Anda di halaman 1dari 60

MEKANIKA STATIS TAK

TENTU
DEFINISI

MEKANIKA TEKNIK / MEKANIKA REKAYASA  ilmu yang mempelajari mengenai


perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya.

STATIS  keadaan dimana suatu struktur dalam keadaan kesetimbangan statis


(static equilibrium), dalam artian struktur tersebut tidak mengalami pergerakan
vertikal, horizontal, maupun rotasi (berputar)

ANALISA STRUKTUR  ‘alat’ yang digunakan untuk memprediksi respon suatu


struktur dengan kondisi pembebanan tertentu.

MEKANIKA STATIS TERTENTU


MEKANIKA REKAYASA
MEKANIKA STATIS TAK TENTU
ANALISA STRUKTUR
STRUKTUR

MODELISASI
Struktur Riil  Model
Struktur RESPON STRUKTUR
Reaksi tumpuan
Perpindahan
ANALISA STRUKTUR Momen lentur (bending
ANALISIS BEBAN
yang dianalisa adalah moment)
Beban mati MODEL STRUKTUR Gaya geser (shear force)
Beban hidup Gaya aksial/gaya normal
Beban gempa (axial force)
dll. dll.
GAYA DALAM PADA STRUKTUR

• Gaya yang timbul pada konstruksi akan disalurkan ke setiap bagian dalam
konstruksi. Gaya ini disebut sebagai gaya dalam.
• Gaya dalam atau gaya internal ini akan menimbulkan deformasi (perubahan
bentuk) pada bagian konstruksi dan akan dilawan oleh tegangan didalamnya
sehingga tercipta kesetimbangan dalam.
• Gaya dalam  Gaya normal, Gaya geser, Momen lentur, Momen torsi
GAYA DALAM PADA STRUKTUR

N
Mz
x V P’
M’ = Px
x P’ x

P P

P
P
TUMPUAN (SUPPORT)

TUMPUAN adalah tempat perletakan struktur atau dukungan bagi struktur


sehingga struktur menjadi stabil dan tidak berpindah dari posisi semula. Tumpuan
juga berfungsi untuk meneruskan gaya2 yang bekerja pada struktur ke pondasi.

Tinjau batang bebas AB yang berada


dalam bidang x-y. Bila batang tersebut
diberi beban P, maka batang menjadi
tidak stabil karena mengalami translasi
dan rotasi dan berpindah ke posisi A’B’.
Agar batang menjadi stabil, maka
pergerakan translasi dan rotasi harus
dihilangkan. Caranya adalah dengan
memasang tumpuan pada batang
tersebut.
TUMPUAN (SUPPORT)

Jika di titik A diberi tumpuan sendi, maka


struktur masih belum stabil karena sendi
tidak bisa menahan momen (gerak rotasi
masih terjadi).

Untuk menghilangkan gerak rotasi yang


terjadi, maka di titik B diberi tumpuan rol.
Dengan demikian, momen lentur yang
timbul pada batang akan saling
menghilangkan (Momen=0) dan struktur
menjadi stabil.
TUMPUAN (SUPPORT)

Sendi (Pin)
𝑹𝑯

𝑹𝒗

• Tidak mengalami perpindahan translasi dalam arah x dan y


Mampu menahan gaya arah x (hors.) maupun arah y (vert.)

• Dapat berputar (mengalami perpindahan rotasi)


 Tidak dapat menahan momen, maka pada sendi,

• Pada tumpuan sendi timbul dua reaksi, dan


TUMPUAN (SUPPORT)
Rol (Roller)

𝑹𝒗
• Tidak mengalami perpindahan translasi dalam arah y
Mampu menahan gaya arah y (vert.)

• Dapat bertlansasi dalam arah x (bergeser)


Tidak mampu menahan gaya arah x (horizontal), maka

• Dapat berputar (mengalami perpindahan rotasi)


Tidak dapat menahan momen, maka pada rol

• Pada tumpuan sendi timbul satu reaksi,


TUMPUAN (SUPPORT)

Jepit (Fixed)
𝑹𝑯
𝑴

𝑹𝒗

• Tidak mengalami perpindahan translasi dalam arah x dan y


Mampu menahan gaya arah y (vert.) dan gaya arah x (hors.)

• Mampu menahan gerak rotasi


Mampu menahan momen yang terjadi pada struktur

• Timbul tiga reaksi, ; dan


PEMODELAN STRUKTUR
BALOK (BEAM)

Balok Sederhana (Simple Beam)


PEMODELAN STRUKTUR
BALOK (BEAM)

Balok Menerus (Continuous Beam)


PEMODELAN STRUKTUR
BALOK (BEAM)

Balok Kantilever (Cantilever Beam)


PEMODELAN STRUKTUR
RANGKA/PORTAL (FRAME)
Sambungan Balok-Kolom
Sambungan Balok-Kolom
PEMODELAN STRUKTUR
RANGKA BATANG (TRUSS)
KONSEP KESETIMBANGAN
Suatu benda akan berada
T dalam keadaan diam
(seimbang statis) jika resultan
gaya-gaya yang bekerja
padanya sama dengan nol.

Bila benda tidak berpindah pada


arah tertentu (misal arah x) maka
W
resultan gaya-gaya dalam arah x
tersebut adalah sama dengan
nol.
Sehingga, agar benda dalam suatu bidang x-y (kasus
2D) dalam keadaan seimbang (tidak berpindah
tempat) maka resultan gaya-gaya dalam arah x dan  
arah y, masing2 harus sama dengan nol.
KONSEP KESETIMBANGAN

Persyaratan  dan  belum menjamin


suatu benda dalam keadaan seimbang
statis.
Pada kedua sistem disamping,
12 Nm 16 Nm persyaratan keseimbangan translasi
terpenuhi. Namun, karena resultan gaya
10 N momen yang bekerja  nol, maka benda
akan berputar terhadap pusatnya.

Maka agar terpenuhi keadaan


keseimbangan statis, resultan momen
M=F.a dari gaya-gaya yang bekerja pada 
benda tersebut terhadap sembarang
titik di dalam benda tersebut = 0.
KONSEP KESETIMBANGAN

Jadi keadaan keseimbangan statik suatu benda yang terletak dalam


bidang x-y (2D) akan terpenuhi apabila jumlah/resultant komponen
gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.

  
Persamaan
Keseimbangan
  

Komponen gaya Komponen gaya Komponen


horizontal vertikal momen
STRUKTUR STATIS TERTENTU
(Statically Determinate Structures)
Suatu struktur disebut sebagai struktur statis tertentu, jika reaksi perletakan dan
gaya2 dalam akibat beban2 yang bekerja DAPAT diketahui hanya dengan
menggunakan persamaan keseimbangan.
1. Reaksi Perletakan
Yang tidak diketahui: , ,
Persamaan kesetimbangan yg tersedia:
,,
STRUKTUR STATIS TERTENTU

2. Gaya Dalam
I
• Balok  Gaya momen, gaya geser (lintang), gaya
normal
• Agar struktur dalam keadaan setimbang, maka
I pada struktur akan timbul gaya dalam yang
mengimbangi gaya luar.
• Struktur yang setimbang berarti setiap bagian
Tinjau Pot. I-I  dibuat FBD
struktur harus dalam kesetimbangan dan
X+ 3 kN memenuhi persamaan kesetimbangan.
I BM
Y+ • Struktur statis tertentu  gaya2 dalam dapat
NF dicari hanya dengan persamaan kesetimbangan.
2.5 kN
I SF
3.7 kN Pada potongan timbul gaya2
x dalam agar struktur tetap
seimbang. Asumsi nilai (+)
STRUKTUR STATIS TERTENTU

Tinjau Pot. I-I (kiri)

3 kN
I BM

NF
2.5 kN
I SF
3.7 kN
x
STRUKTUR STATIS TERTENTU

Tinjau Pot. I-I (kanan)

4.33 kN
SF I
2.5 kN
NF

BM I
3.63 kN
x
STRUKTUR STATIS TERTENTU

GAYA DALAM

3 kN 4.33 kN
+1.32 +0.7
2.5 kN
-2.5 -2.5
2.5 kN

+0.7 +1.32
3.7 kN 3.63 kN
POSITIVE SIGN
CONVENTION

If we isolate a small segment of


the member, sign will be positive
if:
• Normal force tends to elongate
the segment
• Shear tends to rotate the
segment clockwise
• Bending moment tends to bend
the segment concave upward
STRUKTUR STATIS TERTENTU

Jumlah reaksi = 2
Jumlah pers. kesetimbangan = 2
(tidak ada reaksi horisontal)
 Maka reaksi dapat dicari hanya dengan
menggunakan persamaan kesetimbangan.
 Struktur statis tertentu

Jumlah reaksi = 2
Jumlah pers. kesetimbangan = 2
(tidak ada reaksi horisontal)
 Struktur statis tertentu
STRUKTUR STATIS TERTENTU

Jumlah reaksi = 3 Jumlah reaksi = 3


Jumlah pers. kesetimbangan = 3 Jumlah pers. kesetimbangan = 3
 Struktur statis tertentu  Struktur statis tertentu
STRUKTUR STATIS TAK TENTU
(Statically Indeterminate Structures)

• Suatu struktur termasuk struktur statis tak tentu apabila reaksi


perletakan dan gaya dalamnya TIDAK BISA dicari hanya dengan
menggunakan persamaan kesetimbangan.
STRUKTUR STATIS TAK TENTU
(Statically Indeterminate Structures)

Derajat Ketidaktentuan Statis (Static Indeterminacy)

• Jumlah kelebihan gaya (redundant) yang tidak diketahui terhadap jumlah


persamaan kesetimbangan disebut DERAJAT KETIDAKTENTUAN STATIS (Static
Indeterminacy) struktur.
• Derajat ketidaktentuan statis struktur juga dapat dicari dengan menghitung
jumlah pelepasan yang diperlukan agar struktur menjadi statis tertentu.
• Apabila yang kelebihan adalah reaksi perletakannya maka disebut DERAJAT
KETIDAKTENTUAN STATIS LUAR.
• Apabila yang kelebihan adalah gaya dalamnya maka disebut DERAJAT
KETIDAKTENTUAN STATIS DALAM.
STRUKTUR STATIS TAK TENTU
Jumlah reaksi = 4
Jumlah pers. kesetimbangan = 2
(tidak ada reaksi horisontal)
Jumlah kelebihan = 4-2 = 2
 Derajat ketidaktentuan statis = 2
 Statis tak tentu tingkat 2 (luar)

Jumlah reaksi = 5
Jumlah pers. kesetimbangan = 2
(tidak ada reaksi horisontal)
Jumlah kelebihan = 5-2 = 3
 Derajat ketidaktentuan statis = 3
 Statis tak tentu tingkat 3 (luar)
STRUKTUR STATIS TAK TENTU
Jumlah reaksi = 5
Jumlah pers. kesetimbangan = 3
(ada reaksi horisontal)
Jumlah kelebihan = 5-3 = 2
 Derajat ketidaktentuan statis = 2
 Statis tak tentu tingkat 2 (luar)

Jumlah reaksi = 4
s s Jumlah pers. kesetimbangan = 4
(, , , )
Jumlah kelebihan = 4-4 = 0
 Statis tertentu
STRUKTUR STATIS TAK TENTU

Jumlah reaksi = 4 Jumlah reaksi = 9


Jumlah pers. kesetimbangan = 3 Jumlah pers. kesetimbangan = 3
Jumlah kelebihan = 4-3 = 3 Jumlah kelebihan = 9-3 = 6
 Derajat ketidaktentuan statis = 1  Derajat ketidaktentuan statis = 6
 Statis tak tentu tingkat 1 (luar)  Statis tak tentu tingkat 6 (luar)
STRUKTUR STATIS TAK TENTU

• Struktur dipotong sehingga bertindak seperti struktur


kantilever (statis tertentu)
• Derajat ketidaktentuan statis = jumlah pelepasan gaya
• Derajat ketidaktentuan statis = 4 x 3 = 12
• Terdapat kelebihan gaya dalam
STRUKTUR STATIS TAK TENTU

Sulit untuk memodelkan


struktur sebagai struktur
statis tertentu!
STRUKTUR STATIS TAK TENTU

Rumus derajat ketidaktentuan statis untuk portal:

• Jumlah gaya dalam pada tiap batang = 3 = 3 m


(m = jumlah batang)
• Jumlah reaksi tumpuan = r
• Jumlah persamaan kesetimbangan di tiap joint = 3 = 3 j
(j = jumlah joint)
• Maka derajat ketidaktentuan statis total (i)
i = (3m + r) – 3j

Jumlah gaya Jumlah persamaan


yang dicari kesetimbangan yang tersedia
STRUKTUR STATIS TAK TENTU

• Jumlah batang (m) = 10


• Jumlah reaksi (r) = 8
• Jumlah joint (j) = 9
• Derajat ketidaktentuan statis total:
i = (3 x 10) + 8 – (3 x 9)
i = 30 + 8 – 27 = 11
STRUKTUR STATIS TAK TENTU

• Jumlah batang (m) = 10


• Jumlah reaksi (r) = 9
• Jumlah joint (j) = 9
• Derajat ketidaktentuan statis total:
i = (3 x 10) + 9 – (3 x 9)
i = 30 + 9 – 27 = 12
STRUKTUR STATIS TAK TENTU
D D E D E

B B
B B

A C A C A C A C

Simplest form of truss Truss expanded Further expansion  1 new member


 one triangle  2 new members  2 new members  0 new joint
 3 members & 3  1 new joint  1 new joint  Statically
reactions indeterminate!
, ,
 3 joints
STRUKTUR STATIS TAK TENTU

• Pada tiap joint terdapat 2 persamaan kesetimbangan


,
• Pada tiap batang terdapat satu gaya dalam aksial
Aksial tekan / aksial tarik m + r = 2j Determinate
• Jumlah reaksi total = r m + r > 2j Indeterminate
• Derajat ketidaktentuan statis:
m + r < 2j Unstable
i = (m + r) – 2j
 The structure will collapse
since there are not enough
Jumlah gaya Jumlah persamaan reactions to constraint all the
yang dicari kesetimbangan yang tersedia joints

m + r  2j Can be unstable
STRUKTUR STATIS TAK TENTU

• Jumlah batang (m) = 6


• Jumlah reaksi (r) = 3
• Jumlah joint (j) = 5
• m + r = 6 + 3 = 9 < 2 j = 5 x 2 = 10
• Unstable!
• Need more reaction or member!

• Jumlah batang (m) = 12


• Jumlah reaksi (r) = 3
• Jumlah joint (j) = 8
• m + r = 12 + 3 = 15 < 2 j = 8 x 2 = 16
• Unstable!
• Need more member!
STRUKTUR STATIS TAK TENTU

• Jumlah batang (m) = 7 • Jumlah batang (m) = 7


• Jumlah reaksi (r) = 3 • Jumlah reaksi (r) = 3
• Jumlah joint (j) = 5 • Jumlah joint (j) = 5
• m + r = 7 + 3 = 10  2 j =5 x 2 = 10 • m + r = 7 + 3 = 10  2 j = 5 x 2 = 10
• But unstable! • But unstable!
STRUKTUR STATIS TAK TENTU

• Jumlah batang (m) = 14


• Jumlah reaksi (r) = 4
• Jumlah joint (j) = 8
• m + r = 14 + 4 = 18 > 2 j = 8 x 2 = 16
• Indeterminate!

• Jumlah batang (m) = 17


• Jumlah reaksi (r) = 4
• Jumlah joint (j) = 10
• m + r = 17 + 4 = 21 > 2 j = 10 x 2 = 20
• Indeterminate!
STRUKTUR STATIS TAK TENTU
Derajat Ketidaktentuan Kinematis (Kinematic Indeterminacy)
• Derajat ketidaktentuan kinematis adalah jumlah komponen bebas atau perpindahan pada
ujung2 batang yang mungkin terjadi ketika diberikan suatu pembebanan pada struktur.
• Perpindahan yang dimaksud terdiri dari perpindahan rotasi dan translasi.
• Dalam menentukan derajat ketidaktentuan kinematis, yang perlu diperhatikan:
1. Lihat ada berapa titik kumpul atau nodal (node) yang terdapat pada struktur, biasanya
ada pada sambungan, tumpuan, ujung batang atau titik dimana komponen struktur
mengalami perubahan dimensi penampang.
2. Pada struktur dua dimensi tiap nodal dapat memiliki maksimal 2 perpindahan translasi
dan 1 perpindahan rotasi.
3. Lihat apakah terdapat tumpuan pada titik tersebut. Tumpuan akan dapat mengekang
perpindahan sesuai dengan asumsi tumpuan yang digunakan.
STRUKTUR STATIS TAK TENTU

𝑨 𝑩
𝑨 𝑩

Tumpuan sendi Tumpuan sendi


Derajat ketidaktentuan kinematis = 2
STRUKTUR STATIS TAK TENTU

𝑨 𝑩
∆𝑩
𝑩

Tumpuan jepit Ujung bebas Derajat ketidaktentuan kinematis = 2

Bila hanya deformasi akibat lentur


yang diperhitungkan, maka deformasi
aksial dapat diabaikan 
STRUKTUR STATIS TAK TENTU

Derajat ketidaktentuan kinematis = 1

 neglected

Derajat ketidaktentuan kinematis = 4


STRUKTUR STATIS TAK TENTU

Derajat ketidaktentuan kinematis = 3 Derajat ketidaktentuan kinematis = 0


(Balok dianggap memiliki kekakuan
aksial yang besar sehingga deformasi
aksial dapat diabaikan)
STRUKTUR STATIS TAK TENTU

Derajat ketidaktentuan kinematis = 3


TERIMA KASIH
𝑨 
𝑩

1. 𝑨
Perpindahan nodal dapat ditahan/dikekang oleh 𝑩
tumpuan atau oleh asumsi yang didasarkan 
pada perilaku struktur.  
𝑨 𝑩

𝑨 𝑩
 

𝑨 𝑩
STRUKTUR STATIS TERTENTU

3 kN 4.33 kN
+1.32 +0.7
2.5 kN
-2.5 -2.5
2.5 kN

+0.7 +1.32
3.7 kN 3.63 kN

Anda mungkin juga menyukai