Anda di halaman 1dari 31

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi

Getaran Paksa

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada suatu sistem yang bergerak pasti akan muncul getaran yang
menyertainya. Sehingga lama kelamaan akibat getaran tersebut akan berdampak
buruk pada sistem tersebut. Apalagi sistem tersebut sangat sensitif terhadap
Sebagai seorang Insinyur kita harus mengetahui fenomena-fenomena yang
terjadi pada sistem tersebut.Oleh karena itu,perlu dilakukan praktikum tentang
getaran

sehingga

kita

bisa

memahami

persoalan-persoalan,

mengatasi

permasalahan dan memahami teori serta aplikasidari getaran yang akan di


pratikumkan pada modul ini.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Memahami fenomena getaran paksa
2. Mengamati dan menghitung perilaku getaran paksa dua derajat
kebebasan.
1.3 Manfaat
Dengan adanya pratikum mengenai getaran ini, diharapkan praktikan
(mahasiswa) dapat memahami fenomena getaran paksa, serta mengamati dan
menghitung perilaku getaran paksa dua derajat kebebasan.

Kelompok 25
25

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Teori Dasar

2.1.1 Getaran
Getaran merupakan suatu peristiwa gerak bolak-balik dari suatu titik
materi yang disebabkan oleh gaya dan senantiasa mengarah kepada kedudukan
yang seimbang . Banyak sekali aplikasi getaran yang dapat kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari, contohnya getaran pada mobil diwaktu berjalan atau
waktu mobil diam sedangkan motornya dihidupkan ,getaran mesin-mesin
produksi seperti mesin freis, bubut, gurdi akan mengalami getaran motornya
hidup, dan sebagainya.
Sistem Massa Pegas
m

Gambar 2.2.1 Sistem massa pegas

Dan berdasarkan hukum Newton II untuk sistem massa pegas didapat


persamaan sebagai berikut

F = m.a
tanda minus (-) pada percepatan x
karena arah percepatan berlawanan
dengan arah gaya (kx).
Gambar 2.2 Diagram gaya dalam sistem
Kelompok 25
26

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa

k x m &
x&
&
& kx 0
mx
Prinsip Dalembert
Suatu sistem dinamik dapat diseimbangkan secara statik dengan
menambahkan gaya khayal yang dikenal dengan gaya inersia, dimana besarnya
sama dengan massa dikali percepatan dengan arah percepatan.
Mx, gaya inersia

F=0
Sistem Statik

Gambar 2.2.2 Prinsip gaya Dalembert

2.1.2 Getaran Paksa


Dilihat dari derajat kebebasannya, getaran dapat dibagi menjadi getaran
satu derajat, dua derajat dan banyak derajat kebebasan. Derajat kebebasan adalah
banyak koordinat yang diperlukan untuk menyatakan gerak sistem getaran.
Dilihat dari gangguan yang bekerja, getaran dapat berupa getaran bebas
dan getaran paksa. Getaran bebas adalah gerak sistem getaran tanpa adanya
gangguan dari luar, gerakan ini terjadi karena kondisi awal saja. Dan getaran
paksa adalah getaran yang terjadi karena adanya gangguan dari luar, gangguan ini
dapat berupa gaya yang bekerja pada massa.gaya yang timbul akibat massa
unbalance maupun simpangan yang bekerja pada tumpuan.
Pada objek ini, pembahasan difokuskan terhadap getaran paksa dua derajat
kebebasan, dimana gaya paksa diberikan oleh suatu massa unbalance rotasi. Alat
bertujuan untuk mengamati perilaku getaran paksa dua derajat kebebasan,
diantaranya hubungan gaya gangguan yang diberikan terhadap respon struktur,
bentuk simpangan dan modus getar yang terjadi serta hubungan fungsi simpangan
terhadap putaran motor pemberi gaya unbalance.
Kelompok 25
27

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa
Pemodelan alat getaran paksa dua derajat kebebasan diperlihatkan pada
gambar 6.1 berikut.
Fo sint

keq1

k2

keq2

M1

M2

X1

X2

Gambar 2.2.3 Pemodelan alat getaran paksa dua derajat

Dari pemodelan diatas didapat persamaan amplitudo X1 dan X2

X1

me 2 sin t k eq2 k 2 M 2 2

k 2 M 1

k 2 M 2 k 22

. (6.1)

k 2 me 2 sin t
X1
k eq1 k 2 M1 2 k eq2 k 2 M 2 2 k 22

. (6.2)

eq1

eq2

Gaya yang bekerja akibat massa unbalance (m) dihitung berdasarkan gambar
berikut
Fo = me
m
t
m

Gambar 2.2.4 Penentuan gaya yang bekerja akibat massa unbalance

2.1.3 Hukum I, II, III Newton


a. Hukum I Newton
Resultan gaya yang bekerja pada sistem static adalah sama dengan nol.
F = 0 ............................................................................(2.17)
Kelompok 25
28

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa
b. Hukum II Newton
Gaya akan menyebabkan suatu sistem menjadi dinamik (bergerak) apabila
massa dipengaruhi oleh percepatan.
F = m.a .........................................................................(2.18)
c. Hukum III Newton
Gaya aksi yang diberikan kepada suatu benda akan sama besarnya dengan
gaya reaksi yang dihasilkan namun mempunyai arah yang berlawanan
Faksi = Freaksi ....................................................................(2.19)
2.1.4 Pegas Seri & Pegas Paralel
Pada suatu sistem pemasangan pegas ada dua yaitu yang dipasang secara
seri atau yang di pasang secara paralel atau kedua-duanya. Sebagaimana contoh
berikut:
a) Pegas paralel
x
k1

k2

ke = k1 + k2

Gambar 2.2.5 Sistem pegas paralel

b) Pegas seri
k1

k2

1
ke

Gambar 2.2.6 Sistem pegas seri

2.1.5 Redaman & Jenis-Jenis Redaman


Sedangkan untuk redaman ada juga jenisnya yaitu:
1.Redaman Viskos

Kelompok 25
29

k1

k2

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa
Adalah jenis redaman mekanik dimana energi diserap melalui sejumlah fluida
cair. Fluida yang biasa digunakan ialah oli. Fluida tersebut diletakan pada sebuah
tabung yang berhubungan dengan batang yang akan diredam.

Gambar 2.2.7 Gambar redaman viskos

2. Redaman Coulumb
Adalah jenis konstanta redaman mekanik di mana energi yang diserap
melalui sliding gesekan . Gesekan yang dihasilkan oleh gerakan relatif dari
dua permukaan yang menekan satu sama lain merupakan sumber disipasi
energi. Secara umum, redaman adalah disipasi energi dari sebuah sistem
bergetar di mana energi kinetik diubah menjadi panas oleh gesekan.
Coulomb redaman adalah mekanisme redaman umum yang terjadi pada
mesin.

Kelompok 25
30

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa
Gambar 2.2.8 Gambar redaman coulumb

3. Redaman Struktur
Ialah redaman yang terdapat pada struktur dari sebuah benda. Setiap benda
memiliki redaman struktur tergantung pada kekakuan struktur tersebut.
Apabila sebuah sistem tidak memiliki redaman struktur, maka sistem akan
bergerak secara kontinu selama-lamanya

Gambar 2.2.9 Gambar redaman struktur

Secara umum dikenal dua kelompok getaran yaitu getaran bebas dan
getaran paksa. Pengelompokkan ini didasarkan pada gaya yang menyebabkan
suatu benda bergetar serta daya yang mempertahankannya. Sedangkan getaran
bebas ada dua, getaran bebas tanpa redaman dan getaran bebas dengan redaman.
2.1.6 Gangguan Pada Getaran Paksa
Getaran paksa terbagi atas 4 gangguan :
1. Gangguan Pada massa

f(t)

f(t)

m
x, x ,x

mx

kx

cx

Gambar 2.2.10 Getaran Paksa 1 derajat Kebebasan dengan gangguan pada massa
Persamaan diferensial gerak

Kelompok 25
31

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa

........(6.18)

& cx& kx f (t )
mx&
Jawab persamaan diferensial gerak :

jawab homogen

fungsi komplemen (transient)

jawab steady state

jawab partikulir

Jawab Homogen ( x tr )

mx cx kx 0
1
x tr ( t ) Ae n t sin(d t ) dengan tan

d x o
xo
dan A
sin
x o n x o

. (6.19)
Jawab Steady State ( x ss )
Gaya

m 2X
cX
F

Fsin

kX

Acuan
Gambar 2.2.11 Jawab Steady State

2. Gangguan simpangan pada pegas

Kelompok 25
32

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa

y, y ,y

k(x-y)

k
m

mx
x, x ,x

cx
Gambar 2.2.12 Getaran paksa 1 derajat Kebebasan dengan gangguan simpangan pada pegas

Persamaan diferensial gerak


k ( x y) 0 atau mx cx kx k y
mx cx

. (6.20)

Untuk gangguan harmonik


y ( t ) Y e i t

. (6.21)

dan jawab sistem


( t ) iXe i ( t ) dan
x ( t ) Xe i ( t ) , x
x ( t ) 2 Xei ( t ) . (6.22)

Fungsi Perbesaran atau Fungsi Frekuensi

ic k Xe i ( t ) kYe it

. (6.23)

X i
k
e

2
1 2 i2
Y
k m ic
n

3. Gangguan kecepatan pada peredam

Kelompok 25
33

. (6.24)

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa

y, y ,y

c( x y )

mx
x, x ,x

kx
Gambar 2.2.13 Getaran paksa 1 derajat kebebasan dengan gangguan kecepatan pada peredam

Persamaan diferensial gerak


mx c( x y ) kx 0 atau mx cx kx cy

. (6.25)

Fungsi gangguan
y Y ei t

dan

i Y e i t
y

. (6.26)

Jawab sistem
i X e i t dan
x X e i t , x
x
2 X e i t

. (6.27)

Fungsi perbesaran

m 2

i c X e

i t

ic Y ei t

. (6.28)

i c
X i

Y
k m 2 i c

(6.29)

Kelompok 25
34

i 2
1

2
2
n

i 2

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa

4. Gangguan Pada Tumpuan

x, x , x

m
k

mx

y, y

k x y

c x y

Gambar 2.2.14 Getaran paksa 1 derajat kebebasan dengan gangguan pada


tumpuan
Persamaan diferensial gerak
mx c( x y ) k ( x y) 0 atau mx cx kx cy ky

. (6.30)

Fungsi gangguan
i Y e i t
y Y e i t dan y

. (6.31)

Jawab sistem
i X e i t dan
x X e i t , x
x
2 X e i t

. (6.32)

Fungsi perbesaran

ic k X e i t ci k Y e it

(6.33)
1 i 2

X i
k ic

Y
k m 2 ic
1
i 2
2
n

2.1.7 Turunan Rumus Getaran Paksa


Kelompok 25
35

.(6.34)

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa

Persamaan Diferensial Gerak

mx 1 kx 1 k x 1 x 2 f 0

mx 1 2kx1 kx 2 f

mx 2 kx 2 k x 1 x 2 0

mx 2 2kx 2 kx 1 0

0 x 1

m x 2

m
0

2k

k x1

2k x 2

Untuk gaya gangguan f=Fo sin t

x 1 X1 sin t

x 1 2 X1 sin t

x 2 X 2 sin t

x 2 2 X 2 sin t

2k m 2

X1
F
k

2k m 2 X 2
0

Dengan Aturan cramer:


X1

2k m 2

2k m 2
k

k
2k m 2

Kelompok 25
36

F 2 k m 2
2k m 2 2k m 2 k 2

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa

X1

F 2k m 2

2k m

2 2

F 2k m 2

k m 2 3k m 2

mF 212 2
X1
m12 2 m 22 2

F 212 2

m12 2 22 2

Dimana:

12

k
m

22 3

k
m

k
m
k
3
m

Penyederhanaan X1:

2 F
X1
m12 2 22 2
2
1

12 F
22 12

X1

k
F
F
m
A1

k
k
2m

m 3

m m

F
1
1
2
2

2
2m 1 2 2

2m12

1
1

2
2
1
3 2
2

Kelompok 25
37

A1
A
2 2 2
2
2
2
1

F
1
1
2
2
2
2
2m 1
31

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa

2k

12

1
2
3 2

12

1
1
x1 (t )

2
1
3 2
2

1
1

X1

F
sin t
2
k

Fo sin t k eq2 k 2 M 2 2

eq1

k
m

k 2 M 1 2 k eq2 k 2 M 2 2 k 22

Untuk X2 :

2k m 2
k

X2

X2
X2

F
0

2k m 2

2k m 2

kF
k m 3k m 2
2

m 12 2 m 22 2
12

k
m

22 3

Penyederhanaan X2:
Kelompok 25
38

k
m

2k m 2k m k
2

kF

kF

12 F

m 12 2 22 2
1

k
m

k
m

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa

X2

12 F
m12 2 22 2

12 F
12 2

A
1
2
m22 2
22 2
m

X2

12 F
12

2
2

A2

A2

F
1
1

2
2
2
2m 1
2

A1

k
F
F
m

k k
2m
3
m m

F
1
1

2
2m1
2
2
1 2
3 2

1
1

m 2

Kelompok 25
39

k
3
2
m

2k

2
1

F
sin t
2
k

k 2 Fo sin t
k eq1 k 2 M1 2 k eq2 k 2 M 2 2 k 22

F
2m

12 F
A1
m 22 12

Dengan demikian jawab x 2 ( t )

X2

k
F
m

k
2
m

1
1
x2 (t )

2
1
3 2
2

1
1

2m

A1
A
2 2 2
2
2
2
1

1
2
3 2

12

k
m

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa
Getaran Paksa 2 Derajat Kebebasan

mx 1

y Ysin( t )

k1
m1

k 1 ( x 1 y)
m1
k ( x1 x 2 )

x1

k2

m2
m2

mx 2

x2

Gambar 2.2.15 Getaran Paksa dua derajat Kebebasan


Persamaan Diferensial Gerak

m1x 1 k 1 x 1 y k 2 x1 x 2 0

. (6.3)

m 2 x 2 k 2 x1 x 2 0

.(6.4)

m1x 1 k 1 k 2 k 2 x 2 k 1 y

. (6.5)

m 2 x 2 k 2 x 2 k 2 x1 0

. (6.6)

Matriks Persamaan Diferensial Gerak

m1
0

x
0 1
k1 k 2

m2
k2
x 2

k 2 x1
k1 y

k2 x2
0

(6.7)
Fungsi Gangguan Pada Tumpuan
y Y sin t

Jawab sistem dimisalkan


Kelompok 25
40

. (6.8)

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa
x 1 X1 sin t x 1 2 X1 sin t

. (6.9)

x 2 X 2 sin t x 2 2 X 2 sin t

. ( 6.10)

k 1 k 2 m 1 2

k2

k2

k 2 m 2 2

X1
k 1Y

0
X2

. (6.11)

Aturan Crammer

X1

X2

k 1Y

k2

k 2 m 2 2

. (6.12)

k 1 k 2 m1 2

k2

k2

k 2 m 2 2

k 1 k 2 m 1 2

k 1Y

k2

k 1 k 2 m 1 2

k2

k2

k 2 m 2 2

. (6.13)

Untuk
k1 k 2 k

X1

m1 m 2 m
kY

k m 2

2 k m 2
k

k
k m 2

kY k m 2
. (6.14)
2k m 2 k m 2 k 2

x1 ( t )

2
1

12

Y sin t
2
2
2 2 1 2 1
1
1

Kelompok 25
41

. (6.15)

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa
Amplitudo X 2

X2

2k m 2

kY

2k m 2
k

x 2 (t )

k
k m 2

12

k 2Y

2k m k m k
2

.(6.16)

Y sin t

1
12

. (6.17)

2.1.8 Parameter
Pada suatu sistem, getaran mempunyai parameter-parameter diantarnya:
1.

massa (m)

2.

Pegas yang punya kekakuan (k)

3.

Redaman (c)

4.

Gaya gangguan f (t)

Sebagaimana contoh berikut ini

& X
&
&
X X
k

Gambar 2.2.16 Sistem pegas dengan gangguan

2.1.9 Aplikasi
a. Shock Absorber

Kelompok 25
42

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa
Shock Absorber adalah salah satu komponen dalam sistem suspensi, yang
berfungsi untuk meredam gaya osilasi dari pegas. Shock absorbers berfungsi
untuk memperlambat dan mengurangi besarnya getaran gerakan dengan
mengubah energi kinetik dari gerakan suspensi menjadi energi panas yang
dapat dihamburkan melalui cairan hidrolik.

Gambar 2.2.17 Shock absorber

b. Sistem peredam pada mobil


Pada sistem pegas pada mobil, pada hal ini mobil tentunya roda lebih dari satu,
dan semua gaya yang diterima roda pastinya akan mempengaruhi pergerakan
roda lainnya. Misalnya saja saat terjadi efek rolling bodi kendaraan dan sifat
jalan belok kendaraan, harus ada yang bisa menyeimbangkan kendaraan dalam
rangka untuk kenyamanan.

Gambar 2.2.18 Sistem peredam pada mobil

c. Pada pegas daun


Kelompok 25
43

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa
Konstruksi sederhana, Dapat meredam getaran sendiri ( gesekan antara daun
pegas)Berfungsi sebagai lengan penyangga ( tidak memerlukan lengan
memanjang dan melintang )

Gambar 2.2.19 pegas daun

Kelompok 25
44

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa
2.2

Teori Dasar Alat Uji


Untuk mengetahui prilaku sistem getaran dua derajat kebebasan dengan

cara eksperimental adalah dengan melakukan pengujian pada alat getaran paksa
dua derajat kebebasan, alat-alat yang dipakai :
1. Tachometer digunakan untuk menghitung kecepatan sudut dari massa yang
berada pada poros yang akan diuji. Pada percobaan yang dilakukan kami
menggukan tachometer digital dengan satuan rpm.

Gambar 2.2.20 Tachometer

2. DC Power supply berguna untuk memberikan daya yang bersumber dari


arus listrik

Gambar 2.2.21 Power Supply

3. Kertas pencatat yang memiliki kecermatan 1 mm dan berguna untuk


mempermudah pengukuran secara langsung

Kelompok 25
45

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa
Gambar 2.2.22 Kertas Pencatat

4. Inverter adalah sebuah perangkat elektronik yang mengubah tegangan AC


tiga fasa dari jala-jala (berfrekuensi 50 Hz atau 60 Hz) menjadi tegangan
DC, kemudian mengubahnya kembali menjadi tegangan AC tiga fasa
dengan frekuensi yang bisa diatur-atur sesuai keinginan pengguna.

Gambar 2.2.23 Inverter

Kelompok 25
46

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa

BAB III
METODOLOGI
3.1 Perangkat Percobaan Getaran Paksa

1
2

4
Gambar 2.3.1 Perangkat percobaan getaran paksa

Keterangan :
1. Massa Unbalance
2. Kertas Pencatat
3. Power Supply
4. Inverter
3.2 Prosedur Perngujian
1. Susun perangkat seperti yang ditunjukkan pada gambar
2. Pasang massa tak imbang
3. Untuk mengatur putaran motor, lakukan pengaturan frekuensi pada DC
power supply
4. Setiap selang kenaikan putaran motor, rekam bentuk simpangan X 1 dan X2
dengan menjalankan drum pembawa kertas (kertas pencatat)
5. Ulangi langkah 4 hingga diperoleh modus 1 dan modus 2
Kelompok 25
47

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa
3.3

Asumsi
Untuk batang

X=0 Y=0 =0
X=L Y=0 =0

BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Data
Volt
2
2.2
2.4
2.7
2.9
3.1

n(rpm)
221
229
240
243
215
205

Omega
11.565
11.98
12.56
12.717
11.251
10.728

Eksperimen
X1
X2
0.03
0.06
0.07
0.09
0.09
0.17
0.13
0.15
0.15
0.21
0.08
0.23

Teori
X1
0.0000604
0.0000365
0.0000716
0.000073
0.0000571
0.0000577

X2
0.0000033
0.0000036
0.00000402
0.00000413
0.00000319
0.0000028

Padang, Desember 2011


Asisten

Andika Permana Putra


Kelompok 25
48

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa

4.2 Perhitungan
Data Percoba
Tegangan = 1.8 volt
n

= 275 rpm

= 5 cm = 0.05 m

m1

= 2.25 kg

m2

= 1 kg

= 0.1 kg

keq1

= keq2 = 10781 N/m

k2

= 625 N/m

Pengolahan Data :
1. Perhitungan Omega ( )

2.

X1

2n 2..205

10.728
60
60
m.e. 2 .sin .t k eq 2 k 2 m 2 . 2

k eq1 k 2 m1. 2

eq2

2 k 22
k 2 m2

0.1x 0.05 10.728 x sin(28.78) 10781 625 1.726 10.728

2
2
10781.3 625 2.25x 10.728 10781 625 1.726(10.728) 6252


0.00005179m
2

3. X
2

k 2 .m.e. 2 .sin .t
k eq1 k 2 m1. 2 k eq 2 k 2 m 2 .
2 k 22

625x0.1x0.05 10.728 x1
2

10781.3 625 2.25x 10.728 2

0.00000289m
Kelompok 25
49

10781 625 1.726 10.728

6252

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa

4.3 Tabel Hasil Perhitungan

Kelompok 25
50

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa

4.4 Grafik

Kelompok 25
51

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa

Kelompok 25
52

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa
4.5 Analisa dan pembahasan
Pada Pratikum kali ini,di bahas mengenai getaran paksa dua derajat
kebebasan dimana getaran ini disebabkan oleh adanya massa yang tak seimbang .
Massa yang tak seimbang ini menyebabkan getaran dalam satu arah saja,tetapi
yaitu arah sumbu X dan arah sumbu Y. Getaran paksa ini mempunyai beberapa
karakteristik yang mana sistem massa tak seimbang bergetar dan massa lainnya
diam dan sebaliknya serta sistem dari massa lain sama. Sama bergeser dari
karakteristik diatas hal yang sangat penting karakteristik yang penting
karakteristik yang pertama dimana sistem bergetar sedangkan massa yang lain.
Untuk menghasilkansistem simpangan,digunakan motor dengan berbagai
voltase atau tegangan. Sehingga di peroleh hasil teganangan yang bervariasi.
Dimana nilai voltase yang diberikan pada pratikum kali ini meningkat. Seiring
dengan meningkatnya teganan yang diberikan mangakibatkan nilai putaran (Rpm)
juga meningkat. Sehingga dapat dianalisa bahwa, nilai putaran meningkat seiring
dengan peningkatan voltase atau tegangan yang diberikan. Namun pada voltase
2.9 nilai rpm ( putaran ) menurun dan semakin menurun pada voltase 3.1. Hal ini
dapat di analisa bahwa adanya kesalahan pada saat pengambilan data atau
pemberian teganan.
Karena peningkatan tegangan yang diberikan pada percobaan ini
mengakibatkan peningkatan omega, hal ini di sebabkan nilai omega dan laju
putaran (rpm) berbanding lurus. Dimana nilai omega tertinggi adalah 12.717 dan
nilai Omega terendah adalah 10.72833, sehingga nilai tersebut lebih tinggi namun
karena adanya kesalahan dalam pengambilan data maka nilai Omega tidak sesuai
dengan yang diharapkan.
Sedangkan nilai simpangan pada pratikum kali ini juga ikut bervariasi.
Dimana nilai simpangan (X1) meningkat seiring dengan penigkatan tegangan atau
voltase. Namun nilai X1 pada data terakhir menyimpang menjadi 0.08 m. Untuk
nilai simpangan (X2) nilainya meningkat juga seiring dengan peningkatan
pemberian tegangan atau voltase.

Kelompok 25
53

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa
Namun jika dibandingkan dengan nilai simpangan teori, nilai pada percobaan
beselisih jauh dengan nilai pada teori. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik yang
telah dilampirkan,terlihat bahwa perbedaan jauh sekali sehingga pada grafik
terlihat seperti garis lurus jika dibandingkan dengan nilai X (simpangan) secara
eksperimen.

Kelompok 25
54

Laporan Akhir Praktikum FDM Bidang Konstruksi


Getaran Paksa

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pratikum yang telah dilakukan,diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Fenomena yang terjadi pada pratikum kali ini nilai Omega nya
meningkat seiring dengan peningkatan tegangan yang diberikan
2. Nilai simpangan teori dengan nilai simpangan percobaan sangat jauh
sekali perbedaannya
3. Pada getaran paksa ini,terjadi dua modus getar yaitu arah X dan arah Y
5.2 Saran
Dari pratikum yang telah dilaksanakan dapat disarankan sebagai berikut:
1. Pratikan lebih teliti dalam pengambilan data
2. Praktikan lebih mempelajari mengenai objek yang di praktikumkan

Kelompok 25
55

Anda mungkin juga menyukai