Perhatikan Gambar di atas! Ada dua buah batangan, benda A terbuat dari besi
dan benda B terbuat dari adonan tepung yang agak lembek. Apabila kedua
benda itu diputar dengan memegang salah satu ujungnya, kira-kira apakah yang
akan terjadi? Benda A bentuknya relatif tetap, sedangkan benda B akan
mengalami perubahan bentuk. Pada putaran dengan frekuensi tertentu benda B
akan meregang dan tidak kembali pada bentuk semula. Jadi, dapat dinyatakan
bahwa benda A adalah benda tegar dan benda B bukan benda tegar.
Untuk melihat suatu benda diam menjadi bergerak translasi (lurus), anda
perlu mengerjakan gaya pada benda itu. Analog dengan itu, untuk membuat
suatu benda tegar berotasi (berputar) terhadap suatu poros tertentu, anda perlu
mengerjakan torsi (dari bahasa latin torquere; memutar) pada suatu benda.
Momen gaya atau torsi merupakan besaran yang mengakibatkan benda
berotasi atau berputar. Besaran-besaran apakah yang berkaitan dengan torsi?
Berdasarkan sifat perkalian silang dua vektor, besar momen gaya dapat dicari
dengan rumus:
Seperti halnya gaya F, torsi t juga termasuk vektor, yang memiliki besar dan
arah. Bedanya, arah torsi hanya dua, searah atau berlawanan arah jarum jam.
Kedua arah torsi ini cukup dibedakan dengan memberikan tanda positif atau
negatif. Supaya konsisten dengan aturan matematika maupun aturan arah pada
momentum sudut dan gaya Lorentz, penentuan arah positif untuk torsi
mengikuti aturan putaran tangan kanan (Gambar berikut).
Momen Inersia Benda Diskrit (Partikel)
Benda yang terdiri atas susunan partikel (titik), jika melakukan gerak rotasi
memiliki momen inersia sama dengan hasil jumlah dari momen inersia partikel
penyusunnya.
Kita mengenal rF sebagai torsi gaya t yang dihasilkan oleh gaya F terhadap
poros rotasi partikel dan mr2 sebagai momen inersia partikel I. Dengan
demikian, persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
Rumus adalah hukum II Newton untuk benda yang bergerak rotasi, yang analog
dengan F = m.a, hukum II Newton untuk benda yang bergerak translasi. Jadi,
dalam gerak rotasi, torsi berperan seperti gaya pada gerak translasi.
Momentum Sudut
Jika lengan torsi terhadap poros r dan kecepatan linear v benda (benda
dianggap partikel) diberikan, besar momentum sudut L dapat dihitung sebagai
berikut.
Jika momen gaya luar sama dengan nol, berlaku Hukum Kekekalan
Momentum Sudut, yaitu momentum sudut awal akan sama besar dengan
momentum sudut akhir. Secara matematis, pernyataan tersebut ditulis sebagai
berikut.
“ jika tidak ada resultan momen gaya luar yang bekerja pada sistem ( ),
momentum sudut sistem adalah kekal (tetap besarnya)”.
Dalam sistem partikel, benda dianggap sebagai suatu titik materi. Semua
gaya yang bekerja pada benda dianggap bekerja pada titik materi tersebut,
sehingga gaya yang bekerja pada partikel hanya menyebabkan gerak translasi
(tidak menyebabkan gerak rotasi). Oleh karena itu, syarat yang berlaku bagi
keseimbangan sistem partikel hanyalah keseimbangan translasi.
Anda telah mengetahui bahwa bisa berarti benda terus diam atau benda
bergerak lurus beraturan. Nah, keseimbangan yang dimaksud dalam subbab ini
adalah keseimbangan statis sitem partikel, yang berarti dan benda terus diam.
Jika tetapi benda terus bergerak lurus beraturan, ini adalah keseimbangan
kinetis.
Keseimbangan tiga gaya secara sederhana diuraikan dengan menggunakan
aturan sinus dalam segitiga (Gambar berikut).
Keseimbangan Statis Benda Tegar
Suatu benda tegar disebut seimbang statis jika benda tegar itu tidak
bergerak translasi dan juga tidak bergerak rotasi (Perhatikan Gambar di atas).
Apakah syarat dari keseimbangan statis benda tegar? Telah anda ketahui bahwa
untuk sistem partikel, syarat keseimbangan statis cukup dan benda mula-mula
diam. Apakah pada keseimbangan statis benda tegar juga hanya berlaku syarat
ini?
Pada gambar di atas diilustrasikan bahwa walaupun , tetapi mistar masih bisa
berotasi terhadap poros O. Rotasi ini terjadi karena torsi total terhadap poros O
tidak nol ( ). Supaya mistar tidak berotasi, maka resultan torsi pada titik apa saja
yang diambil sebagai poros haruslah nol ( ). Akhirnya, dapatlah kita nyatakan
syarat keseimbangan statis benda tegar sebagai berikut.
Petani memikul dua buah keranjang yang dihubungkan dengan sebuah bambu.
Contoh
Pada gambar di atas tampak dua orang anak sedang bermain jungkat-jungkit.
Massa anak yang putri adalah 25 kg, sedangkan massa anak yang putra adalah
50 kg. Anak putri berada 3 m dari pusat rotasi jungkat-jungkit, sedangkan anak
yang putra berada 1,5 m dari pusat rotasi jungkat-jungkit. Tentukan apakah
kedua anak tersebut dalam keadaan seimbang atau tidak! (g = 10 m/s2)
Diketahui:
mp = 25 kg
rp = 3 m
mL = 50 kg
rL = 1,5 m
Setiap partikel dalam suatu benda tegar memiliki berat. Berat keseluruhan
benda adalah resultan dari semua gaya gravitasi berarah vertikal ke bawah dari
semua partikel ini, dan resultan ini bekerja melalui suatu titik tunggal, yang
disebut titik berat (atau pusat gravitasi).
Kita juga dapat menyatakan titik berat sebagai suatu titik dimana resultan gaya
gravitasi partikel-partikel terkonsentrasi pada titik ini. Karena itu, resultan torsi
dari gaya gravitasi partikel-partikel pada titik beratnya haruslah nol. Buktinya
sangat mudah, tumpulah benda tegar pada titik beratnya, maka benda berada
dalam kondisi keseimbangan statis dan tidak akan jatuh.
Menentukan letak titik berat benda homogen yang memiliki sumbu simetri
seperti mistar kayu sangatlah mudah. Sumbu simetri dari mistar kayu tepat
melalui titik tengah mistar. Ini berarti titik berat mistar kayu ada di titik tengah
mistar. Karena itulah mistar seimbang ketika ditumpu oleh jari telunjuk anda
tepat di titik tengah mistar.
Titik berat dari berbagai benda homogen yang bentuknya teratur (memiliki
sumbu simetri) terletak pada perpotongan diagonalnya (Lihat Tabel berikut).
Titik berat benda gabungan dari benda-benda teratur bentuknya dapat dicari
dengan rumus berikut.
Jenis-jenis Keseimbangan
Ada tiga jenis keseimbangan, yaitu keseimbangan stabil, keseimbangan labil,
dan keseimbangan netral. Keseimbangan stabil adalah keseimbangan yang
dialami benda dimana sesaat setelah gangguan kecil dihilangkan, benda akan
kembali ke kedudukan keseimbangannya semula (Gambar a). Keseimbangan
labil adalah keseimbangan yang dialami benda dimana setelah gangguan kecil
dihilangkan, benda tidak akan kembali ke kedudukannya semula, bahkan
gangguan tersebut makin meningkat (Gambar b). Keseimbangan netral
(atau indiferen) adalah keseimbangan di mana gangguan kecil yang diberikan
tidak akan mempengaruhi keseimbangan benda (Gambar c).Tips dan Trik
Pembahasan Soal