KONSEP KESEIMBANGAN
MENGHITUNG REAKSI TIAP SUMBU
PADA MOBIL DENGAN BEBAN / MUATAN
DISUSUN OLEH :
Gross Vehicle Weight (GVW) adalah Berat kendaraan beserta berat muatan
yang telah didesain oleh APM (Agen Pemegang Merk) pada setiap masing
masing type kendaraan, GWV dipengaruhi oleh Berat Kendaraan dan Total
muatan yang di ijinkan untuk diangkut oleh suatu kendaraan. Pemilihan
moda yang tepat berdasar muatan juga diharapkan memberikan kontribusi
yang baik terhadap aspek keselamatan dan turut serta menjaga dan
memelihara sarana jalan dan jembatan.
Makalah ini disusun merupakan tugas mata kuliah Mekanika Teknik III
serta untuk membantu pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman
mengenai Mekanika Teknik, dalam hal yang sama makalah ini juga
bertujuan agar membantu penyusun menyelesaikan soal-soal maupun
permasalahan yang berhubungan dengan Mekanika Teknik.
1. Tumpuan
2. Beban (Muatan)
Penyusunan makalah ini merupakan tugas mata kuliah Mekanika Teknik III,
disamping hal tersebut tentunya ada hal lain yang bermanfaat dalam
penyusunan makalah ini. Beberapa manfaatnya yaitu:
1. Untuk mengetahui konsep keseimbangan ;
2. Untuk mengetahui macam-macam Tumpuan dan Pembebanan
Benda;
3. Untuk mengetahui penyelesaian perhitungan reaksi pembebanan
benda pada suatu tumpuan.
4. Untuk dapat menghitung dan mengetahui beban reaksi pada
masing masing sumbu kendaraan bermotor.
1.5 Pustaka
Suatu Pertikel dikatakan seimbang jika resultan semua gaya yang bekerja
pada partikel tersebut bernilai 0 (nol).
Syarat perlu dan cukup untuk terjadinya keseimbangan suatu benda tegar
secara analitis adalah :
jumlah momen = 0 ( ΣM = 0 )
Dari ketiga persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa benda tidak bergerak
dalam arah translasi atau arah rotasi (diam)
a. Tumpuan Sendi
a. Gaya Vertikal Fy
b. Gaya Horizontal Fx
b. Tumpuan Jepit
a. Gaya Fertikal Fy
b. Gaya Horizontal Fx
c. Momen (M)
Adalah beban yang mengenai struktur hanya pada satu titik tertentu
(terpusat)
b. Beban terdistribusi
Adalah beban yang dapat berupa adanya beban pada titik pada konstruksi
menimbulkan momen atau momen yang memang diterima oleh kontruksi
seperti puntir (torsi) pada poros transmisi.
Semua beban harus dihitung dan menjadi komponen AKSI, yang akan
diteruskan ke tumpuan/peletakan, dimana tumpuan akan memberikan
REAKSI, sebesar aksi yang diterima, sehingga terpenuhi AKSI = RAKSI Statis
Tertentu.
Mencari R1
∑ M terhadap R2 = 0
– S1 . a – L (a – q) – S2 . 0 + R1 . a – R2 . 0 = 0
– S1 . a – L (a – q) + R1 . a = 0
R1 . a = S1 . a + L (a – q)
S 1 . a+ L(a−q)
R1 =
a
S1.a L(a−q)
R1 = +
a a
(a−q)
R1 = S1 + L.
a
Mencari R2
∑ M terhadap R1 = 0
S2 . a + L . q – S1 . 0 – R2 . a – R1. 0 = 0
S2 . a + L . q – R2 . a = 0
R2 . a = S 2 . a + L . q
S 2 . a+ L . q
R2 =
a
S 2 . a L. q
R2 = +
a a
q
R2 = S2 + L.
a
Berat Muatan L
L = 70 X – 10
Keterangan:
70 adalah 60 kg berat orang rata-rata + 10 kg barang bawaan penumpang
X adalah jumlah tempat duduk penumpang + pengemudi
Contoh soal :
Diketahui: Sebuah mobil Bus dengan ketentuan sebagai berikut :
JBB : 15000 kg G /(penumpang) : 45 orang
S1(Berat Sumbu : 3580 kg Ban, S1 : 2 x 900-20.14PR
1)
S2(Berat Sumbu : 6150 kg S2 : 4 x 900-20.14PR
2)
a : 620 cm
q : 365 cm
Ditanya:
Muatan Sumbu Terberat ( MST ) Mobil Bus
Jawab:
Berat Kendaraan (BK)
BK = S1 + S2
= 3580 + 6150
= 9730 kg == 9.730 ton
L = 70 X – 10
a.
= 70 (45) – 10
= 3140 kg == 3.140 ton
Orang = 45 x 60 = 2700 kg
Barang = 44 x 10 = 440 kg
b. Muatan Sumbu Terberat ( MST )
(a−q)
R1 = S1 + L.
a
620−365
= 3580 + 3140.
620
= 4871,45 kg
q
R2 = S2 + L.
a
365
= 6150 + 3140.
620
= 7998,55 kg
Jadi Reaksi Sumbu Terberat pada Bus kasus diatas adalah 7998,55 kg berada pada Sumbu Ke 2
2. Menghitung MST dari reaksi tiap sumbu Mobil Tronton
Mencari R1
∑ M terhadap R2 = 0
– S1 . a – G (a + p) – L (a – q) – S2 . 0 – S3 . 0 + R1 . a – R2 . 0 – R3 . 0 = 0
– S1 . a – G (a + p) – L (a – q) + R1 . a = 0
R1 . a = S1 . a + G (a + p) + L (a – q)
S 1 . a+G(a+ p)+ L( a−q)
R1 =
a
S 1 . a G(a+ p) L(a−q)
R1 = + +
a a a
(a+ p) (a−q)
R1 = S1 + G. + L.
a a
Mencari R2
∑ M terhadap R1 = 0
– S1 . 0 + S2 . a + S3 . a + R1. 0 – R2 . a – R3 . a + L . q – G . p 0=
S2 . a + S3 . a + L . q – G . p – R2 . a – R3 . a 0=
R2 . a + R 3 . a =
S2 . a + S3 . a + L . q – G . p
R2 . a + R 2 . a =
S2 . a + S2 . a + L . q – G . p
a (R2 + R2) =
a (S2 + S2) + L . q – G . p
2.R2. a =
2.S2 . a + L . q – G . p
2 S 2 . a+ L .q−G . p
R2 =
2a
2 S 2 . a L. q G. p
R2 = + –
2a 2a 2a
q p
R2 = S2 + L. + G.
R2 = R3 2a 2a
S2 = S3
Mencari R3
Sama dengan R2
q p
R3 = S3 + L. + G.
2a 2a
Contoh soal :
Diketahui: Sebuah mobil barang (Truk Tronton) dengan ketentuan sebagai berikut :
JBB : 21000 kg G : 3 x 60 kg
S1 : 2600 kg p : 60 cm
S2 : 2400 kg Ban, S1 : 2 x 900-20.14PR
S3 : 2300 kg S2 : 4 x 900-20.14PR
a : 450 cm S3 : 4 x 900-20.14PR
q : 410 cm
Ditanya:
Muatan Sumbu Terberat ( MST )
Jawab:
Berat Kendaraan (BK)
BK = S1 + S2 + S3
= 2600 + 2400 + 2300
= 7300 kg
a. L = JBB – ( BK + G )
= 21000 – (7300 + 180)
= 13520 kg
Daya Angkut ( DA ) = L + G
= 13520 + 180
= 13700 kg
q p
R3 = S3 + L + G.
2a 2a
410 60
= 2300 + 13520. + 180.
2.450 2. 450
= 2300 + 6159,11 + 12
= 8471,11 kg
Jadi Reaksi Sumbu Terberat pada Mobil Tronton kasus diatas adalah 8571,11 kg berada pada
Sumbu Ke 2
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki dalam
penulisan makalah ini baik dari segi tulisan, bahasa maupun materi yang
kami sajikan, oleh karena itu kami berpesan kepada pembaca agar dapat
mengambil sisi manfaat dari makalah yang kami buat, dan semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi kami maupun pembaca dan menjadi wawasan kita
dalam memahami penerapan mekanika teknik.
Saran dan kritik yang bersifat membangun kami harapkan untuk
kesempurnaan penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto , Soegiarto N. Dan Sudalih W. 1979. Mekanika Teknik. Jilid 2. Jakarta: Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan
Sekolah Tinggi Transportasi Darat, Modul Ajar Perhitungan Daya Angkut Kendaraan Bermotor
https://www.academia.edu/38758631/Mekanika_Teknik_III