Anda di halaman 1dari 41

Laporan Praktikum Hidrolika

BAB 2

PINTU SORONG DAN AIR LONCAT

(SLUICE GATE AND HYDRAULIC JUMP)

2.1 PENDAHULUAN

Pintu sorong adalah sekat yang dapat diatur bukaannya. Pada bangunan

air, aplikasi pintu sorong adalah sebagai pintu pembilas. Fungsinya yaitu

mencegah adanya sedimen layang masuk ke dalam pintu pengambilan (intake)

dan membilas sedimen yang menghalangi aliran. Aliran setelah pintu sorong

mengalami perubahan kondisi dari subkritis menjadi superkritis.

Peristiwa yang terjadi pada hilir saluran disebut dengan hydraulic jump

(loncatan hidrolis). Air loncat memiliki sifat aliran yang menggerus. Pintu

sorong dapat mengakibatkan kemungkinan terjadinya gerusan pada saluran di

hilir pintu sorong. Perhitungan diperlukan untuk membuat desain saluran pada

hilir saluran agar tahan terhadap gerusan air akibat adanya pintu sorong.

Loncatan air dapat difungsikan sebagai peredam energi dan untuk menaikkan

kembali permukaan air serta untuk memperbesar tekanan, sehingga dapat

mengurangi gaya angkat dan pengendalian yang diakibatkan turbulensi dari efek

loncatan air tersebut (Suharjoko, 2016).

28
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Pintu Sorong

Air Loncat

Gambar 2.1 Profil Aliran pada Pintu Sorong dan Air Loncat

2.2 TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan percobaan yang dilakukan pada percobaan pintu sorong dan air

loncat adalah sebagai berikut:

1. Mempelajari sifat aliran yang melalui pintu sorong.

2. Menentukan koefisien kecepatan dan koefisien kontraksi.

3. Menentukan gaya yang bekerja pada pintu sorong Fg dan Fh.

4. Mengamati profil aliran air loncat.

5. Menghitung besarnya kehilangan energi akibat air loncat.

6. Menghitung kedalaman kritis dan energi minimum.

2.3 PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Peralatan yang digunakan pada percobaan pintu sorong dan air loncat

adalah sebagai berikut:

29
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

2
Hulu 3 Hilir

1
5

4 6

Gambar 2.2 Model Saluran Tebuka untuk Percobaan Pintu Sorong

Keterangan:

1. Pintu sorong, berfungsi untuk mengatur debit aliran.

2. Pengukur kedalaman, berfungsi untuk mengukur tinggi muka air.

3. Meteran, berfungsi untuk mengukur panjang saluran percobaan dari titik

nol saluran.

4. Venturimeter dan pipa manometer, berfungsi untuk mengukur laju debit

aliran.

5. Sekat pengatur hilir, berfungsi untuk mendapatkan karakteristik aliran.

6. Penampung air, berfungsi untuk menyimpan air percobaan.

7. Generator dan pompa air, berfungsi untuk mengalirkan air dari

penampung air.

30
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

2.4 TEORI DASAR DAN RUMUS

Teori dasar dan rumus yang akan dijelaskan pada sub bab meliputi debit

aliran (Q), debit teori pada pintu sorong, gaya yang bekerja pada pintu sorong

serta air loncat (hydraulic jump). Teori dasar dan rumus adalah sebagai berikut:

2.4.1 Debit Aliran (Q)

Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume

perwaktu. Penerapan prinsip kekekalan energi, impuls-momentum, dan

kontinuitas (kekekalan massa), serta dengan asumsi terjadi kehilangan energi,

dapat diterapkan persamaan Bernoulli untuk menghitung besar debit berdasarkan

tinggi muka air sebelum dan pada kontraksi. Besarnya debit aliran (Q) dapat

diperoleh dengan menggunakan rumus:


1
Q = 64,0998  π  (H 2 ) (2.1)

Di mana:

Q : Debit aliran (cm3/s)

∆H : Selisih pembacaan manometer (cm)

2.4.2 Debit Teori pada Pintu Sorong

Debit teori pada pintu sorong adalah debit aliran secara teroritis diperoleh

dengan melakukan percobaan untuk mengetahui nilai koefisien kecepatan dan

koefisien kontraksi.

31
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

e
Garis penghubung e
kedalaman
H1
H0 y0
Garis kedalaman kritis
yb y2 H2
Vb V2
yg y1 ya Va

Section 0
Section 1 Section a Section b Section 2

Air dengan volume terkontrol

Gambar 2.3 Profil Aliran pada Pintu Sorong

Dengan memasukan harga koefisien kecepatan (Cv) dan koefisien

kontraksi (Cc), maka dapat diperoleh debit teori (Qt):

b  y1 2  g  y 0
Qt = (2.2)
y1
1
y0

y1 Qa
Cc = dan Cv = (2.3)
y0 Qt

Di mana:

g : Percepatan gravitasi = 981,000 (cm/s2)

b : Lebar saluran (cm)

Qa : Debit aktual (cm3/s)

Qt : Debit teori (cm3/s)

Cc : Koefisien kontraksi

Cv : Koefisien kecepatan

y0 : Tinggi muka air di hulu pintu sorong (cm)


32
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

yg : Tinggi bukaan pintu sorong terhadap dasar saluran (cm)

2.4.3 Gaya yang Bekerja pada Pintu Sorong

Air dengan volume terkontrol

Distribusi
Distribusi tekanan tekanan terbuka
hidrostatik y0

Q yg Distribusi
y1 tekanan
hidrostatik
Gaya geser
Section 0 Section 1

Gambar 2.4 Distribusi Gaya yang Bekerja pada Pintu

Gaya dorong yang bekerja pada pintu sorong akibat tekanan hidrostatis

dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Fh = 0,5  ρ  g  ( y 0  y g ) 2 (2.4)

h = y0  y g

Sedangkan gaya dorong lainnya yang bekerja pada pintu sorong dapat dihitung

dengan rumus:

 y 2   ρ  Q 2  y1 
Fg = 0,5  ρ  g  y1   0 2  1   2 a 1  
2
(2.5)
y   b  y
  1   1  y0 

Di mana:

g : Percepatan gravitasi = 981,000 (cm/s2)

33
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

b : Lebar saluran (cm)

Fh : Gaya hidrostatis (g/s2)

Fg : Gaya tahanan pintu sorong (g/s2)

ρ : Massa jenis air (g/cm3)

y0 : Tinggi muka air di hulu pintu sorong (cm)

yg : Tinggi bukaan pintu sorong terhadap dasar saluran (cm)

h : Ketinggian (cm)

y0 : Tinggi muka air di hulu pintu sorong (cm)

y1 : Tinggi muka air terendah di hilir pintu sorong (cm)

Qa : Debit aktual (cm3/s)

2.4.4 Air Loncat (Hydraulic Jump)

Aliran pada pintu sorong adalah aliran tak tunak yang berubah tiba-tiba

sehingga muncul perubahan tinggi muka air dari subkritis menjadi superkritis.

Aliran yang keluar dari pintu biasanya mempunyai semburan kecepatan tinggi

yang dapat mengikis dasar saluran ke arah hilir. Perhitungan yang digunakan pada

air loncat adalah sebagai berikut:

1. Bilangan Froude

Bilangan Froude adalah bilangan tidak bersatuan yang digunakan untuk

mengukur resistensi dari sebuah benda yang bergerak melalui air dan

membandingkan benda-benda dengan ukuran yang berbeda-beda.

v
Fra = (2.6)
gy
34
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Di mana:

v : Kecepatan aliran (cm/s)

y : Tinggi aliran (cm)

2. Kedalaman di hulu (ya) dan hilir (yb) air loncat memiliki hubungan

sebagai berikut:

yb
ya
1
 
= 2  1  8  Fra 1
2
 (2.7)

Di mana:

Fra : Bilangan Froude di hulu air loncat (titik a)

3. Energi spesifik

Energi spesifik dalam suatu penampang saluran dinyatakan sebagai

energi air per satuan berat pada setiap penampang saluran,

diperhitungkan terhadap dasar saluran. Saluran dengan kemiringan kecil

dan tidak ada kemiringan dalam aliran airnya (  1) , maka energi

spesifik dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

Q2
E = y (2.8)
2gA 2

Di mana:

E : Energi spesifik pada suatu titik tinjau (cm)

y : Kedalaman air dititik ditinjau (cm)

Q : Debit aliran (cm3/s)

g : Percepatan gravitasi (cm2/s)

35
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

A : Luas permukaan basah (cm2)

4. Kehilangan energi (Δh)

Kehilangan energi dapat dihitung dengan persamaan :

Δh  y b  y a 3
= (2.9)
4 ya  yb

Di mana:

Δh : Kehilangan energi (cm)

ya : Tinggi muka air tepat sebelum air loncat (cm)

yb : Tinggi muka air tepat setelah air loncat (cm)

2.5 PROSEDUR PERCOBAAN

Prosedur yang digunakan pada percobaan pintu sorong dan air loncat

adalah prosedur dengan debit tetap dan prosedur dengan debit berubah. Prosedur

percobaan dijelaskan pada sub-sub bab berikut.

2.5.1 Prosedur dengan Debit Tetap

Prosedur percobaan pintu sorong dan air loncat dengan debit tetap adalah

sebagai berikut:

1. Mengalibrasi alat terlebih dahulu pada titik nol terhadap dasar saluran.

2. Mengalirkan air dengan debit tertentu yang memungkinkan terjadinya

jenis aliran yang diinginkan.

3. Mengatur kedudukan pintu sorong dan menentukan pada interval berapa

profil air loncat masih cukup baik.

36
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

4. Setelah aliran stabil, mengukur dan mencatat y0, yg, y1, y2, ya, xa, yb dan

xb.

Keterangan:

y0 : Tinggi muka air di hulu pintu sorong

yg : Tinggi bukaan pintu sorong terhadap dasar saluran

y1 : Tinggi muka air terendah di hilir pintu sorong

y2 : Tinggi muka air tertinggi di hilir pintu sorong

ya : Tinggi muka air tepat sebelum air loncat

yb : Tinggi muka air tepat setelah air loncat

xa : Kedudukan horizontal titik ya dari titik nol saluran

xb : Kedudukan horizontal titik yb dari titik nol saluran

5. Mengulangi percobaan sebanyak 4 kali dengan mengubah bukaan pintu

sorong.

2.5.2 Prosedur dengan Debit Berubah

Prosedur percobaan pintu sorong dan air loncat dengan debit berubah

adalah sebagai berikut:

1. Menentukan bukaan pintu sorong terhadap dasar saluran (yg tetap).

2. Mengalirkan air dengan debit minimum yang memungkinkan terjadinya

aliran yang diinginkan.

3. Setelah aliran stabil, mengukur dan mencatat y0, yg, y1, y2, ya, xa, yb dan

xb.

37
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

4. Mengulangi percobaan tersebut sebanyak 4 kali dengan mengubah debit

aliran.

2.6 PROSEDUR PERHITUNGAN

Prosedur perhitungan pada percobaan pintu sorong dengan gaya yang

bekerja pada pintu sorong dan air loncat (hydraulic jump) adalah sebagai berikut:

2.6.1 Gaya yang Bekerja pada Pintu Sorong

Prosedur perhitungan untuk menghitung gaya yang bekerja pada pintu

sorong adalah sebagai berikut:

1. Menghitung besarnya debit yang mengalir (Q) dengan menggunakan

rumus (2.1).

2. Menghitung koefisien kontraksi (Cc).

3. Menghitung koefisien kecepatan (Cv).

4. Menghitung Fh dan Fg dengan menggunakan rumus (2.4) dan (2.5).

2.6.2 Air Loncat (Hydraulic Jump)

Prosedur perhitungan untuk menghitung air loncat pada pintu sorong

adalah sebagai berikut:

1. Menghitung besarnya debit yang mengalir (Q) dengan menggunakan

rumus (2.1).

2. Menghitung bilangan Froude pada bagian hulu air loncat (Fra) dengan

menggunakan rumus (2.6).

38
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3. Mengitung (yb/ya) teoritis menggunakan rumus (2.7).

4. Menghitung kehilangan energi (Δh) menggunakan rumus (2.9).

5. Menentukan kedalaman kritis (yc) dan energi minimum (Emin).

2.7 GRAFIK DAN KETERANGANNYA

Grafik dan keterangan pada percobaan pintu sorong dan air loncat adalah

sebagai berikut.

2.7.1 Pintu Sorong

Grafik yang digunakan dan keterangan pada pintu sorong adalah sebagai

berikut:

1. Cc vs yg/y0

a. Grafik Cc vs yg/y0 digunakan untuk menentukan pada perbandingan

yg/y0 berapa akan dihasilkan nilai Cc yang maksimum dan minimum.

b. Menggunakan trendline polynomial pangkat 3 supaya dapat terlihat

nilai Cc yang maksimum dan minimum.

2. Cv vs yg/y0

a. Grafik Cv vs yg/y0 digunakan untuk menentukan pada perbandingan

yg/y0 berapa akan dihasilkan nilai Cv yang maksimum dan minimum.

b. Menggunakan trendline polynomial pangkat 3 supaya dapat terlihat

nilai Cv yang maksimum dan minimum.

39
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3. Fg/Fh vs yg/y0

a. Grafik ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh bukaan pintu

sorong terhadap ketahanan pintu sorong (Fg) terhadap gaya

hidrostatis (Fh). Idealnya, perbandingan nilai Fg dengan nilai Fh

adalah 1.

b. Menggunakan trendline regresi linear dengan set intercept = 1

supaya dapat melihat perbandingan nilai Fg dan Fh pada saat pintu

sorong ditutup penuh (yg = 0)

2.7.2 Air Loncat (Hydraulic Jump)

Grafik yang digunakan dan keterangan pada air loncat adalah sebagai

berikut:

1. (yb/ya)ukur vs (yb/ya)teori

a. Grafik (yb/ya)ukur vs (yb/ya)teori digunakan untuk menunjukkan

perbandingan antara nilai tinggi muka air sebelum dan sesudah

loncat yang didapat dari teori dengan nilai yang didapat dari

percobaan.

b. Menggunakan regresi linear dengan set intercept = 0. Persamaan

ideal dalam grafik ini adalah y = x.

40
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

2. L/yb vs Fra

a. Grafik L/yb vs Fra digunakan untuk menentukan panjang perkerasan

saluran pada bagian yang mengalami gerusan dengan melihat nilai

bilangan Froude.

b. Menyambung smooth data pada grafik ini.

3. y vs E

a. Grafik y vs E digunakan untuk melihat bahwa untuk suatu harga E

tertentu, terdapat dua nilai kedalaman. Kedalaman kritis dapat dilihat

pada nilai E yang hanya terdapat pada satu kedalaman.

b. Menyambung smooth data pada grafik ini.

2.8 TABEL DATA DAN PERHITUNGAN

Tabel dan data perhitungan dalam percobaan pintu sorong dan air loncat

adalah sebagai berikut.

2.8.1 Percobaan dengan Debit Tetap, yg Berubah

Data yang didapat dari percobaan pintu sorong dan air loncat dengan

debit tetap, yg berubah adalah sebagai berikut:

Data ambang

t = 10,700 cm

b = 9,800 cm

L = 25,900 cm

41
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Tabel 2.1 Data Pembacaan Manometer


Sebelum Debit Dialirkan Setelah Debit Dialirkan
H1 11,600 cm H1 9,600 cm
H2 11,800 cm H2 14,000 cm
Koreksi 0,200 cm ∆H 4,200 cm

Tabel 2.2 Data pintu Sorong dan air loncar Debit Tetap, yg Berubah
Pintu Sorong Air Loncat
No. yg y0 y1 y2 xa ya xb yb
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 0,600 16,000 0,500 7,700 153,600 1,000 207,000 4,400
2 0,700 15,000 0,600 7,800 147,800 1,100 205,500 4,500
3 0,800 13,000 0,600 7,600 148,400 1,200 200,800 4,400
4 0,900 11,000 0,700 7,600 140,600 1,200 195,400 4,400
5 1,000 9,000 0,800 7,700 140,000 1,400 185,000 4,200

Tabel 2.3 Perhitungan Debit dan Gaya yang Bekerja pada Pintu Sorong
Qa Qt Fh Fg
No. Cc Cv Yg/Y0 Fg/Fh
(cm3/s) (cm3/s) (g/s2) (g/s2)
1 412,690 854,916 0,833 0,483 116326,980 122009,492 0,038 1,049
2 412,690 989,135 0,857 0,417 100302,345 107348,545 0,047 1,070
3 412,690 918,123 0,750 0,449 73006,020 79898,734 0,062 1,094
4 412,690 977,177 0,778 0,422 50035,905 56737,999 0,082 1,134
5 412,690 998,378 0,800 0,413 31392,000 37396,921 0,111 1,191

Tabel 2.4 Perhitungan Air Loncat Debit Tetap, yg Berubah


Qa (yb/ya) (yb/ya) ∆h yc Em
No. Fra L/yb
(cm3/s) ukur teori (cm) (cm) (cm)
1 412,690 1,345 4,400 1,466 2,233 12,136
2 412,690 1,165 4,091 1,222 1,985 12,822
3 412,690 1,023 3,667 1,030 1,552 1,400 1,861 11,909
4 412,690 1,023 3,667 1,030 1,552 12,455
5 412,690 0,812 3,000 0,752 0,933 10,714

42
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Tabel 2.5 Energi Spesifik Debit Tetap, yg Berubah


Q b A y E
3 2
(cm /s) (cm) (cm ) (cm) (cm)
76,440 7,800 7,815
74,480 7,600 7,616
72,520 7,400 7,417
70,560 7,200 7,217
68,600 7,000 7,018
66,640 6,800 6,820
64,680 6,600 6,621
62,720 6,400 6,422
60,760 6,200 6,224
58,800 6,000 6,025
56,840 5,800 5,827
54,880 5,600 5,629
52,920 5,400 5,431
50,960 5,200 5,233
49,000 5,000 5,036
47,040 4,800 4,839
45,080 4,600 4,643
412,690 9,800
43,120 4,400 4,447
41,160 4,200 4,251
39,200 4,000 4,056
37,240 3,800 3,863
35,280 3,600 3,670
33,320 3,400 3,478
31,360 3,200 3,288
29,400 3,000 3,100
27,440 2,800 2,915
25,480 2,600 2,734
23,520 2,400 2,557
21,560 2,200 2,387
19,600 2,000 2,226
17,640 1,800 2,079
15,680 1,600 1,953
13,720 1,400 1,861
11,760 1,200 1,828

43
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Tabel 2.5 Energi Spesifik Debit Tetap, yg Berubah (Lanjutan)


Q b A y E
3 2
(cm /s) (cm) (cm ) (cm) (cm)
9,800 1,000 1,904
412,690 9,800 7,840 0,800 2,212
5,880 0,600 3,111

Contoh perhitungan gaya yang bekerja pada pintu sorong dengan debit

tetap, yg berubah menggunakan data Q1 adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan debit aktual (Qa)

Data:

H1 = 9,600 cm

H2 = 14,000 cm

Koreksi = 0,200 cm

π = 3,140

ΔH = H2 – H1 – Koreksi

= 14,000 –9,600 – 0,200

= 4,200 cm

Maka dapat dihitung:

= 64,0988  π  ΔH 2
1
Qa

= 64,0988  3,140  4,200 2


1

= 412,690 cm3/s

44
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

2. Perhitungan debit teoritis (Qt)

Data:

b = 9,800 cm

g = 981,000 cm/s2

y0 = 16,000 cm

y1 = 0,500 cm

Maka dapat dihitung:

b  y1 2  g  y 0
Qt =
y1
1
y0

9,800  0,500 2  981,000  16,000


=
0,500
1
16,000

= 854,916 cm3/s

3. Perhitungan koefisien kontraksi (Cc)

Data:

yg = 0,600 cm

y1 = 0,500 cm

Maka dapat dihitung:

y1
Cc =
yg

0,500
=
0,600
45
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

= 0,833

4. Perhitungan koefisien kecepatan (Cv)

Data:

Qa = 412,481 cm3/s

Qt = 854,916 cm3/s

Maka dapat dihitung:

Qa
Cv =
Qt

412,481
=
854,916

= 0,483

5. Perhitungan gaya tahanan pintu sorong (Fg)

Data:

b = 9,800 cm

g = 981,000 cm/s2

y0 = 16,000 cm

y1 = 0,500 cm

Qa = 412,690 cm3/s

ρ = 1,000 g/cm3

46
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Maka dapat dihitung:

  y 0 2   ρ  Q a 2  y1 
= 0,500  ρ  g  y1   2  1   2 1  
2
Fg
y   b  y
  1   1  y0 

  16,000 2 
= 0,500 1,000  981,000  0,500 2   2
 1 
  0,500 

1,000  412,690 2  0,500 


 1  
 9,800 2
 0,500  16,000 

= 122009,492 g/s2

6. Perhitungan gaya hidrostatis (Fh)

Data:

g = 981,000 cm/s2

y0 = 16,000 cm

yg = 0,600 cm

ρ = 1,000 g/cm3

Maka dapat dihitung:

Fh = 0,500  ρ  g  y 0  y g 2

= 0,500  1,000  981,000  16,000  0,600 


2

= 116326,980 g/s2

7. Perhitungan yg/y0

Data:

y0 = 16,000 cm
47
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

yg = 0,600 cm

Maka dapat dihitung:

yg 0,600
=
y0 16,000

= 0,038

8. Perhitungan Fg/Fh

Data:

Fg = 122009,492 g/s2

Fh = 116326,980 g/s2

Maka dapat dihitung:

Fg 122009,492
=
Fh 116326,980

= 1,049

Contoh perhitungan air loncat dengan debit tetap, yg berubah

menggunakan data Q1 adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan debit aktual (Qa)

Data:

H1 = 9,600 cm

H2 = 14,000 cm

Koreksi = 0,200 cm

π = 3,140
48
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

ΔH = H2 – H1 – Koreksi

= 14,000 – 9,600 – 0,200

= 4,200 cm

Maka dapat dihitung:

= 64,0988  π  ΔH 2
1
Qa

= 64,0988  3,140  4,200  2


1

= 412,690 cm3/s

2. Perhitungan bilangan Froude (Fra)

Data:

b = 9,800 cm

g = 981,000 cm/s2

ya = 1,000 cm

Qa = 412,690 cm3/s

Maka dapat dihitung:

Qa
Fra =
b  ya g  ya

412,690
=
9,800 1,000 981,000 1,000

= 1,345

49
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3. Perhitungan (yb/ya)ukur

Data:

ya = 1,000 cm

yb = 4,400 cm

Maka dapat dihitung:

 yb  4,400
  =
 ya  ukur 1,000

= 4,400

4. Perhitungan (yb/ya)teori

Data:

Fra = 1,345

Maka dapat dihitung:

 yb  1 
   1  8  Fra   1
2
=

2   
 ya  teori

=
1
2
 1  8 1,345  1
2

= 1,466

5. Perhitungan kehilangan energi (Δh)

Data:

ya = 1,000 cm

yb = 4,400 cm

50
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Maka dapat dihitung:

y b  y a 3
Δh =
4  yb  ya

=
4,400  1,000 3
4  4,400  1,000

= 2,233 cm

6. Perhitungan energi spesifik (Em)

Data:

A = 9,800 cm

g = 981,000 cm/s2

Q = 412,690 cm3/s

y = 1,000 cm

Maka dapat dihitung:

Q2
Em = y
2 g  A 2

412,690 2
= 1,000 
2  981,000  9,800 2

= 1,861 cm

7. Perhitungan L/yb

Data:

L = 53,400 cm

51
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

yb = 4,400 cm

Maka dapat dihitung:

L 53,400
=
yb 4,400

= 12,136

2.8.2 Percobaan dengan Debit Berubah, yg Tetap

Data yang didapat dari percobaan pintu sorong dan air loncat dengan

debit berubah, yg tetap adalah sebagai berikut:

Data ambang

t = 10,700 cm

b = 9,800 cm

L = 25,900 cm

Tabel 2.6 Data Pembacaan Manometer


Sebelum Debit Dialirkan Setelah Debit Dialirkan
H1 11,600 cm H1 9,600 cm
H2 11,800 cm H2 14,000 cm
Koreksi 0,200 cm ∆H 4,200 cm

52
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Kelompok 7
Tabel 2.7 Data Pintu Sorong Debit Berubah, yg Tetap
Manometer Pintu Sorong Air Loncat
No. H1 H2 ∆H yg y0 y1 y2 xa ya xb yb
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 9,600 14,000 4,600 1,000 9,000 0,800 7,700 140,000 1,400 185,000 4,200
2 8,600 15,200 6,600 1,000 13,600 0,800 8,100 172,500 1,500 214,500 4,900
3 8,200 15,600 7,400 1,000 14,500 0,900 8,100 169,400 1,500 216,700 5,100
4 7,400 16,000 8,800 1,000 16,500 0,800 8,300 186,000 1,400 232,000 5,700
5 7,000 16,600 9,600 1,000 18,800 0,800 8,400 190,000 1,700 246,000 5,900

Universitas Gunadarma
Jurusan Teknik Sipil
Laporan Praktikum Hidrolika

53
Laporan Praktikum Hidrolika

Tabel 2.8 Perhitungan Debit dan Gaya yang Bekerja pada Pintu Sorong
Qa Qt Fh Fg
No. Cc Cv Yg/Y0 Fg/Fh
(cm3/s) (cm3/s) (g/s2) (g/s2)
1 412,690 998,378 0,800 0,413 31392,000 37396,921 0,111 1,191
2 509,436 1244,581 0,800 0,409 77871,780 87229,829 0,074 1,120
3 540,339 1443,530 0,900 0,374 89393,625 99562,151 0,069 1,114
4 583,632 1377,611 0,800 0,424 117842,625 129006,260 0,061 1,095
5 617,396 1474,672 0,800 0,419 155410,020 168298,331 0,053 1,083

Tabel 2.9 Perhitungan Air Loncat dengan Debit Berubah, yg Tetap


Qa (yb/ya) (yb/ya) ∆h yc Em
No. Fra L/yb
(cm3/s) ukur teori (cm) (cm) (cm)
1 412,690 0,812 3,000 0,752 0,933 1,200 1,828 10,714
2 509,436 0,903 3,267 0,872 1,337 1,400 2,103 8,571
3 540,339 0,958 3,400 0,944 1,525 1,400 2,191 9,275
4 583,632 1,148 4,071 1,199 2,491 1,600 2,306 8,070
5 617,396 0,907 3,471 0,877 1,847 1,600 2,390 9,492

Tabel 2.10 Energi Spesifik Debit Berubah, yg Tetap (Q1)


Q b A y E
(cm3/s) (cm) (cm2) (cm) (cm)
82,320 8,400 8,413
80,360 8,200 8,213
78,400 8,000 8,014
76,440 7,800 7,815
74,480 7,600 7,616
72,520 7,400 7,417
412,690 9,800 70,560 7,200 7,217
68,600 7,000 7,018
66,640 6,800 6,820
64,680 6,600 6,621
62,720 6,400 6,422
60,760 6,200 6,224
58,800 6,000 6,025

54
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Tabel 2.10 Energi Spesifik Debit Berubah, yg Tetap (Q1) (Lanjutan)


Q b A y E
3 2
(cm /s) (cm) (cm ) (cm) (cm)
54,880 5,600 5,629
52,920 5,400 5,431
50,960 5,200 5,233
49,000 5,000 5,036
47,040 4,800 4,839
45,080 4,600 4,643
43,120 4,400 4,447
41,160 4,200 4,251
39,200 4,000 4,056
37,240 3,800 3,863
35,280 3,600 3,670
33,320 3,400 3,478
31,360 3,200 3,288
412,690 9,800
29,400 3,000 3,100
27,440 2,800 2,915
25,480 2,600 2,734
23,520 2,400 2,557
21,560 2,200 2,387
19,600 2,000 2,226
17,640 1,800 2,079
15,680 1,600 1,953
13,720 1,400 1,861
11,760 1,200 1,828
9,800 1,000 1,904
7,840 0,800 2,212
5,880 0,600 3,111

Tabel 2.11 Energi Spesifik Debit Berubah, yg Tetap (Q2)


Q b A y E
(cm3/s) (cm) (cm2) (cm) (cm)
82,320 8,400 8,420
509,436 9,800 80,360 8,200 8,220
78,400 8,000 8,022

55
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Tabel 2.11 Energi Spesifik Debit Berubah, yg Tetap (Q2) (Lanjutan)


Q b A y E
3 2
(cm /s) (cm) (cm ) (cm) (cm)
74,480 7,600 7,624
72,520 7,400 7,425
70,560 7,200 7,227
68,600 7,000 7,028
66,640 6,800 6,830
64,680 6,600 6,632
62,720 6,400 6,434
60,760 6,200 6,236
58,800 6,000 6,038
56,840 5,800 5,841
54,880 5,600 5,644
52,920 5,400 5,447
50,960 5,200 5,251
49,000 5,000 5,055
47,040 4,800 4,860
45,080 4,600 4,665
43,120 4,400 4,471
509,436 9,800
41,160 4,200 4,278
39,200 4,000 4,086
37,240 3,800 3,895
35,280 3,600 3,706
33,320 3,400 3,519
31,360 3,200 3,335
29,400 3,000 3,153
27,440 2,800 2,976
25,480 2,600 2,804
23,520 2,400 2,639
21,560 2,200 2,485
19,600 2,000 2,344
17,640 1,800 2,225
15,680 1,600 2,138
13,720 1,400 2,103
11,760 1,200 2,156
9,800 1,000 2,377

56
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Tabel 2.11 Energi Spesifik Debit Berubah, yg Tetap (Q2) (Lanjutan)


Q b A y E
3 2
(cm /s) (cm) (cm ) (cm) (cm)
7,840 0,800 2,952
509,436 9,800
5,880 0,600 4,426

Tabel 2.12 Energi Spesifik Debit Berubah, yg Tetap (Q3)


Q b A y E
(cm3/s) (cm) (cm2) (cm) (cm)
82,320 8,400 8,422
80,360 8,200 8,223
78,400 8,000 8,024
76,440 7,800 7,825
74,480 7,600 7,627
72,520 7,400 7,428
70,560 7,200 7,230
68,600 7,000 7,032
66,640 6,800 6,834
64,680 6,600 6,636
62,720 6,400 6,438
60,760 6,200 6,240
58,800 6,000 6,043
56,840 5,800 5,846
540,339 9,800
54,880 5,600 5,649
52,920 5,400 5,453
50,960 5,200 5,257
49,000 5,000 5,062
47,040 4,800 4,867
45,080 4,600 4,673
43,120 4,400 4,480
41,160 4,200 4,288
39,200 4,000 4,097
37,240 3,800 3,907
35,280 3,600 3,720
33,320 3,400 3,534
31,360 3,200 3,351
29,400 3,000 3,172

57
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Tabel 2.12 Energi Spesifik Debit Berubah, yg Tetap (Q3) (Lanjutan)


Q b A y E
3 2
(cm /s) (cm) (cm ) (cm) (cm)
27,440 2,800 2,998
25,480 2,600 2,829
23,520 2,400 2,669
21,560 2,200 2,520
19,600 2,000 2,387
17,640 1,800 2,278
540,339 9,800
15,680 1,600 2,205
13,720 1,400 2,191
11,760 1,200 2,276
9,800 1,000 2,549
7,840 0,800 3,221
5,880 0,600 4,904

Tabel 2.13 Energi Spesifik Debit Berubah, yg Tetap (Q4)


Q b A y E
(cm3/s) (cm) (cm2) (cm) (cm)
82,320 8,400 8,426
80,360 8,200 8,227
78,400 8,000 8,028
76,440 7,800 7,830
74,480 7,600 7,631
72,520 7,400 7,433
70,560 7,200 7,235
68,600 7,000 7,037
66,640 6,800 6,839
583,632 9,800
64,680 6,600 6,641
62,720 6,400 6,444
60,760 6,200 6,247
58,800 6,000 6,050
56,840 5,800 5,854
54,880 5,600 5,658
52,920 5,400 5,462
50,960 5,200 5,267
49,000 5,000 5,072

58
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Tabel 2.13 Energi Spesifik Debit Berubah, yg Tetap (Q4) (Lanjutan)


Q b A y E
(cm3/s) (cm) (cm2) (cm) (cm)
47,040 4,800 4,878
45,080 4,600 4,685
43,120 4,400 4,493
41,160 4,200 4,302
39,200 4,000 4,113
37,240 3,800 3,925
35,280 3,600 3,739
33,320 3,400 3,556
31,360 3,200 3,377
29,400 3,000 3,201
583,632 9,800 27,440 2,800 3,031
25,480 2,600 2,867
23,520 2,400 2,714
21,560 2,200 2,573
19,600 2,000 2,452
17,640 1,800 2,358
15,680 1,600 2,306
13,720 1,400 2,322
11,760 1,200 2,455
9,800 1,000 2,808
7,840 0,800 3,625

Tabel 2.14 Energi Spesifik Debit Berubah, yg Tetap (Q5)


Q b A y E
(cm3/s) (cm) (cm2) (cm) (cm)
82,320 8,400 8,429
80,360 8,200 8,230
78,400 8,000 8,032
76,440 7,800 7,833
617,396 9,800 74,480 7,600 7,635
72,520 7,400 7,437
70,560 7,200 7,239
68,600 7,000 7,041
66,640 6,800 6,844

59
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Tabel 2.14 Energi Spesifik Debit Berubah, yg Tetap (Q5) (Lanjutan)


Q b A y E
(cm3/s) (cm) (cm2) (cm) (cm)
64,680 6,600 6,646
62,720 6,400 6,449
60,760 6,200 6,253
58,800 6,000 6,056
56,840 5,800 5,860
54,880 5,600 5,665
52,920 5,400 5,469
50,960 5,200 5,275
49,000 5,000 5,081
47,040 4,800 4,888
45,080 4,600 4,696
43,120 4,400 4,504
41,160 4,200 4,315
39,200 4,000 4,126
37,240 3,800 3,940
617,396 9,800
35,280 3,600 3,756
33,320 3,400 3,575
31,360 3,200 3,398
29,400 3,000 3,225
27,440 2,800 3,058
25,480 2,600 2,899
23,520 2,400 2,751
21,560 2,200 2,618
19,600 2,000 2,506
17,640 1,800 2,424
15,680 1,600 2,390
13,720 1,400 2,432
11,760 1,200 2,605
9,800 1,000 3,023
7,840 0,800 3,961

60
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Contoh perhitungan gaya yang bekerja pada pintu sorong dengan debit

berubah, yg tetap menggunakan data Q1 adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan debit aktual (Qa)

Data:

H1 = 9,600 cm

H2 = 14,000 cm

Koreksi = 0,200 cm

π = 3,140

ΔH = H2 – H1 – Koreksi

= 14,000 – 9,600 – 0,200

= 4,200 cm

Maka dapat dihitung:

= 64,0988  π  ΔH 2
1
Qa

= 64,0988  3,140  4,200  2


1

= 412,690 cm3/s

2. Perhitungan debit teoritis (Qt)

Data:

b = 9,800 cm

g = 981,000 cm/s2

y0 = 9,000 cm

y1 = 0,800 cm

61
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Maka dapat dihitung:

b  y1 2  g  y 0
Qt =
y1
1
y0

9,800  0,800 2  981,000  9,000


=
0,800
1
9,000

= 998,378 cm3/s

3. Perhitungan koefisien kontraksi (Cc)

Data:

yg = 1,000 cm

y1 = 0,800 cm

Maka dapat dihitung:

y1
Cc =
yg

0,800
=
1,000

= 0,800

4. Perhitungan koefisien kecepatan (Cv)

Data:

Qa = 412,690 cm3/s

Qt = 998,378 cm3/s
62
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Maka dapat dihitung:

Qa
Cv =
Qt

412,690
=
998,378

= 0,413

5. Perhitungan gaya tahanan pintu sorong (Fg)

Data:

b = 9,800 cm

g = 981,000 cm/s2

y0 = 9,000 cm

y1 = 0,800 cm

Qa = 412,690 cm3/s

ρ = 1,000 g/cm3

Maka dapat dihitung:

  y 0 2   ρ  Q a 2  y1 
= 0,500  ρ  g  y1   2  1   2 1  
2
Fg
y   b  y
  1   1  y0 

  9,000 2 
= 0,500 1,000  981,000  0,800 2   2
 1 
  0,800 

1,000  412,690 2  0,800 


 1  
 9,800  0,800  9,000 
2

= 37396,921 g/s2

63
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

6. Perhitungan gaya hidrostatis (Fh)

Data:

g = 981,000 cm/s2

y0 = 9,000 cm

yg = 1,000 cm

ρ = 1,000 g/cm3

Maka dapat dihitung:

Fh = 0,500  ρ  g  y 0  y g 2

= 0,500  1,000  981,000  9,000  1,000 


2

= 31392 g/s2

7. Perhitungan yg/y0

Data:

y0 = 9,000 cm

yg = 1,000 cm

Maka dapat dihitung:

 yg   1,000 
  =  
y 
 0   9,000 

= 0,111

8. Perhitungan Fg/Fh

Data:

64
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Fg = 37396,921 g/s2

Fh = 31392 g/s2

Maka dapat dihitung:

Fg 37396,921
=
Fh 31392

= 1,191

Contoh perhitungan air loncat dengan debit berubah, yg tetap

menggunakan data Q1 adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan debit aktual (Qa)

Data:

H1 = 9,600 cm

H2 = 14,000 cm

Koreksi = 0,200 cm

π = 3,140

ΔH = H2 – H1 – Koreksi

= 14,000 – 9,600 – 0,200

= 4,200 cm

Maka dapat dihitung:

= 64,0988  π  ΔH 2
1
Qa

= 64,0988  3,140  4,200  2


1

= 412,690 cm3/s

65
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

2. Perhitungan bilangan Froude (Fra)

Data:

b = 9,800 cm

g = 981,000 cm/s2

ya = 1,400 cm

Qa = 412,690 cm3/s

Maka dapat dihitung:

Qa
Fra =
b  ya g  ya

412,690
=
9,800  1,400 981,000  1,400

= 0,812

3. Perhitungan (yb/ya)ukur

Data:

ya = 1,400 cm

yb = 4,200 cm

Maka dapat dihitung:

 yb  4,200
  =
 ya  ukur 1,400

=3

66
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

4. Perhitungan (yb/ya)teori

Data:

Fra = 0,812

Maka dapat dihitung:

 yb  1 
   1  8  Fra   1
2
=
 ya  teori 2   

=
1
2
 1 8 0,812 1
2

= 0,752

5. Perhitungan kehilangan energi (Δh)

Data:

ya = 1,400 cm

yb = 4,200 cm

Maka dapat dihitung:

 y b  y a 3
Δh =
4 yb  ya

=
4,200  1,400 3
4  4,200  1,400

= 0,933 cm

6. Perhitungan energi spesifik (Em)

Data:

67
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

A = 13,720 cm

g = 981,000 cm/s2

Q = 412,690 cm3/s

y = 1,400 cm

Maka dapat dihitung:

Q2
Em = y
2  g  A2

412,690 2
= 1,400 
2  981,000 13,720 2

= 1,828 cm

7. Perhitungan L/yb

Data:

L = 45,000 cm

yb = 4,200 cm

Maka dapat dihitung:

L 45,000
=
yb 4,200

= 10,714

68
Kelompok 7 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai