Anda di halaman 1dari 4

ARTIKEL MENGENAI

MENGAPA PESAWAT TIDAK JATUH SAAT TERBANG


BAHKAN SETELAH MENGALAMI TURBULENSI

Di Susun Oleh :
1. Anisa Trisniasari (05)
2. Najwa Hanaa N.A (24)

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGERI 1 MOJOSARI
Jl. Pemuda No.55, RW I, Seduri, Kec. Mojosari, Kab, Mojokerto, Jawa Timur
I. TUJUAN
Sebagai bahan pembelajaran dan tambahan informasi kependidikan terutama
dikehidupan sehari-hari dan juga sebagai bahan pembeljaran dalam mata pelajaran
fisika mengenai dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar.

II. DASAR TEORI


Pesawat tidak jatuh saat berada di udara ini karena adanya keseimbangan benda tegar,
dan pada saat ingin berbelok pesawat dengan mengatur kemudinya dan akibat dari
gaya kemudi akan menghasilkan torsi namun ini tidak akan nyaman bagi penumpang,
pesawat biasanya menggunakan teori gaya centripetal untuk mengubah arahnya.

III. TEORI DASAR KESEIMBANGAN


BENDA TEGAR
Keseimbangan benda tegar adalah kondisi dimana momentum benda tegar sama
dengan nol. Artinya jika awalnya benda tegar tersebut diam, maka ia akan tetap diam.
Namun jika awalnya benda tegar tersebut bergerak dengan kecepatan konstan, maka
ia akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan.
Sedangkan benda tegar sendiri adalah benda yang bentuknya (geometrinya) akan
selalu tetap sekalipun dikenakan gaya. Jadi sekalipun dia bergerak translasi atau rotasi
bentuknya tidak akan berubah, contohnya meja, kursi, bola, dll.
Perlu diperhatikan bahwa momentum terbagi menjadi dua, yakni momentum linear
dan momentum angular. Pertama-tama kita meninjau momentum linear p = 0.
Momentum linear dan impuls dihubungkan oleh persamaan:
∑F · Δt= Δp

atau dapat juga ditulis menjadi 

∑F = Δp/Δt

karena p konstan maka akibatnya Δp sama dengan 0. Sehingga ∑F = 0.

Kemudian dengan cara yang sama kita meninjau momentum angular L. Momentum
angular dan impuls angular dihubungkan oleh persamaan

∑Τ · Δτ= ΔL

atau dapat juga ditulis menjadi

∑Τ = ΔL/Δτ
Karena L konstan maka akibatnya ΔL sama dengan nol. Sehingga ∑Τ = 0.

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa suatu benda/sistem dikatakan setimbang jika ia


memenuhi dua syarat berikut:
∑F = 0
∑Τ = 0

Pada sistem partikel, benda dianggap sebagai suatu titik materi. Semua gaya yang
bekerja pada benda dianggap bekerja pada titik materi tersebut, sehingga gaya yang
bekerja pada partikel hanya menyebabkan gerak translasi (tidak menyebabkan gerak
rotasi).

Oleh karena itu, syarat yang berlaku bagi keseimbangan sistem partikel hanyalah
keseimbangan translasi atau ∑F = 0; ∑Fx = 0 ; ∑Fy = 0 ∑F = 0 yang berarti benda
terus diam atau benda bergerak lurus beraturan.

Keseimbangan yang dimaksud di sini adalah keseimbangan statis sitem partikel, yang
berarti ∑F = 0 dan benda terus diam. Jika ∑F = 0 tetapi benda terus bergerak lurus
beraturan, ini adalah keseimbangan kinetis.

Beberapa contoh aplikasi keseimbangan statis benda tegar dalam kehidupan sehari-
hari adalah seprang petani memegang bambu tepat di tengah-tengah.

Akibatnya, gaya berat bambu pada setiap sisi sama besar. Gaya ini menimbulkan
momen gaya pada sumbu putar (tubuh petani) sama besar dengan arah berlawanan,
sehingga terjadi keseimbangan rotasi. Ini menyebabkan petani lebih mudah membawa
kedua keranjangnya

Secara umum keseiimbangan benda tegar dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni
keseimbangan dinamis (benda yang bergerak baik secara translasi/linear ataupun
secara angular dan keseimbangan statis (benda yang betul-betul diam).

Keseimbangan statis itu sendiri dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

Keseimbangan stabil, terjadi apabila suatu benda diberikan gaya maka posisinya akan
berubah. Namun bila gaya tersebut dihilangkan maka posisinya akan kembali ke titik
semula.

Contoh keseimbangan stabil: kelereng di dasar mangkok lingkaran. Ketika kelerang


diberi gangguan (gaya) sehingga posisinya menjadi naik, namun ketika gaya tersebut
dihilangkan maka posisi kelereng akan kembali ke dasar mangkok.

Keseimbangan labil (tidak stabil), terjadi apabila suatu benda diberikan gaya maka
posisinya akan berubah. Namun bila gaya tersebut dihilangkan maka posisinya tidak
akan kembali ke titik semula.

Sedangkan contoh keseimbangan labil: kelereng yang diam di puncak mangkok


lingkaran yang terbalik. Ketika kelereng diberi gangguan sedikit, maka ia akan jatuh
ke bawah, dan tidak akan kembali ke posisi semula.

Contoh keseimbangan netral: kelereng yang ada di atas lantai. Ketika kelereng diberi
gangguan, maka posisinya akan bergeser. Namun titik beratnya tidak akan berpindah
secara vertikal.
IV. PEMBAHASAN

Pesawat tidak jatuh karena adanya keseimbangan benda tegar. Ada 4 gaya yang
bekerja dalam kasus pesawat terbang, yaitu gaya angkat dengan arah ke atas dengan
menyeimbangkan gaya berat ke bawah, kemudian gaya dorong ke depan dengan
menyeimbangkan gaya tarikan ke belakang.

Semua gaya saling menghilangkan satu sama lain, karena semua besarnya sama dan
saling berlawanan arah. Oleh karena itu pesawat tetap dalam keseimbangan yang
dinamis.

Anda mungkin juga menyukai