html
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejarah arsitektur telah melahirkan para pemikir dan perancang
bangunan yang karyanya sangat mengagumkan. Gabungan karya seni dan
kekuatan yang kokoh menjadikan hasil karya itu bertahan lama mengukir
sejarah. Kekuatan yang menopang keindahan itu terletak pada keseimbangan
yang di rencanakan dengan baik. Pada pembahasan kali ini akan mempelajari
materi tentang yang berkaitan dengan keseimbangan benda tegar dan dinamika
rotasi yang lebih terfokus pada momen gaya (torsi) dalam kehidupan sehari-
hari.
Dalam benda tegar, ukuran benda tidak diabaikan. Sehingga gaya-gaya
yang bekerja pada benda hanya mungkin menyebabkan gerak translasi dan
rotasi terhadap suatu poros. Pada benda tegar di kenal titik berat. Sedangkan
dinamika rotasi adalah gerak melingkar yang memperhatikan penyebabnya.
Momen gaya merupakan besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan
kuasa atau lengan torsi. Torsi adalah gaya memuntir atau gaya yang
diberlakukan pada benda agar benda itu bergerak melingkar.
1.2. Rumusan Masalah
1. Mengetahui tentang torsi?
2. Penerpan torsi pada gasing?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MENGETAHUI TENTANG TORSI
Torsi disebut juga momen gaya dan merupakan besaran vektor. Torsi adalah
hasil per silang antara vektor posisi r dengan gaya F, dapat dituliskan
Pada batang di atas vektor r adalah vektor yang berawal di ujung batang yang
dipatri dan berujung atau berarah di ujung yang lainnya. Bila gaya tegak lurus
maka θ = 90 sehingga nilai sin θ = 1. Torsi yang dilakukan pada batang
maksimal. Bila sejajar dengan , maka nilai sin θ = 0 sehingga besarnya torsi
0 dan batang tidak berotasi. Besar torsi dapat kita tuliskan sebagai :
dengan l =r sin θ
Torsi hanya bekerja pada benda bila gaya memiliki lengan yaitu jarak dari gaya
ke sumbu putar dan bila gaya tidak menuju sumbu putar. Lengan torsi sebuah
gaya didefinisikan sebagai panjang garis yang ditarik di titik sumbu rotasi
sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya.
Arah Torsi
Lengan torsi ditunjukkan oleh l. Lengan torsi sebuah gaya didefinisikan sebagai
panjang garis yang ditarik di titik sumbu rotasi sampai memotong tegak lurus
garis kerja gaya seperti pada gambar berikut.
Perhatikan dengan arah torsi, arah torsi menuruti aturan putaran tangan kanan
seperti pada gambar berikut.
Jika arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam maka arah torsi ke atas,
dan arah bila arah putaran searah dengan arah putaran jarum jam maka arah
torsi ke bawah. Kita dapat melihatnya dengan sebuah sistem koordinat. Bila
batang terletak pada sumbu x dan pangkal vektor r di titik (0,0,0). Gaya pada
arah sumbu y positif batang akan berputar melawan arah jarum jam, arah torsi
ke arah sumbu z positif. Sebaliknya bila arah gaya kearah sumbu y negatif,
putaran batang berlawanan dengan arah jarum jam, arah torsi ke sumbu z
negatif. Jika arah gaya tidak tepat pada arah sumbu y tetapi membentuk sudut θ
terhadap sumbu x, maka arah torsi dapat dilihat pada gambar berikut.
Pada batang dengan titik tumpu pada ujung kiri batang, ada dua gaya yang
bekerja pada batang.
Pada gambar diatas gaya F1 akan menyebabkan batang berputar searah dengan
jarum jam, gaya F2 akan menyebabkan benda berputar berlawanan arah dengan
arah jarum jam. Torsi total adalah jumlah kedua torsi tersebut.
Momen gaya yang mengakibatkan putaran searah jarum jam diberi tanda
(+) positif sedangkan momen gaya yang menyebabkan putaran berlawanan
dengan jarum jam diberi tanda (-) negatif.
Bila gaya bukan tegak lurus dapat dilakukan dengan
a. mengeser gaya sepanjang garis kerja gaya sehingga tegak lurus dengan posisi
sumbu rotasi
b. menguraikan gaya atas komponen-komponennya
dengan kecepatan tersebut kecuali ada gaya resultan bekerja pada benda
itu. Jika sebuah benda dalam keadaan diam, benda tersebut tetap diam
Ini maksudnya pada saat gasing diam maka akan tetap diam (jika tidak
ada pengaruh gaya luar). Nah, untuk membuat gasing dari keadaan diam
agar bergerak dengan kecepatan tertentu maka harus ada gaya luar yang
hentakan atau tarikan tali pada gasing (pada saat mulai memutar
gasing).
dengan besar gaya, searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik
a=F/m
Dimana:
a = percepatan
F =gaya
m=massa gasing
Ini sama artinya dengan semakin besar gaya diberikan pada gasing maka
kecil gaya diberikan pada gasing maka semakin kecil percepatan yang
maka gaya yang diberikan pada gasing haruslah besar atau bisa juga
Gerak melingkar.
Gasing bentuknya hampir seperti roda sepda motor. Oleh karena itu juga
lingkaran.
Prinsip ini dapat digunakan untuk mainan gasing ini karena bagian atas
v = s/T
menjadi:
v = 2πr/T
Keterangan:
sebagai berikut.
timer, sedikit kertas kecil dan perekat. Kita dapat merekatkan kertas
jumlah putaran gasing. Saat gasing diputar, maka kertas yang melekat
pun juga ikut berputar. Kita cukup mendekatkan jari tangan kita
dengan timer.
Yang kedua, kita cukup mengukur jari-jari lingkaran atas dari gasing dan
rumus di atas.
ώ = v/r
Keterangan:
Kita tinjau gasing itu dari hukum torsi (momen gaya). Momen gaya
berputar dengan arah putar searah putaran jarum jam. Momen gaya F
terhadap titik O didefinisikan sebagai hasil kali silang antara lengan gaya
τ=rxF
τ = r.sin α.F
atau
τ = r.F.sin α
Di mana:
r = panjang lengan gaya gasing (dalam hal ini adalah jari-jari gasing) (m)
Sekarang kita tinjau cara kerja gasing dari hukum momentum sudut.
pengaruh gaya F.
F=m.a
F. r = m . α . r2
F. r = m . r2 . α.
Besaran mr2 disebut momen inersia atau momen kelembaman (I) dari
τ =I . α
α = (ώt – ώ0)/∆t
sehingga di dapat
τ = I . (ώt – ώ0)/∆t
τ . ∆t = I . ώt – I . ώ0
Di mana:
τ . Δt = impuls sudut
persamaan:
τ = r.sin α.F
atau
τ = r.F.sin α
persamaannya menjadi:
r.F.sin α.∆t = I . ώt – I . ώ0
r.F.sin α.∆t = I . ώ
inersia untuk umum, tiap benda memiliki momen inersia yang berbeda
I = mr2
persamaannya menjadi:
ώ = F.sin α.∆t/(m.r)
Keterangan:
ω = kecepatan sudut
dari gasing tersebut. Besarnya jarak sumbu putar gasing dengan bagian
tersebut berputar.
gaya tarikan tali ketika kita melepas gasing. Semakin besar gaya tarikan
yang kita berikan, semakin besar torsi gasing yang pada akhirnya
semakin kecil massa gasing maka kecepatan sudut gasing makin besar.
gerak benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek
Gaya gesek yang terjadi pada gasing yang utama adalah dengan lantai
atau dasar di mana gasing dimainkan. Gaya gesek yang terjadi pada
gasing akan berlawanan dengan arah putar gasing. Jadi, apabila gasing
Hal ini sama halnya dengan rotasi gasing yang berupa teori. Namun,
hal ini dapat diperhatikan dari gasing yang berputar di atas pasir. Gasing
arah seperti arah gaya gesek. Karena, gaya gesek inilah yang membuat
gasing yang berputar kencang menjadi pelan dan akhirnya berhenti
total.
terhadap lantai semakin besar. Kita telah ketahui bahwa tekanan (p)
merupakan gaya (F) yang diberikan per satuan luas (A). Memperkecil
keras (gembur), ujung bawah gasing akan tenggelam dan gasing akan
Berdasarkan hasil analisis fisika tadi, kita dapat ketahui bagaimana cara
atau tips bermain gasing. Oke langsung saja, adapun tips bermain gasing
sebagai berikut.
gasing.
gembur (halus).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari makalah diatas didapat sebuah kesimpulan yaitu, aplikasi momen gaya
(torsi) pada gasing juga memliki beberapa gaya saat penerapannya. besarnya
jarak sumbu putar gasing dengan bagian terluar gasing akan mempengaruhi
kecepatan putar gasing tersebut. Semakin besar jaraknya semakin lambat gasing
berputar, semakin kecil jaraknya semakin kencang gasing berputar. Selain
faktor jarak antara sumbu putar dengan jarak terluar gasing, torsi dipengaruhi
oleh besarnya gaya yang arahnya tegak lurus terhadap sumbu putar. Pada
permainan gasing besarnya gaya tersebut diterjemahkan sebagai besarnya gaya
tolakan awal ketika melepas gasing. Semakin besar gaya tolakan yang kita
berikan, semakin besar torsi gasing yang pada akhirnya semakin besar
kecepatan yang akan dihasilkan begitupun sebaliknya, semakin lemah kita
memutar gasing semakin lambat pula kecepatan yang dihasilkan. Ketika gasing
berputar, bila tidak ada gaya tambahan dari luar artinya kita tidak memberikan
pengaruh apapun terhadap gasing. Momentum sudut yang ada di gasing bersifat
kekal momentum sudut merupakan perkalian antara momen inersia dengan
kecepatan sudut momen inersia merupakan ukuran inersial sitem, untuk berotasi
terhadap sumbu putarnya. Perubahan momen inersia itu berpengaruh pada
perubahan kecepatan sudut. Padahal ini akan terlihat perubahan kecepatan putar
gasing.
3.2 Saran
Sebaiknya pada pembahasan atau pembuatan makalah selanjutnya
diharapkan lebih banyak lagi memiliki referensi agar isi makalah lebih luas dan
informasi yang ditulis jauh lebih variatif. Dan bisa lebih banyak membagikan
ilmu pengetahuan pada semuanya. Agar kita bisa mengetahui bahwasannya
banyak hal dalam kehidupan sehari-hari kita berkaitan dengan teori fisika
penerapannya.