Anda di halaman 1dari 6

BAB VII

PERCOBAAN VI
SIFAT – SIFAT ALIRAN MELALUI AMBANG SEGI-EMPAT
(FLOW OVER A RECTANGULAR WEIR)

7.1 Deskripsi
Percobaan sifat-sifat aliran melalui ambang tajam segi-empat
dimaksudkan untuk mempelajari dan menentukan koefisien debit serta
kapasitas debit aliran melalui ambang segi-empat.
7.2 Teori
Dipandang peluap segi empat di mana air mengalir seperti yang
ditunjukkan pada gambar (7.1). Dalam gambar tersebut H adalah tinggi
peluapan (tinggi air diatas ambang peluap), b adalah lebar peluap dan Cd
adalah koefisien debit. Dipandang suatu pias horizontal air setebal dh pada
kedalaman h dari muka air.

Gambar 7.1 Peluap segiempat


(Sumber: Nugraha, A. S., Putra P, A. R., Nailissa'adah, Z., M Somadayo, M.,
Harjono, I. D., & Nasrullah, P. A. (2022). Laporan Praktikum Hidrolika. Malang.)

Dengan menggunakan persamaan bernoulli untuk titik 1 dan 2 (pada pias)


maka :
V12
p1 p 2 V22
Z1 + + = Z2 + +
 2g  2g
Apabila di sebelah hulu peluap berupa kolam besar sehingga V1 = 0, dan
tekanan pada pias adalah atmosfer maka :

57
V22
Z1 + 0 + 0 = Z2 + 0 +
2g
Atau
V2 = 2 g (Z 1 − Z 2 ) = 2 gh

Luas pias adalah :


dA = b dh
debit melaui pias :
dQ = V2 dA = 2 gh b dh

= b 2 g h1/2 dh
dengan memasukkan kofisien debit, maka debit aliran :
dQ = Cd b 2 g h1/2 dh

Debit total melalui seluruh peluap dapat dihitung dengan mengintegralkan


persamaan diatas dari h = 0 pada muka air sampai h = H pada puncak
ambang.
H 2  32  H
Q = Cd b 2 g o
h1/2 dh = Cd b 2 g h
3   o
2 3
Q= .Cd .b. 2 g .H 2
3
Dimana :
Q : Debit (m3/dt atau l/dt)
Cd : Koefisien debit
 : Sudut ambang tajam
H : Tinggi limpasan air (cm)
7.3 Tujuan
Menentukan sifat-sifat ambang tajam segi empat dan kapasitas
aliran ambang segi empat

7.4 Peralatan yang digunakan


a. Hidraulik bench (F1-10)
b. Skala pengukur (Staff point Gauge)

58
c. Pengukur waktu (Stopwatch)
d. Ambang segi empat (F1-13)

7.5 Cara Percobaan :


1. Mengatur hidraulik bench F1-10 dalam keadan mendatar/horizontal.
2. Memasang kran distribusi (delivery nozzle), dan menyekat aliran (stilling
beffle)
3. Memasang ambang segi empat dan skala pengukur.
4. Membuka kran air sampai ujung jarum menyentuh permukaan ambang
dan skala pengatur diatur sampai ujung jarum menyentuh permukaan air,
catat tinggi permukaan.
5. Membuka kran sampai air melimpah melalui ambang setinggi kurang
lebih 1 cm dengan konstan.
6. Skala pengatur diatur sampai ujung jarum menyentuh permukaan air.
7. Catat volume, waktu dan tinggi pengukuran.
8. Ulangi langkah 5 dan 7 untuk aliran diatas ambang kurang lebih 2 cm
dan 3 cm.

7.6 Analisa data dan hasil percobaan


Tabel 7.1 Limpasan 1 cm
Vol. Waktu Debit Q Tinggi Limpasan (m) Log Q Log H
No Cd H3/2 Q2/3
V (lt) Q (dt) (m3/dt) h2 h1 H=h2-h1 (m3/dt) (m)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 5 34 0,00015
2 10 66 0,00015 0,084 0,067 0,021 0,547 -3.831 -1,678 0,003 0,003
3 15 104 0,00014
(Sumber: Data Primer Diolah, 2023)

Q Rata-rata = 0,00015
2
𝑄 = 𝐶𝑑 × 3 × 𝐵 × √2𝑔 × 𝐻 3⁄2 ; B = 3 cm = 0,03
𝑄 0,00015
𝐶𝑑 = 2 =2 = 0,547
×𝐵 ×√2𝑔 × 𝐻 3⁄2 ×0,03 ×√(2×9,81) × 0,003
3 3

59
Tabel 7.2 Limpasan 2 cm
Vol. Waktu Debit Q Tinggi Limpasan (m) Log Q Log H
No 3 Cd H3/2 Q2/3
V (lt) Q (dt) (m /dt) h2 h1 H=h2-h1 (m3/dt) (m)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 5 7 0,00071
2 10 14 0,00071 0,114 0,067 0,046 0,817 -3,146 -1,337 0,01 0,008
3 15 21 0,00071
(Sumber: Data Primer Diolah, 2023)

Q Rata-rata = 0,00071
2
𝑄 = 𝐶𝑑 × 3 × 𝐵 × √2𝑔 × 𝐻 3⁄2 ; B = 3 cm
𝑄 0,00071
𝐶𝑑 = = = 0,817
2 3⁄ 2 2
3 × 𝐵 × √2𝑔 × 𝐻 3 × 0,03 × √(2 × 9,81) × 0,01

Tabel 7.3 Limpasan 3 cm


Vol. Waktu Debit Q Tinggi Limpasan (m) Log Q Log H
No Cd H3/2 Q2/3
V (lt) Q (dt) (m3/dt) h2 h1 H=h2-h1 (m3/dt) (m)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 5 3 0,00167
2 10 6 0,00167 0,143 0,067 0,075 0,916 -2,778 -1,125 0,021 0,014
3 15 9 0,00167
(Sumber: Data Primer Diolah, 2023)

Q Rata-rata = 0,00167
2
𝑄 = 𝐶𝑑 × × 𝐵 × √2𝑔 × 𝐻 3⁄2 ; B = 3 cm
3
𝑄 0,00167
𝐶𝑑 = = = 0,916
2 3⁄ 2 2
× 𝐵 × 2𝑔 × 𝐻
3 √ 3 × 0,03 × √(2 × 9,81) × 0,021
0,547 + 0,817 + 0,916
̅̅̅̅
𝐶𝑑 = = 0,760
3

60
Grafik hubungan Q dengan H3/2
0,025

0,02

0,015
H3/2 (m)

0,01

0,005

0
0,0000 0,0005 0,0010 0,0015 0,0020
Q (m3/dtk)

Gambar 7.2 Grafik hubungan Q dengan H3/2


(Sumber: Data Primer Diolah, 2023)

Tabel 7.4 Hubungan Log Q dan Log H dalam fungsi 𝑄 = 𝐾 × 𝐻𝑛


No. Log Q = y Log H = x Log x . Log y (Log x)2 (Log y)2
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 -3,831 -1,678 6,427 2,815 14,676
2 -3,146 -1,337 4,207 1,788 9,898
3 -2,778 -1,125 3,125 1,265 7,718
Σ -9,755 -4,14 13,76 5,869 32,292
(Sumber: Data Primer Diolah, 2023)

Perhitungan untuk mencari persamaan hubungan log Q dan log H


dalam fungsi 𝑄 = 𝐾 × 𝐻 𝑛
𝑛 ∑ xy−∑ x ∑ y 3×13,760−(−4,140)×(−9,755)
a. 𝑏 = = = 1,914
𝑛∑𝑥 2 −(∑ x)2 3×5,869−(−4,140)2
∑y −9,755
b. 𝑌𝑚 = = = −3,252
𝑛 3
∑x −4,140
c. 𝑋𝑚 = = = −1,380
𝑛 3

d. 𝐴 = 𝑌𝑚 − (𝑏 × 𝑋𝑚) = −3,252 − (1,914 × (−1,380)) = −0,610


e. 𝐾 = 𝑙𝑜𝑔−1 𝐴 = 𝑙𝑜𝑔−1 − 0,610 = 0,245
f. Jadi persamaannya : 𝑄 = 𝐾 × 𝐻 𝑛 = 0,0245 × 𝐻 3

61
Tabel 7.5 Hasil perhitungan ditabelkan
k H (m) n Q
(1) (2) (3) (4)
0,245 0,021 1,914 0,00015
0,245 0,046 1,914 0,00068
0,245 0,075 1,914 0,00172
(Sumber: Data Primer Diolah, 2023)

Grafik Hubungan Q dengan H


0,08
0,07
0,06
0,05
H (m)

0,04
0,03
0,02
0,01
0
0,0000 0,0002 0,0004 0,0006 0,0008 0,0010 0,0012 0,0014 0,0016 0,0018
Q (m3/dtk)

Gambar 7.3 Grafik hubungan Q dengan H


(Sumber: Tabel 7.5 Hasil perhitungan ditabelkan)

7.7 Kesimpulan
1. Harga Cd pada ambang segiempat selalu berubah (tidak konstan), ini
sangat dipengaruhi oleh debit maupun ketinggian dan pengaliran
tersebut.
2. Dari percobaan diatas didapat persamaan Q = k x Hn, dimana :
𝑁Σ𝑥𝑦 − Σ𝑥Σ𝑦
𝑘 = 𝑙𝑜𝑔−1 𝑎 dan 𝑏 = 𝑁Σ𝑥 2 − (Σ𝑥)2

3. Keakuratan hasil yang diperoleh disebabkan beberapa hal :


a. Ketelitian dalam melakukan percobaan.
b. Ketelitian dalam pengamatan.
c. Kondisi alat praktikum yang baik.

62

Anda mungkin juga menyukai