Anda di halaman 1dari 19

DASAR-DASAR MESIN

FLUIDA
Pertemuan 1, Kamis 22/9/2021
Pendahuluan
Definisi
• Mesin Fluida adalah mesin yang dapat ke dalam fluida (mengubah energi mekanik menjadi
energi fluida ) atau memindahkan energi dari aliran fluida (mengubah energi fluida
menjadi energi mekanik).
• Energi fluida dapat berupa energi potensial, energi kinetik, dan Energi dalam.
• Fluida yang mengalir ke dalam mesin fluida tersebut dapat berupa fluida tak mampu
mampat (zat cair) maupun fluida yang mampu mampat (gas).
• Secara umum mesin-mesin fluida dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu :

1. Mesin Tenaga yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah


energi fluida (energi potensial dan energi kinetik) menjadi
energi mekanik. Contoh : turbin, kincir air, dan kincir angin.
2. Mesin Kerja yaitu mesin yang berfungsi mengubah energi
mekanik menjadi energi fluida (energi potensial dan energi
kinetik). Contoh : pompa, kompresor, kipas (fan).
Klasifikasi Mesin Fluida

MESIN FLUIDA

MESIN PERPINDAHAN POSITIF MESIN ROTODINAMIK

Reciprocating Rotary Mesin Impuls Mesin Reaksi


1. Piston 1. Ulir (Screw)
2. Plunger 2. Roda Gigi (Gear)
3. Diafragma 3. Sudu (Vane) Aliran Radial, Aliran Aksial
4. Cuping (Lobe) Sentrifugal
5. Bubungan (Cam)
Klasifikasi Mesin Fluida
• Mesin Perpindahan Positif
Mesin ini bekerja memindahkan fluida dengan cara mengisap dan
mendorong fluida tersebut melalui gerakan bolak-balik dari elemen
gerak mesin di dalam volume tertutup.
Contoh : Jantung, Pompa Torak, Kompresor Torak, dan Motor Bakar
• Mesin Rotodinamik
Mesin ini mengalirkan fluida secara kontinyu karena perubahan
tekanan akibat putaran rotor.
Contoh : Pompa Sentrifugal, Kompresor Sentrifugal, Fan, dan Turbin
Aksial.
Sifat Fisik Fluida
1. Kerapatan (Densitas)
Kerapatan suatu fluida didefinisikan sebagai besarnya massa tiap
satuan volume pada suatu temperatur dan tekanan tertentu.
Kerapatan dinyatakan dengan ρ dan dirumuskan :

Kerapatan fluida bervariasi tergantung jenis fluidanya. Untuk fluida


mampu mampat, perubahan temperatur dan tekanan sangat
mempengaruhi kerapatan gas. Sedangkan untuk fluida tidak mampu
mampat pengaruhnya kecil.
Kekentalan (Viscosity)
• Viskositas atau kekentalan merupakan sifat
fluida yang menentukan besarnya
ketahanan fluida terhadap tegangan geser.
• Pada dasarnya viskositas terjadi karena
adanya gesekan antar lapisan fluida yang
berdekatan ketika bergerak melintasi satu
sama lain atau gesekan antara fluida
dengan wadah tempat ia mengalir.

Pada cairan, viskositas disebabkan


oleh gaya kohesif antara molekul-
molekulnya sedangkan gas, berasal
tumbukan diantara molekul-
molekul tersebut.
Kekentalan (Viscosity)
• Gaya yang diberikan sebanding
dengan luas dan gradien kecepatan
dalam fluida :

Persamaan ini dapat dinyatakan dalam tegangan geser,

sehingga :
Kekentalan (Viscosity)
• Perbandingan antara viskositas dinamik dan kerapatan (density)
disebut viskositas kinematik, yaitu :

Viskositas fluida dipengaruhi oleh


temperature. Semakin besar suhu
maka viskositas untuk semua cairan
akan menurun, sedangkan viskositas
gas semakin meningkat.
Tekanan
• Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, dimana gaya F
bekerja secara tegak lurus terhadap luas permukaan A suatu zat
(padat, cair, gas), maka dapat dirumuskan :

• Satuan SI (Satuan Internasional) untuk tekanan adalah Pa (Pascal)


turunan dari Newton/m2
• Dalam teknik memang lebih banyak digunakan satuan tekanan lain
seperti psi (pound per square inch), bar, atm, kgf/m2 atau dalam
ketinggian kolom zat cair seperti cm Hg.
Tekanan
• Apabila suatu benda berada pada kedalaman h tertentu di bawah
permukaan cairan, maka benda tersebut akan mengalami
tekanan.
• Tekanan yang dipengaruhi oleh kedalaman zat cair ini disebut
dengan tekanan hidrostatis.
• Gaya yang bekerja pada luasan tersebut
adalah F = mg = ρAhg, dengan Ah adalah
volume benda tersebut, ρ adalah kerapatan
cairan (diasumsikan konstan), dan g adalah
percepatan gravitasi.
Temperatur
• Temperatur berkaitan dengan tingkat energi internal dari
suatu fluida. Setiap atom dalam suatu benda masing-
masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan
maupun gerakan di tempat berupa getaran.
• Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda,
makin tinggi temperatur benda tersebut.
• Pada saat dipanaskan, maka rapat massa dari fluida akan
semakin rendah.
Aliran Fluida Dalam Pipa Dan Saluran
• Karakteristik struktur aliran internal (dalam pipa) sangat
tergantung dari kecepatan rata-rata aliran dalam pipa,
densitas, viskositas dan diameter pipa.
• Aliran fluida (cairan atau gas) dalam pipa mungkin
merupakan aliran laminer atau turbulen.
• Pada aliran laminer, partikel-partikel fluida seolah-olah
bergerak sepanjang lintasan yang halus dan lancar
dengan kecepatan fluida rendah dan viskositasnya
tinggi.
• Sedangkan aliran turbulen, partikel-partikel fluida
bergerak secara acak dan tidak stabil dengan kecepatan
fluida tinggi dan viskositasnya rendah.
• Hal tersebut ditunjukkan oleh percobaan Osborne Reynolds.
Percobaan tersebut dilakukan menginjeksikan zat pewarna ke
dalam pipa yang dialiri fluida dengan kecepatan rata-rata tertentu.

• Menurut hasil percobaan Reynold, untuk membedakan apakah


aliran itu turbulen atau laminar dapat menggunakan bilangan tak
berdimensi yang disebut dengan bilangan Reynold.
• Bilangan ini dihitung dengan persamaan berikut :

dimana;
Re = Bilangan Reynold (tak berdimensi)
V = kecepatan rata-rata (ft/s atau m/s)
D = diameter pipa (ft atau m)
v = viskositas kinematik (m/s)
• Pada Re < 2300, aliran bersifat laminer.
Pada Re > 4000, aliran bersifat turbulen.
Pada Re = 2300 - 4000 terdapat daerah transisi, dimana aliran
dapat bersifat laminer atau turbulen tergantung pada kondisi pipa
dan aliran.
Persamaan Kontinuitas
• Fluida yang mengalir melalui suatu penampang saluran akan selalu
memenuhi hukum kontinuitas yaitu laju massa fluida yang masuk
m1 akan selalu sama dengan laju massa fluida yang keluar, m2
• Persamaan kontinuitas adalah sebagai berikut :

• Untuk fluida inkompresibel : ρ1 = ρ2 sehingga,


Persamaan Bernoulli
• Fluida tak termampatkan (inkompresibel) yang mengalir melalui
suatu penampang sebuah pipa dan saluran apabila aliran bersifat
tunak (steady state) dan tanpa gesekan (insviscid) akan memenuhi
hukum yang dirumuskan oleh Bernoulli.
• Perumusan tersebut dapat dijabarkan dari Persamaan Energi pada
aliran fluida melalui sebuah penampang pipa silinder sbb :
Energi masuk = Energi keluar
(Ep + Ek + pV)1 = (Ep + Ek + pV)2
dimana; Ep = Energi potensial (J)
Ek = Energi kinetik (J)
pV = Energi tekanan (J)
Persamaan Bernoulli
Persamaan Bernoulli
• Pada persamaan bernoulli diatas sering dalam bentuk
persamaan energi "Head".
• Head pada persamaan diatas terdiri dari head
ketinggian "z", head kecepatan “V2/2g“, dan head
tekanan "p/ρg“.
• Head ketinggian menyatakan energi potensial yang
dibutuhkan untuk mengangkat air setinggi "m" kolom
air. Head kecepatan menyatakan energi kinetik yang
dibutuhkan untuk mengalirkan air setinggi "m" kolom
air. Yang terakhir, head tekanan adalah energi aliran
dari "m" kolom air yang mempunyai berat sama
dengan tekanan dari kolom "m" air tersebut.

Anda mungkin juga menyukai