Anda di halaman 1dari 28

Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

PERCOBAAN 9

KEDALAMAN KRITIS

(CRITICAL DEPTH)

A. Teori Percobaan

Kedalaman dan kecepatan aliran pada suatu penampang saluran terbuka


akan menyesuaikan diri terhadap energi yang tersedia pada penampang itu
menurut penampang itu pada pola yang akan diuraikan berikut ini.

Telah didapatkan bahwa untuk suatu debit yang kostan, energi spesifik
mencapai nilai minimum pada kedalaman kritis.

Gambar 1 : Kurva Energi Spesifik Dalam Saluaran terbuka

Parameter kedalman kritis ini merupakan dasar untuk memahami


sepenuhnya perilaku aliran bebas, karena respon aliran terhadap perubahan
energi dan gaya yang bergantung pada kenyataan, apakah kedalamaan yang
sebenarnya lebih besar atau lebih kecil dari kedalaman kritis.

Perilaku aliran dalam saluran terbuka lebih mudah diyatakan dalam


energinya terhadap dasar saluran sebagai bidang datum yang lebih dikenal
dengan istilah energi spesifik. Jadi energi spesifik E, didefenisikan sebagai

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

hasil penjumlahan dari kedalaman aliran dan tinggi kecepatan. Secara


sistematis
2
V
E= y + (9.1)
2g

Gambar 2 : Profil Aliran pada pintu Sorong

Untuk saluran persegi, luas penampang basah dinyatakan sebagai persamaan

A¿ b × y

Sehingga debit diyatakan dengan persamaan Q = AV dan kecepatan


aliran diyatatakan dengan persamaan

Q
V¿
A

Subtitusi kedua persamaan terakhir ke persamaan (2.1) menghasilkan

Q2
E ¿ y+ (9.2)
2 g b2 y 2

dE
Aliram kritis terjadi jika energi spesifiknya minimum atau,
dy
= untuk
debit tertentu di diferiensi persamaan (2.2) menghasilkan

dE Q
=1− 2 3 =0
dy gb y

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

Sehingga kedalaman kritis

( )
2 1
Q 3
yc= (9.3)
g b2

Energi aliran kritis atau energi minimum diyatakan sebagai persamaan

v2
EC =Emin = y c + (9.4)
2g

Jika aliran dalam keadaan kritis, bilangan Froude sama dengan 1:


V V2 D
F= =1 Atau = dan kedalaman hidrolis (D) = kedalaman aliran
√ gD 2g 2
(y),sehimgga energi minimum menjadi:

yc 3
EC =Emin = y c + = yc (9.5)
2 2

Aliran yang kedalamanya lebih kecil dari kedalaman kritis disebut


aliran superkritis (aliran cepat) dan aliran yang kedalamanya lebih besar dari
kedalaman kritis, disebut aliran subkritis (aliran lambat).

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

B. Maksud dan Tujuan Percobaan


1. Menentukan kedalaman kritis aliran
2. Menentukan klasifikasi aliran subkritis, kritis, dan superkritis.
C. Alat dan Bahan yang Digunakan
1. Hydraulich bench + pompa sirkulasi air
2. Flume Test

3. Pintu Sorong

4. Alat ukur tinggi muka air (point gauge)

5. Stopwatch

6. Sekat

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

D. Prosedur Percobaan
1. Atur kedudukan saluran sedemikian rupa sehingga dasar saluran
horizontal.
2. Turunkan sekat hilir sampai ke dasar saluran.

3. Pasang pintu sorong dan jaga kedudukanya agar tetap verical

4. Hidupkan pompa, atur dan ukur debit aliaran antara 500-1500 cc.

5. Atur tinggi bukaan pintu anatara 10-40 mm dan ukur kedalamanya aliran
di hulu ( y 0 ¿ dan kedalaman aliran dihilir pintu sorong ( y ¿¿ 1)¿ untuk
perubahan setiap tinggi permukan.

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

F. Notasi
Keterangan :

V = Volume air (cm3)

t = Waktu (detik)

g = Percepatan gravitasi (cm/detik2)

yg = Tinggi bukaan pintu dari dasar saluran (cm)

y0 = Kedalaman aliran dibagian hulu pintu(cm)

y1 = Kedalaman aliran dibagian hilir pintu (cm)

b = Lebar Saluran (cm)

Qa = Debit aktual (cm3/detik)

Qt = Debit teoritis (cm3/detik)

Cd = Koefisien debit

yc = Kedalaman kritis (cm)

E = Energi spesifik aliran (cm)

F = Bilangan Froude aliran (cm)

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

G. Analisa Data

Data I

Diketaui:

- V = 18 liter = 18000 cm3


- b = 81 mm = 8,1 cm
- g = 981 mm/detik2 = 9,81 cm/detik2
- yg = 160 mm = 1,6 cm
- yo = 194 mm = 19,4 cm
- y1 = 16 mm = 1,6 cm
- t1 = 10,29 detik
- t2 = 10,29 detik
t 1+t 2 10,29+10,29
- trata-rata = = = 10,29 detik
2 2

Penyelesaian :

1. Menghitung debit dan koefisien pengaliran:


a. Debit aktual (Qa )

V
Qa =
t

18000
Qa =
10,29

Qa = 174,927 cm2/detik

b. Debit teoritis (Qt)

Qt = b × y g × √ 2× g× y 0

Qt = 8,1 x 1,6 x √ 2 x 9 , 81 x 19,4

Qt = 252,845 cm2/detik

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

c. Menghitung koefisien debit:

Qa
Cd =
Qt

174,927
Cd =
252,845

Cd = 0,691

2. Menghitung energi spesifik aliran (E) di hulu dan di hilir pintu:

Q2
Ehulu = y 0+ 2 2
2× g × b × y 0

1551,724 2
= 19,4 +
2× 981× 82 ×13,62

¿ 13,704 cm

Q2
Ehilir = y 1+
2× g × b2 × y 1

1551,724 2
= 5,8 +
2× 981× 82 ×5,82

= 6,370 cm

3. Menghitung kedalaman kritis:

( )
1
Q2 3
yc =
g ×b2

( )
2 1
1551,724
yc = 2
3

981 ×8

yc = 3,372 cm

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

4. Menghitung bilangan Froude aliran (F) dihulu dan dihilir pintu:

Q
V hulu =
b × y0

1551,724
=
8× 13,6

= 14,262cm 2

V
F hulu =
√ g × y0
14,262
=
√ 981×13,6
= 0,124 cm

Q
V hilir =
b × y1

1551,724
=
8 ×5,8

= 33,442 cm 2

V
F hilir =
√ g × y1
33,442
=
√ 981×5,8
= 0,443 cm

Ec = Emin

yc
Ec = yc +
2

3,372
Ec = 3,372 +
2

Ec = 5,058 cm

Data II
Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

Diketaui:

- V = 18 liter = 18000 cm3


- b = 80 mm = 8 cm
- g = 9,81 mm/detik2 = 981 cm/detik2
- yg = 21 mm = 2,1 cm
- yo = 136 mm = 11,4 cm
- y1 = 66 mm = 6,6 cm
- t1 = 11,75 detik
- t2 = 11,60 detik
t 1+t 2 11,75+ 11,60
- trata-rata = = = 11,675 detik
2 2

Penyelesaian :

1. Menghitung debit dan koefisien pengaliran:


a. Debit aktual (Qa )

V
Qa =
t

18000
Qa =
11,675

Qa = 1541,756 cm2/detik

b. Debit teoritis (Qt)

Qt = b × y g × √ 2× g× y 0

Qt = 8 x 2,1 x √ 2 x 981 x 11,4

Qt = 2512,530 cm2/detik

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

c. Menghitung koefisien debit:

Qa
Cd =
Qt

1541,756
Cd =
2512,530

Cd = 0,614

2. Menghitung energi spesifik aliran (E) di hulu dan di hilir pintu:

Q2
Ehulu = y 0+ 2 2
2× g × b × y 0

1541,756 2
= 11,4 +
2× 981× 82 ×11,42

¿ 11,546 cm

Q2
Ehil ir = y 1+
2× g × b2 × y 1

1541,756 2
= 6,6 +
2× 981× 82 ×6,62

= 7,035 cm

3. Menghitung kedalaman kritis:

( )
1
Q2 3
yc =
g ×b2

( )
2 1
1541,756
yc = 2
3

981× 8

yc = 3,358 cm

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

4. Menghitung bilangan Froude aliran (F) dihulu dan dihilir pintu:

Q
V hulu =
b × y0

1541,756
=
8 × 11,4

= 16,905cm2

V
F hulu =
√ g × y0
16,905
=
√ 981×11,4
= 0,160 cm

Q
V hilir =
b × y1

1541,756
=
8× 6,6

= 29,200 cm 2

V
F hilir =
√ g × y1
29,200
=
√ 981× 6,6
= 0,363 cm

Ec = Emin

yc
Ec = yc +
2

3,358
Ec = 3,358 +
2

Ec = 5,037 cm

Data III
Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

Diketaui:

- V = 18 liter = 18000 cm3


- b = 80 mm = 8 cm
- g = 9,81 mm/detik2 = 981 cm/detik2
- yg = 23 mm = 2,3 cm
- yo = 107 mm = 10,7 cm
- y1 = 71 mm = 71 cm
- t1 = 11,96 detik
- t2 = 11,67 detik
t 1+t 2 11,96+11,67
- trata-rata = = = 11,815 detik
2 2

Penyelesaian :

1. Menghitung debit dan koefisien pengaliran:


a. Debit aktual (Qa )

V
Qa =
t

18000
Qa =
11,815

Qa = 1523,487 cm2/detik

b. Debit teoritis (Qt)

Qt = b × y g × √ 2× g× y 0

Qt = 8 x 2,3 x √ 2 x 981 x 10,7

Qt = 2665,994 cm2/detik

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

c. Menghitung koefisien debit:

Qa
Cd =
Qt

1523,487
Cd =
2665,994

Cd = 0,572

2. Menghitung energi spesifik aliran (E) di hulu dan di hilir pintu:

Q2
Ehulu = y 0+ 2 2
2× g × b × y 0

1523,487 2
= 10,7 +
2× 981× 82 ×10,72

¿ 10,862 cm

Q2
Ehilir = y 1+
2× g × b2 × y 1

1523,4872
= 7,1 +
2× 981× 82 ×7,12

= 7,467 cm

3. Menghitung kedalaman kritis:

( )
1
Q2 3
yc =
g ×b2

( )
2 1
1523,487
yc = 2
3

981× 8

yc = 3,331 cm

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

4. Menghitung bilangan Froude aliran (F) dihulu dan dihilir pintu:

Q
V hulu =
b × y0

1523,487
=
8× 10,7

= 17,798cm2

V
F hulu =
√ g × y0
17,798
=
√ 981×10,7
= 0,174 cm

Q
V hilir =
b × y1

1523,487
=
8 ×7,1

= 26,822 cm 2

V
F hilir =
√ g × y1
26,822
=
√ 981×7,1
= 0,321 cm

Ec = Emin

yc
Ec = yc +
2

3,331
Ec = 3,331 +
2

Ec = 4,997 cm

I. Grafik dan Pembahasan


Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

a. Grafik
Hubungan antara debit aktual (Qa) terhadap kedalaman kritis (Yc).

Qa vs Yc
3.38
3.37 f(x) = 0.00145518994658418 x + 1.11414534596302
3.36 R² = 0.999832757266793

3.35
Yc (cm)

3.34
3.33
3.32
3.31
1520 1525 1530 1535 1540 1545 1550 1555
Qa (cm³/detik)

Hubungan antara debit aktual (Qa) terhadap bilangan froude di hulu (Fhulu).

Qa vs Fhulu
0.18
f(x) = − 0.00164693512314484 x + 2.68728170490021
0.174
0.17 R² = 0.836035755858855

0.16 1541,756; 0,160

0.15
Fhulu

0.14

0.13
0.124
0.12
1520 1525 1530 1535 1540 1545 1550 1555
Qa

Hubungan antara energi spesifik aliran di hulu (Ehulu) dan di hilir (Ehilir).

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

Ehulu - Ehilir
7.7
7.5 7.467
7.3 f(x) = − 0.367240669897341 x + 11.3779316904443
R² = 0.971734312251728
7.1
7.035
Ehilir

6.9
6.7
6.5
6.37
6.3
10.5 11 11.5 12 12.5 13 13.5 14
Ehulu

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

b. Pembahasan
1. Hubungan antara debit aktual (Qa) terhadap kedalaman kritis (yc)
berbanding lurus. Dimana semakin besar nilai debit aktual (Qa) maka
semakin besar pula nilai kedalaman kritis (yc). Begitupun sebaliknya.
2. Hubungan antara debit aktual (Qa) terhadap bilangan froude dihulu
(Fhulu) berbanding terbalik. Dimana semakin besar nilai debit aktual
(Qt) maka semakin kecil nilai bilangan froude dihulu (Fhulu). Begitupun
sebaliknya.
3. Hubungan antara energi spesifik aliran di hulu (E hulu) terhadap energi
spesifik aliran di hilir (Ehilir) berbanding terbalik. Dimanasemakin kecil
nilai (Ehulu) maka semakin besar nilai (E hilir). Begitupun sebaliknya.

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

J. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan
1. Kedalaman kritis suatu aliran dapat dipengaruhi oleh lebar saluran yang
digunakan, debit aktual (Qa) yang diperoleh serta gaya gravitasi.
2. Untuk mengklasifikasikan jenis aliran dapat dipengaruhi dari bilangan
froude (F) dan kedalaman kritis (yc). Jika bilangan froude (F)< 1 maka
aliran tersebut termasuk aliran sub-kritis (aliran lambat) dan jika
bilangan froude (F) > 1 maka aliran tersebut termasuk aliran super-
kritis (aliran cepat).
3. Semakin tiggi permukaan sekat maka semakin tinggi pula tinggi muka
air hilir (y1) begitupula sebaliknya, sedangkan tinggi muka air di hulu
(y0) berbanding terbalik dengan tinggi sekat.

b. Saran
1. Sebaiknya pada saat praktikum mahasiswa harus betul-betul teliti agar
dalam pembacaan data benar-benar sesuai dengan yang sebenarnya.
2. Sebaiknya praktikan datang tepat waktu, agar praktikum dapat
dilakukan sesuai jadwal.
3. Kepada para peserta praktikan agar memperhatikan dengan baik arahan
dari para asisten dalam melaksanakan praktikum.
4. Sebelum memulai percobaan, praktikan harus terlebih dahulu
memahami materi percobaan.
5. Lakukan percobaan dengan hati-hati agar tidak merusak alat yang
digunakan.
6. Diharapkan kepada para praktikan agar menjaga kebersihan
laboratorium.
7. Diharapkan kepada setiap praktikan agar menjaga ketertiban pada saat
praktikum agar tidak mengganggu peserta praktikan lainnya.
8. Diharapkan untuk membuat jadwal praktikum agar praktikan dapat
melakukan praktikum dengan teratur.

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

9. Sebaiknya ketika selesai melakukan percobaan agar alat-alat yang telah


digunakan dapat dikembalikan ke tempat semula.
10. Sebaiknya alat-alat yang digunakan di perbanyak.
11. Diharapkan untuk menambah pendingin ruangan.
12. Diharapkan untuk praktikan yang tidak melakukan praktikum untuk
tidak masuk laboratorium agar praktikan yang melakukan praktikum
merasa nyaman.

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

K. Foto Alat, Kegiatan dan Kelompok

a. Foto Alat

Gambar 1 : Hydraulic bench + Pompa Sirkulasi Air.

Gambar 2 : Flume Test.

Gambar 3 : Pintu Sorong.

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

Gambar 4 : Alat Ukur Tinggi Muka Air (point gauge).

Gambar 5 : Stopwatch.

Gambar 6 : Sekat.

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

b. Foto Kegiatan

1.) Atur Kedudukan Saluran.

2.) Turunkan Sekat Hilir.

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

3.) Pasang Pintu Sorong.

4.) Hidupkan Pompa.

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

5.) Atur Tinggi Bukaan pintu.

6.) Ukur Kedalaman Aliran di Hulu (y0)

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

7.) Ukur Kedalaman Aliran di Hilir (y1).

8.) Mencatat Waktu Untuk Menampung Volume.

c. Foto Kelompok

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

Kelompok XI.

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XI

DaftarPustaka

Chadwick A.J. 1993. Hydraulics in Civil & Environmental Engineering,


EdisiKedua, E & FN Spon, London.

Chow V. T. 1997, Hidrolika Saluran Terbuka cetakan keempat,


PenerbitErlangga, Jakarta.

Streeter V.L. & Wylie E.B. 1996. MekanikaFluida, EdisiDelapan, Jilid 1.


Penerbit Erlangga, Jakarta.

Percobaan Kedalaman Kritis (Critical Depth)

Anda mungkin juga menyukai