Anda di halaman 1dari 7

CIVIL ENGINEERING 2017

Hydraulics
BAB XIV

JARINGAN PIPA SISTEM SERI

14.1 Tujuan Percobaan

Menentukan karakteristik jaringan pipa diameter berbeda yang dipasang secara


seri.

14.2 Alat – Alat Percobaan Dan Gambar Alat Percobaan

14.2.1 Alat - Alat Percobaan

1. Bangku kerja hidrolik

2. Alat jaringan pipa

3. Stopwatch

14.2.2 Gambar Alat Percobaan

Gambar 14.1 Alat jaringan pipa dan bangku kerja hidrolik

(Sumer : Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT-UNTAD, 2018)

KELOMPOK 2
CIVIL ENGINEERING 2017
Hydraulics

Gambar 14.2 Alat jaringan pipa dan bangku kerja hidrolik


(Sumer : Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT-UNTAD, 2018)

Gambar 14.3 Bangku Kerja Hidrolika


(Sumer : Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT-UNTAD, 2018)

Gambar 14.4 Stopwatch


(Sumber : Dokumentasi praktikum)

KELOMPOK 2
CIVIL ENGINEERING 2017
Hydraulics
14.3 Teori Dasar

Sistem perpipaan berfungsi untuk mengalirkan zat cair dari satu tempat
ke tempat yang lain. Aliran terjadi karena adanya perbedaan tinggi tekanan di
kedua tempat, yang bisa terjadi karena adanya perbedaan elevasi muka air atau
karena adanya pompa.

D1 = 13 mm Q1
L1

D2 = 17,5 mm Q2 C
L2

Qt
D
D3= 22 mm Q3 Qt
A L3
B

Gambar 14.4 Jaringan Sistem Pipa

Seri
(Sumber : https://volume08.wordpress.com/2009/09/04/sistem-dan-jaringan-pipa/)

Dalam suatu jaringan pipa yang dipasang secara seri dengan diameter
(D1, D2, D3) dan panjang (L1, L2, L3) kehilangan tinggi tekan h dari A ke B
adalah jumlah kehilangan tinggi tekan yang terjadi pada masing-masing pipa
atau:
HA-B = h1 + h2 +h3
....(14.1)

dan debit yang mengalir pada masing-masing pipa besarnya sama, atau :

Qt = Q1 = Q2 = Q3
....(14.2)

KELOMPOK 2
CIVIL ENGINEERING 2017
Hydraulics
Tabel 14.1 Sifat – Sifat Fisika Air

Berat Jenis Kerapatan Viskositas


Suhu
N kg N dt
(0C) ( ) ( ) ( )
m3 m3 m2

20 9789 998,2 1,005.10−3


25 9778 997,1 0,894. 10−3
30 9764 995,7 0,801. 10−3
35 9749 994,1 0,723. 10−3
40 9730 992,2 0,656. 10
−3

(Sumber : https://www.google.com/search?q=tabel+sifat-sifat+fisika+air)

14.4 Prosedur Percobaan Dan Prosedur Perhitungan

14.4.1 Prosedur Percobaan

1. Merakit perangkat percobaan untuk dua atau tiga pipa yang


dipasang secara seri.

2. Mengalirkan debit air dan memasang manometer pada A, B, C, D


sesuai kebutuhan pembacaan kehilangan tinggi tekan.

3. Mencatat kehilangan tinggi tekan h1, h2, h3 pada masing-masing


pipa dari pembacaan manometer. Catat pula kehilangan tinggi tekan
hA-B.

4. Menghitung debit air Q yang mengalir dengan volume tric flow


pada selang waktu t tertentu.

5. Mengulangi percobaan di atas untuk debit yang berbeda dengan


selisih debit yang hampir sama. Melakukan percobaan minimal
sebanyak 5 kali

KELOMPOK 2
CIVIL ENGINEERING 2017
Hydraulics
14.4.2 Prosedur perhitungan
1. Menentukan volume air ( V )
2. Menghitung waktu rata-rata (t)

t ¿
t= 1+¿
t 2+¿ t
3
3
¿

3. Menentukan debit air yang mengalir (Q t )

V
Qt¿ t

4. Menghitung head loss untuk pipa dengan D = 13 mm


5. Menghitung head loss untuk pipa dengan D = 17.5 mm
6. Menghitung head loss untuk pipa dengan D = 22 mm
7. Menghitung head loss ukur (hA-B)

Head Losses
hA-B¿ x 13.6
10

8. Menghitung debit Q 1 ,Q 2 , Q 3 melalui plot grafik percobaan


kehilangan tinggi tekan

KELOMPOK 2
CIVIL ENGINEERING 2017
Hydraulics
14.7 Analisis Grafik

1. Grafik hubungan Qt dengan hA-B


a. Grafik diperoleh dengan menghubungkan titik 1, 2 dan 5, serta
meregresi titik 3 dan 4.
b. Bentuk grafik yang diperoleh yaitu terbuka ke atas.
c. Dari grafik dapat dilihat bahwa nilai Qt berbanding lurus dengan nilai
hA-B, artinya semakin besar nilai Qt maka semakin besar nilai hA-B.

2. Grafik hubungan ∑h dengan Qt


a. Grafik diperoleh dengan menghubungkan titik 1, 2 dan 4 serta meregresi
titik 3 dan mengabaikan titik 5.
b. Bentuk grafik yang diperoleh berbentuk kurva terbuka ke atas.
c. Dari grafik dapat dilihat bahwa nilai ∑h berbanding lurus dengan nilai
Qt., Artinya semakin besar nilai ∑h maka semakin besar nilai Qt.

KELOMPOK 2
CIVIL ENGINEERING 2017
Hydraulics
14.8 Kesimpulan Dan Saran
14.8.1 Kesimpulan
a. Nilai debit aliran yang diperoleh dari nilai pengukuran seharusnya
sama dengan hasil yang diperoleh dari grafik Kehilangan Tinggi
Tekan Versus Debit yaitu :
Qt = Q1 = Q2 = Q3
300 cm3/detik = 240 cm3/detik = 268 cm3/detik = 498 cm3/detik
Hal ini terjadi mungkin dikarenakan :

~ Voltase listrik yang tidak stabil.

~ Kondisi alat yang kurang baik.

~ Ketelitian dalam pengukuran.

b. Nilai HA-B berkisar antara 27,20 – 367,20

14.8.2 Saran
1. Dalam praktikum harus teliti dan cermat dalam pembacaan alat
ukur agar tidak terjadi kesalahan yang dapat menyebabkan
kesalahan perhitungan.
2. Harus dperhatikan bahwa sebelum melakukan percobaan
hendaknya alat dikalibrasi terlebih dahulu.
3. Semoga kedepannya fasilitas dan perlengkapan alat praktikum
diperbaiki dan diperbanyak agar proses praktikum nyaman dan
lancar.
4. Kerja sama dalam kelompok sangatlah dibutuhkan untuk kelancaran
pelaksanaan praktikum.

KELOMPOK 2

Anda mungkin juga menyukai