Desa
Kecamatan
Kota
Tahun Rehab
Sungai
Areal
Lebar Bendung
Tinggi
Debit Irigasi Max
Debit Irigasi Min
Intake
Penguras
Peilskal
Papan Eksploitasi
AWLR
Bujur
Lintang
<< kembali
: Simongan
: Semarang Barat
: Semarang
: 2012
: Garang
: - (fungsi penggelontoran)
: 67.4 m
: 5.6 m
: 52.6 m3/dt
: 0.2 m3/dt
: Ada (9, kanan 7 bh, kiri 2 bh)
: Ada (2, kanan dan kiri)
: Tidak Ada
: Tidak Ada
: Tidak Ada
: 110.40199
: 06.99319
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hampir di setiap wilayah Indonesia terdapat banyak sungai besar maupun kecil yang
menguasai hampir 80% hajat hidup masyarakat Indonesia, terutama petani sebagai basis
dasar negara Agraris. Kebutuhan akan ketersediaan air pada suatu daerah sangatlah perlu
diperhatikan dikarenakan air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa
dipisahkan dari kehidupannya. Indonesia merupakan daerah yang memiliki dua musim yakni
musim kemarau dan musim penghujan. Sehingga perlu dikembangkan potensi potensi sungai tersebut guna meningkatkan hasil produksi pertanian,
salah satunya dengan membangun bendung.
Bendung adalah suatu bangunan yang dibuat dari pasangan batu kali, bronjong atau
beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai yang tentu saja bangunan ini dapat
digunakan pula untuk kepentingan lain selain irigasi, seperti untuk keperluan air minum,
pembangkit listrik atau untuk penggelontoran suatu kota. Menurut macamnya bendung dibagi
dua, yaitu bendung tetap dan bendung sementara, bendung tetap adalah bangunan yang
sebagian besar konstruksi terdiri dari pintu yang dapat digerakkan untuk mengatur ketinggian
muka air sungai sedangkan bendung tidak tetap adalah bangunan yang dipergunakan untuk
meninggikan muka air di sungai, sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat
dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier.
Bendung sebagai salah satu contoh bangunan air mencakup hampir
keseluruhan aspek bidang ketekniksipilan, yaitu struktur, air, tanah,
geoteknik, dan manajemen konstruksi didalam perencanaan teknis
strukturnya. Untuk mendapatkan struktur bendung yang tepat perlu
dilakukan analisis dan perhitungan yang detail dan menyeluruh, hal ini
dikarenakan adanya hubungan saling ketergantungan dari banyak aspek
dalam pelaksanaannya.
1.3 Permasalahan
Adapun permasalahan yang diangkat pada makalah ini yaitu apa itu
bendung, bagian-bagiannya serta fungsinya dalam kehidupan manusia?
Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kalangan akademik (teoritis)
untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai bendung serta syarat-syarat
perencanaannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bendung
Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi untuk meninggikan muka
air sungai agar bisa disadap. Bendung merupakan salah satu bagian dari bangunan utama.
Bangunan Utama adalah bangunan air (hydraulic structure) yang terdiri dari bagianbagian: bendung (weir structure), bangunan pengelak (diversion structure), bangunan
pengambilan (intake structure), bangunan pembilas (flushing structure) dan bangunan
kantong lumpur (sediment trap structure).
Fungsi utama dari bangunan utama/bendung adalah untuk meninggikan elevasi muka
air dari sungai yang dibendung sehingga air bisa disadap dan dialirkan ke saluran lewat
bangunan pengambilan (intake structure).
2.2 Jenis-Jenis Bendung
a. Bendung tetap (fixed weir, uncontrolled weir)
Bendung tetap adalah jenis bendung yang tinggi pembendungannya tidak dapat
diubah, sehingga muka air di hulu bendung tidak dapat diatur sesuai yang dikehendaki.
Pada bendung tetap, elevasi muka air di hulu bendung berubah sesuai dengan debit
sungai yang sedang melimpas (muka air tidak bisa diatur naik ataupun turun). Bendung tetap
biasanya dibangun pada daerah hulu sungai. Pada daerah hulu sungai kebanyakan tebingtebing sungai relative lebih curam dari pada di daerah hilir. Pada saat kondisi banjir, maka
elevasi muka air di bendung tetap (fixed weir) yang dibangun di daerah hulu tidak meluber
kemana-mana (tidak membanjiri daerah yang luas) karena terkurung oleh tebing-tebingya
yang curam.
b. Bendung gerak/bendung berpintu (gated weir, barrage)
Bendung gerak adalah jenis bendung yang tinggi pembendungannya dapat diubah
sesuai dengan yang dikehendaki.
Pada bendung gerak, elevasi muka air di hulu bendung dapat dikendalikan naik atau
turun sesuai yang dikehendaki dengan membuka atau menutup pintu air (gate). Bendung
gerak biasanya dibangun pada daerah hilir sungai atau muara. Pada daerah hilir sungai atau
muara sungai kebanyakan tebing-tebing sungai relative lebih landai atau datar dari pada di
daerah hilir. Pada saat kondisi banjir, maka elevasi muka air sisi hulu bendung gerak yang
dibangun di daerah hilir bisa diturunkan dengan membuka pintu-pintu air (gate) sehingga air
tidak meluber kemana-mana (tidak membanjiri daerah yang luas) karena air akan mengalir
lewat pintu yang telah terbuka kea rah hilir (downstream).
2.3 Pemilihan Lokasi Bendung
Dalam
pemilihan
lokasi
bendung
hendaknya
dipilih
lokasi
yang
paling
menguntungkan dari beberapa segi. Misalnya dilihat dari segi perencanaan, pengamanan
bendung, pelksanaan, pengoperasian, dampak pembangunan dan sebagainya. Dari beberapa
pengalaman dalam memilih lokasi bendung, tidak semua persyaratan yang dibutuhkan dapat
terpenuhi. Sehingga lokasi bendung ditetapkan pada persyaratan yang dominan. Pemilihan
lokasi bendung didasarkan pada beberapa faktor, yaitu :
a.
Keadaan Topografi
Dalam hal ini semua rencana daerah irigasi dapat terairi, sehingga harus dilihat elevasi
dapat ditetapkan;
Dari kedua hal di atas, lokasi bendung dilihat dari segi topografi dapat diseleksi.
b. Keadaan Hidrologi
Dalam pembuatan bendung, yang patut diperhitungkan juga adalah faktor faktor
hidrologinya, karena menentukan lebar dan panjang bendung serta tinggi bendung tergantung
pada debit rencana. Faktor faktor yang diperhitungkan, yaitu masalah banjir rencana,
perhitungan debit rencana, curah hujan efektif, distribusi curah hujan, unit hidrograf, dan
banjir di site atau bendung.
c.
KondisiTopografi
menyulitkan pelaksanaannya.
Trase saluran induk terletak di tempat yang baik; misalnya penggaliannya tidak terlalu dalam
dan tanggul tidak terlalu tinggi untuk tidak menyulitkan pelaksanaan, penggalian saluran
Bendung harus ditempatkan di lokasi dimana tanah pondasinya cukup baik sehingga
bangunan akan stabil. Faktor lain yang harus dipertimbangkan pula yaitu potensi kegempaan
f.
Biaya pelaksanaan pembangunan bendung juga menjadi salah satu faktor penentu pemilihan
lokasi pembangunan bendung. Dari beberapa alternatif lokasi ditinjau pula dari segi biaya
yang paling murah dan pelaksanaan yang tidak terlalu sulit.
akibat
berat
sendiri.
Pintu air merupakan struktur dari bendung yang berfungsi untuk mengatur, membuka,
dan menutup aliran air di saluran baik yang terbuka maupun tertutup. Bagian yang penting
-
menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang direncanakan.
Angker (anchorage)
Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk menahan rangka
pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan muatan dari pintu air ke dalam konstruksi
beton.
Hoist
Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.
c. Pintu Pengambilan (Intake)
Pintu pengambilan berfungsi mengatur banyaknya air yang masuk saluran dan
mencegah masuknya benda-benda padat dan kasar ke dalam saluran. Pada bendung, tempat
pengambilan bisa terdiri dari dua buah, yaitu kanan dan kiri, dan bisa juga hanya sebuah,
tergantung dari letak daerah yang akan diairi. Bila tempat pengambilan dua buah, menuntut
adanya bangunan penguras dua buah pula. Kadang-kadang bila salah satu pintu pengambilam
debitnya kecil, maka pengambilannya lewat gorong-gorong yang di buat pada tubuh
bendung. Hal ini akan menyebabkan tidak perlu membuat dua bangunan penguras dan cukup
satu saja.
d. Pintu Penguras
Penguras ini bisanya berada pada sebelah kiri atau sebelah kanan bendung dan
kadang-kadang ada pada kiri dan kanan bendung. Hal ini disebabkan letak daripada pintu
pengambilan. Bila pintu pengambilan terletak pada sebelah kiri bendung, maka penguras pun
terletak pada sebelah kiri pula. Bila pintu pengambilan terletak pada sebelah kanan bendung,
maka penguras pun terletak pada sebelah kanan pula. Sekalipun kadang-kadang pintu
pengambilan ada dua buah, mungkin saja bangunan penguras cukup satu hal ini terjadi bila
salah satu pintu pengambilan lewat tubuh bendung. Pintu penguras ini terletak antara dinding
tegak sebelah kiri atau kanan bendung dengan pilar, atau antara pilar dengan pilar. Lebar pilar
antara 1,00 sampai 2,50 meter tergantung konstruksi apa yang dipakai. Pintu penguras ini
berfungsi untuk menguras bahan-bahan endapan yang ada pada sebelah udik pintu tersebut.
Untuk membilas kandungan sedimen dan agar pintu tidak tersumbat, pintu tersebut akan
dibuka setiap harinya selama kurang lebih 60 menit. Bila ada benda-benda hanyut
mengganggu eksploitasi pintu penguras, sebaiknya dipertimbangkan untuk membuat pintu
menjadi dua bagian, sehingga bagian atas dapat diturunkan dan benda-benda hanyut dapat
lewat diatasnya.
e.
Ruang olak ini dipakai pada tanah aluvial dengan aliran sungai tidak membawa batuan besar.
Bentuk hidrolis kolam ini akan dipengaruhi oleh tinggi energi di hulu di atas mercu dan
-
bilamana
sungai
membawa
batuan
sebesar
kelapa
(boulder).
Untuk
menghindarkan kerusakan lantai belakang maka dibuat lantai yang melengkung sehingga
-
dibuat perata aliran, cocok untuk mengalirkan air dengan tekanan hidrostatis rendah, dan
-
Stilling
Basin
(SAF
Ruang olakan tipe ini memiliki bentuk trapesium yang berbeda dengan bentuk ruang olakan
lain dimana ruang olakan lain berbentuk melebar. Bentuk hidrolis tipe ini mensyaratkan Fr
(Bilangan Froude) berkisar antara 1,7 sampai dengan 17. Pada pembuatan kolam ini dapat
diperhatikan bahwa panjang kolam dan tinggi loncatan dapat di reduksi sekitar 80% dari
seluruh perlengkapan. Kolam ini akan lebih pendek dan lebih ekonomis akan tetapi
mempunyai beberapa kelemahan, yaitu faktor keselamatan rendah (Open Channel Hidraulics,
f.
V.T.Chow : 417-420)
Kantong Lumpur
Kantong lumpur berfungsi untuk mengendapkan fraksi-fraksi sedimen yang lebih
besar dari fraksi pasir halus ( 0,06 s/d 0,07mm ) dan biasanya ditempatkan persis disebelah
hilir bangunan pengambilan. Bahan-bahan yang telah mengendap dalam kantung lumpur
kemudian dibersihkan secara berkala melalui saluran pembilas kantong lumpur dengan aliran
Jembatan diatas bendung agar seluruh bagian bangunan utama mudah dijangkau atau agar
bagian-bagian itu terbuka untuk umum.
digunakan Tipe Ogee adalah karena tanah disepanjang kolam olak, tanah berada dalam
keadaan baik, maka tipe mercu yang cocok adalah tipe mercu ogee karena memerlukan lantai
muka untuk menahan penggerusan, digunakan tumpukan batu sepanjang kolam olak sehingga
c.
Pelimpah berfungsi untuk menaikkan elevasi muka air. Elevasi puncak pelimpah
direncanakan berdasarkan banyak hal antara lain : elevasi muka air rencana di bangunan bagi
paling hulu, kehilangan tinggi energi pada alat ukur, kehilangan tinggi energi pada
pengambilan saluran primer, kehilangan tinggi energi pada pengambilan, faktor keamanan
dan kemiringan saluran antara bangunan intake dengan bangunan bagi paling hulu.
Ada beberapa macam profil pelimpah antara lain : pelimpah profil bulat, pelimpah
profil Bazin, pelimpah profil Modified Creager, pelimpah menurut standard WES
(Waterways Experiment Station) serta banyak lagi bentuk profil lainnya.
Rumus debit melalui pelimpah :
Dengan :
Q
= Debit banjir rencana periode ulang 100 tahunan (Q100), diperoleh dari
analisis hidrologi.--> (Q100 = 800 m3/dt)
Cd
Be
= Jumlah pilar
Kp
Ka =
c.
g b H3/2
Dimana :
Qd = debit desain, m3/det
Cd = koefisien debit = Cd = C0 . C1. C2
g = percepatan gravitasi
e.
Sama lebar dengan lebar rata-rata sungai stabil atau pada debit penuh alur (bank full
discharge);
Umunya diambil sebesar 1,2 kali lebar sungai rata-rata, pada ruas sungai yang telah stabil.
Pengambilan lebar mercu tidak boleh terlalu pendek dan tidak pula terlalu lebar. Bila
desain panjang mercu bendung terlalu pendek, akan memberikan tinggi muka air di atas
mercu lebih tinggi. Akibatnya tanggul banjir di udik akan bertambah tinggi pula. Demikian
pula genangan banjir akan bertambah luas. Sebaliknya bila terlalu lebar dapat mengakibatkan
profil sungai bertambah lebar pula sehingga akan terjadi pengendapan sedimen di udik
bendung yang dapat menimbulkan gangguan penyadapan aliran ke intake.
f.
Be = Bb 20% b t
Be = Bb 2 (n . kp + ka)H
Dimana :
Be = lebar mercu efektif (meter)
Bb = lebar mercu bruto (meter)
Teori Bligh
Menyatakan bahwa besarnya perbedaan tekanan di jalur pengaliran adalah sebanding dengan
panjang jalan Creep Line.
Teori Lane
Teori Lane ini memberikan koreksi terhadap teori Bligh, bahwa energi yang diperlukan oleh
air untuk mengalir ke arah vertical lebih besar daripada arah horizontal dengan perbandingan
3:1.
i.
Untuk mengetahui kekuatan bendung, sehingga konstruksi bendung sesuai dengan yang
direncanakan dan memenuhi syarat yang telah ditentukan. Stabilitas bendung ditentukan oleh
gaya gaya yang bekerja pada bendung, seperti:
-
Gaya berat
Gaya gempa
Tekanan Lumpur
Gaya hidrostatis
Gaya Uplift Pressure (Gaya Angkat).
j.
Perencanaan Pintu
Perencanaan pintu berfungsi mengatur banyaknya air yang masuk ke saluran dan
mencegah masuknya benda-benda padat dan kasar ke dalam saluran (pintu pengambilan atau
intake gate). Pada bendung tempat pengambilan bisa terdiri dari 2 pintu yaitu kanan dan kiri,
bisa juga hanya satu tergantung letak daerah yang akan dialiri. Tinggi ambang tergantung
pada material yang terbawa oleh sungai. Ambang makin tinggi makin baik, untuk mencegah
masuknya benda padat dan kasar ke saluran, tapi tinggi ini ditentukan atau dibatasi oleh
ukuran pintu. Pada waktu banjir, pintu pengambilan cukup ditutup untuk mencegah
masuknya benda kasar ke saluran. Penutupan pintu tidak berakibat apa apa karena saat banjir
di sungai biaanya tidak lama. Maka yang dianggap air normal pada sungai adalah setinggi
mercu. Ukuran pintu ditentukan dari segi praktis dan estetika. Lebar pintu biasanya maksimal
2 m untuk pintu dari kayu. Jika terdapat ukuran yang lebih besar dari 2 m, harus dibuat lebih
dari satu pintu dengan pilar-pilar diantaranya.
k. Pintu Penguras
Lebar pintu penguras biasanya diambil dari 1/10 lebar bendung (B), sedangkan pada
saat banjir pintu penguras ditutup. Bila banjir lewat di atas pintu, maka tinggi pintu penguras
harus setinggi mercu bendung. Oleh karena itu, tebal pintu juga harus diperhitungkan untuk
tinggi air setinggi air banjir
Bendung harus stabil dan mampu menahan tekanan air pada waktu banjir
Bendung harus dapat menahan bocoran yang disebabkan oleh aliran sungai dan aliran air
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi untuk meninggikan muka
air sungai agar bisa disadap. Bendung merupakan salah satu bagian dari bangunan utama.
Fungsi utama dari bangunan utama/bendung adalah untuk meninggikan elevasi muka air dari
sungai yang dibendung sehingga air bisa disadap dan dialirkan ke saluran lewat bangunan
pengambilan (intake structure). Bendung terdiri atas dua jenis yaitu, bendung tetap dan
bendung gerak. Dalam penentuan suatu bendung perlu dilihat pemilihan lokasi bendung yang
tepat.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Erman Mawardi, Drs. Dipl. AIT. dan Moch. Memed, Ir. Dipl. HE. APU. 2010.
Desain Hidraulik Bendung Tetap. Bandung: CV. Alfabeta.
http//:www.google.com
http//:www.wikipedia.com