitu menaikkan elevasi muka air pada musim kemarau,Diharapkan
dengan naiknya elevasi muka air, air dapat dialirkan untuk saluran irigasi.
sedangkan pada musim penghujan fungsi bendung adalah sebagai pelepas.

b. Lokasi Bendung
Bendung dapat dibangun di sungai maupun di sodetan (coupure).
Sebaiknya lokasi bendung dipilih pada bagian yang lurus sehingga tidak
adanya masalah benturan air atau arus. karena benturan ini dapat
mengakibatkan erosi.
c. Denah Bendung
Lebar bendung yaitu jarak antara pangkal pangkalnya ( abutment),
sebaiknya sama dengan lebar rata-rata Sungai pada bagian yang tabel. lebar
maksimum hendaknya tidak lebih dari 1,2 kali lebar rata-rata Sungai pada ruas
yang stabil.
untuk sungai-sungai yang mengangkut bahan-bahan sedimen kasar
yang berat, lebar mendung tersebut harus lebih disesuaikan lagi terhadap lebar
rata-rata Sungai, yakni jangan diambil 1,2 kali lebar sungai tersebut.

d. Bentuk Badan Bendung


Pada waktu banjir Bandung berfungsi sebagai peluap maka bentuk
ujung Mercu yang tajam tidak dapat dipakai. dibuat sedemikian rupa sehingga
angka peluang besar, pembuatan ini juga dimaksudkan agar Mercu tidak rusak
oleh material-material yang diangkut saat terjadi banjir.
Untuk melindungi tubuh bendung dari isapan dibuat konstruksi Mercu
dari buah batu Candi, bendung belakang dibuat miring dengan perbandingan 1
: 1 atau 1 : 2.

e. Stabilitas Bendung
Bendung harus stabil terhadap gaya (tekanan air) horizontal dan vertikal.
Penuh harus kuat terhadap penggulingan, pergeseran dan tegangan Tanah
yang terjadi harus lebih kecil dari tegangan ijin (tegangan tanah < tegangan
ijin).

1) Peluap
peluang menurut elevasi muka air dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a) peluap sempurna (Peluap terjunan)
Yaitu apabila muka air Hilir (belakang) di bawah Puncak bendung.

b) Peluap tidak sempurna ( peluap terendam)


Yaitu apabila muka air Hilir (belakang) lebih tinggi dari Mercu
bendung.
2) Stilling Basin (kolan olak)
Stilling basin adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk meredam
energi yang timbul dalam tipe air superkritis yang melewati pelimpah.
Stilling basin harus memiliki panjang yang cukup sehingga energi dapat
diredam titik Bila energi tersebut tidak dapat diredam maka akan
menimbulkan gerusan di belakang bendung titik bendung harus dilengkapi
dengan bangunan penguras dan saluran pasir lumpur agar air tidak masuk
saluran induk.

2. Bangunan Pelengkap Bendung


Bangunan pelengkap bendung dirancang sesuai kebutuhan dan fungsi dengan berpijak
pada pedoman kriteria perencanaan titik jenis bangunan pelengkap yang terdapat pada
bendung, diantaranya:
a. Bangunan pengambilan
Sebuah bangunan berupa pintu air. air irigasi dibelokkan dari sungai
melalui bangunan tersebut titik pertimbangan yang digunakan dalam
merencanakan nya adalah debit rencana dan pengelakan sedimen. Bangunan
ini dibuat untuk mengatur banyaknya air yang masuk ke dalam saluran sesuai
dengan debit yang dibutuhkan dan untuk menjaga air banjir tidak masuk ke
dalam saluran irigasi.
Untuk mencegah masuknya endapan endapan berat, maka ambang
pintu pengambilan dibuat lebih tinggi dari sungai titik sudut saluran
pengambilan terhadap Sungai sebaiknya diambil 60 derajat. tembok pintu di
sebelah hulu pintu air pengambilan dibuat bulat untuk memudahkan air
masuk. bangunan pengambilan selain mempunyai lubang pintu juga
dilengkapi dengan sekat, baik di sebelah hulu pintu air dan 1 lubang di sebelah
Hilir
b. bangunan pembilas
Kontruksi dimaksudkan untuk membersihkan endapan dimuka ambang
pengambilan, sehingga air yang masuk saluran cukup bersih titik pintu air
pembilas juga dimaksudkan agar aliran air sungai dapat mencapai pintu air
pengambilan sehingga ketika debit Sungai berada pada titik minimum semua
air masih dapat masuk ke dalam saluran induk. Dasar atau lantai pintu
pembilas harus serendah mungkin tetapi tidak lebih rendah daripada dasar
Sungai Sisi belakang bendung titik pada keadaan banjir besar pintu pembilas
ditutup titik di belakang pintu akan tertimbun batu dan pasir. agar endapan ini
bisa dibersihkan, perlu dasar pintu pembilas yang tinggi titik pembilas ini
dilakukan setelah banjir besar agar endapan ini dapat dialirkan atau
dibersihkan diharapkan debit masih cukup besar tetapi aliran air sungai
tersebut tidak membawa angkutan yang besar.
c. saluran penangkap pasir (kantong Lumpur)
Saluran penangkap pasir berfungsi sebagai kantong lumpur untuk
mengendapkan pasir dan lumpur yang berasal dari bangunan pengambilan titik
endapan tersebut akan digelontorkan sesudah banjir. panjang saluran
penangkap pasir antara 100 - 200 meter dari pintu air dengan kemiringan
dasar saluran penangkap pasir lebih besar dari kemiringan dasar saluran.

d. tanggul banjir
Pada umumnya tanggul banjir dijumpai pada bendung di daerah
dataran rendah titik tanggul harus dibuat sebaik mungkin menurut syarat-
syarat mekanika tanah.
muka air tanah pada waktu banjir jangan sampai memotong talud. bila
memotong talud akan timbul bocoran-bocoran lama-kelamaan bocoran-
bocoran akan membawa material tanggul yang halus. Hal ini dapat
mengakibatkan keropos dan akhirnya terjadi tanggul jebol.
e. tembok tepi
Tembok tepi berfungsi untuk menempatkan pintu air pengambilan dan
pada umumnya terdiri dari dinding pengantar, sayap atas dan sayap
bawah.Dengan tembok ini berhubungan dengan tanah tepi sungai titik tinggi
tepi sungai diambil 1,5- 2 meter di atas air banjir.
Bendung sebagaimana konstruksi yang lain harus kuat terhadap
penggulingan dan pergerakan tanah harus lebih kecil daripada yang diijinkan
juga harus ditinjau kemungkinan patahnya lantai belakang.

f. pelindung talud
Kontruksi pelindung talud merupakan lanjutan dari tembok tepi.
pelindung talud berfungsi untuk melindungi thalut dan menjaga kestabilan
saya bendung titik Selain itu, juga berfungsi untuk melindungi talud dan muka
air tanah pada waktu banjir. bila muka air tanah memotong talud, maka akan
menimbulkan kebocoran. lama-kelamaan bocoran akan membawa material
tanggul yang halus. biasanya bangunan pelindung talud dibuat dengan
kemiringan tertentu.
g. sayap muka dan sayap belakang
sayap bendung merupakan bangunan pelengkap yang berhubungan langsung
dengan tanah dibagian memanjang sungai.
1) Sayap muka
sayap muka terletak di bagian hulu yang berfungsi untuk menahan
dinding Sungai agar tidak terjadi kerusakan pada lereng sungai dari
belokan air yang akan masuk pintu pengambilan.
2) sayap belakang
sayap belakang Bandung berada di hilir titik bangunan ini berfungsi
sebagai penahan air dari tembok tepi.

h. Lantai muka dan lantai belakang


1) Lantai muka
lantai muka suatu bendung berfungsi untuk menenangkan air
ketika akan memasuki bangunan pengambilan, namun yang lebih
penting dari pintu lantai muka adalah mengurangi gaya angkat
(tekanan keatas) akibat adanya air dibawah tubuh bendung. pembuatan
lantai muka untuk mengatasi kebocoran air. Jalan Air di bawah
bendung diperpanjang sesuai dengan hidrolik Garden ataupun
minimum harga angkat yang ada.
Panjang atau pendeknya lantai muka sangat berpengaruh
terhadap besar kecilnya tekanan yang terjadi pada bagian bawah tubuh
bendung. penambahan panjang pada jalan air tanah, cara ini lebih
disukai karena tekanan air di sebuah Bendungan berkurang. di bawah
lantai diberi lapisan pendek yaitu campuran antara tanah irat dan pasir.
2) lantai belakang
Pembuatan lantai belakang biasanya dipakai untuk
menanggulangi olakan dan kebocoran di area Bandung titik lantai
belakang (stilling basin) untuk konstruksi pembilas harus direncanakan
dengan baik titik dilakukan “hidrolik Scupy” sehingga diperoleh
panjang ruang olakan ini digunakan sebagai pelepasan energi yang
terjadi dari loncatan air.

3. Alat Ukur Debit


Alat ukur debit (PARSHAL)
Parshal Adalah alat ukur yang telah diuji laboratorium dengan kesalahan kurang dari
8%. parshal terdiri dari:
a. Bagian peralihan penyempitan dengan lantai dasar
b. Bagian leher dengan miring ke bawah ke arah Hilir
c. Bagian peralihan pelebaran lantai miring ke atas
pengaturan dan pengukuran aliran dilakukan di Mercu alat ukur ini yaitu di
dasar peralihan penyempitan.
d. Dimensi alat ukur parshall
Dimensi alat ukur parshall yang sudah diuji laboratorium disajikan dalam tabel
e. batas Melutan
Karena lebar lantai yang miring sehingga terjadi perdamaian energi.
perdamaian energi ini menyebabkan batas medular yang kecil dibandingkan
alat ukur ambang lebar untuk alat ukur yang kecil batas modulus 0,05
sedangkan alat ukur yang besar batas modulus 0,08.

Anda mungkin juga menyukai