V22
z1 + 0 + 0 = z1 + 0 +
2g
Atau
V2 = √2g(z1 − z2) = √2gh
Luas pias adalah :
da = b.dh
Debit melalui pias :
dQ = V2.dA = √2gh.b.dh
= b√2g.h1 / 2.dh
Dengan memasukan koefisien debit, maka debit aliran :
dQ = Cd.b.√2g.h1 / 2.dh
Debit total melalui seluruh peluap dapat dihitung dengan mengintegralkan
persamaan diatas dari h = 0 pada muka air sampai h = H pada puncak ambang.
2
Q= Cd.b.√2gH3 / 2
3
Apabila air yang melalui peluap mempunyai kecepatan awal makadalam
rumus debit tersebut tingg peluapan harus ditambah dengan tinggi kecepatan ha =
V2/2g, sehingga debit aliran menjadi :
Dipandang suatu pias setebal dh pada jarak h dari muka air. Panjang pias tersebut
adalah :
B = 2 (H-h)tga/2
Luas pias :
Da = 2 (H-h)tg a/2 dh
8
Q= Cd tg a / 2 √ (2g)H5 / 2
15
Dari persamaan (1) dan (2) maka diperoleh rumus debit (Q) untuk jenis peluap
trapesium seperti rumus di bawah :
2 8 θ
.B.√2g.H3 / 2 .√2g.tan H5 / 2
Q= 3 + 15 2
⏟ ⏟
Peluap segiempat peluap segitiga
2 3 4 θ
Q= .√2g. H (B + .tan H) -- debit teoritis
3 2 5 2
2 3 4 θ
Q= Cd. .√2g. H (B + .tan H)- debit actual
3 2 5 2
3.3 PERALATAN
Gambar 7. 2 Bak penampung air Gambar 7. 3 Pelimpah berbentuk
Dimana:
Q = Debit (Cm3/det)
V = Volume (Cm3)
t = Waktu (det)
a) Percobaan 1,0 Cm
Konversi liter ke Cm3 = 1 x 1000 = 1000 Cm3
Volume rata – rata pada percobaan 1,0 Cm adalah 12000 Cm3
Waktu rata – rata pada percobaan 1,0 Cm adalah 8,68 detik
Maka :
V 12000 Cm3
Q= = = 1382,48 Cm3 / det
t 8,68 det
2
Q2 / 3 = (1382,48) = 124,10 Cm3 / det
3
b) Percobaan 1,3 Cm
Konversi liter ke Cm3 = 1 x 1000 = 1000 Cm3
Volume rata – rata pada percobaan 1,3 Cm adalah 12000 Cm3
Waktu rata – rata pada percobaan 1,3 Cm adalah 8,40 detik
Maka :
V 12000 Cm3
Q= = = 1428,57 Cm3 / det
t 8,40 det
2
Q2 / 3 = (1428,57) = 126, Cm3 / det
3
c) Percobaan 1,6 Cm
Konversi liter ke Cm3 = 1 x 1000 = 1000 Cm3
Volume rata – rata pada percobaan 1,6 Cm adalah 18500 Cm3
Waktu rata – rata pada percobaan 1,6 Cm adalah 10,74 detik
Maka :
V 18500 Cm3
Q= = = 1722,53 Cm3 / det
t 10,74 det
2
Q2 / 3 = (1722,53) = 143,70 Cm3 / det
3
d) Percobaan 1,9 Cm
Konversi liter ke Cm3 = 1 x 1000 = 1000 Cm3
Volume rata – rata pada percobaan 1,9 Cm adalah 25000Cm3
Waktu rata – rata pada percobaan 1,9 Cm adalah 11,98 detik
Maka :
V 25000 Cm3
Q= = = 2086,81 Cm3 / det
t 11,98 det
2
Q2 / 3 = (2086,81) = 163,30 Cm3 / det
3
e) Percobaan 2,1 Cm
Konversi liter ke Cm3 = 1 x 1000 = 1000 Cm3
Volume rata – rata pada percobaan 2,1 Cm adalah 54500 Cm3
Waktu rata – rata pada percobaan 2,1 Cm adalah 16,26 detik
Maka :
V 54500 Cm3
Q= = = 3351,78 Cm3 / det
t 16,26 det
2
Q2 / 3 = (3351,78) = 223,97 Cm3 / det
3
Dimana :
Q = debit modular (Cm3/det)
Cd = koefisien debit
B = lebar pelimpah (8,2 Cm)
H = tinggi air meluap (Cm)
g = percepatan grafitasi (9,81 m/det2 = 981 Cm/det2)
a) Percobaan 1,0 Cm
Q rata – rata pada percobaan 1,0 Cm adalah 1382,48 Cm3/det,
H3/2 pada percobaan 1,0 Cm adalah 1 Cm
Maka :
1382,48
= 2 4 120
3.2.981 . 1,0(8,2 + 5.tan 2 .1,0)
1382,48
=2 4
3.2.981 . 1,0(8,2 + 5.0,32.1,0)
= 4,63
b) Percobaan 1,3 Cm
Q rata – rata pada percobaan 1,3 Cm adalah 1428,57 Cm3/det,
H3/2 pada percobaan 1,3 Cm adalah 1,48 Cm
Maka :
1428,57
= 2 4 120
3.2.981 . 1,48(8,2 + 5.tan 2 .1,3)
1428,57
=2 4
3.2.981 . 1,48(8,2 + 5.0,32.1,3)
= 3,23
c) Percobaan 1,6 Cm
Q rata – rata pada percobaan 1,6 Cm adalah 1722,53 Cm3/det,
H3/2 pada percobaan 1,6 Cm adalah 2,02 Cm
Maka :
1722,53
= 2 4 120
3.2.981 . 2,02(8,2 + 5.tan 2 .1,6)
1722,53
=2 4
3.2.981 . 2,02(8,2 + 5.0,32.1,6)
= 2,86
d) Percobaan 1,9 Cm
Q rata – rata pada percobaan 1,9 Cm adalah 2086,81 Cm3/det,
H3/2 pada percobaan 1,9 Cm adalah 2,62 Cm
Maka :
2086,81
= 2 4 120
3.2.981 . 2,62(8,2 + 5.tan 2 .1,9)
2086,81
=2 4
3.2.981 . 2,62(8,2 + 5.0,32.1,9)
= 2,67
e) Percobaan 2,1 Cm
Q rata – rata pada percobaan 2,1 Cm adalah 3351,78 Cm3/det,
H3/2 pada percobaan 2,1 Cm adalah 3,04 Cm
Maka :
3351,78
= 2 4 120
3.2.981 . 3,04(8,2 + 5.tan 2 .2,1)
3351,78
=2 4
3.2.981 . 3,04(8,2 + 5.0,32.2,1)
= 3,70
b) Percobaan 1,3 Cm
Q rata – rata pada percobaan 1,3 Cm adalah 1428,57 Cm3/det
H rata – rata pada percobaan 1,3 Cm adalah 1,3 Cm
Maka :
c) Percobaan 1,6 Cm
Q rata – rata pada percobaan 1,6 Cm adalah 1722,53 Cm3/det
H rata – rata pada percobaan 1,6 Cm adalah 1,6 Cm
Maka :
d) Percobaan 1,9 Cm
Q rata – rata pada percobaan 1,9 Cm adalah 2086,81 Cm3/det
H rata – rata pada percobaan 1,9 Cm adalah 1,9 Cm
Maka :
= 3,32
= 0,28
e) Percobaan 2,1 Cm
Q rata – rata pada percobaan 2,1 Cm adalah 3351,78 Cm3/det
H rata – rata pada percobaan 2,1 Cm adalah 2,1 Cm
Maka :
= 3,53
= 0,32
Percobaan Q Q2/3 H
NO.
Cm Cmᶟ/det Cmᶟ/det (Cm)
1 1.0 1382,48 124,10 1.00
2 1.3 1428,57 126,84 1.30
3 1.6 1722,53 143,70 1.60
4 1.9 2086,81 163,30 1.90
5 2.1 3351,78 223,97 2.10
Sumber : Hasil analisa percobaan di laboratorium
2
TINGGI MUKA AIR (H)
1.5
Hubungan
Antara Q dan H
1
0.5
0
4,63 3,23 2,86 2,67 3,70
DEBIT (Q2/3)
Grafik 3.6.1 Hubungan Antara Q2/3 Dengan H
Percobaan H
NO. Cd
Cm (Cm)
1 1.0 4,63 1.0
2 1.3 3,23 1.3
3 1.6 2,86 1.6
4 1.9 2,67 1.9
5 2.1 3,70 2.1
Sumber : Hasil analisa percobaan di laboratorium
1.5 Hubungan
TINGGI MUKA AIR (H)
0.5
0
4,63 3,23 2,86 2,67 3,70
DEBIT (Q2/3)
0.3
0.25
0.2 Hubungan
Antara Log H dan
0.15 Log Q
0.1
Log H
0.05
0
3.14 3.15 3.24 3.32 3.53
Log Q
3.7 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dicaapai pada praktikum ini adalah:
a. Hubungan antara Q2/3 dengan H adalah semakin tinggi nilai Q2/3 maka
semakin tinggi pula nilai H nya.
c. Hubungan antara Log Q dan Log H adalah semakin tinggi Log Q maka
semakin tinggi nilai Log.
3.8 Saran
a. Sebelum melakukan percobaan, kita harus mengenal nama alat, prinsip
kerja alat, dan fungsi masing-masing alat. Agar pada saat praktikum
semua proses dilakukan dengan baik dan benar
b. Dalam penggunaan alat pada saat melakukkan praktikum di laboratorium
haruslah berhati-hati karena akan berakibat fatal jika kita menggunakan
sembarang alat tanpa mengetahui nama alat, prinsip kerja alat dan fungsi
alat.
c. Melakukan percobaan dengan serius dan fokus agar hasil tetap akurat.
d. Mengikuti saran dan petunjuk dari pembimbing.
e. Tetap menjaga kerja sama anggota kelompok.