PELIMPAH SEGIEMPAT
1.1 DASAR TEORI
Bangunan pelimpah diperlukan unluk menjaga waduk dan sistem bendungan
dari bahaya pelimpahan (overtopping). Pada bendung, pelimpah juga diperlukan untuk
melewatkan banjir agar tidak menggenangi daerah udik akibat peninggian muka air
udik oleh bendung. Pelimpah tipe gergaji yang relatif baru, mulai digunakan dengan
tujuan utama untuk meningkatkan kapasitas pelimpah. Hasil penyelidikan di
laboratorium dan lapangan menunjukkan bahwa pelimpah tipe gergaji juga
memberikan keuntungankeuntungan lain ditinjau dari segi desain, pelaksanaan, operasi
dan pemeliharaan. Prospek pemakaian tipe ini ditinjau dengan kemajuan teknologi
beton.
Laboratorium Hidrolika 1
Debit melalui pias:
dQ = V2.d.A = 2 . b.dh= .
Dengan memasukkan koefesien debit, maka debit aliran:
dQ = C2.d.A = 2 .
Debit total melalui seluruh peluap dapat dihitung dengan mengintegralkan
persamaan diatas dari h = 0 pada muka air sampai h = H pada puncak ambang.
[ ]
H 1 3 H
Q = C d b √ 2 g ∫ h dh=C d b √ 2 g 2 h 2
2
0
0 3
3
2
Q= C b √ 2 g H 2 …………………………………………………(1.2)
3 d
Apabila air yang melalui peluap mempunyai kecepatanawal maka dalam
rumus debit tersebut tinggi peluapan harus ditambah dengan tinggi kecepatan
[ ]
3 3
Q = 2 C d b √ 2 g ( H +h a ) 2 −h a 2 ………………………... (1.3)
3
Laboratorium Hidrolika 2
1.3 LANGKAH KERJA
1. Mengisi bak penampungan dengan air.
2. Meletakkan bak pengaliran pada bidang yang datar, mengontrol bidang datar dengan
menggunakan waterpass.
3. Memasang Pelimpah berbentuk segiempat pada bak pengaliran lalu berikan
plastisin.
4. Mengukur tinggi dasar bak kemudian dikurangi dengan tinggi dasar ambang ( Ho)
dengan menggunakan point gauge.
5. Mengukur tinggi muka air yang melewati ambang pelimpah di ukur dari dasar bak
( H1 ).serta mengukur tinggi muka air di atas dasar ambang pelimpah maka di dapat
tinggi muka air dari pelimpah (H2 – H1 – H0) dengan menggunakan point gauge.
6. Menyalakan pompa agar Air dapat dialirkan dari bak penampungan ke bak
pengaliran melalui katup pipa suplai dengan bukaan katup 6 putaran dan diusahakan
agar tinggi muka air yang melalui pelimpah tingginya menjadi konstan.
7. Kemudian mengukur volume air yang keluar dari bak pengaliran sebanyak 2 kali
selama 3.27, 4.27, dan 5.27 detik tiap debit.
8. Mengulangi percobaan di atas dengan putaran yang berbeda yaitu 7,8 dan 9 putaran
seperti pada poin 3 — 5
Laboratorium Hidrolika 3
1.4 DATA HASIL PERCOBAAN
o TABEL
Tabel.1.1 Data Hasil Percobaan
H b V T (detik) T rata-rata Q
No.
(mm) (mm) (liter) T1 T2 T3 (detik) (liter/detik)
1 31.00 93 19 13.91 15.17 15.41 14.830 1.281
2 30.00 93 20 15.41 16.20 16.69 16.100 1.242
3 29.00 93 21 17.31 18.88 19.53 18.573 1.131
GRAFIK
Grafik.1.1 Hubungan Debit Air (Q) Dengan Tinggi Muka Air(H)
30.0000 30.00
29.5000
29.0000 29.00
28.5000
28.0000
1.120 1.140 1.160 1.180 1.200 1.220 1.240 1.260 1.280 1.300
Tinggi Muka Air
(H)
Sumber: Hasil Analisa Percobaan di Laboratorium
Laboratorium Hidrolika 4
1.5 ANALISA PERHITUNGAN
Perhitungan Debit (Q)
V
Rumus: Q=
T
Dimana: Q = Debit air (m3/det) V = Volume (m3)
t = Waktu (detik)
19
Penyelesaian:Q1= = 0.000632(liter/detik)
30.087
Untuk nilai debit pada waktu (detik) selanjutnya dapat dilihat pada
tabel di bawah.
Tabel 1.2 Perhitungan Debit Air (Q)
No V T Q
. (liter) (m³) (detik) (m³/detik)
1 19 0.019 14.830 0.001281
2 20 0.02 16.100 0.001242
3 21 0.021 18.573 0.001131
Laboratorium Hidrolika 5
Tabel 1.3 Perhitungan Nilai Koefisien Debit (Cd)
Q g H b
No. Cd
(m³/detik) (m/s²) (mm) (m) (mm) (m)
1 0.001281 9.81 31.00 0.031 93 0.093 0.855
2 0.001242 9.81 30.00 0.030 93 0.093 0.871
3 0.001131 9.81 29.00 0.029 93 0.093 0.834
Laboratorium Hidrolika 6
n ∑Cd . ∑ Q −∑ Q .∑ ( Q. Cd )
2
b=
n . ∑ Q −(∑ Q)
2 2
Grafik 1.2 Grafik hubungan Debit Air (Q) dengan Koefisien Debit (Cd)
0.870 0.871
koefisien debit (Cd)
0.860
0.855
0.850
0.840
0.834
0.830
0.820
0.810
debit (Q)
Laboratorium Hidrolika 7
(m) (Cd)
1 0.031 0.855 0.0265 0.000961
2 0.030 0.871 0.0261 0.000900
3 0.029 0.834 0.0242 0.000841
∑ 0.090 2.559 0.0768 0.002702
a = 124.837
n ∑Cd . ∑ H −∑ H . ∑ ( H . Cd )
2
b=
n . ∑ H −(∑ H )
2 2
Grafik 1.3 Grafik hubungan Tinggi Muka Air(H) Dengan Koefisien Debit (Cd)
Laboratorium Hidrolika 8
Grafik hubungan Tinggi Muka Air (H) dengan koefisien debit
(Cd)
31.5000
31.0000 koefisien debit 31.00
30.5000
30.0000 30.00
29.5000
29.0000 29.00
28.5000
28.0000
1.120 1.140 1.160 1.180 1.200 1.220 1.240 1.260 1.280 1.300
Tinggi Muka Air
(H)
1.6 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan, kamimenyimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil analisa perhitungan, diperoleh hubungan antara debit (Q)
dengan koefisien debit (Cd) dalam bentuk persamaan, yaitu Cd = a.Q + b =
822.368 . Q + 24.193
2. Berdasarkan hasil analisa perhitungan, diperoleh hubungan antara tinggi
muka air (H) dengan koefisien debit (Cd) dalam bentuk persamaan, yaitu Cd
= a.H + b = 124.837 . H + 737.4522
3. Berdasarkan percobaan yang dilakuakan di laboratorium dari tiga kali
percobaan didapat debit maksimum 0.001002 dengan volume air 19 liter.
4. Berdasarkan percobaan yang dilakuakan di laboratorium dari tiga kali
percobaan didapat debit minimum 0.000698 dengan volume air 21 liter.
Asisten,
Laboratorium hidrolika
Laboratorium Hidrolika 9
Fira Safitri
Laboratorium Hidrolika 10