Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN SURVEY

MESIN DIESEL
PT. ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA
Jl. MAJAPAHIT NO.117 SEMARANG

Disusun Oleh :

1. GALIH SATRIO NUGROHO

21050112083001

2. MAULANA IBRAHIM AZKA PREMANA

21050112083002

3. RISKA YUDHA ZULFIKA

21050112083003

4. FIRDAUS KURNIAWAN HAQNI

21050112083004

5. YANUAR ISWAHYUDI

21050112083005

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013

DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................... 3
1.2 TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN............................................................ 3
1.3 TUJUAN SURVEY LAPANGAN.................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 4
2.1 SEJARAH DAN LOKASI PERUSAHAAN................................................. 5
2.2 SPESIFIKASI ISUZU NKR 71 HD................................................................ 6
2.2.1 SISTEM BAHAN BAKAR ISUZU NKR 71 HD........................................ 8
2.2.2 SISTEM START PADA ISUZU NKR 71 HD.................... ....................... 10
2.2.3 SISTEM PELUMASAN PADA ISUZU NKR 71 HD................................ 11
2.2.4 SISTEM PENDINGINAN PADA ISUZU.................................................. 12
2.2.5 KELEBIHAN NKR 71 HD......................................................................... 16
2.2.6 KELEMAHAN NKR 71 HD....................................................................... 17
BAB III PENUTUP............................................................................................... 19
3.1 KESIMPULAN............................................................................................... 19
3.2 SARAN........................................................................................................... 19

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktik survey lapangan adalah merupakan suatu bentuk penyelenggaraan
pengaplikasian mata kuliah yang memadukan secara sistematik dan sinkronisasi
program pendidikan di perkuliahan dan dunia usaha / dunia industri yang
dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan serta melakukan
penelitian terhadap objek mata kuliah.
Pada dasarnya ilmu pengetahuan skill dan teknik dapat dipelajari di perkuliahan
sedangkan unsur kiat (arts) hanya dapat diperoleh melalui proses pembiasaan
(habit formatting) , dan internalisasi lansung pada bidang profesi tersebut. Survey
lapangan merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ilmu yang telah dipelajari
secara langsung.
1.2 Tujuan Pembuatan Laporan
Setelah mahasiswa melaksanakan Survey Lapangan, mahasiswa diwajibkan
membuat laporan hasil survey lapangan.
Laporan pada dasarnya memuat seluruh kegiatan selama melakukan survey yang
bersumberkan dari narasuber dari tempat survey dan materi dari perusahaan.
Pembuatan Laporan pelaksanaan Survey Lapangan bertujuan :
1.

Mahasiswa mampu membuat laporan atau karya ilmiah sesuai dengan


aturan dan kaidah yang benar.

2.

Dokumentasi pribadi dan universitas sebagai sarana dan literature untuk


menujang peningkatan pengetahuan dan wawasan.

3.

Mahaiswa mampu membuat gagasan baru dan menuangkannya kedalam


bentuk tulisan.

1.3 Tujuan Survey Lapangan


Survey Lapangan merupakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan melalui
pengalaman kerja pada bidang profesi tertentu yang bertujuan:
1. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas profesional
2. Memberikan pengalaman dan penghargaan langsung terhadap pengalaman
kerja sebagai bagian dari proses pendidikan
3. Memebekali mahasiswa dengan pengalaman sebenarnya dalam dunia kerja
sebagai persiapan dan bekal awal kemampuan guna menyeseuaikan diri dengan
(dunia usaha/dunia industri) DU/DI

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH DAN LOKASI PERUSAHAAN
Isuzu di Indonesia sudah mulai dipasarkan sejak tahun 1960, produk yang
paling dikenal adalah Isuzu Bison. Pada tanggal 3 Mei 1974 didirikan perseroan
dengan nama PT. Pantja Motor oleh PT. Pantja Niaga bersama dengan Ir Rustam
Darwis yang berkedudukan di Jakarta. Pada tanggal 6 Mei saham PT. Pantja
Motor
100%
menjadi
milik
PT.
Pantja
Niaga.
dan

Di tahun 1988 PT. Unitras Pertama membeli 68% saham PT. Pantja Motor
sisanya
tetap
dimiliki
oleh
PT.
Pantja
Niaga.

Pada tahun 1991 PT. Astra International Tbk menjadi pemilik mayoritas
PT. Pantja Motor dengan 75% saham yang dibeli melalui PT. Aryaloka Sentana
dari PT Unitras Pertama. Di tahun yang sama Isuzu Panther TBR 52, 2300 cc
Diesel
Direct
Injection
diluncurkan
ke
pasar.
Pada tahun 1995, diliuncurkan Isuzu Elf, 2800 cc Diesel Direct Injection.
Di tahun 1996 dikeluarkan Isuzu Panther TBR 54, 2500 cc Diesel Direct Injection
dan juga Isuzu Borneo, truck kelas medium. Pada tahun itu juga, masuknya
investor asing pada PT. Pantja Motor yaitu Isuzu Motors Ltd dan Itochu
Corporation. Di tahun yang sama pula isuzu menyelenggarakan Laga Pantura I
yang membuahkan hasil 1 liter solar dapat menempuh jarak 31 km.
Di tahun 1997, PT. Pantja Motor mengeksport Isuzu Panther ke Negara
Filipina dan Taiwan, dan di tahun 2000 diluncurkan Isuzu New Panther 160, 2500
cc Dieseil Direct Injection. Tidak selang lama pada tahun 2001, Isuzu New
Panther
160
Touring
dikeluarkan
oleh
PT.
Pantja
Motor.
Pada tahun 2002, Isuzu kembali menyelenggarakan laga Pantura II,
dengan memecahkan rekor baru I liter solar untuk 33,87 km. Tahun berikutnya
Isuzu menyelenggarakan Laga Wisata Jakarta, dengan memecahkan rekor Muri
dengan konvoi kendaraan sejenis (Isuzu Panther) terpanjang 863 unit.
Isuzu menambah jumlah negara untuk eksport Isuzu Panther, dengan
mengirim CKD ke negara Vietnam dan India di tahun 2005.
Pada tahun 2007, laga Wisata Surabaya diselenggarakan dengan jumlah
peserta 1.022 kendaraan Isuzu Panther. Pada tahun ini juga, Isuzu mencanangkan
sebagai tahun untuk Commercial Vehicle. Pada Agustus 2007, gedung head office
Isuzu diresmikan, seluruh kegiatan dipindahkan di gedung baru.
Akhirnya pada tahun 2008, penanda tanganan DTS (Deed of Transfer of
5

Shares) dilaksanakan pada tgl 4 Februari 2008, saham yang dilepas PT. Arya
Kharisma kepada Isuzu Motor Ltd sebanyak 14.88%, sehingga komposisi saham
berubah menjadi PT. Arya Kharisma (Astra Intl) 44,94%, Isuzu Motors Ltd
44.94%
dan
PT.
PPI
sebanyak
10.12%.
Pada 14 April 2008, melalui RUPS maka diputuskan nama PT. Pantja Motor
berubah menjadi PT. ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA

Gambar 1.1 Denah lokasi PT. ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA

2.2 SPESIFIKASI ISUZU NKR 71 HD


Dimension & Weight

Engine

Transmision & Brake

Suspension,Tire & etc

2.2.1 SISTEM BAHAN BAKAR ISUZU NKR 71 HD


Dibawah ini merupakan sistem bahan bakar pada ISUZU Tipe NKR 71 HD :
1. Pompa injeksi in line
2. Firing order 1-3-4-2
3. Tipe ruang bakar adalah injeksi langsung
4. Memakai nozzle multihole 5 lubang

Gambar 1.2 Nozzel ISUZU NKR 71 HD

Gambar 1.3 Crankshaft ISUZU NKR 71 HD

Gambar 1.4 Torak ISUZU NKR 71 HD

10

2.2.2 SISTEM START PADA ISUZU NKR 71 HD


Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan sendirinya, maka mesin
tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan
membantu untuk menghidupkan.

Gambar 1.5 Sistem Start ISUZU NKR 71 HD


Cara Kerja sistem start

Bila kunci kontak dalam keadaan tertutup, arus mengalir dari terminal 50
ke kumparan pull in coil kemudian ke terminal C lalu ke massa (melalui
kumparan pada motor stater). Pada saat yang sama arus juga mengalir dari
terminal 50 ke kumparan hold in coil kemudian ke massa. Akibatnya akan
terjadi medan magnet pada pull in coil dan hold in coil sehingga plunyer
tertarik. Tertariknya pluyer terutama di akibatkan oleh medan magnet yang
di hasilkan oleh pull in coil .

Plunyer dapat tertarik pada saat pull in coil di aliri arus, karena posisi
pluyer tidak simetris atau tidak ditengah kumparan sehingga saat terjadi
medan magnet pada pull in coil, plunyer akan tertarik dan bergerak (ke
kanan) sehingga plat kontak menempel menghubungkan terminal utama
(30) dan terminal penghubung (C). Dengan kejadian ini, maka terminal 30
dan terminal C akan terhubung secara langsung melalui plat kontak. Pada
sisi sebelah kiri plunyer dihubungkan dengan tuas penggerak (drive lever)
11

yang ikut tertarik oleh plunyer saat pull in coil bekerja untuk mendorong
gigi pinion bergerak maju berkaitan dengan roda gigi penerus (fly wheel).

Apabila kunci kontak dibuka (mesin sudah hidup), maka tidak ada arus
yang mengalir ke terminal 50, pada saat ini plat kontak masih menempel
dan menghubungkan terminal 30 dan terminal C. Arus mengalir dari
terminal C ke kumparan pull in coil, ke kumparan hold in coil, kemudian
ke massa. Arah aliran arus pada ke dua kumparan tersebut berlawanan
sehingga menghasilkan medan magnet yang saling berlawanan, hal ini
menyebabkan terjadinya demagnetisasi atau saling menetralkan medan
magnet sehingga plunyer akan kembali keposisi asalnya karena terdorong
oleh pegas pengembali..

2.2.3 SISTEM PELUMASAN PADA ISUZU NKR 71 HD

Gambar 1.6 Sistem Pelumasan Mesin Diesel


Sistem Pelumasan Mesin adalah suatu sistem yang bertujuan memberikan lapisan
film (oil film) untuk mencegah kontak langsung pada komponen-komponen yang
bergesekan
CARA KERJA SISTEM PELUMASAN
Ketika mesin diesel bekerja,pompa oli turut berputar bersama poros yang
dihubungkan dengan ujung poros pompa. Bekerjanya pompa oli menyebabkan oli
12

pelumas yang berada di panci oli atau karter tersedot ke atas dengan melalui
saringan kasar terlebih dahulu. Setelah melewati pompa, minyak pelumas (oli)
mengalami penyaringan kedua pada saringan oli (oil filter) yang lebih halus.
Setelah disaring oli dialirkan ke indikator minyak pelumas, kemudian mengalir ke
komponen-komponen yang membutuhkan pelumasan seperti ke kepala selinder
(mekanisme katup), ke bantalan-bantalan (poros engkol, pena torak, poros
bubungan dan sebagainya). Setelah melumasi komponen-komponen tersebut oli
pelumas kembali lagi turun ke panci oli atau karter membawa kotoran-kotaran
atau partikel logam hasil gesekan juga panas komponen yang dilaluinya
2.2.4

SISTEM PENDINGINAN PADA ISUZU

Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya
temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Pada Isuzu NKR 71 HD ini
menggunakan sistem pendinginan air secara paksa. Berikut adalah gambar yang
akan menerangkan cara kerja pendinginan dalam Isuzu NKR 71 HD ini :

Gambar 1.7 Sistem Pendinginan Mesin Diesel


Radiator berfungsi mendinginkan cairan pendingin yang telah menjadi panas
setelah melalui saluran water jacket.

13

Gambar 1.8

Reservoir berfungsi sebagai persediaan air dan untuk menyeimbangkan


perbedaan volume air pendingin akibat panas. Untuk menampung kelebihan air
dari radiator pada saat terjadi pemuaian air didalam radiator, dan mengembalikan
air ke radiator pada saat tekanan didalam radiator turun.

Selang Karet (upper hose dan lower hose ) berfungsi memindahkan air pendingin
dari/ke water jacket melalui radiator

Gambar 1.9 Air Pendingin


Thermostat berfungsi sebagai katup yang membuka dan menutup secara otomatis
sesuai temperatur cairan pendingin

14

Gambar 2.1 Thermostat

Kipas Pendingin (fan) berfungsi menambah pendinginan pada radiator untuk


membantu mempercepat penyerapan radiasi panas ke udara luar.

Gambar 2.2 Kipas Pendingin

Pompa Air (water pump) berfungsi mengirimkan cairan pendingin melalui sistem
pendingin dengan tekanan

15

Gambar 2.3 Water Pump

Kantong Air (Water Jacket) berfungsi sebagai tempat bersirkulasinya air


pendingin di dalam mesin untuk menyerap panas pembakaran secara langsung.

Gambar 2.4 Water Jacket

16

2.2.5

KELEBIHAN NKR 71 HD

TORSI FLAT

TORSI MESIN MERK LAIN

EMBED Excel.Chart.8 \s

17

Pada Isuzu N series ini menggunakan mekanisme katup jenis OHC tanpa
menggunakan belt ataupun chain. Isuzu menerapkan sistem timing gear karena
lebih efisien, dan minim perawatan.

Gambar 2.5 OHC (Over Head Camshaft)

Tidak memerlukan cooler pada Turbo karena sudah mencapai tenaga yang
diinginkan tanpa melakukan pendinginan pada udara sebelum masuk ke ruang
bakar.

2.2.6 KELEMAHAN NKR 71 HD


Pada mobil merk lain rata rata jika terjadi kerusakan pada silinder liner,
misalkan terjadi keausan maka silinder liner harus di besarkan (bore up) dengan
standar tertentu dan piston juga harus mengikuti ukuran silinder liner yang
dilebarkan tersebut. Pada Isuzu, jika silinder liner aus, silinder liner bisa dicopot
dan diganti dengan yang baru tanpa harus memperbesar ukuran piston.

18

Gambar 2.6 Blok Silinder

19

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari hasil survey lapangan ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Mini truk Isuzu NKR 71 tidak menggunakan cooler pada turbo karena
mesin sudah mencapai tenaga yang diinginkan tanpa mendinginkan udara
sebelu masuk ke ruang bakar
Dengan menggunakan sistem Electronic Commond Rail akan menghasilkan
Performance Tinggi, Fuel Ekonomis, Vibrasi Rendah, dan Polusi Rendah
karena ECM lebih presisi dengan ukuran.
Kelebihan Mini Truk Isuzu NKR 71 HD, memiliki torsi flate yang berarti
tenaganya besar terus karena torsinya berkisar 32kg/1200-2200 rpm.
Sehingga mesin lebih balance dan untuk mencapai tenaga besar cepat dan
jangka waktunya lama.
3.2 SARAN
Saran untuk PT. ASTRA ISUZU MOTOR INDONESIA antara lain:

PT. Astra Isuzu Motor Indonesia harus lebih mendisiplinkan karyawan


untuk meningkatkan kinerja.

Membuka lebih banyak kuota magang bagi pelajar SMK maupun


mahasiswa.

20

Anda mungkin juga menyukai