Anda di halaman 1dari 16

TIN107 - Material Teknik

#8 - Proses Thermal Logam

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

h t t p://ta ufiqurrach man.webl og.e sa unggu l.ac.id

PROSES THERMAL
LOGAM
Materi #8

TIN107 Material Teknik

Fungsi Proses Thermal


http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

6623 - Taufiqur Rachman

Annealing
Mempersiapkan
material logam
sebagai produk
setengah jadi
agar layak
diproses
berikutnya.
6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

Hardening
Mempersiapkan
material logam
sebagai produk
jadi agar
memiliki sifat
mekanis yang
optimum.
Materi #8

TIN107 - Material Teknik

#8 - Proses Thermal Logam

Proses Annealing
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

6623 - Taufiqur Rachman

Proses perlakuan panas di mana material dikondisikan ke


suhu tinggi selama beberapa waktu dan kemudian
didinginkan.
Suhu yang tinggi tersebut memungkinkan proses difusi
terjadi secara cepat.
Waktu yang dibutuhkan pada suhu tinggi tersebut (waktu
perendaman) cukup panjang, yang memungkinkan
transformasi terjadi.
Pendinginan dilakukan perlahan-lahan untuk menghindari
distorsi (wrapping) dari logam, atau bahkan retak, yang
disebabkan oleh tekanan yang disebabkan oleh kontraksi
diferensial karena inhomogenitas panas.

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

Proses Annealing
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

6623 - Taufiqur Rachman

Keuntungan proses annealing, antara lain:


Meringankan tekanan,
Meningkatkan kelembutan, keuletan dan ketangguhan,
Menghasilkan struktur mikro yang spesifik.
Deformasi logam yang telah diperkuat dengan pengerjaan
dingin, memerlukan banyak energi. Mengembalikan efek
pengerjaan dingin dengan proses annealing memudahkan
deformasi lebih lanjut. Pemanasan memungkinkan
pemulihan dan rekristalisasi, tetapi biasanya terbatas
untuk menghindari pertumbuhan butir yang berlebihan
dan oksidasi.

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

TIN107 - Material Teknik

#8 - Proses Thermal Logam

Perlakuan Annealing
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

Homogenizing (Homogenisasi)
Normalizing (Normalisasi)
Full Annealing (Annealing Lengkap)
Spherodizing (Spherodisasi)
Stress Relieving (Menghilangkan Tekanan)
Process and Recrystallization Annealing
(Proses dan Rekristalisasi Annealing)

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

Homogenizing (Homogenisasi)
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

6623 - Taufiqur Rachman

Pemanasan pada temperatur tinggi di daerah fasa


austenite (), jauh diatas titik kritis (A3 dan Acm).
Tujuan:
Untuk menghilangkan efek segregasi kimia
akibat proses pembekuan lambat ingot/billet.
Memperbaiki kemampuan pengerjaan panas
(hot workability).

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

TIN107 - Material Teknik

#8 - Proses Thermal Logam

Normalizing (Normalisasi)
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

6623 - Taufiqur Rachman

Pemanasan lambat sampai dengan temperatur diatas


transformasi dan diikuti oleh pendinginan
udara.
Tujuan:
Menghilangkan ketidakseragaman mikrostruktur.
Mengeleminasi tegangan sisa.
Meningkatkan keseragaman dan penghalusan
ukuran butir.

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

Full Annealing
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

6623 - Taufiqur Rachman

Pemanasan sampai temperatur sedikit diatas transformasi


(A3: hypoeutectoid steels dan A1: hypereutectoid steels), yang
diikuti oleh pendinginan lambat didalam dapur.
Tujuan:
Membulatkan cementite proeutectoid atau karbida lainnya
sehingga memperbaiki keuletan baja.
Menghasilkan kekerasan/kekuatan yang minimum sehingga
mudah dilakukan deformasi pada pengerjaan dingin.
Menghilangkan struktur martensite pada baja paduan yang
mungkin terbentuk akibat pendinginan yang relatif cepat
melewati transformasi .
Biasanya dilakukan pada baja yang akan dipasok kepasaran

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

TIN107 - Material Teknik

#8 - Proses Thermal Logam

Diagram Annealing Fe C
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

Karakteristik
1000

Austenite ()
911
900
Temperatur (C)

6623 - Taufiqur Rachman

Homogenizing

+ Fe 3 C

Temperatur

***

**

Metode
Pendinginan

n/a

Udara

Dapur

Waktu Proses

***

Keterangan:
H = Homogenizing
F = Full Annealing

723

*** (Tinggi)

Perbandingan Normalizing Full Annealing

700

Normalizing membentuk mikrostruktur lebih halus


dibandingkan Full Annealing meskipun pemanasan

Ferrite () + Fe 3 C
600

* (Rendah)

N = Normalizing

800

0,2

0,4

0,6 0,8 1,0


% Carbon

6623 - Taufiqur Rachman

1,2

1,4
1,6

dilakukan pada temperatur yang lebih tinggi, hal ini


akibat laju pendinginan yang lebih cepat.

Materi #8

Annealing Lainnya (1)


http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

10

6623 - Taufiqur Rachman

Spherodizing, dilakukan untuk meningkatkan mampu


mesin (machinability) pada baja yang akan di proses
permesinan
dengan
cara
membulatkan
cementite/karbida. Pemanasan dilakukan dibawah
temperatur kritis A1 (~723C), atau sedikit diatas A1 tetapi
kemudian ditahan dibawah A1.

Stress-Relieve Annealing, pemanasan hingga dibawah


temperatur kritis 550-650C untuk baja karbon dan
paduan rendah, 600-750C untuk baja perkakas. Bertujuan
untuk menghilangkan tegangan sisa akibat deformasi
pengerjaan dingin.

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

TIN107 - Material Teknik

#8 - Proses Thermal Logam

Annealing Lainnya (2)


http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

11

6623 - Taufiqur Rachman

Recrystallization Annealing, pemanasan hingga temperatur


600C dibawah temperatur kritis. Bertujuan untuk
membentuk butir poligon yang bebas tegangan dan
mempunyai keuletan serta sifat konduktivitas baik.
Dilakukan pada baja setelah deformasi pengerjaan dingin.
Quench Annealing, dilakukan pada baja jenis austenite
yang di homogenizing atau recrystallization annealing
dimana diikuti oleh pendinginan cepat untuk menghindari
terbentuknya endapan karbida terutama pada batas butir.
Isothermal Annealing, pendinginan cepat sampai
temperatur tepat dibawah daerah transformasi, ditahan 12 jam, diikuti pendinginan udara.

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

Hardening
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

12

6623 - Taufiqur Rachman

Membentuk struktur martensite/bainite yang memiliki


kekerasan tinggi.
Terdiri dari 3 tahap, yaitu:
Heating

(Pemanasan)
Pre-heating
(550-650C)
Final heating
(900-1050
C)
Soaking

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

Quenching

(Kuens)
Pendinginan
cepat oleh media
pendingin (oli,
air, lelehan
garam, semprot
gas/udara)

Tempering

(Temper)
Pemanasan
kembali pada
temperatur
lebih rendah
(150-600C),
sekali atau
berulang

Materi #8

TIN107 - Material Teknik

#8 - Proses Thermal Logam

Siklus Hardening
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

13

6623 - Taufiqur Rachman

Transformasi
(baja menyusut)

Baja sangat lunak ( u <<),


struktur: + karbida(sisa)
Baja keras dan mulai tangguh,
struktur: M (temper+stressed) + sisa +
Karbida(sisa) + lainnya
Temper 1

Temper 2

Transformasi
(baja memuai)
Baja keras tapi rapuh, struktur: M (stressed)
+ sisa + Karbida(sisa) + lainnya

Ketangguhan lebih baik, struktur:


M (temper) + Karbida + lainnya

Waktu
6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

Pemanasan (Heating)
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

14

6623 - Taufiqur Rachman

Hal-hal yang perlu diketahui:


Perbedaan temperatur antara bagian dalam dan permukaan,
akibat rambatan panas, menyebabkan perbedaan pemuaian
volume.
Baja menyusut sampai 4% (volume) pada kenaikan
temperatur mencapai transformasi austenite.
Hal-hal yang perlu dikontrol:
Lakukan preheating pada temperatur sekitar 550-650oC
untuk mengeliminasi distorsi yang mungkin timbul akibat
pemanasan.
Kecepatan
pemanasan harus dikontrol agar tidak
menimbulkan gradien temperatur yang sangat curam antara
bagian dalam dan permukaan.

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

TIN107 - Material Teknik

#8 - Proses Thermal Logam

Tahap Austenitizing
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

15

6623 - Taufiqur Rachman

Hal penting yang harus diperhatikan:


Waktu tahan (holding time) t
Temperatur austenisasi (austenitizing temperature) T

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

Tahap Austenitizing
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

16

Hal-hal yang diperhatikan:

6623 - Taufiqur Rachman

Hindari susunan umpan didalam dapur yang saling


tumpang-tindih
untuk
menghindari
terjadinya
deformasi komponen akibat berat komponen pada saat
baja sedang lunak.
Cek akurasi temperatur austenisasi yang ditentukan,
misalnya dengan menggunakan thermocouple yang
ditempelkanlangsung pada komponen.
Hindari
kesalahan
penentuan
penghitungan waktu tahan.

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

saat

mulainya

Materi #8

TIN107 - Material Teknik

#8 - Proses Thermal Logam

Tahap Quenching
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

17

6623 - Taufiqur Rachman

Yaitu mendinginkan baja dari temperatur austenite


sampai temperatur ambien pada media tertentu yang
akan menghasilkan struktur martensite.

Pemilihan media
baja/paduannya.

kuens

ditentukan

oleh

jenis

Semakin ekstrim media kuens risiko terhadap distorsi


meningkat.

Perbedaan laju pendinginan antara permukaan dan


bagian dalam menimbulkan profil kekerasan
(tergantung ukuran perkakas dan komposisi baja).

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

Media Quenching (1)


http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

18

6623 - Taufiqur Rachman

Air, Murah serta sistemnya sederhana. Kekurangannya


ia mudah membentuk selimut uap yang menutupi
permukaan komponen, sehingga menghasilkan
pedinginan tidak seragam dipenampang permukaan
yang luas. Pemanfaatannya terbatas pada industri
perlakuan panas. Eliminasinya di tambahkan Na/Ca
Chloride, membutuhkan closed system.
Larutan Polimer, Kemampuan pendinginan (H)
diantara oli dan air. Memerlukan close control karena
konsentrasinya mudah berkurang.

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

TIN107 - Material Teknik

#8 - Proses Thermal Logam

Media Quenching (2)


http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

19

6623 - Taufiqur Rachman

Oli, Kemampuan pendinginan tidak sebaik air, tetapi


lebih disenangi. Dengan penambahan additive
kemampuan pendinginan (H=cooling power) dapat
ditingkatkan lebih dari 0,4 s/d 1.
Lelehan Garam, Paling umum digunakan sebagai
media pendingin dikarenakan dapat bekerja pada
rentang temperatur yang besar (150C s/d 595C,
atau bahkan lebih). Dikarenakan karakter tersebut
lelehan garam banyak digunakan untuk delayed
quenching seperti: kuens intermediate, kuens
isotermal/holding pada berbagai temperatur.

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

Media Quenching (3)


http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

20

6623 - Taufiqur Rachman

Lelehan Logam, Banyak digunakan untuk kuens-interupsi


(interrupted quenching), tetapi saat ini fungsinya sering
digantikan
oleh
lelehan
garam
dikarenakan
kemampuannya bekerja pada rentang temperatur lebih
besar.
Gas/udara, Hanya digunakan untuk baja dengan ukuran
tipis atau baja yang memiliki mampu keras tinggi.
Pengaturan cooling power dilakukan dengan cara
mengatur laju semprot udara/gas.
Cetakan Logam, Digunakan pada jenis material yang
mememiliki risiko distorsi tinggi. Biasanya menggunakan
water-cooled copper dies, dan kelemahannya biaya tinggi.
Lainnya, Larutan garam, larutan soda, uap

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

10

TIN107 - Material Teknik

#8 - Proses Thermal Logam

Quenching (Media Cair)


http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

21

6623 - Taufiqur Rachman

Selimut Uap, Kecepatan pendinginan relatif lambat akibat


seluruh permukaan ditutupi oleh uap. Temperatur transisi
menuju mekanisme pendidihan (leidenfrost temperature)
tidak dipengaruhi oleh temperatur awal saat dikuens.
Pendidihan, Kecepatan pendinginan sangat tinggi ditandai
oleh gelembung-gelembung uap pada permukaan
komponen.
Konveksi, Kecepatan pendinginan kembali menjadi lambat
melalui rambatan konveksi. Kecepatan perpindahan panas
pada kondisi ini sangat dipengaruhi oleh viskositas cairan,
agitasi, temperatur cairan/bath.

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

Mikrostruktur Baja Setelah Quenching


http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

22

6623 - Taufiqur Rachman

Terbentuknya martensite hanya dipengaruhi oleh kehadiran


karbon didalam fasa austenite.
Sejumlah karbida diperlukan untuk mencegah pertumbuhan
butir pada waktu baja diaustenisasi.
Terdapat sisa austenite yang tidak bertransformasi pada kondisi
setelah quenching.
Mikrostruktur baja
kondisi anil (lunak), sebelum
dikeraskan

Hardening

Ferrite,
Pearlite

Martensite
Sisa
Karbida

Karbida

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

Mikrostruktur baja setelah


dikeraskan: martensite
diperkuat oleh karbida

Materi #8

11

TIN107 - Material Teknik

#8 - Proses Thermal Logam

Sisa Austenite
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

6623 - Taufiqur Rachman

Terjadi akibat kandungan


karbon yang tinggi, dan
hadirnya elemen penstabil
austenite () pada baja
paduan.
Penghilangan sisa austenite:
Tempering
Bainite,

BAJA KARBON

Sisa

Kekerasan

23

Karbida, Martensite
Sub-zero Treatment
100% Martensite

6623 - Taufiqur Rachman

Karbon
diatas 0,8%
Kekerasan
menurun
0.7 0.8
Komposisi karbon

%C

Materi #8

Baja Setelah Quenching


http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

6623 - Taufiqur Rachman

24

Terdapat tegangan sisa.

Rapuh dan mudah patah.

Dimensi tidak stabil.

Tidak siap digunakan.

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

Membutuhkan

Tempering

Materi #8

12

TIN107 - Material Teknik

#8 - Proses Thermal Logam

Tempering
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

25

Pemanasan kembali setelah quenching dibawah garis A1 (160650C):


Secondary hardening
Mengurangi tegangan sisa.
Memperbaiki ketangguhan.
Dalam
hal
tertentu
digunakan
untuk
meningkatkan kekerasan
baja
perkakas
jenis
pengerjaan panas dan
kecepatan tinggi.
Mengontrol
dimensi
komponen
baja
yang
Temperatur (C)
dikeraskan.
Kekerasan (HRc)
Ketangguhan (ft-lb)

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

Perubahan Mikrostruktur Pada Tempering


http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

26

6623 - Taufiqur Rachman

Tahap 1: 80-160C
Pembentukan karbida transisi, karbida, serta penurunan
kandungan karbon pada matriks martensit hingga 0.23%
Tahap 2: 230-280C
Transformasi sisa Bainite
Tahap 3: 160-400C
Karbida transisi, Martensite C rendah, Cementit e+ Ferrite
Tahap 4: 400-700C
Pertumbuhan dan pembulatan cementite. Adanya elemen
paduan pembentuk karbida
Tahap 5: 500-550C
Secondary hardening, yaitu pembentukan karbida paduan
yang mengakibatkan kekerasan meningkat lagi.

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

13

TIN107 - Material Teknik

#8 - Proses Thermal Logam

Mekanisme Tempering
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

27

6623 - Taufiqur Rachman

Temper 1: sebagian sisa austenite akan bertransformasi


menjadi martensite dan akan menyebabkan perubahan
dimensi (transformasi lainnya, yaitu: M F +
Cementite, Sisa Bainite, presipitasi karbida).
Temper 2: martensite baru yang terbentuk pada tahap
tempering 1 akan mengalami tempering lanjut.
Tegangan sisa yang masih ada akan terus tereliminasi.
Temper 3: terjadi eleminasi lanjut terhadap tegangan
yang masih tersisa dan dimensi perkakas menjadi lebih
stabil setelah tahap ini.

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

Catatan Hardening
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

28

6623 - Taufiqur Rachman

Masalah-masalah yang harus diperhatikan:


Efek distorsi dan keretakan.
Kehilangan kandungan elemen pada permukaan komponen
(dekarburisasi, oksidasi).
Sisa austenite.
Pengkasaran dan ketidakseragaman mikrostruktur.
Penyebab distorsi dan keretakan:
Tegangan sisa akibat machining/pengerjaan dingin sebelum
perlakuan panas.
Tegangan termal (thermal stresses) akibat perbedaan laju
pemanasan/pendinginan antara permukaan dan bagian
dalam.
Tegangan akibat transformasi fasa (transformation stresses)
pada waktu pendinginan.

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

14

TIN107 - Material Teknik

#8 - Proses Thermal Logam

Bentuk Distorsi
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

29

6623 - Taufiqur Rachman

Sebelum Perlakuan Panas

Setelah Perlakuan Panas


1. Dimensional
distortion

Terjadi akibat:
Perubahan ukuran,
Tegangan sisa machining,
Proses perlakuan panas.
6623 - Taufiqur Rachman

2. Shape
distortion

Materi #8

Distorsi Komponen
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

30

6623 - Taufiqur Rachman

Distorsi yang dapat dihindarkan:


Cara perlakuan panas yang buruk.
Kesalahan penggunaan media kuens.
Kesalahan pemilihan material.
Distorsi yang tidak dapat dihindarkan:
Perubahan
mikrostruktur
pada
waktu
pengerasan thermal dan tempering.
Tegangan thermal akibat kontraksi volume.

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

15

TIN107 - Material Teknik

#8 - Proses Thermal Logam

Daftar Referensi
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

31

6623 - Taufiqur Rachman

www.engr.mun.ca
http://people.virginia.edu
http://eng.sut.ac.th
http://people.clarkson.edu
http://staff.ui.ac.id

6623 - Taufiqur Rachman

6623 - Taufiqur Rachman

Materi #8

16

Anda mungkin juga menyukai