Anda di halaman 1dari 20

Mengenal Dyno Test Lebih Dalam

APR 04, 2009@12:37 WIB | 4,623 Views

Ibarat membeli sebuah pakaian tentunya kita akan memilih ukuran/size yang sesuai
dengan tubuh kita. Namun adakalanya sesekali pakaian tersebut tidak nyaman dipakai,
sehingga kita perlu melakukan vermak agar nampak pas dan serasi saat dikenakan. Demikian
halnya dengan sebuah mobil yang kita miliki, sedari pabrik mungkin telah dilakukan berbagai
tes dan uji kelayakan dan standar-standar ukuran atau settingan yang telah ditetapkan
pabrikan.

Berdasar dari pemikiran tersebut terkadang selera serta keinginan anda untuk memiliki mobil
yang tangguh dan mempunyai performa tinggi, harus berbenturan dengan kondisi kendaraan
yang kurang dari segi tenaga, walaupun sebenarnya mesin kendaraan anda mampu untuk itu.
Selanjutnya yang menjadi kendala ialah saat anda ingin memacu kendaraan tetapi harus
berhadapan dengan ramainya jalan di Ibukota. Pertanyaan yang muncul dalam benak kita
ialah bagaimana kita dapat mengetahui performa maksimal dari mobil kesayangan kita?

Jawaban yang tepat atas pertanyaan anda, yakni datanglah ke workshop atau bengkel
kepercayaan anda yang menyediakan sebuah mesin bernama Dynamometer test atau akrab
disebut dengan Dynotest. Seperti dijelaskan oleh Dyno tuner bernama Boy dari markas
Sigma Speed dibilangan Gatot Subroto, menjelaskan fungsi Dynotest berikut ini.

"Dyno sebuah perangkat mesin yang berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui kinerja
maksimal dari torsi dan power yang dihasilkan mesin mobil," demikian dijelaskan Boy. Tipe
mesin Dynotest sendiri memiliki berbagai varian, diantaranya ada yang bertipe four wheels
drive (4WD) dan two wheels (2WD). Sedangkan dari kedua spek tersebut terdapat pula cara
pengukuran melalui engine (mesin) dan melalui roda (wheels).

Lebih jauh Boy menambahkan, "Dynotest juga merupakan alat simulasi, ketika ingin
mengetahui tenaga kuda maksimal dari sebuah mobil. Karena tidak memungkinkan juga kita
ngetes mobil di jalan raya, apalagi jalan Jakarta tidak pernah sepi. Nah, satu-satunya cara
untuk mengetahui kemampuan mesin maksimal, ya melalui alat Dynotest inilah semuanya
dapat terpenuhi."

Perangkat mesin yang mendukung kinerja Dynotest diantaranya roller, blower, sistem
pengaman dan pengancing mobil agar tidak terjadi goyangan saat diinjak gas penuh, serta
seperangkat komputer yang dapat membantu mengeluarkan data (output) mengenai
kemampuan torsi dan maksimalnya horse power yang dicapai, berbentuk angka serta grafik
yang mempunyai arti tentang kemampuan maksimal dari mesin mobil yang dites.

Setelah dilakukan tes (melalui Dynotest) ternyata mobil tidak memiliki kemampuan
maksimal, jika hanya untuk performa mesin harian dapat didongkrak melalui sebuah alat
piggyback yang berfungsi untuk meningkatkan tenaga menjadi lebih efisien. Jadi pada intinya
setelah anda tahu performa mesin tidak maksimal, maka anda dapat segera mengantisipasi
hal-hal tersebut dengan melakukan tindakan lebih lanjut. Misalnya dalam hal ini melakukan
tuning mesin guna memaksimalkan tenaga, serta bila perlu pengadopsian spare part racing
yang dapat membantu mendongkrak tenaga (meningkatkan horse power)

Menggunakan Mesin Dynamometer untuk


Mengukur Performa Kendaraan
30 August 2017 08:59

Dynamometer adalah sebuah alat untuk menghitung gaya atau percepatan yang dihasilkan
oleh mesin. Biasanya alat ini digunakan untuk mengukur performa mesin kendaraan, ketika
mesin berputar maka akan menghasilkan gaya yang dapat dihitung untuk keperluan check up
mesin.

Para teknisi mobil balap dan motor balap sudah tidak asing dengan alat ini, karena alat ini
sangat penting untuk mengetahui kecepatan pada kendaraan yang mereka uji untuk
mendapatkan torsi dan kekuatan tenaga kuda (Horse Power) agar sang pembalap dapat
memacu kendaraan mereka dengan cepat dan stabil.

Dynamometer memiliki dua jenis untuk melakukan pengujian, antara lain :

Dynamometer mesin ( engine dyno)


Sumber gambar : www.testdyno.com

Pada alat ini untuk mengukur percepatan atau jumlah suatu tenaga dari sebuah mesin yang
berputar, biasanya dynamometer mesin akan memberi hasil pengukuran menggunakan
satuan daya kuda atau lebih dikenal (horse power). Satu tarikan tenaga kuda sama dengan
745 watt.

Dynamometer rangka ( chasiss dyno)


Sumber gambar : www.youtube.com

Alat yang satu ini dapat mengukur torsi pada mesin tanpa harus memindahkan mesin tersebut
dari rangka aslinya, alat ini biasanya digunakan pada kendaraan untuk mengukur daya yang
ada pada putaran roller dyno seiring dengan perputaran pada ban mobil.

Dalam melakukan pengujian dynamometer perlu untuk mempersiapkan alat – alat agar proses
pengujian berjalan maksimal dan aman, berikut alat untuk pengujian :

1) Penunjuk Skala

Skala merupakan alat untuk menunjukan angka atau hasil dari suatu pengukuran pada mesin,
skala mempunyai dua macam yaitu, gram (g) dan newton (N).
2) Komputer

Perangkat komputer ini digunakan untuk mengukur atau menganalisa kecepatan yang telah
dilakukan pengujian pada kendaraan bermotor atau mobil.

3) Roller dyno

Roller dyno berfungsi untuk mengetahui kecepatan pada kendaraan dengan adanya alat ini
pengujian dilakukan tanpa harus melepaskan mesin dari rangkanya.

4) Kipas angin

Pemberian kipas angin pada pengujian penting untuk dilakukan, selain cairan pendingin yang
ada di mesin pemberian kipas dapat membantu suhu mesin agar tetap stabil, pengujian pada
dyno test akan dilakukan hingga putaran atas sehingga suhu mesin akan naik dengan cepat.

Pengujian menggunakan dynamometer biasanya hanya tersedia di bengkel besar, bengkel


modifikasi, dan pabrik. Setelah melakukan pengujian pada kendaraan menggunakan
dynamometer diharapkan pemilik kendaraan bisa mengetahui kapasitas maksimal dari
performa mesin, sehingga jika terjadi gangguan atau masalah pada kendaraan bisa langsung
ditangani.

PT Testindo sebagai perusahaan control dan monitoring system menjual mesin


dynamometer dengan kualitas terbaik dan memiliki berbagai macam fitur canggih yang bisa
digunakan untuk mengukur performa kendaraan. Jika anda berminat, silakan hubungi staf
kami melalui nomor telpon yang terera di website ini, atau bicara langsung dengan staf kami
melalui fitur chating yang tersedia di pojok bawah website ini
Performa suatu mesin kendaraan (mobil maupun motor) dapat dilihat dari besarnya nilai
Power (tenaga/Daya) dan Torque (torsi).

Pada setiap brosur mobil maupun motor, selalu ditampilkan nilai Power dan Torque pada
lembar spesifikasi teknis.

Pada brosur di atas disebutkan bahwa kapasitas mesin adalah 3.246cc,


Power mesin itu disebutkan sebesar 333bhp pada putaran 7900rpm dan Torque sebesar
335Nm pada 4900rpm. Angka-angka itu cukup besar untuk mobil bermesin non turbo.

Torque (Torsi) dan Power (Daya)


Torque (torsi), adalah kemampuan mesin untuk menggerakkan/memindahkan mobil/motor
dari kondisi diam hingga berjalan. Torsi berkaitan dengan akselerasi. Pada saat kita
merasakan tubuh kita terhempas ke belakang saat berakselerasi, menunjukkan besarnya
angka torsi pada mesin tersebut.

Power, adalah kemampuan untuk seberapa cepat kendaraan itu mencapai suatu kecepatan
tertentu. Misalnya suatu mobil A dapat mencapai kecepatan 0-100km/jam hanya dalam waktu
10 detik, sementara mobil B mampu hanya dalam waktu 6 detik, dikarenakan mobil B
memiliki angka Power yang lebih besar.

Dari sisi rumus fisika Newton:

HP = torsi (lb-ft) * RPM / 5252


yg artinya pada RPM 5252 HP dan torsi nilainya akan sama.

Analoginya mungkin begini. Misalnya aja kita ditendang, ma’af’, pantatnya oleh
Hercules, nah mungkin kita bisa mental 1m, kalo berat badan kita 70kg berarti tendangan si
Hercules nilainya adalah 70kg-m. sekarang bayangin Hercules bisa nendang kita 100 kali
dalam waktu 1 menit, nah itu adalah horsepower, jadi intinya Horsepower = Torque over
time, seberapa besar torsi yg bisa dihasilkan dalam periode waktu tertentu. (tambahan info
dari om CKK)
Mengukur Power dan Torque

Untuk mendapatkan atau mengukur besaran nilai Power dan Torque, digunakan alat yang
disebut Dynamometer atau sering disingkat Mesin Dyno.. Sistem Dyno ada beberapa macam,
antara lain:

Engine Dyno

Poros output mesin langsung disambung ke alat Dyno, umumnya alat ini digunakan di pabrik
kendaraan untuk mengukur performa mesin sebelum dipasang pada body/ chassis.

Chassis Dyno

Roda mobil memutar roller atau drum mesin dynotest


Poros roda mobil langsung memutar mesin dynotest
Motor sedang di dynotest

Proses pengukuran tersebut sering disebut Dynotest.

Source: http://www.saft7.com
Dynamometer: fungsi, jenis, dan kegunaan

Pentingnya Dynamometer untuk uji kendaraan

Sebelum saya menjelaskan penting nya dynamometer untuk uji kendaraan


lebih lanjut,terlebih dahulu kita harus mengenal apa itu dynamometer?

Dynamometer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tenaga


(kekuatan) & gaya puntir yang dihasilkan mesin pada kecepatan tertentu
dengan tujuan mendapatkan nilai Torsi dan Horse yang dihasilkan oleh mesin
pada RPM(Revolutions Per Minute) tertentu.

Lalu, apa manfaat utama penggunaan Dynamometer ?

Manfaat utama dari alat dynamometer (dyno), adalah untuk mendapatkan


nilai Torsi (Torque) dan Horsepower (HP) yang dihasilkan oleh mesin pada RPM
(Revolutions Per Minute) tertentu!

Mengetahui nilai Torsi dan Horsepower pada RPM tertentu sangat penting
diketahui bagi para tuner dan pembalap agar tahu kondisi mesin yang
digunakan.

Torsi (Torque) Torsi yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Torque sebenarnya
adalah kekuatan berputar yang diartikan pula ‘rotational force’ atau ‘angular
force’. Torsi atau momen gaya adalah gaya untuk memutarkan suatu benda
pada porosnya. Maka torsi bisa diibaratkan sebagai gaya putar terhadap suatu
benda. Contoh penerapan torsi seperti pada saat memutar kunci untuk
mengencangkan dan melepas baut, membuka-menutup tutup botol,
menggenjot pedal sepeda, dan menggerakkan flywheel pada motor ruang
bakar dalam mesin baik itu mobil atau sepeda motor.

Satuan Torsi adalah Newton Meter atau lbs ft (‘pound feet). Dari definisi ini,
maka rumus Torsi adalah:

Torsi = F x r (F = satuan Newton, r = satuan meter)

Torsi diperlukan untuk menggerakkan benda dari posisi diam hingga bergerak.
Seberapa besarnya torsi berpengaruh pada percepatan perubahan posisi
kendaraan dari sebuah titik. Torsi pada ruang bakar terjadi pada saat proses
langkah kompresi campuran bahan bakar dan udara kemudian diberi
pengapian sehingga terjadi "magnitude ledakan" dalam ruang silinder. Hal itu
kemudian mendorong piston yang sedang berada pada titik mati atas (TMA)
bergerak turun, yang mana gaya turun ini menghasilkan tenaga untuk
memutar poros engkol (crankshaft). Selanjutnya, disalurkan melalui transmisi
dan berbagai penghubung lainnya menuju roda penggerak.

Bayangkan sebuah mobil dalam jalanan menanjak atau muatan yang berat
maka beban yang dihasilkan terhadap roda dan mesin akan lebih besar karena
derajat kemiringan jalan memperbesar gaya gravitasi dan drag force (gaya
gesek) yang diterima oleh kendaraan. Dalam keadaan tersebut kendaraan
membutuhkan nilai pijakan atau torsi yang besar. Karena piston menerapkan
prinsip engkol atau kerja bolak-balik (reciprocal) yang memiliki gerak lingkar
dan menyebabkan perubahan sudut vektor yang menghasilkan perbesaran
perubahan gaya seiring membesarnya sudut vektor.

Horsepower (HP)
Power yang dihitung dengan satuan kW (Kilo watts) atau Horsepower (HP)
mempunyai hubungan erat dengan Torsi. Horsepower (HP) atau dalam bahasa
Indonesia disebut juga dengan Daya Kuda (DK), merupakan unit standard yang
dihasilkan oleh James Watt (penemu mesin uap) atas kemampuan rata-rata
seekor kuda untuk memutar penggilingan berradius 12 kaki (3.6576 m)
sebanyak 144 kali dalam satu jam (2.4 putaran per menit). Menurut Watt kuda
tersebut mampu menarik dengan gaya sebesar 180 pound. Jadi berdasar
observasi Watt dihasilkan rumus:

• Power = torque x angular speed

Rumus di atas adalah rumus dasarnya. Pada engine rumusnya menjadi :

• Power = torque x 2 phi x rotational speed (RPM)

Untuk mengukur Power (kW) adalah:

• Power (kW) = torque (Nm) x 2 phi x rotational speed (RPM) / 60000

• 6000 dapat diartikan adalah 1 menit = 60 detik, dan untuk mendapatkan


kW = 1000 Watt.

Sedangkan untuk mengukur Power (HP):

• Power (HP) = torque (lbs. ft) x rotational speed (RPM) / 5252

Jadi horsepower adalah kemampuan untuk mengusung beban selama periode


tertentu. Kemampuan mengusung beban seberat 33.000 pounds selama 1
menit dihitung sebagai 1 dk.
Jika sebuah kendaraan berada di jalan datar, lalu kita menginjak pedal gas
maksimal untuk menghasilkan kecepatan, seberapa cepat kendaraan tersebut
bisa bergerak dalam hitungan detik (misal dari 0 – 60 km/j dalam 5 detik),
maka di situlah penerapan besaran horsepower.

Horsepower memiliki bahasa dan singkatan di beberapa negara. Di Jerman


disebut dengan Pferdestärke (PS), di Belanda diknela dengan Paardenkracht
(PK), di Perancis disebut Chevaux (CH), sementara di Indonesia dikenal pula
dengan Daya Kudax(DK) .

Selain hal di atas manfaat atau peran yang dimiliki oleh dynamometer
diantaranya:

1.Bagi manufaktur kendaraan , digunakan untuk quality control terhadap


kendaraan hasil produksinya, untuk memastikan kendaraan yang diproduksi
sesuai standard yang ditentukan.

2.Bagi research & development, digunakan untuk uji coba demi menghasilkan
formula terbaik dari hasil rancangan mereka, baik itu bahan bakar, modifikasi
engine, maupun kendaraan mereka.
3.Bagi Distributor engine atau repair engine, digunakan untuk menguji
performa atau ketahanan produk maupun untuk memastikan bahwa produk
yang direpair /overhaul sudah dalam kondisi terbaik sebelum dideliver ke
customer.

Tipe alat pengukuran Dynamometer

Berbagai jenis produk saat ini sudah beredar yang mampu mengukur nilai Torsi
dan Horsepower, baik untuk mendapatkan hasil Torsi dan Horsepower HP
pada mesin (flywheel) yang lazim disebut Engine HP, maupun untuk
mendapatkan hasil Torsi dan Horsepower pada roda, yang lazim disebut On-
Wheel HP.

1.EngineDynamometer
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur Torsi dan Horsepowerpada
flywheel. Pada Engine Dynamometer, poros untuk masukkan (input) ke mesin
Dyno (Dynamometer) ini mengambil titik pada roda flywheel yang terambung
ke kruk-as (crankshaft).

2.ChassisDynamometer
Pada tipe Chassis Dynamometer, mesin kendaraan tersambung ke transmisi, ke
transfer-case dan ke axle differential. Sehingga pengetasan ini menggunakan
mesin dan seluruh sasis kendaraan dalam keadaan lengkap terpasang.

Pada umumnya kategori Chassis Dynamometer dibagi menjadi ON-AXLE TORSI


& HORSEPOWER dan ON-WHEEL TORSI & HORSEPOWER.

2a. Axle Dynamometer :

Pada alat pengetesan menggunakan Axle Dynamometer, Axle (As) roda


kendaraan yang akan dites akan disambungkan ke alat Dyno sebagai input
untuk pengetesan Torsi dan Horsepower. Untuk itu, roda kendaraan
(kiri/kanan) harus dilepas, sehingga adaptor dari mesin Dynamometer dapat
dipasangkan pada as roda kendaraan

2b. On-Wheel Chassis Dynamometer :

Pada alat pengetesan menggunakan On-Wheel Dynamometer, roda kendaraan


yang akan dites bertumpu pada gelondong "Roller" yang terhubung ke alat
Dyno sebagai input untuk pengetesan Torsi dan Horsepower. Dengan
pengetesan dari roda, maka alat ini disebut sebagai On-Wheel Dyno. Hasil
dyno test dari alat ini masuk dalam kategory On-Wheel Dyno Result (karena
Velg dan Ban terpasang).

Dengan fungsi dan manfaat yang ada, alat Dynamometer ini dapat digunakan
oleh berbagai kalangan, baik itu produsen di industri otomotif, tuner,
pembalap hingga masyarakat umum.

Untuk produsen industri otomotif, Dyno test merupakan alat untuk untuk
menguji produknya. Apakah ada peningkatan performa setelah produknya itu
diaplikasikan pada kendaraan yang dites. Dengan demikian produknya dapat
dipertanggung jawabkan.

Bagi para tuner dan pembalap, sudah tentu hasil test Dyno menjadi acuan
untuk mengantisipasi performa kendaraan. Dyno test dapat mendukung proses
tuning mesin. Naik-turunnya grafik Power, Torque dan AFR (perbandingan
udara dan bahan bakar) digunakan untuk mengatur setting ignition timing dan
fuel pada komponen mesin maupun komputer mesin (ECU). Dengan
pengaturan yang detail dan baik, performa mesin menjadi sangat optimal dan
efisien, sekaligus aman.

Sementara bagi masyarakat umum, khususnya penyuka modifikasi pada mesin,


hasil Dyno test dapat memperlihatkan perubahan performa. Artinya, kita akan
mengetahui secara pasti apakah modifikasi yang dilakukan memang tepat dan
tidak menghamburkan banyak biaya.

Selain hal di atas manfaat atau peran yang dimiliki oleh dynamometer
diantaranya:

1.Bagi manufaktur kendaraan , digunakan untuk quality control terhadap


kendaraan hasil produksinya, untuk memastikan kendaraan yang diproduksi
sesuai standard yang ditentukan.

2.Bagi research & development, digunakan untuk uji coba demi menghasilkan
formula terbaik dari hasil rancangan mereka, baik itu bahan bakar, modifikasi
engine, maupun kendaraan mereka.

3.Bagi Distributor engine atau repair engine, digunakan untuk menguji


performa atau ketahanan produk maupun untuk memastikan bahwa produk
yang direpair /overhaul sudah dalam kondisi terbaik sebelum dideliver ke
customer.

Tipe alat pengukuran Dynamometer

Berbagai jenis produk saat ini sudah beredar yang mampu mengukur nilai Torsi
dan Horsepower, baik untuk mendapatkan hasil Torsi dan Horsepower HP
pada mesin (flywheel) yang lazim disebut Engine HP, maupun untuk
mendapatkan hasil Torsi dan Horsepower pada roda, yang lazim disebut On-
Wheel HP.

1.Engine Dynamometer

Adalah alat yang digunakan untuk mengukur Torsi dan Horsepowerpada


flywheel. Pada Engine Dynamometer, poros untuk masukkan (input) ke mesin
Dyno (Dynamometer) ini mengambil titik pada roda flywheel yang terambung
ke kruk-as (crankshaft).

2.Chassis Dynamometer

Pada tipe Chassis Dynamometer, mesin kendaraan tersambung ke transmisi, ke


transfer-case dan ke axle differential. Sehingga pengetasan ini menggunakan
mesin dan seluruh sasis kendaraan dalam keadaan lengkap terpasang.

Pada umumnya kategori Chassis Dynamometer dibagi menjadi ON-AXLE TORSI


& HORSEPOWER dan ON-WHEEL TORSI & HORSEPOWER.

2a. Axle Dynamometer :

Pada alat pengetesan menggunakan Axle Dynamometer, Axle (As) roda


kendaraan yang akan dites akan disambungkan ke alat Dyno sebagai input
untuk pengetesan Torsi dan Horsepower. Untuk itu, roda kendaraan
(kiri/kanan) harus dilepas, sehingga adaptor dari mesin Dynamometer dapat
dipasangkan pada as roda kendaraan

2b. On-Wheel Chassis Dynamometer :

Pada alat pengetesan menggunakan On-Wheel Dynamometer, roda kendaraan


yang akan dites bertumpu pada gelondong "Roller" yang terhubung ke alat
Dyno sebagai input untuk pengetesan Torsi dan Horsepower. Dengan
pengetesan dari roda, maka alat ini disebut sebagai On-Wheel Dyno. Hasil
dyno test dari alat ini masuk dalam kategory On-Wheel Dyno Result (karena
Velg dan Ban terpasang).

Dengan fungsi dan manfaat yang ada, alat Dynamometer ini dapat digunakan
oleh berbagai kalangan, baik itu produsen di industri otomotif, tuner,
pembalap hingga masyarakat umum.

Untuk produsen industri otomotif, Dyno test merupakan alat untuk untuk
menguji produknya. Apakah ada peningkatan performa setelah produknya itu
diaplikasikan pada kendaraan yang dites. Dengan demikian produknya dapat
dipertanggung jawabkan.
Bagi para tuner dan pembalap, sudah tentu hasil test Dyno menjadi acuan
untuk mengantisipasi performa kendaraan. Dyno test dapat mendukung proses
tuning mesin. Naik-turunnya grafik Power, Torque dan AFR (perbandingan
udara dan bahan bakar) digunakan untuk mengatur setting ignition timing dan
fuel pada komponen mesin maupun komputer mesin (ECU). Dengan
pengaturan yang detail dan baik, performa mesin menjadi sangat optimal dan
efisien, sekaligus aman.

Sementara bagi masyarakat umum, khususnya penyuka modifikasi pada mesin,


hasil Dyno test dapat memperlihatkan perubahan performa. Artinya, kita akan
mengetahui secara pasti apakah modifikasi yang dilakukan memang tepat dan
tidak menghamburkan banyak biaya

Anda mungkin juga menyukai