Anda di halaman 1dari 5

PERSAMAAN TORSI, KESETIMBANGAN DINAMIS DAN MOMENTUM SUDUT

A. Persamaan Torsi
1. Momen Gaya (Torsi)

Momen gaya didefenisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan lengan gaya.
Momen gaya merupakan salah satu besaran vektor. Secara matematis, momen gaya
dinyatakan sebagai berikut:

Keterangan :

Jika gaya membentuk sudut Ɵ, maka persamaan momen gaya


juga dapat ditentukan sebagai berikut:

Satuan momen gaya adalah Nm yang setara dengan Joule. Namun, momen gaya
bukan merupakan kerja atau energi.

Jika pada benda bekerja beberapa gaya, maka jumlah momennya sama dengan
momen gaya dari resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut. Secara matematis
dinyatakan sebagai berikut:

∑τ = τ1 + τ2 + τ3 + … + τn
2. Arah momen gaya

Arah dari momen gaya ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Arah
ibu jari menunjukkan arah momen gaya. Jika arah momen gaya searah dengan arah
perputaran jarum jam, maka arah ibu jari akan menjauhi pengamat dan bertanda negatif.
Sebaliknya, jika benda berotasi dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam maka arah
ibu jari mendekati pengamat dan momen gaya bertanda positif.

Contoh Penerapan dalam kehidupan sehari-hari:

 Membuka pintu, ketika kamu tarik atau dorong gagang pintu dengan gaya, pintu akan
mengayun terbuka atau tertutup. Ayunan terbuka atau tertutup ini menandakan kalau
pintu mengalami gerak rotasi (bergerak pada lintasan melingkar) dan memiliki sumbu
putar (poros) yang terletak pada engselnya. 
 Memasang baut, agar dapat dengan mudah mengencangkan baut tersebut dapat
melakukan dua cara yaitu memberi gaya yang besar dengan lengan gaya yang
panjang, dengan kata lain memberi momen gaya yang besar.
 Kipas angin yang berputar, bahwa semakin besar sudut kelengkungan rotasi, jari-jari
kincir pada kipas semakin besar dan hal ini menyebabkan gaya hambat yang dialami
kincir kipas pun semakin besar sehingga kecepatan kincir berkurang.
B. Kesetimbangan Benda Tegar
1. Konsep benda tegar

Benda tegar adalah benda yang tidak akan berubah bentuknya setelah di
berikan suatu gaya, tetapi apa bila gaya luar yang diberikan terlalu besar atau dengan
kata lain melebihi proporsi kekuatan dari suatu benda, maka konsep ini tidak akan
berlaku pada benda tegar. Dalam kesetimbangan benda tegar terdapat dua jenis
kesetimbangan yaitu:

 Kesetimbangan statis

Benda dikatakan berada dalam keseimbangan statis ketika jumlah total dari semua
gaya yang bekerja pada saat diam adalah nol, sehingga benda tetap dalam keadaan
diam. Dalam kesetimbangan statis ini dibagi atas tiga bagian :

a. Kesetimbangan stabil

Pada kesetimbangan stabil ini merupakan kesetimbangan yang terjadi pada benda
yang apabila dipengaruhi gaya akan kembali keposisi semula begitu gaya
dihilangkan.

b. Kesetimbangan labil

Kesetimbangan labil adalah kesetimbangan yang terjadi pada benda yang apabila
dipengaruhi gaya, tidak akan kembali keposisi semula. .

c. Kesetimbangan netral

Kesetimbangan netral merupakan kesetimbangan yang terjadi pada benda yang


apabila dipengaruhi gaya, maka akan mengalami perubahan posisi tetapi tidak
mengalami perubahan titik berat.

 Kesetimbangan dinamis

Benda dikatakan berada dalam kesetimbangan dinamis ketika benda tetap dalam
keadaan bergerak yang konstan, baik secara translasi ataupun rotasi di bawah
pengaruh pengaruh beberapa gaya.dalam kesetimbangan dinamis ini dibagi atas dua
bagian :

a. Kesetimbangan Translasi

Kesetimbangan translasi adalah keseimbangan yang dialami benda ketika


bergerak dengan kecepatan linear konstan atau tidak mengalami perubahan linear.
Syarat dari kesetimbangan linear adalah ΣF = 0.

b. Kesetimbangan rotasi

Kesetimbangan rotasi adalah kesetimbangan yang dialami benda ketika bergerak


dengan kecepatan sudut atau tidak mengalami percepatan sudut. Rotasi benda
disebabkan oleh momen gaya.

C. Momentum Sudut

Momentum sudut adalah suatu besaran yang ada pada suatu benda yang sedang
bergerak melingkar atau bergerak rotasi. Besar momentum sudut dinyatakan:

L=I.ω

dengan:

L = momentum sudut (kgm2/s)

I = momen inersia (kgm2)

ω = kecepatan sudut (rad/s)

Momentum sudut merupakan besaran vektor. Arah


momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat ditentukan dengan kaidah putaran
sekrup atau dengan aturan tangan kanan. Jika keempat jari menyatakan arah gerak rotasi,
maka ibu jari menyatakan arah momentum sudut.

Jika benda bermassa m bergerak rotasi pada jarak r dari sumbu rotasi dengan
kecepatan linier v, maka persamaan (1) dapat dinyatakan sebagai berikut:

L=I.ω

Karena I = m.r2 dan ω = v /r, maka:

L = m.r2 . v/r

L = m.r.v

Hukum Kekekalan Momentum Sudut:

“ jika tidak ada resultan momen gaya luar yang bekerja pada sistem, momentum sudut
sistem adalah kekal (tetap besarnya)”.

Secara matematis dirumuskan:

L = konstan

L 1 = L2

I1 . ω1 = I 2 . ω2

Sehingga kecepatan benda yang berputar dapat diubah ubah dengan mengubah besarnya
momen inersia benda.

Anda mungkin juga menyukai